Waspada, Jumat 5 april 2013

Page 12

Medan Metropolitan

B2

WASPADA Jumat 5 April 2013

Waspada/gito ap

EMPAT tersangka sindikat pencurian kendaraan bermotor, seorang di antaranya oknum Polri berpangkat Briptu diamankan di Mapolsek Medan Kota, Kamis (4/4).

Empat Sindikat Curanmor Ditangkap Satu Oknum Polisi MEDAN (Waspada): Polsek Medan Kota mengamankan empat tersangka sindikat pencurian kendaraan bermotor (curanmor) yang melibatkan oknum polisi. Mereka ditangkap terpisah, dengan barang bukti hasil curian satu mobil Toyota Kijang Kapsul dan sepedamotor Suzuki Satria FU berikut STNK atasnama Mislan. “Oknum polisi berpangkat

Brigadir Satu ditangkap dari satu hotel di Jln. Sisingamangaraja setelah pengembangan dari dua tersangka yang ditangkap di kawasan Jln. Tenis, beberapa waktu lalu,” kata Kapolsek Medan Kota Kompol Paulus H Sinaga, Kamis (4/4). Sebelum oknum polisi itu ditangkap, petugas Polsek Medan Kota menangkap dua tersangka curanmor dengan modus menggertak korban seolaholah telah menabrak adiknya. Dua tersangka S, warga Jln.

Polisi Gelar Rekonstruksi Pembunuhan Petrus MEDAN ( Waspada): Untuk melengkapi Berita Acara Pemeriksaan (BAP), Reskrim Unit Jahtanras Polresta Medan menggelar rekonstruksi pembunuhan Petrus yang dilakukan tukan cat, di Mapolresta Medan, Rabu (3/4). Rekonstruksi dipimpin Kanit Jahtanras AKP Anthoni Simamora dihadiri Jaksa Penuntut Umum dari Kejari Simon SH, serta istri tersangka Wani Manurung, 24. Dalam rekonstruksi tersebut GYP memperagakan 25 adegan saat dia menghabisi Petrus di rumahnya di Kompleks Cemara Asri Blok D pada 21 Februari 2012 lalu. Rekonstruksi berjalan dengan lancar dan tersangka GYP cukup kooperatif saat melakukan adegan demi adegan dalam rekonstruksi ini. Menurut Simamora, rekonstruksi digelar untuk melengkapi berkas yang telah diserahkan ke Jaksa Penuntut Umum. “Ini untuk melengkapi berkas ke JPU,” ujarnya. Peristiwa ini terjadi, Senin (21/2) pagi. Saat itu tersangka GYP, warga Marelan, kesal dengan perkataan korban saat dia menagih sisa upahnya seusai mengecat rumah korban sebesar Rp200 ribu. Tersangka yang datang kerumah Petrus, toke barang pecah belah, malah dimaki-maki dengan kata kasar. Kesal dengan makian korban, tersangka langsung mengambil obeng milik korban yang terletak di atas meja dan menikamnya sebanyak 21 tikaman dan langsung kabur dari lokasi. Korban yang sekarat sempat dibawa ke Rumah Sakit Haji Jln. Rumah Sakit Haji Medan Estate, namun karena lukanya cukup parah korban akhirnya tewas. Tersangka yang sempat buron selama satu tahun, akhirnya diringkus petugas ditempat persembunyiannya di kawasan Perumahan Candika Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang. (m39)

BW-RH Ajak Alumni Raudhah Adakan Reuni MEDAN (Waspada): Badan Wakaf Pesantren Ar-Raudlatul Hasanah (BW-RH) merupakan lembaga yang memegang amanah umat terkait dengan kegiatan santri dan santriwati. Sebagai badan yang mengawal, mengawas, dan mengembangkan amanah wakaf, BW-RH memahami betul peranan besar alumni dalam perkembangan pesantren. Melalui surat undangan silaturahmi Badan Wakaf yang ditandatangani Ketua Umum Badan Wakaf HM Ilyas Tarigan, BWRH mengajak alumni Raudhah yang tergabung dalam Ikatan Keluarga Ar-Raudlatul Hasanah (IKRH) untuk berkumpul di Gedung Olah Raga (GOR) Ar-Raudlatul Hasanah Minggu (7/4). Ust. Amir Hidayah Siregar, S.E.I, ketua panitia pelaksana mengatakan rencana kegiatan yang akan dilakukan adalah sosialisasi perkembangan pesantren yang terdiri dari pembangunan Raudhah Cabang Lumut-Sibolga, Perizinan Raudlatul Athfal (RA) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) Simpang Pergendangan-Tanah Karo dan Permohonan pendirian Sekolah Tinggi Agama Islam Ar-Raudlatul Hasanah (STAI-RH). Selain itu, juga akan membicarakan hal-hal yang berkembang semacam pembentukan lembaga ekonomi berbasis alumni dan lembaga dakwah di daerah Tanah Karo. Ketua IKRH Ustadz H Qosim Nursheha Dzulhadi MA, Kamis (4/4), mengimbau segenap anggota IKRH untuk hadir dalam acara ini. “Acara ini penting. Pertama, setiap alumni bisa mengadakan reuni dengan rekan-rekan seangkatannya dan juga dapat mengenal abang, kakak, maupun adik angkatannya. Kedua, acara perkumpulan seperti ini penting untuk kembali menyatukan langkah pengabdian alumni di masyarakat, dalam bentuk apa pun itu. Dan ketiga, acara ini juga menjadi sumbangsih besar alumni untuk ikut serta mengikuti perkembangan di pesantren,” katanya. (cwan)

Japaris, dan Ai, warga Jln. Sutrisno, dimana seorang di antaranya menyaru sebagai polisi kemudian merampas sepedamotor Suzuki Satria FU BK 4576 YAR milik Edy, dengan alasan sebagai barang bukti. “Ada enam kasus kehilang-

an sepedamotor dengan modus tersebut, lima di wilayah Polsek Medan Kota, satu lagi di wilayah Polsek Medan Barat,” ujar Sinaga. Dari hasil pengembangan penyidikan kedua tersangka, polisi kemudian menangkap dua tersangka lainnya, di mana seorang di antaranya diketahui oknum Polri yang bertugas di Pengamanan Objek Vital Poldasu.

Tersangka Briptu ES ditangkap di satu hotel kawasan Jln. Sisingamangaraja. Seorang tersangka lainnya, Fit ditangkap dari kawasan Jln. Puri. Dari oknum polisi itu, petugas mengamankan Toyota Kijang Kapsul hijau BK 254 RA. Mobil Kijang itu, kata Sinaga, dirampas tersangka setelah berpura-pura hendak membelinya. Begitu lengah, tersangka

kabur, tetapi berhasil diamankan sebelum mobil dijual ke Aceh. “Mereka akan dikenakan pasal 363 dengan ancaman hukuman lima tahun,” sebutnya segera melimpahkan berkas ke kejaksaan. 14 preman, jukir Sementara, Kamis (4/4), Polsek Medan Kota kembali menggelar razia premanisme di kawasan Jln. Semarang, Jln.

Bandung, Jln. Surabaya, dan Jln. Palangkarya. Dari lokasi tersebut 14 orang diduga preman dan juru parkir (jukir) liar diamankan. Kompol Parulian Sinaga mengatakan, razia premanisme akan terus dilakukan untuk mencegah terjadinya aksi premanisme dan tindak kriminal. “Kita akan terus melakukan penertiban untuk menciptakan

rasa aman bagi warga,” tu-turnya. Menurut dia, orang-orang yang diamankan akan didata dan jika terlibat tindak pidana akan diproses hukum. Sebelumnya, Selasa (2/4), Polsek Medan Kota juga meringkus 15 orang diduga preman dan jukir liar dari Jln. Semarang dan Pasar Sambas. Namun setelah dilakukan pendataan, 15 orang tersebut dipulangkan.(m27)

Hasil Visum Potongan Kaki Belum Diketahui MEDAN (Waspada): Tim forensik RSUP H Adam Malik (RSUPHAM) Medan sudah melakukan visum terhadap potongan kaki yang ditemukan di sungai kawasan Titi Bobrok Jln. Setiabudi Medan, Minggu (31/ 3). Namun, tim forensik belum bisa menyimpulkan apakah potongan kaki itu adalah korban mutilasi atau pasien amputasi. “Visum sudah selesai dilakukan, namun hasilnya baru bisa diketahui satu minggu ke depan. Karena akan diperiksa lagi oleh ahli Patologi Anatomi (PA),”kataStafRSUPHAMMedan Helima Tobing, Kamis (4/4). Pemeriksaan Patologi Anatomi itu, katanya, untuk menge-

tahui kapan terjadinya peristiwa, jenis kelamin pemilik potongan kaki, apakah mutilasi atau amputasi. “Tapi potongan kaki itu milik orang dewasa,” ujar Helima. Sambil menunggu hasil pemeriksaan dari ahli PA, lanjutnya, tim forensik akan bertemu dan membahasnya. “Tim forensik akan bertemu dan membahasnya sambil menunggu hasil pemeriksaan ahli patologi anatomi,” katanya sembari menambahkan, hasil visum itu akan diberikan kepada pihak kepolisian. Diberitakan sebelumnya, kaki tersebut pertama kali ditemukan oleh Rizky, 12, di dalam

parit kawasan Titi Bobrok, Kecamatan Medan Sunggal pada Minggu (30/3) sekitar pukul 18.00 Wib. Kemudian, Rizky memberitahukannya kepada warga sekitar dan diteruskan kepada pihak kepolisian. Setelah itu, petugas Polsek Sunggal bersama tim identifikasi Polresta Medan turun ke lokasi dan membawa potongan kaki tersebut ke RSUP HAM guna dilakukan identifikasi. Belum Lapor Sementara itu, Polsek Sunggal belum mendapat informasi dari RSUP H. Adam Malik terkait hasil identifikasi potongan kaki yang ditemukan di sungai kawasan Titi Bobrok Jln. Setiabudi

Gubsu: Musrenbang Cenderung Hanya Formalitas MEDAN (Waspada): Merasa selama ini kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) cenderung hanya formalitas belaka, Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Gatot Pujo Nugroho dalami seluruh program perencanaan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) selama tiga malam berturut-turut. “Betul, saya menggarisbawahi bahwa Musrenbang selama ini cenderung pada formalitas. Makanya dalam tiga malam berturut-turut (sebelum Musrenbang Sumut) saya dalami rencana Musrenbang ini terhadap seluruh SKPD,” kata Gatot kepada wartawan usai membuka Musrenbang Sumut 2013 di Santika Dyandra Hotel, Medan, Rabu (3/4). Gatot menegaskan kepada seluruh SKPD untuk serius dan fokus terhadap seluruh rangkaian pelaksanaan Musrenbang. Rencana kerja yang dipaparkan pemerintah pusat melalui beberapa kementerian harus dapat diserap untuk kemudian ditransformasikan dan disinergiskan. Upaya awal yang dilakukannya tersebut diharapkan mampu diterjemahkan SKPD, bahwa Musrenbang kali ini harus efektif dan memberikan manfaat. Tidak sekadar menjadi kegiatan formal tahunan yang bersifat

serimonial. Menurutnya, program yang perlu ditekankan dalam Musrenbang kali ini adalah lebih pada fungsi koordinasi dan sinergisitas pemerintah provinsi dan kabupaten/kota. Khususnya dalam mendorong program-program strategis seperti perbaikan infrastruktur. Kepala Badan Perencanaan Daerah (Bappeda) Sumut Riadil Akhir Lubis menyebutkan, Musrenbang adalah mekanisme perencanaan pembangunan di daerah yang harus bisa melahirkan program-program yang dapat dimasukkan dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD). Jika nantinya masih ada program kerja yang masuk ke APBD tanpa melalui pembahasan di Musrenbang, maka dapat dikatakan sebagai agenda liar. Hal ini sudah ditegaskan oleh Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam sosialisasinya yang meminta agar pemerintah daerah memiliki dokumen perencanaan yang baik dalam menyusun RKPD. Pemprov Sumut akan terus mengawal hasil dari Musrenbang menjadi acuan dalam RAPBD 2014. Yaitu dengan mempublikasikannya ke publik hasil Musrenbang mana saja

yang masuk dan yang tidak masuk. Agar dapat diawasi juga oleh masyarakat. Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) USU Prof Badaruddin mengakui, selama ini Musrenbang sering tidak efektif dan hanya sekedar formalitas yang menjadi tuntutan undang-undang. Tuntutantuntutan yang datang dari masyarakat dan disampaikan melalui forum Musrenbang sering tidak dapat diakomodir di APBD karena alasan klasik yaitu keterbatasan anggaran. Karena itu untuk lebih efektif, kata dia, Musrenbang harus menekankan pada persoalan-persoalan mendasar yang dijadikan prioritas pembangunan. Harus ada pembahasan bersama tentang sharing anggaran untuk mewujudkannya. Keterbatasan anggaran, menurut Badaruddin, harusnya dapat diselesaikan dengan konsep perencanaan wilayah. Ada pembagian prioritas pembangunan di kabupaten/kota tertentu yang nantinya dapat menopang kabupaten/kota di sekitarnya. Konsep perencanaan wilayah ini sudah berhasil dilakukan di beberapa provinsi. Untuk Sumut, dia yakin bisa selama gubernurnya mampu mengakomodir semua kepentingan kabupaten/kota. (m28)

Medan. “Polisi tetap melakukan koordinasi dengan RSUP H. Adam Malik. Potongan kaki itu sudah diamankan di ruang instalasi jenazah rumah sakit tersebut. Sedangkan, timsus yang dipimpin Kanit Reskrim

Iptu Bambang Gunadi Hubarat, SH, MH masih bekerja di lapangan guna mengumpulkan berbagai informasi di sekitar lokasi,” kata Kapolsek Sunggal Kompol M. Luther Dachi, S.Sos, SH kepada Waspada, Kamis (4/ 4) sore.

Menurut Dachi, pihaknya sudah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi termasukanak-anakyangmenemukan potongan kaki tersebut. Hingga kini, belum ada warga yang melaporkan kehilangan keluarga ke kantor polisi.(h02/m36)

Pasien Kusta Sergai Unjukrasa Ke Dinkes Sumut MEDAN (Waspada): Ratusan mantan penderita dan pasien penyakit kusta dari Unit Pelayanan Teknik (UPT) Rumah Sakit (RS) Kusta Belidahan, Serdang Bedagai (Sergai), menggelar unjukrasa ke Kantor Dinkes Sumut, Kamis (4/4). Mereka menuntut bantuan sembako yang diberikan pemerintahan Provinsi Sumatera Utara (Provsu) terus diberikan. Salah seorang pendemo Jalpren Purba mengatakan, saat ini pemberian sembako sering terlambat, bahkan tidak dibagikan. Bukan hanya itu, masalah lainnya baik dari pelayanan dan kebutuhan, seperti listrik juga tidak mereka dapatkan. “Selain bahan pokok yang sering tersendat pembagiannya, dokter yang berjaga di RS tersebut juga tidak pernah terlihat,” sebut Jalpren. Kata dia, selain sembako, minyak tanah sudah 3 bulan tidak dibagikan, begitu juga dengan minyak goreng, gula dan kebutuhan lainnya. Untuk itu, sebanyak 150 orang penderita kusta yang saat ini datang ke Dinkes Sumut, hanya

mengharapkan bantuan sembilan bahan pokok tersebut tetap diberikan dengan tepat waktu. “Kami harap sembilan bahan pokok ini tetap berjalan. Di tempat penampungan juga sampai saat ini tidak ada listrik masuk, kami juga mengharapkan itu,” ujarnya. Sekretaris Dinkes Sumut DrgWahid Khusyairi mengakui, sebelumnya Dinkes Sumut memang memberikan bantuan kebutuhan bahan pokok untuk para penderita kusta di RS tersebut. Namun itu, diberikan hanya untuk penderita bukan untuk mantan pasien kusta. Seharusnya, kata dia, penderita penyakit kusta dari tahun ke tahun harus berkurang bahkan RS kusta sudah seharusnya ditutup, sehingga pengobatannya cukup di puskesmas saja. “Penderita kusta saat ini hanya tinggal sedikit dan yang melakukan aksi tersebut adalah mantan penderita kusta. Namun mereka tidak bisa berbuat apa-apa karena masih ada diskriminasi di tengah masyarakat. Persoalan ini seharusnya menjaditanggungjawabDinsos,”tuturWahid. (h02)

Waspada/Surya Efendi

DUA wanita bersama puluhan penderita kusta dari penampungan di Sicanang, Belawan melakukan unjukrasa di Kantor Gubsu Jln. Diponegoro Medan, Kamis (4/4). Sebagian dari mereka terpaksa mencari uang di persimpangan karena biaya di lokasi penampungan tidak mencukupi.


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.