Radar Banyuwangi 26 Maret 2013

Page 4

KESEHATAN

28

Selasa 26 Maret 2013

Bentuk Duta Prokasih Puskesmas Wonosobo Gandeng Sekolah

PUSKESMAS TAPANREJO FOR RaBa

PAKDE RIN: Pairin membimbing anak PAUD gosok gigi yang benar di Balai Desa Tapanrejo, Kecamatan Muncar.

Pakde Rin Kumpul Bocah, Cegah Caries Gigi MUNCAR-Menjaga kesehatan gigi pada anak merupakan hal yang tidak dapat kita abaikan begitu saja. Memang kelihatan terasa wajar jika anak punya gigi gigis atau rusak. Namun, hal itu sangat tidak baik untuk kesehatan gigi dan mulut bagi anak. Jika dibiarkan terlalu lama dapat menimbulkan dampak lebih serius dan permanen, yaitu dapat mengubah bentuk wajah anak tersebut. Pada Jumat (22/3) lalu, bertempat di pendapa Balai Desa Tapanrejo, Kecamatan Muncar, Puskesmas Tapanrejo menggelar acara kumpul bocah cegah caries gigi pada anak. Acara tersebut menghadirkan murid-murid dari tiga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di wilayah Desa Tapanrejo. Sebanyak 101 murid diundang dari PAUD Tunas Melati, PAUD Berlian, dan PAUD Alba 4. Acara yang didukung sponsor tunggal Bank Mandiri Cabang Muncar tersebut dibuka oleh Kepala Desa Tapanrejo Suryatmojo, SPd. Acara diawali senam anak PAUD yang diikuti oleh murid PAUD, ibu-ibu wali murid, karyawan Puskesmas, dan perangkat desa. Senam dipandu oleh Setyorini dari PAUD Berlian. Acara meriah itu dan dirangkai pemeriksaan gigi murid PAUD. Mereka juga mempraktikkan cara menggosok gigi yang benar kepada murid PAUD yang dibimbing Pairin, SKM, MMkes, perawat gigi di Puskesmas Tapanrejo.

PUSKESMAS TAPANREJO FOR RaBa

BAGI SIKAT: Sunariyadi, Pakde Rin, dan Puput Isnianto memberikan sikat gigi pada anak PAUD.

Kepala Puskesmas Tapanrejo Sunariyadi, SKM, MMKes menjelaskan perlunya menanamkan sikap untuk berperilaku hidup bersih dan sehat sejak usia dini. Salah satunya memberikan contoh yang benar cara membersihkan gigi. Kegiatan seperti itu diharapkan bisa mendongkrak capaian target dari program kesehatan gigi dan mulut di wilayah Puskesmas Tapanrejo. “Dengan menggalang dukungan dari tokoh masyarakat dan sponsor, diharapkan seluruh kegiatan program bisa terlaksana dengan baik dan sukses,” harapnya. Setyorini dari PAUD Berlian ber-

harap kepada petugas kesehatan agar kegiatan semacam itu dilaksanakan secara rutin. “Sehingga anak didiknya bisa sehat semua,” katanya. Di ujung acara, Customer Servis Representative PT Bank Mandiri Cabang Muncar Puput Isnianto dkk menawarkan produk Axa Mandiri kepada ibu-ibu wali murid. Asuransi itu bisa jadi bekal belajar anak-anak kelak ke jenjang pendidikan lebih tinggi. Presentasi itu disambut antusias oleh ibu-ibu wali murid. Sebelum acara ditutup, pihak Bank Mandiri memberikan sikat gigi gratis pada murid-murid PAUD.(*/irw)

SRONO-Meski semua desa di wilayah kerjanya sudah dinyatakan ODF (Open Defication Free), tetapi Puskesmas Wonosobo beserta kader kesehatan terus bekerja untuk membuat sungai menjadi bersih dan nyaman dilihat. Satu lagi program Puskesmas bersama kader kesehatan diluncurkan, yaitu Prokasih (Program Kali Bersih). Program itu bertujuan membuat sungai lebih sehat dan bersih. Program pemicuan tersebut memiliki sasaran anak anak sekolah. Anak-anak diarahkan dan diberi pemahaman yang baik tentang sungai dan kebersihan diri. Bahkan, anak- anak juga dilibatkan dengan menjadi duta Prokasih. “Anak anak diharapkan bisa menjadi sahabat sungai,’’ kata Mujito, SKM, Mmkes, kepala Puskesmas Wonosobo. Sungai tidak lagi dijadikan sebagai tempat pembuangan sampah. Apalagi tempat buang air besar. Sungai juga bukan tempat yang sehat untuk mandi, mencuci pakaian, apalagi mencuci bahan makanan. “Dengan Prokasih diharapkan anak- anak lebih mencintai sungai,” imbuhnya. Program Prokasih diutamakan pada sekolah- sekolah yang lokasinya berdekatan dengan sungai. Kegiatan pertama dilaksanakan di SDN 2 Wonosobo, sekolah tepian sungai yang dikepalai oleh Drs. Anshori.

PKMS WONOSOBO FOR RaBa

DUTA: Mujito menyematkan pin pada duta Prokasih di SDN 2 Wonosobo.

Pemicuan dipimpin langsung oleh Rokhani , koordinator kesehatan lingkungan Puskesmas Wonosobo. Dia dibantu oleh kader- kader Prokasih, yaitu Husen, Sridayaningsih, dan Ahmad Abd. Azis. Ambarwati, SPd, guru UKS setempat juga ikut aktif dalam pemicuan itu. Bahkan, hadir pula Suyut, kepala dusun setempat. Acara berlangsung meriah. Anak-anak tampak mengikuti acara dengan penuh semangat. Bahkan, mereka terbawa dan terpicu untuk melaksanakan arahan-arahan dari para kader kesehatan. Ujung acara tersebut adalah pemilihan duta-duta Prokasih di sekolah. Terpilih lima duta Prokasih, yaitu Dewi Masita dari kelas V, Intan Rosida dari kelas IV, Rijal Muhaimin dari

Ambulans Kawal Aksi Kemanusiaan Peserta Gladag Difasilitasi ke RS Al Huda Gambiran G A M B I R A N- R a n g k a i a n pelaksanaan kegiatan Sinergi Aksi Kemanusiaan Operasi Gratis 1000 Dhuafa” masih terus berlanjut. Kerja sama dan koordinasi dari berbagai pihak untuk turut mensukseskan kegiatan ini terus dilakukan. Koordinator kegiatan Sinergi Aksi Kemanusiaan RS Al Huda Gambiran dr. Indiati, MMRS menyampaikan bahwa dukungan dari semua pihak masih terus diharapkan demi kelancaran kegiatan itu. “Dari Puskesmas Gladag, Rogojampi, misalnya. Seluruh peserta operasi gratis yang mendaftarkan diri melalui Puskesmas Gladag diantar dengan menggunakan ambulans Puskesmas Gladag menuju ke RS Al Huda,” katanya. Indi menjelaskan, sebanyak 23 peserta aksi kemanusiaan itu berasal dari Puskesmas Gladag. Peserta didominasi oleh pasien katarak. Jadwal pelaksanaan operasi untuk 23 peserta tersebut tidak sama.

seluruh peserta dari Puskesmas Gladag telah selesai menjalani operasi,” ungkapnya. Lebih lanjut Indi menambahkan, sejauh ini pelaksanaan “Sinergi Aksi Keman u s i a a n O p e ra s i Gratis 1000 Dhuafa”, secara umum berjalan dengan baik. Meski terkadang ada kendala, tetapi masih bisa diatasi dan diselesaikan dengan baik. “Terutama tentang jadwal pelaksanaan operasi yang kadangkala berubah,” RSAH for RaBa DIFASILITASI: Ambulans Puskesmas Gladag yang selalu setia mengantar jelasnya. Tingkat kepedulian pasien katarak ke RS Al Huda. berbagai pihak, kata Tetapi, karena adanya dukun- seluruh peserta kegiatan dia, merupakan hal yang luar gan dan partisipasi transpor- kemanusiaan yang mendaftar biasa. Hal itu mengingat sitasi dari Puskesmas Gladag, melalui Puskesmas Gladag nergi dan kerja sama untuk pelaksanaan operasi dapat dijamin transportasi dan kesuksesan kegiatan itu tidak berjalan lancar. akomodasinya. Mulai dari mungkin hanya berasal dari Tentunya, hal itu tidak lepas berangkat diantar ambulans, satu pihak. Melainkan dari dari dukungan Kepala Pusk- saat operasi ditunggui petu- semua pihak. Indi berharap, esmas Gladag Ns. Supriyadi gas Puskesmas Gladag, ter- koordinasi itu akan tetap berBintoro, MMKes. Melalui per- masuk pemberian konsumsi lanjut. “Tidak hanya pada aksi awat Puskesmas Gladag M. untuk peserta, dan pulang kemanusiaan ini saja, namun Anas Fauzi, A.Md. Kep. ST bersama menggunakan am- juga pada kegiatan yang akan diperoleh informasi bahwa bulans. “Sampai saat ini, datang,” harapnya. (*/irw)

kelas IV, Yusron Hadi dari kelas III, dan Sindi Adinda juga dari kelas III. Di dada mereka disematkan pin Prokasih. Setiap saat, pin itu akan dipakai di baju guna mengingatkan dirinya dan orang lain untuk menjaga sungai agar tetap bersih. “Duta ini kita bentuk dengan tugas untuk mengingatkan teman- temannya, saudaranya, dan orang tuanya, agar menyayangi sungai, tidak lagi menjadikan sungai sebagai tempat pembuangan kotoran apalagi kotoran manusia,” harap Mujito. Duta-duta itu akan dijadikan sahabat Puskesmas Wonosobo. “Ke depan semua sekolah yang siswanya dekat sungai, akan kita bentuk duta-duta Prokasih seperti ini,” pungkas Mujito. (*/irw)

PKMS TEGALSARI FOR RaBa

KELAS IBU HAMIL: Sesi senam ibu hamil diselenggarakan di Puskesmas Tegalsari.

Kelas Ibu Hamil di Puskesmas Tegalsari TEGALSARI-Program pembangunan kesehatan di Indonesia dewasa ini, masih diprioritaskan pada upaya peningkatan derajat kesehatan ibu dan anak. Terutama pada kelompok yang paling rentan kesehatan, yaitu ibu hamil, ibu bersalin, dan bayi. Hal itu ditandai dengan tingginya angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB). Kelas ibu hamil merupakan sarana belajar kelompok tentang kesehatan bagi ibu hamil dalam bentuk tatap muka. Tujuannya meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu mengenai kehamilan, persalinan, perawatan nifas, dan perawatan bayi baru lahir melalui praktik dengan menggunakan buku KIA. Di Puskesmas Tegalsari, program kelas ibu hamil dilaksanakan secara rutin di semua desa. Jumlah peserta maksimal 10 orang setiap kali pertemuan. Di kelas itu, ibu hamil akan diajak belajar bersama, diskusi, dan tukar pengalaman

tentang kesehatan ibu dan anak (KIA) secara menyeluruh. Kelas tersebut dapat dilaksanakan secara terjadwal dan berkesinambungan. Kelas ibu hamil difasilitasi oleh bidan/ tenaga kesehatan di setiap desa dengan menggunakan paket kelas ibu hamil, yaitu buku KIA, Flip Chart (lembar balik), pedoman pelaksanaan kelas ibu hamil, dan pegangan Fasilitator Kelas Ibu Hamil. “Di Puskesmas Tegalsari ini, bidan pelaksana kelas ibu hamil adalah semua bidan desa,’’ terang Kepala Puskesmas Tegalsari dr. Hj. Asiah Aswin, MMRS. Ada pun keuntungan kelas ibu hamil adalah materi diberikan secara menyeluruh dan terencana sesuai pedoman kelas ibu hamil. Materi juga lebih komprehensif, sehingga memudahkan petugas kesehatan dalam menyampaikan materi. Pada pelaksanaan kelas ibu hamil itu, sebelum penyajian materi oleh bidan juga diisi oleh dr. Asiah As-

win, MMRS mengenai topik tertentu. Diharapkan, waktu pembahasan materi menjadi efektif karena metode pembelajaran yang dipakai adalah partisipatif interaktif disertai praktik, ceramah, tanya jawab, peragaan (posisi menyusui, senam hamil), dan curah pendapat. Materi dilaksanakan secara berkala dan berkesinambungan serta dilakukan evaluasi terhadap petugas kesehatan dalam memberikan penyajian materi sehingga dapat meningkatkan kualitas sistem pembelajaran. Dengan diadakannya kelas ibu hamil, lanjut Asiah, pihaknya berharap adanya peningkatan pengetahuan perubahan sikap dan perilaku ibu agar memahami tentang pemer iksaan kehamilan. “Dengan begitu diharapkan, ibu dan janin sehat, persalinan aman, nifas nyaman, ibu selamat, bayi sehat, sehingga dapat menurunkan AKI dan AKB,” cetusnya. (*/irw)

PD Aisyiyah Optimalkan Amal Usaha BANYUWANGI – Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Banyuwangi punya gawe Ahad kemarin (24/3). Bertempat di aula Masjid Besar Ahmad Dahlan, organisasi kewanitaan Muhammadiyah ini menggelar musyawarah pimpinan daerah (muspimda) periode kepengurusan 2010-2015. Mengusung tema Jelang Satu Abad Gerakan Al Ma’un melalui praksis sosial untuk kemajuan bangsa, kegiatan ini diikuti perwakilan Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA), Pimpinan Ranting Aisyiyah (PRA), dan Amal Usaha Aisyiyah se-Banyuwangi. Dalam kegiatan yang berlang-

sung sehari tersebut, mengagendakan sejumlah kegiatan yakni laporan dan evaluasi pelaksanaan keputusan musda. Selain itu acara tersebut juga berisi penyusunan rencana tahap kerja berikutnya, masalah organisasi serta persoalan lainnya yang dianggap perlu. Pada kesempatan itu juga dilaporkan sejumlah keberhasilan yang telah dicapai oleh Aisyiyah. Di antaranya perkembangan Amal Usaha Aisyiyah (AUA) yang ada di bawah naungan organisasi ini. AUA diharapkan selain sebagai usaha pelayanan dari berbagai kegiatan organisasi juga memiliki fungsi sebagai sarana

dakwah dan kaderisasi. Lewat konsolidasi dan koordinasi Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Banyuwangi dan Pimpinan Ranting Aisyiyah (PRA) disepakati berdirinya pimpinan cabang Aisyiyah Bangorejo. Capaian lainnya terbentuk PRA khusus Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) gabungan Rogojampi, PRA khusus SMK Muhammadiyah 6 Genteng dan ditambah dengan berdirinya PAUD baru. Berdirinya PAUD ini melengkapi jumlah TK dan PAUD yang ada sebelumnya sejumlah 48 unit. Selain diisi dengan capaian di

amal usaha tersebut, kegiatan ini juga menyampaikan beberapa pelaksanaan program unggulan yang telah dicapai. Di antara program itu meliputi pelayanan kesehatan dan konsultasi reproduksi gratis oleh majelis kesehatan PDA. Kegiatan ini dilaksanakan sebulan sekali dan tambahan lainnya disesuaikan dengan kebutuhan. Ditambah lagi dengan catering As Sakinah yang mampu memberikan masukan bagi pendanaan organisasi. Tidak ketinggalan hasil usaha majelis koperasi berupa penjualan batik juga menjadi support bagi program unggulan yang

telah dilaksanakan. Ketua PDA Banyuwangi, Dwi Deritaning Tyas berharap, kegiatan ini bisa membawa manfaat bagi organisasi dan secara luas bagi Kabupaten Banyuwangi. Dijelaskan, dalam melaksanakan agenda yang telah disusun diperlukan jalinan komunikasi dan kerja sama antar pimpinan baik vertikal maupun horizontal. Dan yang lebih penting, perumusan perencanaan dan pelaksanaan program disesuaikan dengan kebutuhan daerah. “Lewat sini semua diharapkan bisa berperan aktif dan memaksimalkan pencapaian tujuan organisasi,” tegasnya. (adv/bay)

ISTIMEWA

GAYENG: Suasana Muspimda PDA Banyuwangi di aula Masjid Besar Ahmad Dahlan Banyuwangi.


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.