Waspada, Jumat 2 Maret 2012

Page 7

WASPADA Jumat 2 Maret 2012

Medan Metropolitan

A5

Empat Kawasan Di Medan Rawan Peredaran Narkoba MEDAN (Waspada): Empat kawasan di Kota Medan sudah terdeteksi sangat rawan peredaran narkotika dan obat-obat terlarang (narkoba). Keempat kawasan itu, Helvetia, Marelan, Kampung Kubur, dan Percut Seituan. Direktur Dit. Reserse Narkoba Polda Sumut Kombes Pol. Andjar Dewanto mengatakan itu disela-sela pemusnahan barang bukti narkoba senilai Rp1,4 miliar, di halaman depan

Dit Reserse Narkoba Poldasu, Kamis (1/3). Dia mengatakan, barang bukti yang dimusnahkan itu mayoritas berasal dari ke empat kawasan tersebut, sehingga ke depannya keberadaan personel akan lebih diperbanyak dan razia ditingkatkan di empat lokasi itu. Saat acara pemusnahan barang bukti, Andjar mengatakan, tingkat peredaran narkoba di Medan sudah sangat tinggi. “Ini menjadi“PR” bagi aparat kepolisian, juga bagi masyarakat dan lembaga yang berkompeten dalam persoalan narkoba untuk menjadikan Kota Medan bersih

dari narkoba. Bukan pekerjaan mudah, tetapi jika semua mau melibatkan diri dalam pemberantasan narkoba, maka diyakini dapat dilakukan,” sebutnya. Andjar kemudian merinci barang bukti narkoba yang dimusnahkan, mencakup 9,695 kg ganja kering dari total 10 kg, 80 butir pil ekstasi dari total 95 butir, serta 1.178,37 gram sabu dari 1.483,36 gram sabu yang disita.”Bila diuangkan keseluruhannya mencapai Rp1.435.739. 000,” kata dia menyebutkan, barang bukti narkoba itu diamankan dari 31 tersangka yang terbagi dari 22 laporan perkara. Sementara itu, Waka Polda

Pengedar Ganja Ditangkap MEDAN (Waspada): Tim Khusus Reskrim Polsek Sunggal menangkap tiga pengedar ganja dalam penyergapan di dua lokasi secara berbeda, Kamis (1/ 3) sore. Dari tiga tersangka Mis, 38, Rpn, 24, dan Srj, 25, mereka penduduk Jln. Binjai Km 15, Diski, Kec.n Sunggal, Kab. Deliserdang, disita barang bukti 72 bungkus ganja, bungkusan kertas koran berisikan ganja, dan lainnya. Informasi Waspada peroleh di lapangan, petugas sebelumnya menerima informasi dari warga, bahwa tersangka Mis memiliki ganja yang siap untuk diedarkan. Petugas kemudian menyaru sebagai pembeli menemui tersangka Mis untuk melakukan transaksi. Tersangka Mis yang tidak curiga pembeli itu polisi yang menyaru, lalu memberikan ganja yang dipesan. Ketika memberikan narkoba itu, tersangka langsung dibekuk. Ketika dilakukan penggeledahan ditemukan sebanyak 67 amplop ganja dari tersangka. Selanjutnya dilakukan pengembangan dan petugas men-

ciduk dua tersangka lagi Rpn dan Srj di kawasan Diski Gg. Jambu. Dari keduanya disita lima bungkus ganja. Kapolsek Sunggal Kompol M Budi Hendrawan SH, SIK didampingi Kanit Reskrim AKP Victor Ziliwu SH, SIK mengatakan, pihaknya masih melakukan pemeriksaan terhadap tiga tersangka pengedar ganja itu. Menurut Budi, ketiga tersangka dikenakan pasal 114 UU RI No.35 tentang narkoba, dengan ancaman hukuman 5 tahun dan paling lama 20 tahun penjara. “Selain itu, ketiganya diancam pidana denda Rp1 miliar dan paling banyak Rp10 miliar,” ujarnya. Kata Budi, sebelumnya Timsus Reskrim Polsek Sunggal menangkap dua tersangka ARL alias Rahim, 42, penduduk Desa Lau Bakeri, Kec. Kutalimbaru, dan SB alias Hendra, 36, penduduk Jln. Tanjung Anom Gg Rindu, Kompleks Perumahan Griya Tanjung Selamat Blok B, Desa Tanjung Selamat, Kec. Sunggal, Deliserdang, diduga anggota sindikat pengedar ganja di Deliserdang. Tersangka ARL ditangkap di

Jln. Sunggal Gg Bakul, Kel. Sunggal, Kec. Medan Sunggal. Dari tersangka disita 20 amplop kecil daun ganja dan dua bungkus besar ganja yang dibungkus kertas koran disimpan di jok tempat duduk sepedamotorYamaha Vega R BK 2846 SS. Ketika dilakukan pengembangan, tersangka ARL memberitahukan keberadaan temannya tersangka SB alias Hendra. Selanjutnya polisi menangkap Hendra di Jln. Tanjung Anom, Desa Tanjung Anom, Kec. Pancurbatu, Deliserdang, berikut menyita barang bukti 2 kg ganja. Tersangka SB juga mengakui dirinya masih ada menyimpan ganja di rumahnya. Polisi langsung mengamankan 21 bungkus besar ganja sudah di lakban dan empat di antaranya masing-masing seberat 1,5 kg ganja. Kepada polisi, Hendra mengatakan, ganja itu dititipkan oleh temannya bernama RobinsonTampubolon, 45, penduduk Komplek Perumahan Graha Tanjung Anom, Kec. Sunggal, Deliserdang, pada 27 Januari 2012 pukul 08:00 Wib, hingga kini masih buron. (m36)

Sumut Brigjen Pol. Cornelis Hutagaol mengatakan, narkoba merupakan masalah dunia yang harus “diperangi”, khususnya bagi bangsa Indonesia. “Narkoba membahayakan generasi penerus bangsa, karena itu kita menyatakan perang terhadap narkoba,” kata dia. Cornelis mengatakan, narkoba bisa mengancam siapa saja dan kapan saja serta menghambat kemajuan bangsa. “Apa yang kita musnahkan hari ini menjadi tonggak ke depan untuk menyatakan perang terhadap narkoba,” ujarnya. Acara pemusnahan barang bukti itu dihadiri perwakilan dari Kejatisu, Tim Laboratorium Forensik, BNN Sumut, Dinas Kesehatan Sumut, Balai POM Sumut dan beberapa LSM. Pelatihan Pada hari yang sama Kepala Divisi (Kadiv) Humas Polri Irjen Pol. Saud Usman Nasution

berkunjung ke Mapoldasu. Dia datang memberikan pelatihan terhadap operator website Polri guna persiapan perkenalan (launching) yang direncanakan pada minggu ketiga Maret 2012. “Kedatangan beliau tidak ada kaitan dengan yang lain, hanya memberikan pelatihan kepada operasi website Polri,” sebut Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol. Heru Prakoso ditanya wartawan, Kamis (1/3). Dijelaskannya, pelatihan terhadap operator website polri.sumut.go.id diberikan kepada rayon Polda Aceh, Polda Sumut, Polda Sumbar, Polda Kepri dan Polda Sumsel.Website Polri itu diluncurkan agar masyarakat mudah mengakses informasi-informasi tentang Polri. “Ya, supaya masyarakat dan rekan-rekan wartawan bisa dengan mudah mendapatkan informasi tentang kami,” kata Heru.(m27)

Premanisme Marak, Poldasu Aktifkan TPP MEDAN (Waspada): Kembali “maraknya” aksi-aksi premanisme membuat gerah Polda Sumut, sehingga mengaktifkan kembali Tim Pemburu Preman (TPP) untuk “menyisir” setiap jengkal kawasan yang dijadikan lokasi-lokasi kriminal bagi para preman. Termasuk juga juru parkir ilegal akan menjadi target operasi pihak kepolisian. “Kita akan mengaktifkan kembali tim khusus, yakni Tim Pemburu Preman untuk mencegah agar aksi premanisme tidak “marak” di Sumut, khususnya Medan. Mereka (TPP) akan bekerja maksimal melakukan penyisiran ke sejumlah kawasan yang rawan dengan aksi premanisme,” sebut Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol. Heru Prakoso kepada wartawan, di Mapoldasu, Kamis (1/3). Heru menjelaskan, TPP juga akan kembali dibentuk di selu-

ruh satuan wilayah (Satwil) Poldasu. “Agar tugasnya semakin efektif, maka di setiap Polsek juga ditempatkan TPP. Target operasinya lokasi sangat rawan aksi anarkis premanisme, seperti terminal bus, kawasan parkir yang dimanfaatkan para preman sebagai lokasi parkir ilegal dan lainnya,” kata dia. Ini, sebutnya, sesuai perintah Mabes Polri kepada seluruh Polda di Indonesia, untuk meningkatkan kegiatan membasmi tindak premanisme. “Bagi Poldasu, ini dilakukan agar kota Medan terjaga kondusifitasnya dari aksi-aksi premanisme, sehingga masyarakat tenang menjalankan aktifitas seharihari,” ujarnya. Disamping itu, dilakukan kegiatan pencegahan melalui peningkatan patroli di daerahdaerah rawan yang mungkin menjadi tempat terjadinya gangguan Kamtibmas. Dalam pemberantasan premanisme itu, Polda akan berkoordinasi dengan tokoh agama, tokoh masyarakat dan mengajak masyarakat tidak melibatkan diri atau tidak terlibat dalam tindakan premanisme. “Bila preman ditangkap, kemudian setelah diperiksa terdapat unsur pidana maka diproses sesuai hukum yang berlaku. Polda akan melakukan razia secara terbuka dan tertutup agar aksi premanisme tidak meluas,” kata Heru.(m27)

Konflik Di Medan Lebih MEDAN (Waspada): Konsul Jenderal (Konjen) India di Medan menyatakan, konflik di Medan lebih banyak dibandingkan dengan daerah tugas Kombes Pol. Monang Situmorang, SH, MSi sebelumnya saat bertugas di Pekan Baru, Riau. “Kami berharap Satuan Pengamanan Objek Vital (Sat Pam Obvit) Polresta Medan, terus meningkatkan patroli di sejumlah objek vital termasuk rumah dinas dan kantor milik Konjen,” kata Konjen India R Sukamaran saat beraudiensi dengan Kapolresta Medan Kombes Monang Situmorang, SH, MSi, Kamis (1/3). Dalam audiensi tersebut, Konjen India didampingi stafnya Ebit, sedangkan Kapolresta didampingi Kasat Pam Obvit Kompol Jean Calvijn Simanjuntak SIK, MH, dan Kasubnit Pam Waster Ipda Misri Dewi Trisnawati. Sukamaran juga mengucapkan terima kasih kepada Polresta Medan khususya Sat Pam Obvit yang telah membantu pengamanan dengan melakukan patrol di rumah dinas dan Konjen India. “Harapan kita agar patroli yang dilaksanakan Pam Obvit Polresta Medan terus ditingkatkan karena membuat rasa nyaman bagi mereka,” katanya. Menurut dia, audiensi mereka ke Polresta Medan sebagai kunjungan balasan karena sebelumnya Polresta Medan melalui Kasat Pam Obvit melakukan audiensi ke Konjen India. Dalam kesempatan ini juga, Konjen mengundang Kapolresta Medan Kombes Monang Situmorang datang ke kantornya sambil menikmati makanan India, nonton film India, dan mendengarkan lagu India. Kapolresta Medan Kombes Monang Situmorang mengucapkan terimakasih atas kunjungan dan undangan Konjen India. Sebagai Kapolres tetap berupaya melakukan pelayanan secara sempurna baik untuk pengamanan di objek vital maupun terhadap masyarakat. (m39)

Waspada/gito ap

KADIV Humas Polri Irjen Pol. Saud Usman Nasution dan Karo Pid Polri Brigjen D Zainal berkunjung ke ruang Pengelolaan Informasi dan Data (PID) Polda Sumut didamping Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol. Heru Prakoso, Kamis (1/3).

UMSU Desak Polisi Ungkap Pembunuhan Mahasiswanya MEDAN (Waspada): Rektorat Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara mendesak petugas kepolisian untuk mengusut tuntas kasus kematian Ferdi Adinata Hasibuan, 19, mahasiswa Jurusan Agrobisnis Fakultas Pertanian UMSU yang mayatnya ditemukan tiga hari lalu di dekat areal tanaman jagung Jalan Pertahanan, Pasar IV Desa Laut Dendang, Kec. Percut Seituan. “Kami mendesak pihak kepolisian segera mengusut tuntas kasus ini sekaligus menangkap pelaku pembunuhan tersebut,” ujar Humas UMSU Anwar Bakti kepada Waspada, Kamis (1/3) sore, di Medan, terkait belum tertangkapnya pelaku pembunuhan terhadap mahasiswa UMSU tersebut. Padahal,tambah Anwar Bakti, sejumlah saksi telah dimintai keterangannyasehinggabisamembantuaparat Polsek Percut Seituan untuk menangkap siapa pelaku pembunuhan terhadap mahasiswa asal Kabupaten Padanglawas itu. Menurut dia, UMSU siap mendampingi keluarga korban dalam kasus ini, bila keluarga korban meminta pendampingan seorang kuasa hukum. Dalam kasus ini pihak UMSU akan mempersiapkan seorang pengacara dari

Lembaga Bantuan Hukum (LBH) UMSU dan mendampingi keluarga selama proses hukum berjalan yang ditangani pihak kepolisian. “Sudah ada pengacara yang siap mendampingi kasus ini dari LBH UMSU hingga proses hukum berjalan yang ditangani pihak berwajib,” sebutnya. Kata Anwar, pihak UMSU melalui Dekanat Fakultas Pertanian akan mendatangi pihak keluarga korbanuntukmembicarakanpendampinganhukum yang disiapkan pihak UMSU untuk keluarga korban. Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Percut Seituan AKP.Faidir Chan mengatakan, pihaknya sudah mengidentifikasi pelaku pembunuhan dari keterangan saksi yang dimintai keterangan. “Sudah empat saksi yang dimintai keterangannya dalam pemeriksaan kesaksian. Kemungkinan ada dua lagi saksi yang akan diperiksa.” jelasnya. Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Ferdi Adinata Hasibuan ditemukan warga, Selasa (28/ 2) sekira pukul 06:30, dalam posisi telungkup di pinggir Jalan Pertahanan, Pasar IV, Desa Laut Dendang. Saat jasad korban diperika, polisi tidak menemukan identitasnya sehingga sempat disebut mayat tanpa identitas. Esok harinya, keluarga korban datang mengambil mayat tersebut setelah membaca berita kematian korban di surat kabar. (h04)

MEDAN (Waspada): Gara-gara hendak menjual harta warisan, seorang abang nekat membacok kepala adik kandungnya di Jalan Seriti IV Perumnas Mandala. Akibatnya, Hotjon Siahaan, 28, menderita luka bacok di bagian kepala dan mendapat perawatan intensif di RSU Dr Pirngadi Medan. Informasi yang diperoleh di kepolisian, Kamis (2/3) menyebutkan, pelaku yang diketahui berinisial BS, 43, warga Jalan Bajak V, Medan Amplas, mendatangi rumah korban Hotjon Siahaan di Jalan Sriti IV, Perumnas Mandala, Rabu (29/2) sekira pukul 14:00WIB. Di rumah adik kandungnya itu, pelaku sempat berbincang-bincang dengan korban membicarakan tentang harta warisan orangtua mereka. Pelaku mengatakan akan menjual dua rumah dari 8 rumah harta warisan mereka, dengan alasan untuk membiayai adik bungsu mereka yakni Apriadi Saihaan dan membayar utang acara adat kematian ayah mereka. Namunhalituditolakolehkorban,pasalnyarumah yang hendak dijual adalah rumah korban. Karenas korban tak setuju, sang abang marah dan kemudian terjadi pertengkaran di antara mereka. Dalam pertengkaran itu korban minta abangnya untuk membacok dirinya. “Kalau rumah mau dijual lebih baik

kau (pelaku-red) bacok saja aku,” kata Hotjon sembari ke ruang dapur rumahnya mengambil sebilah parang dan selanjutnya diberikan kepada abangnya. Pelaku yang sudah tersulut emosi langsung menerima parang dari korban, kemudian membacok kepala adiknya sebelah kanan. Akibatnya, korban bermandikan darah. Polisi yang mendapat informasi peristiwa ini langsung menuju ke lokasi kejadian, sedangkan korban segera dilarikan ke rumah sakit. Setelah mengetahui identitas pelaku, akhirnya petugas Reskrim Polsek Percut Seituan, Kamis (1/ 3) pagi sekira pukul 10:00WIB, membekuk tersangka BS di rumah kerabat keluarganya di kawasan Mariendal. Polisi juga menyita sebilah parang yang digunakan untuk membacok korban. Kapolsek Percut Seituan Kompol Maringan Simanjun-tak melalui Kanit Reskrim Faidir Chan membenarkan kejadian itu.”Pelaku penikaman sudah ditangkap dan kini masih men-jalani pemeriksaan, sedangkan korbannya masih dirawat dirumahsakitakibatlukabacokdikepalanya,”ujarnya. Motif pembacokan tersebut, kata Faidir, garagara harta warisan dari orangtua pelaku dan korban. “Motifnya gara-gara harta warisan. Pelaku hendak menjual rumah yang ditempati adiknya, namun sang adik tidak setuju sehingga pelaku membacok kepala adiknya,” sebutnya. (h04)

Abang Bacok Kepala Adik Kandung

Tersangka Ajukan Praperadilan Atas Kapolres DS Dan Kajari L. Pakam MEDAN (Waspada): Salah menangkap dan menahan orang dalam kasus pembunuhan Helvan Fauzi Nasution alias Popo, Kapolres Deliserdang dan Kajari Lubuk Pakam dipraperadilankan di Pengadilan Negeri setempat. Permohonan praperadilan (Prapid) itu diajukan MuhammadYusuf Sinulingga melalui kuasa hukumnya Afrizon Alwi, SH, MH dan Ahmad Fadly Roza, SH. “Permohonan sudah didaftarkan di Kepaniteraan PN Lubuk Pakam dan terdaftar dalam register perkara No.3/Pra.pid/2012/ PN-LP tanggal 27 Februari 2012,” kata Afrizon di Medan, Kamis (1/3). Menurut Afrizon, pemohon Prapid adalah pimpinan Pam Swakarsa di Kebun Limau Mungkur, PTPN II, Desa Lau Barus Baru, Kecamatan STM Hilir Deliserdang. Sejak 2008, pemohon (M. Yusuf Sinulingga) bertugas mengamankan lahan Kebun Limau Mungkur PTPN II, sekaligus menguasai lahan 922 hektare yang sebelumnya dikuasai penggarap. Karena keberhasilan itu, Taruna Sinulingga selaku manejer kebun 2008-2010 mengikat kerjasama dengan pemohon untuk melakukan pengamanan dan pengutipan buah sawit di kebun tersebut. Namun, saat manajer kebun berganti tanpa persetujuan Hakim Bako selaku Manajer Distrik Rayon, manajer baru menugaskan Herry Simanjuntak melakukan pengamanan buah sawit di lokasi itu. Kemudian, puluhan orang bersenjata tajam, tombak dan besi melakukan

penyerangan, perusakan mess dan penginapan anggota Pam Swakarsa di Pondok Baru, Kebun Limau Mungkur. Akibatnya, mess Pam Swakarsa itu porak-poranda. Belakangan, pemohon ditetapkan sebagai tersangka sesuai Laporan Polisi: LP/02/A/I/2012/ SU/Res.DS/sdk.T.Kenas tanggal 13 Januari 2012 dengan tuduhan membunuh Popo dan melanggar Pasal 338 atau 170 (2) jo Pasal 406 atau Pasal 351 ayat 3 atau Pasal 160, 55, 56 KUH Pidana. Kemudian terbit Surat perintah penangkapan No Pol:SP. Kap/24/I/2012/Reskrim tanggal 14 Januari 2012 dan Surat Perintah Penahanan No.Pol: SP.Han/06/I/2012/Reskrim tanggal 15 Januari 2012 yang diterbitkan termohon I (Kapolres DS) serta surat perpanjangan penahanan No.B-27/N.2.22/ RT/Epp.1/I tanggal 1 Februari 2012 yang diterbitkan termohon II (Kajari L. Pakam) Padahal, kata Afrizon, pemohon yang menyerahkan EG selaku tersangka pembunuhan tersebut kepada termohon I. Anehnya, malah pemohon dijadikan tersangka. Padahal pemohon tidak pernah melakukannya. Afrizon menilai, tindakan termohon I menangkap pemohon tidak berdasarkan bukti permulaan yang cukup dan tidak ada relevansinya dengan kepentingan penyidikan. Selain itu, penangkapan dan penaha-nan pemohon tidak memenuhi unsur objektif dan subjektif seperti dikehendaki Pasal 21 ayat 1 dan 4 KUH Acara Pidana. Karena itu, kata Afrizon lagi, diharapkan hakim Prapid mengabulkan permohonan praperadilan pemohon, sekaligus menyatakan penangkapan dan penahanan pemohon tidak sah serta membebaskan pemohon dari Rutan Polres DS.(m34)

MEDAN (Waspada):Warga menemukan benda aneh diduga peluru mortir dengan posisi tertimbun tanah dengan kedalaman sekitar satu meter lebih di dekat kebun milik penduduk di Jln. Kapten Sumarsono, Desa Helvetia, Kec. Labuhandeli, Kamis (1/3) sore. Informasi Waspada peroleh di lapangan, sebelumnya pekerja bangunan sedang menggali/mengorek tanah. Ketika ke dalaman sekitar satu meter, dia melihat besi yang bentuknya agak aneh. Selanjutnya, pekerja bangunan itu memberitahukan penemuan tersebut kepada teman-temannya. Petugas Polsek Sunggal mendapat infor-

masi adanya ditemukan mortir segera menuju ke lokasi, namun tempat kejadian perkara (TKP) wila-yah hukum Polsek Labuhandeli, akhirnya mereka kembali pulang ke komando. Menurut warga, polisi yang turun ke lokasi dari personel Polres Belawan dan sekaligus memasang police line. “Belum diketahui apakah benda itu sudah diamankan atau belum karena benda itu sudah tidak terlihat lagi di dalam galian tersebut,” ujar seorang warga. Kapolsek Sunggal Kompol M Budi Hendrawan SH, SIK ketika dikonfirmasi melalui telefon selular mengatakan, personelnya sudah diturunkan, namun balik lagi ke komando karena TKP wilayah Polsek Labuhandeli. (m36)

Pekerja Bangunan Temukan Mortir


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.