Waspada, Jumat 29 Juli 2011

Page 10

Medan Metropolitan

WASPADA Jumat 29 Juli 2011

B1

Sumut Alami Perubahan Iklim MEDAN (Waspada): Pola iklim di Sumatera Utara telah berubah total. Seharusnya pada bulan ini musim kemarau, namun berubah menjadi musim hujan. Namun begitu, cuaca panas masih menyelimuti masyarakat Sumatera Utara beberapa hari ini. Hal itu dikatakan anggota Dewan Riset Daerah (DRD) Sumatera Utara Dr Ir Zahari Zein MSc PhD dalam pertemuan pembahasan perubahan iklim di kantor Badan Penelitian dan Pengembangan Sumut Jln Sisingamangaraja Medan, Jumat (22/7). Hadir dalam pertemuan itu Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Provsu Ir H Alwin, MSi, KasubagTata Usaha Drs. Darwin Lubis, MM, Sekretaris Ir Rita Lisda Lubis M.Hum, Koordinator Tenaga Ahli Balitbang Prof Dr Ir Hasnudi, MS, anggota Ramdhansyah SE, MAc, Sekretaris DRD Sumut Azizul Kholis, SE, MSi dan lain-lain. Menurut Zahari, faktor perubahan iklim tersebut yakni terjadinya kenaikan suhu dan penurunan jumlah hujan pada musim kemarau sebanyak 10 persen. Bahkan penurunan tersebut sangat signifikan karena hampir semua sektor ekonomi di Sumatera Utara mempro-

duksi Gas Rumah Kaca (GRK). “Dampaknya sudah kita rasakan di hampir semua sektor, terjadinya kelangkaan air meningkatnya wabah penyakit seperti Demam Berdarah Dengue (DBD), diare, malaria, cikungunya. Seharusnya saat ini musim kemarau dan biasanya terjadinya hujan pada bulan yang berakhiran ‘Ber’ tidak lagi terjadi, pokoknya sekarang sudah terbalik ,” jelas Zahari. Dikatakannya, 1.500 industri di Sumatera Utara melepaskan emisi gas rumah kaca. Indikasi tersebut telah terjadi hujan asam di lokasi KIM Medan. Demikian juga dengan 160 pabrik CPO, 38 juta kendaraan roda dua dan empat, sampah rumah tangga 100 ribu ton per hari yang menghasilkan emisi metan (CH4). “Kebakaran hutan juga menyumbang emisi Gas Rumah Kaca (GRK), demikian juga dengan eksploitasi batubara. Sumut tertinggi untuk gas Co2 dibanding provinsi lain,” sebutnya. Karena itu, terjadinya perubahan pola iklim tersebut akan berdampak terhadap sosial ekonomi masyarakat yakni terjadinya banjir dan longsor. Hal ini sangat rentan dirasakan kelompok masyarakat yang paling miskin. (m39)

Asmara Subuh Picu Perkelahian

Waspada/Hamdani

PUNGGAHAN : Sejumlah warga mengikuti acara punggahan yakni berdoa dan makan bersama di Lapangan Bulutangkis Jln. Utama, Lingkungan XVI, Kelurahan Kotamatsum III Medan, Rabu (27/7) malam. Punggahan ini merupakan tradisi yang dilaksanakan masyarakat setempat dan telah berlangsung selama bertahuntahun guna menyambut datangnya bulan suci Ramadhan.

Tertib Lalu Lintas Masuk Kurikulum Sekolah Didukung MEDAN (Waspada): Kepala Dinas Pendidikan Kota Medan Drs Hasan Basri MM, mendukung jika tertib lalu lintas dimasukkan dalam kurikulum sekolah. “Kurikulum sekolah itu diatur oleh pusat, tentunya kita akan sangat mendukungnya. Jika harus menjadi muatan lokalpun kita setuju,”kata Hasan

Basri, Kamis (28/7), terkait ucapan Kapoladsu Irjen Pol Wisjnu Amat Sastro tentang tertib lalu lintas perlu masuk kurikulum sekolah.

PTPN III Peringati HUT RI Gelar Berbagai Lomba MEDAN (Waspada): PT Perkebunan Nusantara III lebih awal memperingati HUT RI-66 disebabkan selama Agustus 2011 umat Islam menunaikan ibadah puasa. Puncak perlombaan diadakan di Kantor Direksi PTPN III Jl. Sei Batanghari Medan, Senin (25/7). Perlombaan dimeriahkan oleh seluruh karyawan dan keluarga termasuk anak-anak. Aneka perlombaan seperti sepak bola, futsal, tenis lapangan, tenis meja, panjat pinang, pindah batu, terompah, lari goni, tarik tambang, menangkap belut, mewarnai dan melukis, bola voli dan lain-lain. Selain itu ada perlombaan hidangan makanan seperti sate, martabak, teh poci, minuman ringan dan penyaluran sembako seperti minyak makan dan gula serta lain-lain ditukar dengan kupon melalui bazar yang disediakan oleh ibu-ibu dari IKBI Kandir PTPN III Medan. Dirut PTPN III Amri Siregar menggunting balon udara, dengan menerbangkan seratus balon warna merah dan putih ke udara berhadiah Rp2 juta kepada setiap masyarakat yang menemukan pengumuman yang digantung di tali balon tersebut. Perlombaan mulai pukul 08:00 s/d 16:30. Bagi para pemenang lomba disediakan berbagai macam hadiah seperti setrika, rice cooker, kipas angin, sepeda, perlengkapan sekolah, kompor gas, dan lain sebagainya. Selain aneka jenis perlombaan, pada 17 Agustus dilaksanakan upacara bendera dan pemberian penghargaan masa bakti kepada sejumlah karyawan yang telah mencapai masa tugas 25, 30 dan 35 tahun serta para karyawan pimpinan yang akan pensiun. (m05)

Siswa YPSIM Dituntut Pintar Dan Akhlakul Karimah MEDAN (Waspada): “Jadilah siswa-siswi yang pintar juga akhlakul karimah,” demikian ditegaskan Sofyan Tan, Ketua Dewan PembinaYayasan Perguruan Sultan Iskandar Muda (YPSIM), ketika memberikan sambutan dalam acara Peringatan Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW dan menyambut bulan suci Ramadhan 1432 H di Lapangan YP SIM, SIM, Kamis (28/7). Acara yang mengambil tema “Tingkatkan Ibadah untuk Meperbaiki Akhlakul Karimah” itu dihadiri Finche, Ketua YPSIM, HM Soetardjo, penasihat senior YP SIM, ratusan siswa-siswi, orangtua, guru dan karyawan, serta sejumlah undangan. Tausiah diberikan Ustadz Umar Rifai Hasibuan. Sofyan Tan berharap dalam menyambut bulan suci Ramadhan, seluruh siswa YPSIM dapat mengisinya dengan berbagai kegiatan religius dan ibadah yang bermuara untuk meningkatkan pendidikan budi pekerti siswa sehingga dapat menjadi pribadi yang berahlak mulia atau akhlakul kharimah. “Sejak awal perguruan ini selalu menekankan bahwa proses pendidikan yang dilakukan tidak hanya untuk menjadikan siswa pintar atau cerdas, tapi juga berakhlak mulia,” katanya. Sementara itu Ustad Umar Rifai Hasibuan dalam uraian hikmahnya menekankan umat Islam untuk mengutamakan pelaksanakan ibadah puasa, bukan pada acara-acara lain yang sekedar memeriahkan bulan Ramadhan saja. Untuk siswa-siswiYPSIM dia mengingatkan agar mereka selalu mengingat kepada Tuhan dalam segala suasana dan aktivitas. “Baik waktu mereka senang, sedih, hendak berbuka puasa maupun sahur. Termasuk ketika hendak tidur.” Peringatan Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW dan menyambut bulan suci Ramadhan 1432 H di YPSIM diisi dzikir, juga pemberian beras kepada 58 orang anak asuh.(rel)

Waspada/ist

SOFYAN Tan dan Finche foto bersama dengan siswa YPSIM yang menerima bantuan beras dalam peringatan Isra Mikraj.

Kata Hasan Basri, selama ini pengetahuan tentang tertib lalu lintas sudah masuk dalam program pembelajaran siswa yang disisipkan pada pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn). Hal ini sebagai upaya membentuk kesadaran peserta didik tentang hak dan kewajiban mereka menggunakan fasilitas jalan, terlebih saat mereka menggunakan kendaraan. Kepala SMKN 1 Medan Asli Sembiring menyebutkan, terkait kesadaran berlalu lintas bagi siswa, pada praktiknya ada beberapa event organizer (EO) yang menyelenggarakan kegiatan tertib lalu lintas bekerjasama dengan kepolisian menggelar

acarakhususbagisiswadisekolah. “Sudah ada praktiknya, siswa diajarkan bagaimana mengendarayangbaik.Perlengkapanyang harus mereka gunakan supaya aman berkendara. Sopan santun dalam berkendara dan hal-hal yangberkaitandenganlalulintas,” katanya. Sebelumnya Kepala SMAN 3 Sahlan Daulay melalui Emir Harahap, menyambut positif jika tertib lalu lintas masuk dalam kurikulum. “ Bulan Maret Tahun 2010 lalu, Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) M.Nuh dan Kapolri Bambang Hendarso Danuari di Hotel Bumikarsa Bidakara Jakarta, meneken nota kesepaha-

man bersama (MoU) tentang pendidikan lalu lintas untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas terutama di kalangan pelajar dan mahasiswa,” katanya. Sebab, tambah Emir, membangun disiplin lalu lintas adalah bagian dari membangun budaya di sekolah. Sebagai upaya membangun karakter sejak dini. Terutama, budaya tertib lalu lintas seharusnya sudah dimulai tahun ajaran 2011 ini, bahkan dimulai sejak jenjang pendidikan TK. Menurutnya, sedikitnya 20 ribu jiwa melayang di jalan pada 2007 dan naik menjadi 20.118 pada 2008, korban terbesar pelajar dan mahasiswa. (m37)

MEDAN (Waspada): Aksi ugal-ugalan yang dilakukan remaja usai shalat subuh atau disebut asmara subuh pada bulan Ramadhan, bisa memicu tindakan destruktif seperti perkelahian di jalan raya. Fenomena ini berpotensi terjadi pada bulan Ramadhan mendatang, sehingga harus menjadi perhatian orangtua. “Namanya juga remaja, asmara subuh kerap dimanfaatkan sebagai momentum mencari pasangan, bahkan bisa melakukan tindakan yang membahayakan orang lain,” kata Psikolog Dra. Irna Minauli, M.Psi ketika dihubungi Waspada, Selasa (26/7). Dalam asmara subuh itu, lanjutnya, para remaja mencari kesenangan sendiri tanpa memikirkan bahaya orang lain. “Seperti melemparkan petasan ke arah orang yang melintas. Awalnya iseng, tapi itu membahayakan orang lain dan bisa menimbulkan perkelahian,” jelasnya. Sama halnya dengan geng kereta yang melakukan tindakan destruktif atau menyakiti orang lain. Aturan atau norma-norma diabaikan. Awalnya, ini suatu bentuk pemberontakan dari rumah atau sekolah. Karena merasa tertekan dengan kondisi sekolah, mereka mencari kelompok yang menjadikan mereka lebih berharga. Mungkin dengan melakukan halhal yang destruktif mereka merasa mendapat penghormatan atau penghargaan,” ujar Irna seraya menyarankan para orangtua dan pihak sekolah membuat aturan tegas. Sementara itu, Kriminolog Medan Nursariani Simatupang, SH, MHum menilai kenakalan remaja disebabkan adanya konflik batin dalam diri remaja seperti anggota geng kereta. Hal itu diperparah pengaruh struktur sosial, menjadi penyebab brutalnya anggota geng kereta yang meresahkan warga Medan itu. Konflik batin tersebut bisa saja dilatarbelakangi kurangnya perhatian keluarga atau

kurangnya interaksi kepada keluarga.”Rata-rata geng motor itu kebanyakan remaja dan orang dewasa awal. Banyak faktor yang menyebabkan remaja itu melakukan kejahatan, tapi ada 2 yang paling utama yaitu, konflik batin dan pengaruh struktur sosial,” jelas Nursariani. Menurut Nursariani, kurangnya perhatian keluarga atau tidak adanya interaksi remaja dengan orangtuanya menyebabkan seorang remaja tidak bahagia. Setiap ada masalah, mereka melakukan tindakan agresif. “Sedangkan pengaruh struktur sosial erat hubungannya dengan orang sekeliling. Remaja biasanya selalu mencari simbolisasi diri dalam lingkungan sehingga bisa saja melakukan halhal yang tidak baik,” katanya. Geng kereta Di tempat terpisah, Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) Organisasi Daerah (Orda) Medan mengimbau remaja yang tergabung dalam geng kereta agar menghormati bulan suci Ramadhan. Jika hal anarkis tersebut berulang saat bulan suci Ramadhan, maka akan mengganggu kekhusukkan umat Islam yang sedang menjalankan ibadah puasa. “Geng kereta yang terlibat aksi kekerasan di Medan harus mehanan diri sehingga umat Islam dapat melaksanakan ibadah dengan khusuk di bulan suci Ramadhan,” kata Ketua ICMI Orda Medan Indra Sakti Harahap, ST, M.Si. Karena itu, pemerintah dan pihak kepolisian hendaknya melakukan pengamanan secara persuasif sehingga dapat mengantisipasi aksi brutal para remaja menjadi tindakan positif. Langkah positif untuk pembinaan tersebut harus didukung semua pihak sehingga hal negatif yang timbul dapat ditekan sehingga tidak ditiru remaja lain. “Jangan sampai budaya buruk yang tidak bermanfaat tersebut menjadi trend baru di kalangan remaja Medan,” demikian Indra Sakti. (h02/m40)

Program HIPMI Harus Jangkau SMK MEDAN (Waspada): Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho meminta agar program Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HPIMI ) Sumut saat ini dapat menjangkau hingga ke Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), karena di institusi pendidikan tersebut ada potensi melahirkan pengusaha-pengusaha muda. “Potensi menjadi pengusaha saat ini ada di SMK. Karena program dari Dinas Pendidikan memang menciptakan siswa ke wirausaha,” kata Gatot saat memberi sambutan pada acara Musda BPD HIPMI Sumut di Hotel JW Marriott, Selasa (26/7). Gatot mengharapkan program HIPMI ke depan harus go to school. Kalau ini dapat dilaksanakan, berarti HIPMI telah membantu program pemerintah selain meningkatkan dunia usaha juga menciptakan lapangan kerja. ‘’Saya yakin betul, jika siswa SMK mendapat pembinaan akan menjadi pengusaha sukses. Karena berdasarkan hasil penelitian saat ini ada 50 tamatan SMK menjadi usahawan sukses. Itu membuktikan tamatan SMK lebih banyak membuka usaha sendiri dibanding menjadi pekerja,” jelas Gatot. Sementara itu, Ketua Umum BPP HIPMI Erwin Aksa menegaskan program HIPMI secara nasional akan menciptakan 1.000 pengusaha muda baru dari kampus. 50 Di antaranya diharapkan berasal dari HIPMI Sumut.

Di seluruh Indonesia, HIPMI memiliki anggota 40 ribu orang dan 1.000 lebih di antaranya anggota BPD HIPMI Sumut. Jumlah ini sangat membanggakan dan bukti keberhasilan BPD di bawah pimpinan Said Aldi Al Idrusyangakansegeradimisioner. Sebelumnya, pemilik Komplek Pertokoan Tanah Abang Priamanaya Djan bertekad membentuk pusat grosir tekstil dan garmen di setiap provinsi dengan membangun kerjasama dan sinergisitas jaringan para pengusaha yang terhimpun dalam HIPMI. Priamanaya yang maju sebagai salah satu calon Ketua Umum BPP HIPMI mengatakan, nama besar Pasar Tanah Abang sebagai pusat pakaian grosir tekstil dan garmen yang sudah terkenal di seluruh pelosok tanah air dan manca negara sangat mungkin berada di setiap daerah. Apalagi banyak pengusaha grosir dari berbagai daerah yang setiap bulannya belanja ke Tanah Abang. “Pengusaha grosir tidak perlu lagi jauh-jauh datang ke Jakarta kalau di daerah sudah ada,” kata Priamanaya kepada wartawan di Medan. Pada kesempatan itu, Priamanaya didampingi Ketua Umum HIPMI Riau Rinor Kuswan, Ketua Umum HIPMI Sumbar Buchori Bachter, Ketua Umum HIPMI Kaltim Priskila Evalianitha, Ketua Umum HIPMI Sulut Andre Gerungan, Ketua Tim Pemenangan Sarman Simanjorang serta beberapa pengurus dan senior

HIPMI lainnya. Dengan diciptakannya pusat grosir di daerah seperti Tanah Abang, lanjutnya, maka akan besar manfaatnya bagi pengusaha serta masyarakat sekitarnya. “Setidaknya bisa memangkas biaya pengiriman barang dan membantu perekonomian daerah,” ujar Priamanaya. Ketua Umum BPD HIPMI Kaltim Priskila Evalianitha berharap visi dan misi Priamanaya untuk memindahkan pusat grosir ke daerah seperti di Kaltim dapat terwujud. Dia juga berharap sinergisitas sesama pengusaha dapat terbangun dengan baik ke depan. Sedangkan Ketua Umum BPD HIPMI Riau Rinor Kuswan menegaskan, peran pemuda sangat besar dalam perjuangan bangsa sejak memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Kini saatnya pemuda melakukan revitalisasi untuk pembangunan dengan menciptakan sejumlah pengusaha muda di seluruh tanah air. Dia juga meminta kepada Priamanaya untuk lebih kuat dalam membangun komunikasi ke daerah secara egaliter. Silaturahmi dalam menjalankan sinergisitas jaringan usaha sangat penting untuk memajukan eksistensi HIPMI. Sedangkan Ketua Umum HIPMI Sumbar Buchori Bachter berharap pengembangan potensi daerah lebih diprioritaskan agar HIPMI tidak hanya terdengar eksis di pusat tapi juga menjadi motor penggerak ekonomi di setiap daerah. (m35/m50)

Heboh, Rebutan Mayat Di RSUPM MEDAN (Waspada): Ruang Instalasi Jenazah RSU dr. Pirngadi Medan mendadak heboh, Kamis (27/7) sore. Kedua belah pihak keluarga (pihak keluarga istri dengan keluarga korban atau suami) bertengkar memperebutkan mayat Halim Yazid, 31, warga Jl. AR. Hakim Gg. Sekawan, Kec. Medan Area, diduga korban pembunuhan. Pertengkaran dipicu karena kedua belah pihak keluarga ingin menguburkan mayat tersebut ditempatnya masingmasing. Pihak keluarga istrinya, Dhona, 31, berniat ingin menguburkan mayat Halim di Medan. Namun, pihak korban ingin membawa mayatnya ke Brandan Kabupaten Langkat

dan menguburkannya di sana. Keributan tersebut menjadi perhatian pihak keluarga pasien lainnya. Karena belum ada kesepakatan, pihak RSU dr. Pirngadi Medan masih menyimpan mayat tersebut di kamar mayat. Untuk mencapai kesepakatan, salah seorang keluarga memanggil Ketua Komisi Dakwah MUI Medan KH Zulfikar Hajar, Lc yang juga merupakan keluarga dari pihak korban. “Saya di sini sebagai penengah supaya mendapat kesepakatan, tapi menurut saya mayat harus dibawa ke pihak istrinya, jadi untuk apa ada ikatan perkawinan,” katanya. Setelah mencapai kesepakatan, mayat akhirnya dibawa ke

rumahnya Jl. AR. Hakim Gg. Sekawan, Kec. Medan Area. Sebelumnya, mayat Halim ditemukan di Sungai Ular Kabupaten Serdang Bedagai, Selasa (25/7) malam,kemudiandibawakeRSU dr. Pirngadi untuk diotopsi. Informasi yang diperoleh, Halim berangkat dari rumah abangnya, Jumat (22/7) lalu, menemui seseorang yang hendak menyewa mobil rentalnya dengan menggunakan mobil Avanza BK 1599 QA. Sejak kepergian itu, tidak ada hubungan Halimdenganpihakkeluarga,dan nomor handphone Halim sudah tidak aktif lagi saat dihubungi. Pihak keluarga mengetahui kalau mayat di RSU dr. Pirngadi setelah membaca suratkabar. (h02)

Waspada/ME Ginting

WALI KOTA Medan Rahudman Harahap memberikan taliasih kepada seribuan anak yatim dari seluruh kecamatan di Kota Medan, Rabu (27/7), di pendopo rumah dinas Wali Kota Medan.

Setahun Kepemimpinan Rahudman-Eldin

Syukuran Bersama 1.000 Anak Yatim MEDAN (Waspada): Wali Kota Medan Rahudman Harahap bersama wakilnya Dzulmi Eldin menggelar syukuran besama 1.000 anak yatim piatu dari 21 kecamatan di pendopo rumah dinas Wali Kota Medan Jln Sudirman, Rabu (27/7). Acara ini sebagai bentuk terima kasih dan apresiasi karena selama setahun menjalankan roda pemerintahan dapat berjalan dengan baik dan lancar. “Ini merupakan ungkapan rasa syukur dan terima kasih kita, karena dalam setahun masa pemerintahan saya bersama pak Eldin dapat berjalan lancar. Namun ada berbagai kelemahan dan kekurangan yang masih harus kita perbaiki pada masa datang,” kata Rahudman. Rahudman mengungkapkan, setahun bukanlah perjalanan yang indah dan menyenangkan. Justru setahun yang baru dilalui ini penuh tantangan dan hambatan. Namun, sebagai pemimpin, semua tantangan dan hambatan itu harus dihadapi. Keberhasilan yang telah diraih saat ini, jelas wali kota, berkat kerjasama yang baik dengan unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kota Medan, tokoh agama serta masyarakat sehingga kota ini menjadi aman dan kondusif. Di samping itu berkat dukungan dan sinergitas Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemko Medan. Menurut wali kota, setahun masa kepemimpinannya bersama Dzulmi Eldin diibaratkan masih berjalan dengan ‘gigi 40’. Karena itu, pada tahun kedua kepemimpinannya akan ditingkatkan lagi sehingga berjalan dengan ‘gigi 60’. Dengan demikian masyarakat semakin merasakan hasilnya. Selain itu, lanjutnya, prioritas yang dilakukan pada tahun kedua tetap dalam konteks melanjutkan dari program pembangunan yang telah dilakukan pada tahun pertama. Namun kali ini lebih memprioritaskan pengentasan kemiskinan, terutama masyarakat pra sejahtera dan sejahtera I. “Langkah-langkah yang kita lakukan adalah tidak memberi mereka ikan, melainkan pancing. Itu bisa dilakukan dengan pemberian pelatihan-pelatihan maupun modal usaha. Yang pasti tidak memberikan sembako lagi. Kita akan membentuk berbagai wadah

sehingga bisa memberi dorongan dan motivasi sehingga mandiri,” ungkapnya. Untuk merealisasikan keinginan itu, wali kota minta Dinas Koperasi dan UMKM, Badan Penanaman Modal Daerah serta Dinas Perindustrian dan Perdagangan agar memiliki konsep yang jelas tentang pengentasan kemiskinan pada masa mendatang. Wali kota menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh lapisan masyarakat serta para wartawan yang telah banyak memberi masukan, kritik dan saran sehingga pemerintahan berjalan dengan baik. Pada tahun kedua pemerintahannya, wali kota minta para jurnalis tetap memberikan kritik terhadap jalannya pemerintahan. Rahudman juga berharap para wartawan agar seimbang dalam menyajikan berita. Artinya, keberhasilan-keberhasilan yang selama ini telah dicapai Pemko Medan juga diberitakan sehingga masyarakat bisa mengetahuinya. Evaluasi Pada kesempatan itu, Rahudman mengungkapkan keinginannya melakukan evaluasi terhadap kinerja bawahannya pada tahun kedua pemerintahannya. Langkah itu dilakukan untuk menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik sehingga mampu menjalankan tugas sesuai kemampuan masing-masing. “Evaluasi itu pasti dilakukan. Sebab, pemerintahan ini berjalan dengan dinamis. Untuk menghasilkan tata kelola pemerintahan yang baik, tentu diperlukan orang-orang yang ahli di bidangnya masing-masing. Kita tidak ingin pemerintahan dan pembangunan ini jalan di tempat,” tegasnya. Atas dasar itulah, pimpinan SKPD harus mampu menunjukkan kinerja yang baik sesuai bidang tugasnya masing-masing. “Jadi sekali lagi saya tegaskan evaluasi itu ada dan pasti,” ujar Rahudman. Turut hadir pada acara ini unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kota Medan seperti Kapolresta Medan Kombes Pol Tagam Sinaga, Dandim 0201/BS Letkol Doni Hutabarat, Ketua DPRD Medan Amiruddin, tokoh agama serta seluruh pimpinan SKPD dan camat di lingkungan Pemko Medan. (m50)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.