Waspada, Jumat 15 April 2011

Page 25

Aceh

WASPADA Jumat 15 April 2011

C3 PLN Bireuen Kembali Temui Aksi Pencurian Arus Listrik

Maulid Akbar Diwarnai Aksi Damai

BIREUEN (Waspada): Pihak PLN Ranting Bireuen, Senin (11/ 4) kembali menemukan aksi pencurian arus listrik di kawasan tambak Desa Krueng Juli Barat, Kecamatan Kuala, kabupaten setempat. Manajer PLN bersama anggotanya langsung terjun ke lokasi setelah mendapat informasi dari masyarakat dan mendapatkannnya aksi itu. “Pencurian arus ke satu petak tambak undang, diduga peninggalan pemilik sebelumnya ini. Berawal dari informasi masyarakat. Masalah ini kita selesaikan dikantor, kita tidak melihat kapan dilakukan dan berapa lama baru disewa, tetapi saat ditemukan. Jaringannya kita bongkar sampai pelanggan punya KWH meternya,” kata Manajer PLN Ranting Bireuen, Ridwan Adam Senin (11/4). Menurutnya, dari hasil pemeriksaan pihkanya saat itu, pasca menerima informasi dari masyarakat. Penyambungan kabel penyuplai arus ke tambak udang untuk mengerakkan kincir air di tambak yang langsung ditarik dari bawah tanah (bawah pondokred) yang mirisnya, selain menyambung ke kabel SKTR tidak ada KWH meter lagi. “Awalnya kita dapati tiang listrik berkontruksi semen dipinggir jalan tak jauh dari pemukiman dan pantai Krueng Juli Barat itu, dipuncak atas tiang sudah dilubangi dan ada satu kabel hitam disambung langsung ke kabel Saluran Kabel Tegangan Rendah (SKTR). Sementara, dibawah pondok tambak, juga ditemukan adanya sambungan kabel langsung dari bawah tanah ke tiang, tanpa KWH meter,” ungkapnya. Dengan ditemukan kembali aksi pencurian arus listrik itu, Ridwan mengharapkan kepada gunakanlah listrik sebegaimana ketentuan nyang berlaku, karena dengan adanya pencurian arus itu, dampak ditimbulkan, selain merugikan PLN, juga pelanggan itu sendiri, maupun orang banyak. Lebih-labih lagi, apabila sampai trafo listrik meledak. Makanya, kata dia, para pelanggan gunakanlah listrik sebegaimana ketentuan. Demikan Ridwan Adam. (amh)

LHOKNIBONG, Aceh Timur (Waspada): Perayaan maulid akbar Kabupaten Aceh Timur yang digelar di halaman kantor Camat Pantee Bidari—Lhoknibong, Kabupaten Aceh Timur, Kamis (14/4) siang diwarnai aksi damai gabungan pelajar. Puluhan siswa dari SMAN 1 Pantee Bidari dan SMK Pantee Bidari, membagi-bagikan masker dan selebaran protes kepada para pengguna jalan—termasuk para pejabat yang menghadiri undangan maulid—terkait kondisi jalan menuju kantor camat Pantee Bidari yang sudah lama rusak berat. “Kami sudah tak tahan terus-terusan menghirup debu, bang. Bahkan beberapa waktu lalu teman kami luka-luka akibat sepeda motornya terperosok dalam lubang jalan. Itu sebabnya, kami berharap pemerintah responsif dan segera mengaspal jalan ini,” kata Samsul Bahri, koordinator aksi, dipintu gerbang jalan masuk menuju kantor cPantee Bidari, kemarin. Samsul Bahri menambahkan, aksi yang berlangsung sejak pukul 10:00 - 11:30 itu murni inisiatif gabungan pelajar, mengingat jalan tersebut juga satu-satunya jalur utama dari Lhoknibong atau jalan negara menuju SMAN 1 Pantee Bidari dan SMK Pantee Bidari. “Tidak ada yang suruh. Semua ini ide kami, semata-mata agar jalan segera diperbaiki. Itu saja,” tandas Samsul. Sementara Kepala Dinas Pekerjaaan Umum Aceh Timur, Yusuf Adam, yang ditemui Waspada, seusai acara maulid di halaman kantor camat Pantee Bidari, mengatakan, jalan itu sudah diusul ke provinsi untuk diaspal dengan dana Otsus 2011. “Untuk tahap pertama kita usul 1 kilometer. Mudahmudahan tidak tercoret dan jalan bisa segera kita bangun,” katanya, singkat.(cmus)

Jelang UN, Siswa Diminta Mempersiapkan Diri REDELONG (Waspada): Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga (Kadis Dikpora) Kabupaten Bener Meriah Darwin MH, SE meminta para siswa mempersiapkan diri dalam rangka menghadapi Ujian Nasional (UN) tingkat SMA pada 18 hingga 21 April 2011. Pernyataan itu disampaikannya Kamis (14/4) saat memotivasi siswa kelas III di SMA Negeri 1 Timang Gajah, Kec. Timang Gajah, Bener Meriah. Di hadapan kepala sekolah, Abdullah MD, S.Ag, guru dan ratusan siswa, kepala Disdikpora Bener Meriah Darwin MH, SE berharap agar siswa tidak menjadikan UN ini sesuatu yang menakutkan. “Tapi jadikanlah UN ini harus dilakukan dengan santai, belajar, teliti serta yang harus selalu diingat berdoa kepada allah SWT,” pinta Darwin MH, SE. Sementar itu di SMAN 2 dan 3 Timang Gajah, Kepala Dinas mengharapkan kepada seluruh siswa agar sebelum ujian memohon doa restu dari kedua orang tua serta guru. (cb04/cih)

Aceh Utara Kekurangan Dana Pengawasan UN ACEH UTARA (Waspada): M. Jamil, M.Kes, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Aceh Utara mengatakan, pihaknya kesulitan mencari dana untuk biaya pengasawan Ujian Nasional (UN) yang akan dilangsungkan 18 April nanti. “Sampai hari ini kita mengalami kekurangan dana pengawasan lapangan untuk UN yang akan kita langsungkan beberapa hari lagi. Begitu pun, berap[a kekurangannya belum kita kalkulasikan, tapi sekarang sedang dalam hitungan pihak dinas. Laporan ini akan kita sampaikan ke DPRK untuk dicarikan solusinya,” kata M. Jamil, M.Kes, Rabu (13/4) kepada Waspada. Jumlah pengawas bisa mencapai ratusan guru ditambah dari tim independen. Biaya pengasawan lapangan untuk satu hari per orang Rp50 ribu. Diharapkan, kekurangan dana ini dapat segera dicarikan jalan keluarnya. Salah seorang anggota Komisi E, bidang pendidikan mengatakan, kekurangan dana ini akan diambil dari APBKP tahun 2011. Untuk itu, pihaknya akan segera memanggil pihak-pihak terkait untuk dirapatkan kembali. (cmun)

Diduga Banyak TPA Fiktif Di Pidie Jaya MEUREUDU (Waspada) : Ternyata niat baik Pemkab Pidie Jaya di bawah komando Bupati Drs. H. Muhammad Gade Salam yang memberikan berbagai fasilitas terhadap para ulama di gampong-gampong, disalahgunakan pihak tetentu. Padahal, selama ini Bupati H. M. Gade Salam sudah cukup serius memperhatikan keberadaan penunjang sarana keagamaan di gampong-gampong (desa-red) yakni dengan menyediakan atau memberikan bantuan dana dan fasilitas lainnya. Namun, hal itu disalah gunakan pihak tertentu, sehingga disinyalir banyak Tempat Pendidikan Al-Quran (TPA) di daerah itu fiktif dan setiap bulan menerima bantuan dana insentif dari pemerintah. “Untuk mengetahui kebenaran dugaan adanya TPA fiktif itu, Dinas Syariat Islam setempat telah menurunkan tim ke semua kecamatan di sana guna melakukan penyelidikan. Hasilnya, ditemukan beberapa TPA fiktif yang setiap bulan menerima dana bantuan dari pemerintah,” ungkap sumber Waspada yang minta identitasnya dirahasiakan, Selasa (12/4). Menjawab jumlah dan alamat TPA yang disinyalir fiktif itu, sumber itu juga menolak untuk menyebutkannya secara rinci. Disebutkan, pengecekan yang dilakukan Dinas Syariat Islam, menyusul permintaan Bupati H. M. Gade Salam kepada kepala dinas terkait dalam suatu kesempatan seusai melantik pejabat eselon III di Oproom Setdakab setempat beberapa waktu lalu. Ketika itu, Bupati Gade Salam menyebutkan, pihaknya tidak main-main dan siapa pun yang terlibat tetap akan berhadapan dengan hukum. “Kita tidak main-main, siapa pun yang terlibat akan diproses sesuai aturan yang berlaku,” katanya. Sebelumnya, Kepala Dinas Syariat Islam Kabupaten Pidie Jaya, Drs. Tgk. H. Badruddin Abdullah, menjawab wartawan membenarkan sinyalemen banyaknya TPA yang fiktif di wilayahnya. Sementara honor atau jerihnya setiap bulan jalan seperti biasa. Ditanya berapa honor yang diterima untuk pengelola TPA, Kadis Syariat Islam Pidie Jaya itu menyebutkan, pihaknya tak menilai dari sisi banyak atau sedikitnya honor yang diberikan setiap bulan oleh pemerintah. Tapi adanya pihak tertentu yang tega menipu dirinya sendiri dan pemerintah dengan melaporkan TPA fiktif. “Memang honor yang diberikan untuk TPA itu sangat kecil dan jauh dari memadai, yakni hanya Rp100.000 per bulan. Pembayarannya melalui Kasie Kesra Kantor Kecamatan masing-masing,” ulas Haji Bad, panggilan akrab Badruddin.(b21)

Waspada/Musyawir

Seorang pelajar memasang masker kepada salah seorang pengendara sepeda di jalan masuk menuju kantor Camat Pantee Bidari, Kamis (14/4) siang.

Hama Pusarium Serang Puluhan Ha Pisang LHOKSEUMAWE (Waspada): Hama serang puluhan tanaman pisang warangan di tiga kecamatan Pemko Lhokseumawe, menyebabkan tanaman layu dan mati sebelum dan saat sedang berbuah. Hama yang dikenali sebagai pusarium ini umumnya menyerang hati pohon pisang hingga busuk dan mengeluarkan cairan merah pekat seperti darah, kemudian pohon mati secara perlahan-lahan. Bagi pohon yang sedang berbuah, harus segera dipanen sebelum tandannya ikut dijalari dan buahnya men-

jadi layu. Penyakit ini sudah menyerang jauh hari di Kecamatan Muara Satu di daerah-daerah tertentu, kemudian meluas dalam beberapa bulan terakhir sehingga meresahkan petani pisang warangan yang ada di Lhokseumawe dan sekitarnya. “Kami mengalami kerugian besar setelah pohon pisang yang kami tanam mati perlahan-lahan, dan kami tidak dapat mengendalikannya, sebab kami tidak tahu bagaimana membasmi hama ini,” keluh seorang petani pisang di Padang Sakti, Muara Satu, Nurdin, 40, kepada Waspada, Kamis (14/4). Penyakit yang mulanya muncul secara perlahan-lahan dan hampir menyeluruh di

kecamatan yang terletak paling ujung barat Lhokseumawe itu, kemudian menjalar ke Kec. Muara Dua dan Blang Mangat, sehingga hasil-hasil buah pisang yang dihasilkan dan dibawa ke pasar kota dengan kondiri berpenyakit. Pisang-pisang yang panen tak layak dengan kondisi buah yang kecil dan jumlah sisir yang sedikit dalam satu tandan, menyebabkan harganya jatuh anjlok. “Panen yang harus dilakukan bukan pada masanya itu mengakibatkan buahnya masak secara terpaksa dan tidak sempurna, keadaannnya seperti buah yang masak layu,” jelas Murtala, 35, petani lainnya. Sementara Ketua Kelompok Tani dan Nelayan Andalan

Sengketa Rumah Sakit Fakinah

Istri Mantan Gubernur Digugat Rp14,6 M BANDA ACEH (Waspada): Dr. HM Saleh Suratno, menggugat istri mantan Gubernur Aceh, Siti Maryam Ibrahim Hasan senilai Rp14,650 miliar karena melawan hukum dengan membuat Yayasan Teungku Fakinah Baru untuk melegalkan yayasan lama, menguasai secara ilegal Rumah Sakit Fakinah dan menggantikan dirinya sebagai direktur rumah sakit di kawasan Simpang Tiga, Banda Aceh itu. “Baru saja tadi, kuasa hukum saya mendaftarkan gugatan ke Pengadilan Negeri Banda Aceh,” kata HM Saleh Suratno, didampingi pengacaranya, J Kamal Farza SH, Teuku Raja Aswad SH dan Syahnuran Hasan SH dari Farza Lawfirm, pada konferermsi pers yang digelar di Ruang

Pertemuan Kantor PWI Aceh di Banda Aceh, Rabu (13/4) petang. Pernyataan dr HM Saleh Suratno itu dibenarkan kuasa hukumnya Kamal Farza seraya menyebutkan gugatan kliennya itu diterima PN Banda Aceh dengan Nomor Register Perkara: 2/Pdt. G/2011/PN-BNA tanggal 13 April 2011. “Supaya ada kepastian hukum klien kami, kami sudah menempuh jalur hukum,” kata mantan wartawan sebuah media cetak terbitan Jakarta itu. Kamal menilai, persekongkolan yang dilakukan dengan membuat yayasan untuk menguasai aset rumah sakit, itu perbuatan melawan hukum. J Kamal Farza mengatakan, pihaknya telah melakukan ber-

bagai upaya non litigasi, antara lain mengirimkan Legal Notice (Peringatan Secara Hukum) termasuk membujuk agar Siti Maryam Ibrahim Hasan, selaku Ketua Pembina Yayasan Teungku Fakinah, mau menghentikan segala kegiatan yang dapat membuat terganggu jalannya operasional rumah sakit dan yang menyebabkan gangguan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Kamal juga mengungkapkan, selain menggugat perdata, kliennya juga sudah memasukkan gugatan pembubaran dan likuidasi Yayasan Teungku Fakinah ke Pengadilan Negeri Banda Aceh, dengan Nomor Registrasi: 46/Pdt.P/PN-BNA tanggal 11 April 2011.

Sementara dr HM Saleh Suratno mengaku, tak ingin mempertahankan jabatan itu di rumah sakit Fakinah. Tetapi karena dilakukan dengan caracara tidak terhormat, terpaksa dilakukan upaya-upaya yang sah, agar fungsi rumah sakit sebagai pusat layanan kesehatan masyarakat dapat berfungsi secara baik dan aset daerah yang berkembang dalam pengelolaan kliennya, tidak hilang dan musnah di kemudian hari. “Pemerintah Aceh selaku pemilik aset sudah kita minta membatalkan perjanjiannya dengan yayasan, dan pemerintah bisa menunjuk Palang Merah Indonesia sebagai pengelola sementara menunggu hasil yang definitif,” kata HM Saleh. (b09)

KPA Belum Tetapkan Dukungan Pasangan Calon Bupati/Wakil MEULABOH (Waspada): Komite Peralihan Aceh wilayah Kabupaten Nagan Raya menyatakan belum menentukan sikap untuk menentukan pasangan calon yang akan didukung dalam pemilihan umum kepala daerah (Pemilukada) 2011 mendatang. Hingga kini, KPA Nagan Raya masih menjunjung tinggi mekanisme partai dan masih

menunggu petunjuk DPP Partai Aceh terkait bakal calon yang akan didukung. “Sampai hari ini kami belum mengadakan pertemuan terkait siapa yang akan didukung. Memang sudah ada dua bakal calon tapi kemana dukungan yang akan kita berikan itu nanti,” kata Juru Bicara KPA Nagan Raya Andi Nagan kepada wartawan (14/4).

Pernyataan itu disampaikan juru bicara komite tempat bernaungnya mantan kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) itu, terkait makin maraknya sejumlah pasangan yang menyatakan akan maju baik lewat jalur independent maupun diusung partai politik tertentu. “Dalam waktu dekat kita segera melakukan pertemuan untuk menentukan dukungan,”kata

Puluhan Koptan Dapat Sapi Dari Muslim AID Jajaki BIREUEN (Waspada): Sedikitnya 36 kelompok petani (koptan) di Kec. Gandapura, Juli, Simpang Mamplam dan Samalanga, Bireuen dikabarkan akan mendapatkan 1.440 ekor sapi dari NGO Muslim Aid. 1.008 ekor (70 persen) sapi jantan untuk penggemukan dan 432 ekor (30 persen) sapi betina untuk pembibitan. Demikian Manajer Project Muslim Aid, Nazar Idris dalam pertemuan dengan Bupati, Kabid Peternakan, dan Camat Gandapura, Juli, Simpang Mamplam dan Camat Samalanga di Meuligoe Bupati setempat, Rabu (13/4). Menurut Nazar Idris, ternak sapi disalurkan dalam bentuk kerja sama Muslim AID NGO dengan warga atau dengan 36 kelompok petani itu.“Setelah 36 kelompok itu selesai dibuat kandangnyayangkitatargetkanselesaiMeidanJulikamisudahmenyalurkan bantuan sapi itu,” katanya seraya menambahkan pihaknya jugaakanmengadakansosialisasibudidayarumputgajah,rumput lokal, dan rumput taiwan untuk pakan ternak. (amh)

(KTNA) Lhokseumawe, Rusli MS ketika ditanyai membenarkan hal itu terjadi dan pihaknya telah menerima begitu banyak keluhan, tetapi pihak dinas terkait tak dapat membantu setelah pihaknya melaporkan penyakit yang melanda tanaman pisang petani tersebut. Rusli meminta pihak Dinas Pertanian Pemerintahan Aceh supaya menempatkan pihak pengamat dan penanggulangan hama penyakit di Lhokseumawe, dan mereka diharapkan mampu mengatasi persoalan yang sedang melanda petani. “Ini keadaan darurat, jadi harus cepat-cepat ditangani, sebelum penyakit ini menjalar dan terus meluas ke tempa lain,” tegasnya.(b12)

Waspada/Arman Konadi

Ketua Komite Peralihan Aceh Wilayah Nagan Raya, T Anas (kaos putih tengah), didampingi 9 Ketua Sagoe Kabupaten Nagan Raya usai menggelar konferensi pers, Kamis(14/4).

Andi. Terkait salah satu pasangan balon yang menyatakan telah mendapat dukungan dari segenap pengurus KPA baik di tingkat wilayah maupun sagoe, Andi mengaku tidak mengetahui hal itu. Menurutnya, pernyataan itu dibuat tanpa sepengetahuan pengurus KPA dan proses musyawarah dengan pengurus KPA. “Kami juga kaget, karena selama ini kita belum pernah duduk membicarakan hal ini. Jika nama KPA tidak dibawa dalam masalah ini tentu kita tidak mempersoalkan,” kata Andi. Senada disampaikan ketua KPA Nagan Raya, T Anas. Menurutnya, KPA masih berkordinasi dengan Dewan Pimpinan Pusat Partai Aceh untuk membahas masalah tersebut. Menurut T Anas, segenap pengurus KPA tidak mempermasalahkan siapapun yang akan diusung Partai Aceh, namun harus menghargai mekanisme yang ada. Di sisi lain, T Anas juga menyatakan penyesalannya atas pernyataan juru bicara Parta Aceh Wilayah Nagan Raya, Teuku Raja Mulya yang dinilai telah melukai proses demokrasi yang kini tengah di bangun.(cak)

25 Aparat Kampung Ikut Pelatihan Pengurangan Resiko Bencana LHOKSEUMAWE (Waspada): Sebanyak 25 geuchik dan aparat kampung yang berasal dari lima kabupaten mengikuti pelatihan penanggulangan bencana, bertempat di Hotel Diana Cunda, Lhokseumawe, Senin (11/4). Sejumlah peserta itu berasal dai Kabupaten Pidie, Pidie Jaya, Bireun, Aceh Utara, dan Aceh Tamiang, yang masing-masing kampung dampingan terdiri dari Geuchik (Kepala Desa), unsur aparat desa dari tuha peut dan unsur pemuda serta tokoh perempuan. Mereka berasal dari Kampung Pasie Ie Leubeu Kemang Tanjong Pidie, Pante Beureune Meurah Dua Pidie Jaya, Teupin Mane Juli Bireuen, Buket Linteung Langkahan Aceh Utara, dan Kampung Simpang Kiri Tenggulon Aceh Tamiang, jelas Direktur Eksekutif LSM Bina Rakyat Sejahtera (BYTRA), Saifuddin Irhas kepada Waspada. Penyelenggaraan kegiatan ini didukung DRR-A UNDP bekerjasama dengan LSM BYTRA, bagian dari Program Pengurangan Resiko Bencana Berbasis Komunitas wilayah pesisir timur provinsi Aceh. “Dalam prosesnya mengunakan metodelogi pembelajaran orang dewasa, kita memadukan metode shering, ceramah, diskusi, kerja kelompok, dan presentasi,” ujarnya. Pentingnya kegiatan ini, katanya, karena geografis kita terletak di wilayah yang sering mengalami bencana, dan Provisnsi Aceh merupakan bagian dari wilayah yang meningkat frekwensi bencana. Saifuddin berkata, penting bagi masyarakat gampong yang tinggal di wilayah yang sering rentan bencana ini untuk memiliki pengetahuan yang mereka perlukan dalam kondisi tanggap darurat secara mandiri. Kegiatan pengurangan resiko bencana ini adalah suatu tindakan yang dilakukan untuk mengurangi dampak buruk yang mungkin timbul terutama dilakukan dalam situasi sedang tidak terjadi bencana. “Jadi upaya sistematis untuk mengembangkan dan menerapkan kebijakan, strategi dan tindakan yang dapat mengurangi dan menghindari dampak negatif bencana,” lanjutnya. (b12)

Empat Perwira Polres Aceh Selatan Diganti TAPAKTUAN (Waspada): Empat perwira di jajaran Polres Aceh Selatan diganti. Serahterima jabatan perwira disaksikan Kapolres Aceh Selatan AKBP Bambang Safrianto, S.Ik serta sejumlah perwira lainnya di Mapolres di Tapaktuan, Selasa (12/4) sore. Ke empat jabatan perwira yang diserahterimakan itu meliputi Kabag Ops AKP Juprisan Pratama Ramadhan Nasution, S.Ik kepada penggantinya AKP Harlan Amir, SE,MM, Kasat Reskrim dari Iptu Novi Edyanto kepada Iptu Susilo,SH, Kapolsek Kluet Selatan Ipda Mirza Irianto kepada Ipda Mulyadi serta Ipda Darmawanto, S.Sos sebagai Kapolsek Trumon menggantikan Iptu R. Mandalahi (alm). Kapolres Bambang Safrianto dalam amanatnya usai Sertijab menyatakan menjelang Pemilukada Gubernur/Wakil Gubernur Aceh, Oktober mendatang Polri harus pro-aktif dan netral memberi perlindungan kepada masyarakat, sekaligus menjunjung tinggi hak-hak warga negara. Karena itu pelaksanaan Pemilukada di Aceh harus mendapat pengamanan ketat dan serius supaya warga dapat memberikan hak suara secara aman tanpa diwarnai bentuk-bentuk intimidasi dari pihak mana pun. Menurut Kapolres, beragam kepentingan, gagasan dan idealisme dari sebagian kelompok masyarakat saat ini, banyak mewarnai dinamika, sehingga memungkinkan munculnya benturan kepentingan antar kelompok dan tidak mustahil akan bermuara dan berdampak terhadap stabilitas sosial dan keamanan wilayah. Dari itu Kapolres mengingatkan anggotanya tetap waspada dan senantiasa mencermati setiap perkembangan lingkungan serta mengoptimalkan lapor cepat dalam rangka deteksi dini terhadap kemungkinan negatif.(b19)

Khairunnisa Ke Kontes Putri Kopi Nasional BANDA ACEH (Waspada): Wakil Walikota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal SE, Rabu (13/04) melepas Putri Kopi Aceh, Khairunnisa ke ajang pemilihan putri kopi tingkat nasional di ruang kerjanya. Kepada Khairunnisa, Illiza mengharapkan mampu membawa image positif bagi Aceh, Khususnya bagi Kota Banda Aceh pada tingkat nasional. Sekaligus menjadi duta wisata Banda Aceh sesuai program Banda Aceh Bandar Wisata Islami Indonesia. Illiza didampingi Sekretaris Disbudpar Drs Fahmi M Si, Kadis Kesehatan dr Media Yulizar dan Kabag Humas Drs Mahdi juga sempat menyinggung masalah syariat terkait keikutsertaan Khairunnisa pada ajang nasional yang diselenggarakan di Jakarta, 15-18 April. “Kita tidak mau pada kontes nanti harus memakai pakaian minim, tidak semestinya kita harus menanggalkan aqidah untuk mengejar prestasi. Justru kita harus berani menunjukkan ciri khas ke Acehan yang terkenal kuat aqidah keislamannya dimata dunia,” tegas Illiza. Dikatakannya lagi, Pemerintah Kota Banda Aceh sangat mendukung keikutsertaan Khairunnisa pada ajang nasional tersebut. “Saya sangat yakin Khairunnisa mampu mengukir prestasi karena dia punya potensi, dia cantik dan berwawasan tinggi,” ujar Illiza. Sementara itu, Khairunnisa berharap dukungan dan doa dari seluruh masyarakat Aceh, khususnya Banda Aceh yang notabene adalah Bandar Wisata Islami Indonesia. “Saya bangga bisa membawa nama Aceh, khususnya Kota Banda Aceh ke tingkat nasional. Motivasi saya bisa memperkenalkan citra produk kopi Aceh sebagai penghasil kopi terbesar di Indonesia, khususnya kopi Arabika,” ujar perempuan kelahiran Lhokseumawe 13 Februari 1994 ini. Khirunnisa terpilih mewakili Aceh, setelah beberapa waktu lalu siswi kelas II MAN Model Banda Aceh ini berhasil menyisihkan 15 peserta lainnya pada pemilihan putri Kopi Aceh atau World Queen Of Coffee tingkat Provinsi Aceh yang diselengarakan di Gedung Sultan Selim II (ACC) Turki, 9 April 2011. Mereka yang terpilih di tingkat nasional nantinya akan diikutkan dalam acara tahunan, World Queen Of Coffe, di Kolumbia. (gto)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.