Radar Banyuwangi 17 Januari 2013

Page 5

BALJEBOL

Kamis 17 Januari 2013

BALI

JEMBER

BONDOWOSO

33

LUMAJANG

Bacabup Berebut Rekomendasi Golkar

PERTANIAN

LUMAJANG – Tiga pasangan bakal calon bupati (bacabup) Lumajang kini berebut rekomendasi agar bisa didukung dan maju lewat Partai Golkar. Bacabup yang berebut rekomendasi Partai Golkar masing-masing, bacabup Heru Daksono, Indah Pakarti, dan pasangan Jarot Edy Sulistyono-Abdul Hafid Fauzi. Meski belum pasti mendapatkan rekomendasi dari Partai berlambang beringin tersebut, namun ketiganya in-

tens membangun komunikasi dengan DPD Partai Golkar. Termasuk mempromosikan diri lewat pemasangan baliho yang dipasang di beberapa ruas jalan di Lumajang. Menurut Hartono, Sekretaris DPD Golkar, ketiga bacabup tersebut memang sedang intens membangun komunikasi dengan DPD Golkar. “Iya memang ada tiga orang (bacabup),” kata Hartono saat ditemui di kantornya, kemarin. Gambar beberapa bacabup tersebut

hingga kemarin juga masih terpampang di halaman kantor DPD Golkar. Kecuali pasangan bacabup-bacawabup Jarot-Hafid. Hartono menambahkan, bacabup tidak hanya melakukan pendekatan lewat DPD Partai Golkar Lumajang. Ketiga bacabup tersebut juga sudah melakukan sosialisasi hingga tingkat bawah. Meski sudah melakukan pendekatan, kata dia, belum ada kepastian juga apakah nanti Partai

Golkar akan memberangkatkan salah satu dari ketiga bacabup tersebut. Bisa jadi, kata dia, dengan kondisi tertentu, Partai Golkar justru akan mengusung bacabup yang lain. Sebab, rekomendasi DPP sangat menentukan bisa tidaknya ketiga bacabup tersebut diusung oleh Partai Golkar. Dijelaskan, Partai Golkar masih menunggu hasil survei yang sudah dijelaskan oleh DPP Partai Golkar. (wan/c1/ wnp/jpnn)

JUMAI/RADAR JEMBER/JPNN

ROBOH: hektaran padi milik warga yang roboh diterjang angin terpaksa dipanen sebelum waktunya.

Roboh Diterjang Angin JEMBER – Hujan deras disertai angin kencang yang menimpa wilayah Jember dan sekitarnya membuat tanaman padi roboh. Padahal, padi itu belum waktunya dipanen. Karena takut rusak, pemilik terpaksa memanen padinya sebelum waktunya. Seperti yang terjadi di wilayah Desa Lengkong, Kecamatan Mumbulsari ini. Pemilik sawah terpaksa memanen padinya yang masih belum menguning. ”Kalau nggak gini (dipanen, Red) padi yang sudah roboh dan terendam air ini tetap rusak,” kata Samsul Arifin warga Lengkong. Panen paksa itu sangat merugikan pihaknya. Namun hal ini sulit dihindari karena ini merupakan bencana alam. Panen paksa seperti itu juga terjadi di wilayah Desa Sumberkejayan kecamatan Mayang. Bedanya, di Mayang kebanyakan padi yang roboh diterjang angin ribut ini sudah mulai menguning. Menurut Supandi, warga setempat, terpaksa memanen dini karena takut rusak lebih dulu. (jum/c1/hdi/jpnn)

PENDIDIKAN

RADAR JEMBER/JPNN

KEMBALIKAN ASET: Poster berisi protes warga Ajung terkait tanah kas desa. Warga minta masalah tanah kas desa segera diselesaikan.

Warga Protes Pengembang Perumahan RADAR JEMBER/JPNN

ANTUSIAS: Anak-anak TK berkunjung ke stasiun KA Jember.

JEMBER - Tanah kas Desa Ajung, yang saat ini dipakai untuk jalan akses perumahan, dipersoalkan warga sendiri. Kemarin (16/01), sejumlah warga mendatangi balai Desa Ajung. Mereka ingin agar masalah itu segera terselesaikan. Namun karena negosiasi tidak dihadiri pihak pengembang perumahan, akhirnya pertemuan yang dilaksanakan selama dua jam itu tidak menghasilkan kesepakatan. Sebelumnya, masyarakat Desa Ajung sempat memasang spanduk

tepat di depan jalan menuju perumahan baru yang bertuliskan: Jangan Dibuka, Kembalikan Aset Desa. Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Ajung, Muhni, mengaku kecewa atas tidak hadirnya pihak pengembang perumahan. Bagi Muhni, pihak pengembang seolah tidak mau menunjukkan iktikad baik pada masyarakat sekitar. Muhni juga mengaku heran atas keputusan kepala desa yang memberikan izin, penggunaan tanah negara untuk kepentingan jalan akses

perumahan yang ada di desa tersebut. Sebagai ketua BPD desa Ajung, dia mengaku tidak pernah diajak komunikasi persoalan ambil alih tanah itu. Apalagi sebelumnya sempat terjadi perusakan pagar dan bangunan aset desa oleh pihak pengembang. “Saya baru kali ini diajak rapat sama kepala desa. Sebelumnya, kepala desa melakukan rapat di rumah warga, tanpa mengundang BPD dan masyarakat lainnya. Dan langkah itu kami anggap ilegal,” jelas Muhni. (mg3/c1/hdi/jpnn)

Senangnya Belajar di Stasiun JEMBER – Sekitar seratus murid TK/KB Islam Terpadu Buah Hati Kita kemarin (16/1) berkunjung ke Stasiun Kereta Api Jember. Mereka mengikuti proses pembelajaran di lapangan dengan topik utama mengenal alat transportasi. Para bocah itu terlihat antusias ketika para guru pembimbing dan petugas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daops) IX Jember mengenalkan berbagai fasilitas kereta api dan stasiun. Beberapa diantara mereka ada yang ingin naik kereta api saat KA Sritanjung transit di Stasiun Jember. Menurut Dian Tri Wahyuni, guru pembimbing, anak-anak didiknya bulan ini tengah mendapatkan tema pembelajaran tentang transportasi umum. Untuk lebih mendekatkan anak-anak dengan berbagai moda transportasi umum, mereka diajak mengenal lebih dekat kereta api dan berbagai fasilitasnya. “Memang tema bulan ini adalah kereta api. Kami mengenalkan semua jenis kendaraan umum dan transportasi supaya anak-anak memiliki rasa memiliki terhadap fasilitas-fasilitas umum yang ada. Belajar langsung pada lokasi kereta api juga mengasah aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik mereka,” terangnya. Sementara itu, Sofwan Hadi, kepala Stasiun Kereta Api Jember, mengatakan, pihaknya memiliki program untuk mengenalkan kereta api beserta seluruh fasilitasnya kepada masyarakat sejak dini. Sehingga, bisa menanamkan rasa cinta dan memiliki terhadap kereta api dan fasilitasnya. “Ya, itu penting sekali. Dan kami ada programnya, sejak dini kami memupuk kecintaan dan rasa memiliki terhadap kereta api dan fasilitasnya. Dengan begitu, mereka nanti akan turut menjaga kereta api serta fasilitasnya dari ancaman perusakan dan lain-lainnya,” papar Sofwan. Dia menjelaskan, maraknya pencurian fasilitas kereta api, pelemparan kereta, perusakan fasilitas-fasilitas kereta, disebabkan kurangnya rasa mencintai dan memiliki sebagian masyarakat terhadap kereta api. Karena itu, sinergi dengan lembaga pendidikan dinilai PT KAI sebagai investasi masa depan agar masyarakat cinta dan turut merasa memiliki kereta api. Para bocah TK tersebut terlihat sangat gembira mengikuti setiap sesi pembelajaran di stasiun. Mereka dikenalkan tentang kereta api, fasilitas-fasilitas kereta api, sampai pelayananpelayanan yang terkait dengan jasa perkeretaapian. Wahyu, salah seorang bocah yang terlihat bersemangat, mengaku sangat senang datang ke stasiun dan belajar sambil bermain. Dia mengaku, ingin setiap hari datang ke stasiun karena belajar di stasiun sangat menyenangkan. (mg2/c1/jpnn)

Penggugat Minta Bupati Dihadirkan

HERU PUTRANTO/RADAR JEMBER/JPNN

EKSOTIK: Dua orang turis memotret blue fire dari puncak Gunung Ijen.

Berburu Blue Fire Saat Siaga Keindahan Ijen Kalahkan Risiko BONDOWOSO – Kawah Ijen menyimpan banyak pesona yang menarik wisatawan. Selain panorama kawah yang dikenal indah, aktivitas penambang belerang menjadi daya tarik sendiri. Dalam beberapa tahun terakhir, pesona blue fire (api biru) di sekitar lokasi tambang belerang juga menjadi

pesona tersendiri yang menarik minat wisatawan. Meskipun Ijen berstatus siaga (level III), hal itu seakan tak menghalangi para wisatawan asing maupun lokal untuk menikmati berbagai pesona di kawahnya. Seperti yang terlihat pada Selasa (15/1) dinihari, belasan wisatawan asing maupun domestik berkunjung ke kawah Ijen. Salah satunya adalah rombongan wisatawan dari Prancis. Sekitar pukul 02.00, mer-

eka turun ke kawah untuk menikmati keindahan blue fire yang menyembur dari sekitar tambang belerang. Blue fire sendiri merupakan fenomena alam, dimana api berwarna biru keluar dari celahcelah batu di sekitar tambang belerang. Konon, fenomena ini hanya ada dua di dunia. “Blue fire hanya bisa disaksikan saat dinihari,” ujar Iim Suwarno, 52, pria yang kerap mengantar turis ke pucak Ijen ini. (esb/har/jpnn)

JEMBER – Para pedagang Pasar Kencong merasa kecewa dengan sidang mediasi kedua yang berlangsung di Pengadilan Negeri (PN) Jember, kemarin (16/1). Pasalnya, perwakilan Bupati Jember belum bisa memberikan jawaban atas permintaan pedagang. Oleh karena itu, para pedagang yang menjadi penggugat meminta kepada majelis hakim untuk menghadirkan Bupati Jember M.Z.A. Djalal dalam mediasi class action mendatang. “Perwakilan Bupati belum bisa memberikan jawaban terkait gugatan kami,” jelas Soleh, perwakilan pedagang kepada Jawa Pos Radar Jember kemarin. Dia mengatakan, bupati masih belum memberikan jawaban atas nota yang sudah diberikan oleh wakil pedagang kepada kuasa hukum Bupati Jember, yakni Kabag Hukum Pemkab Jember Hari Mudjianto. “Kami kecewa, masak sudah satu minggu belum ada jawaban,” cetus Soleh. Yang membuat para penggugat lebih kecewa, bupati Jember tidak memberikan jawaban atas tuntutan para pedagang disebabkan karena bupati sibuk. Jika bupati memberi perhatian, kata dia, seharusnya bisa meluangkan waktu untuk menang-

gapi gugatan yang dilayangkan oleh para pedagang yang sudah tujuh tahun merana akibat kebijakan Pemkab Jember itu. Sementara itu, Hari selaku kuasa hukum bupati tidak berani mengambil keputusan dalam perkara tersebut. “Karena merasa tidak memiliki kewenangan,” kata Soleh. Oleh karena itu, Soleh meminta pada majelis hakim untuk menghadirkan Bupati Jember, sehingga mediasi bisa berjalan lebih efektif. Jika tetap mewakilkan pada kuasa hukum, akan memakan waktu lebih lama. Selain itu, pihaknya ingin mendengarkan keterangan langsung dari orang nomor satu di Pemkab Jember itu. Pasalnya, selama ini penggugat menganggap kuasa hukum bupati seolaholah hanya menjadi penyampai pesan. “Bupati jangan takut berhadapan dengan kami. Kami ini rakyat Anda, masyarakat Jember,” tegas Soleh. Jika nantinya bupati hadir langsung dalam mediasi gugatan dengan para pedagang, menurut dia, akan semakin mempermudah komunikasi dan kelanjutan kasus tersebut. Sebab, bupati akan mendengarkan langsung apa yang diharapkan oleh pedagang kepada pemerintahnya. (ram/c1/har/jpnn)

PNPM Sempu Salurkan Dana Sosial Nilainya Rp 34,3 Juta untuk 49 Siswa SEMPU – Sebanyak 49 siswa mulai SD/MI/SMP/MTS se-Kecamatan Sempu menerima bantuan sebesar Rp 34.300.000 dari alokasi dana sosial Unit Pengelola Kegiatan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan (PNPM-MPD) Kecamatan Sempu, kemarin. Kegiatan yang dilangsungkan di

pendapa Kecamatan Sempu tersebut sekaligus dibarengkan dengan kenal pamit Danramil Sempu Kapten Kholis. Penyerahan bantuan dihadiri jajaran Muspika Sempu, para kepala desa se-Kecamatan Sempu, serta instansi terkait. Ketua UPK PNPM-MPD Kecamatan Sempu Fransilana TS, mengatakan, dari total anggaran Rp 34.300.000 tersebut setiap siswa mendapatkan Rp. 700.000. “Uang Rp 500 ribu diberikan tunai sedang yang Rp 200

ribu dirupakan alat tulis sekolah,” sebutnya. Sementara itu, Camat Sempu Luk man Hakim S menambahkan, pemberian bantuan dana sosial tersebut adalah bagian dari upaya menyukseskan program Banyuwangi Cerdas yang sedang digalakkan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas. “Melalui program Banyuwangi Cerdas, tidak adalagi alasan bagi siswa untuk tidak sekolah,” tandasnya. (adv)

BERBAGI: Jajaran muspika dan UPK PNMP MPD Sempu foto bersama dengan penerima bantuan Banyuwangi Cerdas kemarin.

UPK PNMP-MPD Sempu For RaBa


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.