Waspada, Jumat 17 Desember 2010

Page 2

Medan Metropolitan

WASPADA Jumat 17 Desember 2010

A5

Polisi Tangkap Dua Perampok Seorang Pelajar SMP MEDAN (Waspada): Tim Khusus Reskrim Polsekta Medan Sunggal menangkap dua tersangka perampok Tiomasa Efaida Br Matondang, 48, di kawasan Jln Setiabudi, Medan, Rabu (16/12) tengah malam. Seorang tersangka masih berstatus sebagai pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP). Saksi mata mengatakan kepadaWaspada, Kamis (17/12), peristiwa itu terjadi sekira pukul 23:30., saat itu korban Tiomasa Efaida Br Matondang bersama putrinya Zipora Br Siregar mengendarai sepedamotor dari rumah menantunya di Jln Setiabudi menuju ke rumahnya di kawasan Helvetia Medan. Dalam perjalanan pulang, dua tersangka yakni AMM, 20, penduduk Jln. Darussalam/Sei

Bilah dan AS, 14, (pelajar kelas 2 SMP) penduduk Jln. Pabrik Tenun, Gg Dame Merampas tas milik korban. Setelah itu, kedua tersangka tancap gas melarikan diri. Kanit Reskrim Polsekta Medan Sunggal Iptu Widi Setiawan SH bersama personilnya yang mendapat informasi tentang kasus perampokan tersebut segera melakukan pengejaran. Hasilnya, kedua tersangka

Diduga Depresi Bakar Rumah MEDAN (Waspada): Seorang pria diduga depresi, membakar rumahnya sendiri di Jalan Budi Kemasyarakatan, Kecamatan Medan Barat, Kamis (16/12) pk 05.30 wib. Akibat perbuatannya, tiga rumah semi permanen tinggal puingpuing, kerugian diperkirakan seratusan juta. Informasi yang diperoleh di lokasi kejadian menyebutkan, diduga Taudah hendak bunuh diri membakar dirinya dengan minyak tanah di dalam kamar tidurnya. Begitu melihat api menyala membakar tempat tidurnya, Nababan langsung kabur melarikan diri mendatangi Mapolsekta Medan Barat yang berada tak jauh dari lokasi kejadian. “ Kuat dugaan, Taudah Nababan itu hendak bunuh diri, karena saat kabur dari kobaran api yang membakar rumahnya, sekujur tubuhnya sudah basah terkena minyak tanah,” terang boru Hutagaol, salah seorang warga setempat kepada wartawan. Api yang membakar rumah Nababan begitu cepat merembet ke rumah warga lainnya. Akibatnya, dua rumah warga lainnya milik Damson Limbong dan Sialagan hangus terbakar. Warga setempat yang mengetahui peristiwa tersebut, langsung berhamburan ke luar rumah dan menghubungi petugas pemadam kebakaran. Api akhirnya berhasil dipadamkan setelah datangnya petugas pemadam memberikan bantuan. Kapolsek Medan Barat AKP Arke F Ambat ketika dikonfirmasi membenarkan peristiwa tersebut. Dijelaskannya, kuat dugaan api berasal dari kediaman Taudah Nababan. “Keterangan yang kita peroleh, kuat dugaan Taudah Nababan menderita depresi, sehingga nekat membakar rumahnya sendiri,” terangnya. Menurut AKP Arke, hingga saat ini pihaknya belum ada memintai keterangan sejumlah saksi. “Taudah Nababan masih dibawa ke rumah sakit guna diperiksa, kejiwaannya apakah benar pria itu menderita depresi atau tidak,” tukasnya.(h04)

Diteriaki Penculik Anak Pengemis Dihajar Massa BELAWAN (Waspada): Gara-gara diteriaki sebagai penculik anak, seorang pria dihajar massa hingga babak belur di Jln Platina Lingkungan 14 Kelurahan Titi Papan, Kec Medan Deli, Kamis (16/ 12). Korban, Samsul, 33, penduduk Jln. Pancing Komplek Veteran Blok A Medan Estate yang sehari-hari berprofesi sebagai pengemis. Kepala Lingkungan 14, Musdar mengatakan, peristiwa itu bermula ketika korban sedang mengemis di sekitar lingkungannya. “Dari pukul 09:00, dia sudah terlihat mengemis dari rumah ke rumah,” katanya kepada Waspada di Mapolsekta Medan Labuhan. Saat singgah ke rumah Poinem, warga Gg. Suhut Kelurahan Titi Papan untuk mengemis, pemilik rumah sedang tidur. Sedangkan Samsul hanya bertemu Hari Pratama, 9, (cucu Poinem). “Ibu Hari sedang berada di Malaysia dan dia tinggal bersama neneknya,” kata Musdar. Entah apa maksudnya, tiba-tiba korban memegang tangan Hari. Spontan bocah itu menjerit hingga mengundang perhatian tetangganya. Pada saat bersamaan, terdengar teriakan “culik anak” sehingga massa langsung berkumpul dan mendatangi rumah Poinem. “Saat itu, Samsul terlihat lari sehingga warga menjadi curiga. Dia ditangkap dan diantar ke rumah saya. Namun saat akan dibawa ke mobil polisi, massa menghajarnya,” ucap Musdar. Untuk pengusutan lebih lanjut, Samsul menjalani pemeriksaan di Mapolsekta Medan Labuhan. Begitu juga dengan Hari dan Poinem. “Kita belum bisa memastikan kebenaran tuduhan warga karena masih melakukan peyelidikan,” kata Oktavianus, Kanit Reskrim Polsekta Medan Labuhan. (h03)

Waspada/Rustam Effendi

CULIK: Samsul, warga Jln Pancing Komplek Veteran Blok A Medan Estate Kecamatan Percut Sei Tuan dikawal petugas Polsekta Medan Labuhan dibawa ke rumah sakit setelah dihajar massa di Jln Platina Lingkungan 14 Kelurahan Titi Papan, Kec Medan Deli, Kamis (16/12).

berhasil dibekuk tidak jauh dari lokasi kejadian. Guna menghindari amukan massa, polisi segera mengamankan kedua tersangka dan membawanya ke Mapolsekta Medan Sunggal. Kapolsekta Medan Sunggal AKP Sonny Marisi Nugroho Tampubolon, SH, SIK mengatakan kepada Waspada, kedua tersangka dibawa ke komando untuk menjalani pemeriksaan dan korbanya sudah membuat pengaduan resmi di Mapolsekta. Polisi menyita barang bukti berupa tas berisi uang dan surat berharga lainnya, sepeda motor Yamaha Mio BK 3559 OF,

handphone dan lainnya. Pengedar ganja Di hari yang sama, petugas Polsekta Medan Baru meringkus seorang pria yang diduga sebagai pengedar ganja dari kediamannya di Jln Kapten Pattimura, Gg Harapan Medan. “Selain mengamankan tersangka Sfn alias Iy, 55, polisi juga menyita barang bukti berupa 20 bungkus ganja seberat 102 gram, dua gunting dan dua pisau kecil,” kata Kapolsekta Medan Baru AKP Saptono,SH,SIK kepada Waspada. Sebelumnya, kata Saptono, pihaknya menerima pesan

tentang adanya perdagangan ganja di Jln. Patimura, Gg. Harapan. Kemudian polisi menindaklanjuti informasi tersebut dan turun langsung ke Tempat Kejadian Perkara (TKP). Bahkan salah seorang polisi menyaru sebagai pembeli. Saat dilakukan transaksi jual beli ganja, polisi langsung menangkap tersangka. Selanjutnya, polisi menggeledah rumah tersangka dan menemukan ganja yang siap dijual. Guna mempertanggungjawabkan perbuatannya, tersangka dijebloskan ke dalam tahanan Mapolsekta Medan Baru. (m36)

Polres Tapsel Dituding Manipulasi Perkara MEDAN (Waspada): Polres Tapanuli Selatan (Tapsel) cq Kasat Narkoba dituding memanipulasi perkara sehingga dilaporkan istri tersangka kasus judi Saut Halomoan Sitorus, 39, warga Jalan Imam Bonjol Gang Garuda, Kota Padangsidempuan, ke Propam Poldasu, Rabu (15/12), karena suaminya disangkakan sebagai pengedar narkoba. Menurut Risma Rama Tetty Nainggolan kepada wartawan usai membuat pengaduan, meskipun tidak memenuhi unsur bukti yang kuat, namun suaminya tetap ditahan hingga kasusnya terkesan dipaksakan untuk dilimpahkan ke pihak kejaksaan. “Kenapa suami saya yang baru mau mulai bermain kartu (leng) tiba-tiba ditangkap dan malah akhirnya dituduh sebagai pengedar narkoba. Ini jelas memanipulasi fakta hukum supaya suami saya dipenjara meskipun tanpa dasar hukum yang jelas,” kecam Risma. Risma menceritakan keganjilan penangkapan terhadap suaminya itu berawal Jumat 8 Oktober 2010 sekira pukul 02:00,

rumahnya digedor oleh beberapa anggota Polres Tapsel. Usai dibukakan pintu, oknum polisi yang diketahui dari Satuan Narkoba dipimpin Kasat Narkoba Polres Tapsel AKP S Nainggolan langsung menangkap Saut Halomoan Sitorus yang kebetulan sedang mau mulai bermain kartu dengan 3 orang temannya, bahkan seorang diantaranya oknum polisi. “Aku heran kok tiba-tiba mereka sudah bawa surat penangkapan, apalagi teman suamiku yang bermain kartu malam itu ada juga seorang anggota Intel Polres Tapsel bernama Briptu Rahmat, jadi kok seperti sudah dikondisikan,” heran br Nainggola. Lantas, sambung pedagang perhiasan di Padangsidempuan ini lagi, usai suami dan 3 temannya itu diboyong ke Mapolres Tapsel dengan barang bukti kartu joker dan alat timbangan emas miliknya, tiba-tiba status Saut Halomoan Sitorus di kantor polisi malah dikaitkan sebagai pengedar narkoba. Sebab sebelumnya Sat Narkoba Polres Tap-

Waspada/Ismanto Ismail

INTEROGASI: Dua tersangka perampok AMM, 20, dan AS, 14, sedang menjalani pemeriksaan di Mapolsekta Medan Sunggal. Terlihat Kanit Reskrim Polsekta Medan Sunggal Iptu Widi Setiawan SH (duduk) sedang memeriksa handphone milik tersangka. Foto diambil, Kamis (16/12) dinihari. sel menangkap Marihot Siregar yang kedapatan membawa 1 kg ganja dan sabu 1/10 gram. “Jadi apa hubungannya dengan suami saya, sementara dihadapan juru periksa si Marihot sama sekali tidak kenal dengan suamiku, saksi lain yang tidak ada ditambah lagi test urine suamiku pun negatif jadi dasarnya apa kok malah suamiku disangkakan pengedar narkoba,” jelas br Nainggolan lagi. Sekalipun juru periksa Sat Narkoba Polres Tapsel Bripka TP Saragih telah memberi laporan perkara tersebut tidak dapat diproses lebih lanjut karena ketiadaan bukti dan saksi yang memberatkan, namun AKP S Nainggolan tidak bergeming malah melakukan perpanjangan penahanan terhadap pengusaha rental meja biliar tersebut. Pelaksana Harian (Lakhar) Bidang Humas Poldasu AKBP MP Nainggolan ketika dikonfirmasi wartawan mengatakan, setiap laporan pengaduan masyarakat pasti segera direspon dan ditanggapi oleh Propam Poldasu. (m39)

Mobil Dicongkel Maling MEDAN (Waspada): Mobil Kijang Inova yang hendak menjemput siswa Prime One School dan disebut-sebut milik Wakapolresta Medan AKBP Andreas Kusnaedi dicongkel orang tidak dikenal saat parkir di Jl. Tritura depan Prime One School, Rabu (15/12) sore. Selain satu tas yang berada di dalam mobil hilang, ban mobil juga dikempeskan pelaku. Berdasarkan keterangan, saat itu sopir hendak menjemput salah seorang anak Wakapolresta yang sekolah di Prime One School. Dia membawa mobil Kijang Innova warna hitam BK 11 CH, lalu memarkir mobil di sebelah gedung sekolah. Sopir kemudian mening-

galkan mobil dengan pintu terkunci, menyeberang jalan menuju sebuah warung untuk minum teh, sambil menunggu sekolahbubar.Tidakberapalama, dia kembali menuju mobil, namun terkejut melihat kaca bagian tengah sebelah kiri sudah pecah dicongkel. Ban belakang sebelah kiri juga kempes. Dengan posisi ban kempes, dia membawa mobil menuju tambal ban, tidak jauh dari lokasi. “Sopirnya sempat nambal ban disini, saya lihat dia seperti kebingungan,” ujar tukang tambal ban di Jl. Tritura. Kapolsek Patumbak Kompol SW Siregar mendapat informasi itu langsung ke lokasi. Tetapi dia membantah mobil

itu milik Wakapolresta Medan. “Mobil itu bukan milik Wakapolresta, tetapi milik warga sipil. Saya juga belum melihat mobil itu, karena sudah dibawa pemiliknya,” kata dia. Wakapolresta Medan AKBP Andreas juga membantah mobil tersebut miliknya. “Nggak benar itu mas. Infonya salah,” jawabnya. Tetapi, beberapa petugas patroli mengatakan, mereka datang ke lokasi karena mendapat kabar mobil yang dicongkel kawanan maling itu milik Wakapolresta. “Informasi kami terima mobil Wakapolresta dicongkel orang, maka kami langsung meluncur kemari,” kata petugas patroli.(m27)

Pedagang Emas Sukaramai Ngadu Ke Kapoldasu MEDAN (Waspada): Dikarenakan laporan pengaduannya ( LP) di Mapolresta Medan tidak membuahkan hasil yang memuaskan untuk menjerat Camat Medan Area, Sofyan SSos ke dalam sel, Rusdi Faisal Nasution, pedagang emas Sukaramai mengadukan permasalahannya ini ke Kapoldasu Irjen Pol Oegroseno. “Kita sudah adukan masalah ini ke Kapoldasu melalui via surat dan berharap kasusnya dapat ditinjau kembali serta menindak lanjutinya hingga selesai diproses ke pengadilan,” kata Rusdi didampingi kuasa hukumnya Wondi H Siregar, SH kepada wartawan di ruang kerjanya di Jalan Kolonel Sugiono Medan, Se-

lasa (14/12) petang. Wondi H Siregar menerangkan, kasus pengaduan kliennya yang kini masih ditangani Sat Reskrim Polresta Medan sebenarnya sudah memenuhi unsur. Akan tetapi dikarenakan adanya Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyelidikan (SP2HP) dari Mapolresta Medan dengan nomor : B/1811/ 2010/Reskrim tanggal 25 November 2010 yang dinyatakan tidak memenuhi unsur kasus dugaan perbuatan tidak menyenangkan dan penghinaan, akhirnya membuat kliennya tersebut terpaksa mengadukan permasalahan penanganan kasusnya ke Mapoldasu agar ditindak lanjuti kembali. “Sebenarnya jika dilihat

secara hukum pengaduan itu sudah memenuhi unsur Pasal 335, Pasal 310. Bahkan polisi juga harus menyertakan pasal 421 Jo Pasal 55 serta pasal 266 KUHPidana,” tegas Wondi. Dalam butir-butir pasal 4 Jo pasal 5 UU No 2 Tahun tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia masih dikatakannya, serta dalam mendukung program 100 hari Kapolri. Maka seyogiayanya, pihak penyidik yang menangani kasus dugaan peristiwa pidana yang melibatkan Camat Medan Area ini haruslah memperhatikan bukti-bukti surat yang ada, baik yang dimajukan oleh saksi pelapor, terlapor ataupun pihak-pihak yang terkait dengan kasus ini. (m39)

Perusahaan Mirip MLM Akhirnya Digerebek… LOKASI pengundian hadiah PT Narada Bakti Nusantara (NBN) yang berada di Jalan Pasar VII Simpang Jodoh, tepatnya di dekat Stasiun Kereta Api digerebek petugas Polsekta Percut Seituan, Rabu (14/12) . Dua karyawan perusahaan mirip multi level marketing (MLM) itu diamankan di Mapolsekta Percut Seituan. Selain mengamankan dua pegawai PT NBN, polisi menyita beberapa lembar kertas rekapan hasil penjualan sales promosi perusahaan dan 119 kupon undian kosong gratis sebagai barang bukti. Penggrebekan yang dipimpin langsung oleh Kapolsekta Percut Sei Tuan AKP Maringan Simanjutak sontak membuat heboh warga setempat. Apalagi selama ini warga mendapat informasi kalau keberadaan perusahaan tersebut tidak akan digerebek karena memiliki izin

resmi dari instansi terkait. Sudah hampir 4 bulan beroperasi, aktivitas PT NBN belum pernah tersentuh aparat penegak hukum. Kapolsek Percut Sei Tuan AKP Maringan Simanjutak mengatakan aksi pengerebekan tersebut atas informasi dari masyarakat yang mengatakan kalau lokasi NBN tidak memiliki ijin usaha dan berbau judi. “Begitu mendapat informasi tersebut, kami langsung menghubungi Dinas Sosial Provinsi Sumut untuk saling kordinasi terhadap bisnis NBN yang berbau judi,” ujar AKP Simanjuntak. Saat penggerebekan, kata Simanjuntak, pihaknya mengamankan dua orang pekerja NBN yaitu Roy Handoko, 28, warga Jalan Stasiun Pasar VII, Komplek Rambung Deli, Blok VI Tembung dan Suriono, 36, warga PasarVII, Desa Tembung. Menurut Simanjuntak,

sesuai informasi yang diperoleh dari pihak Dinas Sosial Sumut, PT NBN hanya memiliki izin promosi produk yang mereka salurkan sedangkan izin operasional untuk undian berhadiah tidak ada. “Dalam waktu dekat kami akan memintai keterangan dari pihak Dinas Sosial terkait izin operasional dan pengundian kupon berhadiah yang berbau judi itu,” jelas Simanjuntak sembari menambahkan kedua pegawai NBN itu akan dijerat Pasal 303 karena menyelenggarakan undian berhadiah dan berbau judi. Pantauan Waspada, keberadaan PT NBN di wilayah Percut Seituan sudah berlangsung tiga bulan dan berkantor di Jalan Pasar VII Gang Mesjid, Desa Tembung. Di kantor yang merangkap rumah Uli Amri alias Buyung selaku pimpinan PT NBN Sumut itulah sering

dilakukan pencabutan nomornomur undian. Penarikan nomor-nomor undian dilakukan setiap Senin, Kamis dan Jumat pada pk 23:00. “Setiap malam pencabutan nomor undian selalu dihadiri oleh petugas Dinsos, Kepolisian, TNI dan para pembeli paket undian,” ujar seorang warga. Meskipun penarikan nomor undian dihadiri sejumlah pihak dari dinas terkait, namun keberadaan kantor PT NBN selalu berpindah-pindah, apalagi ada isu beredar keberadaan PT NBN tidak memiliki izin dan akan digerebek pihak kepolisian. Dari Gang Mesjid, pengelola bisnis mirip multi level marketing ini, memindahkan kantornya di Jalan Pasar VII Simpang Jodoh, Tembung. Dalam operasionalnya, PT NBN menawarkan paket-paket produk kebutuhan rumah-

tangga kepada masyaraat. Masyarakat yang membeli produk NBN diberi kesempatan untuk mendapat kupon undian. Kupon berhadiah tersebut akan diundi dengan sistem putar bola bernomor pada setiap Senin, Kamis dan Jumat. Setiap 1 paket kupon undian bernilai Rp300 ribu hingga Rp600 ribu. “Kalau nasib beruntung, maka pemilik nomor undian akan menerima hadiah satu unit sepeda motor Mio,” sebut Indra, warga setempat, yang berkali-kali menyaksikan penarikan undian berhadiah di rumah Buyung. Namun, tambah Indra, begitu menyaksikan penggerebekan kantor PT NBN tersebut, tentu saja membuat geger warga, apalagi mereka di kawasan Pasar VII banyak yang sudah membeli paket kupon berhadiah tersebut. (h04)

Pencuri Mesin ATM Diadili MEDAN (Waspada): Pengadilan Negeri (PN) Medan, Rabu (15/12), mengadili dua pencuri mesin ATM BRI di rumah makan ACC Jln Abdul Haris Nasution Medan. Jaksa Penuntut Umum ( JPU) Rendy H mengatakan, terdakwa Suryadi dan Fransiskus mencuri mesin ATM itu, 23 Mei 2009. Keduanya ditangkap polisi dari pengembangan kasus Hendra Christian Pane, juga pelaku pencurian ATM BRI. Menurut JPU, terdakwa setelah berhasil mengangkat mesin ATM, lalu dibawa keTebing Tinggi menggunakan mobil jenis Panther. Setelah mengambil uang senilai Rp1,5 juta, mesin ATM dibuang terdakwa ke sungai. Terdakwa dijerat pasal 363 KHUPidana. Untuk menguatkan dakwaanya, JPU menghadirkan seorang saksi dari Bank BRI di persidangan.

Dihadapan majelis hakim diketuai Bambang Hutomo SH, saksi Junaidi menerangkan, pihaknya mengetahui pencurian ATM BRI seberat 100 Kg itu dari pegelola RM ACC. Menurutnya, ATM itu baru beroperasi Mei 2009, hingga belum dilengkapi CCTV. Keberadaan ATM di lokasi itu, sesuai perjanjian antara pihak RM ACC dan BRI Medan. Junaidi mengatakan sisa uang di ATM tersebut senilai Rp1.150.000. Pada saat pengisian saldo awal senilai Rp250.000.000. “Mungkin karena sudah berulangkali transaksi penarikan uang oleh pelanggan, jadi sisa saat ATM dicuri hanya tinggal Rp1.150.000 lagi,” sebutnya. Atas keterangan saksi, kedua terdakwa, warga Sukadame ini. mengaku tidak keberatan. Persidangan dilanjutkan 21 Desember 2010, agenda mendengarkan keterangan saksi lainnya. (m49)

Truk Tronton Terbalik Timpa Kijang, 4 Luka-luka MEDAN (Waspada); Truk tronton BK 9028 BY bermuatan kelapa sawit yang dikemudikan Hasan, 30, warga Desa Sawit Seberang, Kabupaten Langkat, tiba-tiba pecah rem dan terbalik saat melintas di Jalan Jamin Ginting Km 37 Desa Sibolangit, Deliserdang, Kamis (16/12) sekira pk 09:00. Selain terbalik, truk tersebut menimpa mobil Super Kijang BK 1324 FY sehingga empat penumpang kijang mengalami luka-luka. Sedangkan sopir Kijang dan seorang anak balita tidak mengalami luka. Kejadian kecelakaan tersebut diduga truk mengalami pecah rem, sehingga bagian belakangnya terbalik dan menimpa mobil Kijang yang berada di bawah jalan tanjakan. Pagi itu truk yang bermuatan kelapa sawit itu datang dari arah Tanah Karo hendak menuju Medan. Ketika melintas di km 36 Desa Sibolangit, tiba-tiba truk mengalami pecah rem. Karena gugup, sopir langsung banting stiur ke kiri. Namun, naas, bagian belakang truk menimpa mobil Kijang yang datang dari arah berlawanan. Masyarakat sekitar yang melihat kejadian berdatangan memberi pertolongan, sekaligus melaporkannya ke Satlantas Polresta Medan, Pos Lantas Pancurbatu.

Akibat kejadian itu, arus lalu lintas pun sempat macat total selama 4 jam hingga lebih kurang 10 km dari dan menuju Tanah Karo, apalagi truk dan mobil Kijang tersebut menutupi ruas badan jalan. Selanjutnya, seluruh korban dievakuasi ke Puskesmas Sibolangit lalu dirujuk ke RS Mitra Persada untuk dirawat secara intensif. Arus lalu lintas akhirnya kembali lancar setelah kedua kendaraan yang tabrakan itu diamankan ke Pos Unit Lalulintas Pancurbatu menggunakan 3 unit mobil derek. Para penumpang mobil Kijang yang mengalami luka-luka dan selamat masing-masing, Tenang Gurusinga, 40, warga Perumnas Simalingkar, Maria Br Tarigan, 38, Nurhaini Br Sembiring, 71, keduanya warga Simpang Selayang, Kec. Medan Selayang, Jernih Br Gurusinga, 50, warga Kecamatan Pancurbatu, dan seorang balita Maikaila Br Sembiring, 5, warga Simpang Selayang, selamat dari maut. Kanit Gatur Polantas Pancurbatu Iptu Pol Tony Simanjuntak megatakan, motif kecelakaan tersebut diduga kuat karena truk bermuatan biji sawit itu mengalami pecah rem, sehingga terbalik dan bagian belakang truk menimpa mobil kijang yang datang dari arah berlawanan. (h04)

Tiga Mobil Pengangkut Limbah B3 Ditangkap BLH BELAWAN ( Waspada): Petugas Badan Lingkungan Hidup Sumut menangkap tiga mobil tangki saat membawa limbah berupa minyak kotor di simpang tiga Jalan PLTU Sicanang, Kel. Sicanang, Kec. Medan Belawan, Rabu (15/ 12) malam pukul 17:00. Keterangan di lapangan menyebutkan, ketiga mobil tangki itu milik PT Putra Tunas Sejati beralamat di Mabar, Kecamatan Medan Deli. Ketiga mobil pengangkut limbah yang disinyalir tergolong bahan berbahaya dan beracun (B3) itu ditangkap karena tidak mampu menunjukan dokumen muatannya ketika diperiksa petugas BLH. Saat ini ketiga mobil yakni BA 9870 JN, BK 8781 BA dan BK 8379 LD beserta ribuan limbah B3 muatanya ditahan di kantor BLH Sumut Jalan T Daud, Medan, sambil menunggu proses hukum selanjutnya. Kepala BLH Sumut Hidayati membenarkaan adanya penangkapan itu. Menurutnya, penangkapan itu merupakan hasil dari patroli keliling PPNS BLH yang belakangan ini diaktifkan kembali. “Selama ini BLH dituduh tidak mau tahu dengan masalah limbah di Sumut dan terkesan punya kepentingan dengan pengusaha. Tudingan itu akan dibersihkan dan ini merupakan bukti

awal,” katanya melalui telepon, Kamis (16/12). Disebutkannya, guna mener tibkan banyaknya industri dan perusahaan pengumpul, pengguna dan pemanfaat limbah yang tidak memiliki izin atau yang sudah mati, BLH akan terus melakukan pemeriksaan dan penyelidikan secara acak dan mendadak. Sementara itu, petugas penyidik pada Subbid Penegakan Hukum Lingkungan BLH Sumut Mariduk Sitorus mengatakan, dari hasil pemeriksaan terhadap sopir dan pemilik perusahaan hingga Kamis dini hari pukul 02.00, diketahui PT Putra Tunas Sejati belum memiliki izin pengumpul limbah minyak kotor sebagaimana diamanahkan UU No 32 tahun 2009 tentang Lingkungan Hidup. “Mereka hanya menujukan surat keterangan muatan dari Dinas Perhubungan. Sedangkan izin lainnya belum ada karena mengaku sedang proses pengurusan di Jakarta,” katanya. Akibatnya pelaku terancam melanggar pasal 102 UU Lingkungan Hidup dengan hukuman pidana penjara paling sedikit satu tahun dan paling tinggi tiga tahun dan denda paling sedikit satu milyar rupiah dan paling banyak tiga milyar rupiah. (h03)

Waspada/ Rustam Effendi

LIMBAH: Satu dari tiga mobil tangki pengangkut limbah B3 milik PT Putra Tunas Sejati ditahan BLH Sumut di kantor Jalan Daud, Medan, Kamis (16/12).


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.