LUWUK POST | SENIN, 21 DESEMBER 2009

Page 15

SENIN, 21 DESEMBER 2009

ma’mun

n Sambungan dari Hal 1

ketika berbincang dengan wartawan koran ini. “Sebagai calon incumbent Ma’mun masih sangat kuat, apalagi saat ini dirinya selalu dijolimi,” tutur Oskar. Sejauh ini Oskar melihat tidak

petani

n Sambungan dari Hal 1

wKLS segera menghentikan penyerobotan tanah warga,” kata Muhamad Arif koordinator aksi saat orasi. Petani menuding perusahaan perkebunan kelapa Sawit PT. Kurnia Luwuk Sejati (PT. KLS) menyerobot tanah warga seluas ribuan hektar (Ha). Penyerobotan berdalih tanah tersebut masuk kawasan Hak Guna Usaha (HGU) milik PT. KLS. ”Kami menganggap pemerintah Kabupaten dan Provinsi tidak memperdulikan petani di Toili,” teriak pendemo. Mereka juga mengkritik petani plasma perkebunan sawit PT. KLS yang dinilai merugikan petani. ”Perusahaan berdalih petani plasma. tapi yang terjadi adalah penggusuran milik petani,” kata Arif tegas. Masih kata Arif, pemerintah seharusnya segera memediasi sengketa lahan di perkebunan Sawit karena merugikan petani.

gempur

n Sambungan dari Hal 1

memperoleh angka Rp20 miliar sebagai hasil rasionalisasi. Hanya saja, ending dari anggaran senilai Rp20 miliar itu menjadi tidak jelas distribusi dan pembahasannya. “Saya salut bisa tekan angka Rp20 miliar, namun endingnya tidak jelas, dikemakan anggaran Rp20 miliar itu,” tutur Nokta. Mantan Anggota DPRD Banggai itu mengatakan, semestinya Pansus DPRD membahas pendistribusian anggaran senilai Rp20 miliar itu secara transparan, dan tidak terkesan direkayasa. Apalagi, dengan pertemuan tidak resmi yang dilakukan oleh sejumlah anggota DPRD Banggai dengan Kepala Dinas Bina Marga di ruang Ketua Dewan, sangat menunjukan adanya kesan yang tidak etis. Nokta memberikan contoh, dalam PPAS 2010 sudah diprogramkan pembuatan jalan

konser

n Sambungan dari Hal 1

berlangsung di Hard Rock Cafe,

Ex Plaza, kawasan jalan Thamrin, Jakarta Pusat, kemarin (20/12). Sumbangan senilai lebih dari Rp 800 juta itu, merupakan gabungan dari sejumlah sumbangan. Rinciannya, sumbangan berupa koin sebesar Rp 612.900, uang kertas Rp 55 juta, paket sumbangan

jangan

n Sambungan dari Hal 1

tidak pernah naik pangkatnya. Aray lebih sial, karena kedua orang tuanya telah meninggal. Tapi, apakah kondisi ini membuat mereka patah semangat untuk meneruskan sekolah? Tidak, sama sekali tidak. Anda yang sudah menonton film pendahulunya Laskar Pelangi, tahu persis bagaimana kondisi keluarga Ikal dan Aray. Demikian pula tempat mereka bersekolah ketika SD di Belitong. Sekolah SD Muhammadiyah itu atapnya penuh lubang sehingga sering bocor disaat hujan. Namun, dari kondisi serba kekurangan ini, justru lahir mimpi-mimpi yang menantang. Bayangkan, anak-anak miskin itu punya mimpi untuk bersekolah di kota yang sangat jauh, Paris, di Perancis. Salahkah mereka punya mimpi seperti itu? Tentu tidak, sebab mimpi itu hak semua orang. Meski demikian, tidak semua orang bisa meraih mimpinya. Inilah kelebihan Ikal dan Aray. Mereka mampu mengubah impian itu menjadi kenyataan. Mimpi yang seolah-olah hanya khayalan itu mampu mereka wujudkan. Inilah pula hebatnya para sineas yang terlibat pembuatan film ini. Mereka mampu menunjukkan kepada penonton bagaimana kiat-kiat meraih mimpi itu tanpa harus menggurui. Ya, mereka mampu menunjukkan bahwa mimpi itu bukanlah sesuatu yang abstrak di awang-awang, tetapi sebuah gambaran masa de-

dokter

n Sambungan dari Hal 1

Untuk menjadi calon ketua IDI, setidaknya calon harus meraih dukungan dari 20 cabang. Setelah mengantongi persyaratan itu, Prijo akhirnya maju mencalonkan diri. Dia harus mengampanyekan program yang menjadi visi dan misinya ke depan. Saat itu, yang menjadi prioritas IDI adalah mengantisipasi globalisasi. ”Supaya sistem yang ada bisa menghadapi dengan baik,” terangnya. Kemudian, Prijo menawarkan beberapa konsep untuk mengantisipasi tantangan bidang kedokteran pada masa depan. Konsep itulah yang nanti diimplementasikan saat dirinya menjabat ketua IDI. Pro���� gram yang ditawarkan, antara lain, mengembalikan sistem pelayanan kesehatan primer. Yaitu, sebuah sistem rujukan yang berjenjang. Selama ini, Prijo menilai ada yang salah pada sistem rujukan yang berlaku di Indonesia. Pasien baru sering langsung berobat ke dokter spesialis maupun superspesialis. ”Itu tidak benar. Di negara mana pun, sistem itu tidak ada, kecuali Indonesia,” tegasnya. Karena itu, Prijo ingin mengubah sistem ter-

HALAMAN 15

SAMBUNGAN ada satupun kandidat yang disebut-sebut bertarung mampu menyaingi Ma’mun pada pilkada nanti. Termasuk kandidat yang berasal dari Jakarta dan Kalimantan Timur. Semisal, Sofyan Mile, Sukri Agama dan Ihwan Datu Adam. Yang bisa menyaingi Ma’mun kata Oskar hanya almarhum Ismail Muid. “Tidak ada yang mampu me-

nyaingi Ma’mun, kecuali almarhum (Ismail Muid-red),” tegas Oskar. Alasan Oskar, Almarhum Ismail Muid tidak hanya mengakar di jajaran pegawai negeri sipil, namun memiliki pengaruh yang kuat di masyarakat. “Selain almarhum, tidak ada yang dapat menandinginya (Ma’mun Amir-red),” tekannya. Lantas bagaimana dengan

Ihwan Datu Adam yang juga diklaim sebagai calon incumbent, dan telah terbukti berhasil memimpin suatu daerah. Tanpa bermaksud mengecilkan kemampuan mantan Wakil Bupati Penajam Paser Utara itu. Oskar melihat Ihwan Datu Adam masih harus kerja berat. “Di komunitasnya (Luwuk Timur) saja dia sulit,”

Sempat terjadi ketegangan antara pendemo dan aparat kepolisian yang berusaha menghalangi massa mendekati rombongan Gubernur. Namun akhirnya polisi mengalah dan membiarkan petani mendekat rombongan HB Paliudju. Sayang, petani tak mendapat waktu untuk bertemu dengan HB Paliudju. ”Kami memang tak berharap bertemu Gubernur karena pasti tidak diizinkan,” kata Ketua Pepsi, Nasrun Mbau. Kepala Devisi Advokasi LBH Sulteng, Syahrudin, SH saat aksi di Tolili meminta pemerintah segera mencabut izin HGU dan HTI PT. KLS karena banyak masalah yang ditimbulkan. Kawasan HIT misalnya kata Syahrudin belum dimamfaatkan menanam tanaman industri. ”Kelihatannya kawasan HTI diduga akan dikembangkan menjadi perkebunan sawit,” imbuhnya. Ia juga mempertanyakan upah pekerja di perusahaan perkebunan sawit. ”Kami menduga pengupahan tidak penuhi UMP,” katanya.

PT. KLS mempekerjakan sedikitnya 1000 karyawan tetap dan 1700 karyawan lepas serta ribuan pekerja dengan gaji harian. Wakil Ketua Komnas HAM, M Ridha Saleh pada pertengan November melakukan verifikasi atas laporan dugaan pelanggaran hakhak petani diperkebunan sawit PT. KLS. Alhasil, direkomendasikan penghentian aktivitas baik perusahaan maupun petani di areal sengketa. Namun PT. KLS melanggar rekomendasi tersebut dengan tetap melakukan aktivitas perusahaan di areal sengketa. Pemerintah Provinsi Suylteng telah melakukan kunjungan kerja menindaklanjuti rekomendasi Komnas HAM. Namun tim Provinsi diusir oleh pegawai perusahaan sehingga kerja-kerja verifikasi tidak masimal. Kepala Bagian Umum, Personali dan Legal PT. KLS, Yulius Tipa yang dikonfirmasi telepon genggamnya membantah jika terjadi pelanggaran terhadap penggunaan HGU dan HTI. ”Tidak

ada penyalah gunaan kawasan HGU dan HIT. Kami juga membayar upah sesuai UMP” katanya. Walau menepis penyalahgunaan kawasan HGU dan HTI, Yulius tidak membantah jika tim evaluasi dari pemerintah Provinsi telah melakukan verifikasi atas dugaan penyerobotan tanah warga dan pelanggaran kawasan HGU dan HTI. ”Ia ada tim Pemerintah Provinsi. Kita tunggu saja hasilnya,” kata Yulius. Ditempat terpisah, Direktur PT. KLS H. Murad Husain, dihadapan para petani plasma dan Gubernur membantah semua tudingan yang di alamatkan kepadanya. Murad menyatakan, selama ini dirinya telah mengangkat kehidupan masyarakat dari tidak sejahtera menjadi sejahtera. ”Kalau ada yang mengatakan dengan adanya perusahaan sawit masyarakat sengsara itu semua tidak benar. Justru dengan adanya sawit kehidupan masyarakat menjadi lebih sejahtera, ” ujarnya. (arif/aha/ Pmj).

Talima-Labotan (Lamal-Balantak) sudah masuk dalam PPAS, namun anehnya hilang dalam pembahasan di DPRD. Mestinya, dengan adanya anggaran senilai Rp20 miliar hasil rasionaliasi, tidak membuat program yang sudah ada dalam PPAS hilang, melainkan ada ketambahan program dengan adanya ketambahan dana belanja.“Ending dari rasionalisasi itu yang tidak jelas,” tuturnya. Hal yang sama juga disampaikan sejumlah tokoh masyarakat di Desa Taugi Kecamatan Masama. Pasalnya, kelanjutan jalan desa ruas Taugi-Labotan sudah dikerjakan di tahun 2009 dan akan dilanjutkan pekerjaannya di tahun 2010 ini. Anehnya, dalam APBD 2010 proyek itu sudah tidak dilanjutkan. “Semestinya proyek yang sudah jalan dan tinggal dilanjutkan dituntaskan dulu, kenapa sudah tidak dilanjutkan,” tutur Ketua BPD Desa Taugi, Warsin Lumalaga. Proyek jalan Taugi-Labotan yang

tinggal melanjutkan itu diduga kuat dihapus oleh para anggota DPRD. Sebab menurut Kepala Dinas Bina Marga Andi Djalaludin pihaknya sudah memasukan anggaran kelanjutan jalan itu namun saat ini sudah tidak termasuk dalam anggaran 2010 di SKPD-Nya. “Kalau secara tehnis memang yang wajib adalah Taugi-Labotan, karena ini tinggal melanjutkan. Tapi entah kenapa (para anggota DPRD-red) jadi begini,” tuturnya. Warga Desa Taugi bahkan mengecam keras anggota DPRD Banggai dari Kecamatan Masama, Mochtar Dari, yang dinilai hanya mementingkan kepentingan desanya. Sebab, pembuatan jalan sepanjang 2 kilometer di Desa Cemerlang tidak pernah muncul dalam Musrembang 2010 yang dilaksanakan tahun 2009 lalu, anehnya bisa menjadi perioritas dalam APBD 2010. “Kalau objektif, jalan Taugi Labotan itu sudah dikerjakan, saat ini tinggal kelanjutannya, ke-

napa bisa tidak dianggarkan lagi,” tanya Kepala Desa Taugi, Amrillah. Sejumlah tokoh masyarakt di Masama bahkan menyatakan akan menunggu kedatangan para anggota DPRD Banggai khususnya dari daerah pemilihan I, dalam reses diwaktu-waktu yang lain, untuk memintakan pertanggung jawaban atas ketidak jelasan pembahasan anggaran 2010 ini. Sementara itu, Anggota DPRD Banggai Muchtar Dari, mengatakan, pihaknya sudah berusaha dengan maksimal di DPRD. Hanya saja, sebagai anggota DPRD yang baru, dirinya tidak bisa berbuat banyak, karena konspirasi di lembaga DPRD begitu kental. “Tidak sampai lima menit, paket program itu hilang dan diganti dengan yang lain. Saya pikir saya butuh waktu untuk menyesuaikan dengan kondisi ini,” tuturnya. Muchtar bahkan memberikan sinyalemen tentang adanya dominasi kelompok tertentu di DPRD. (far)

dari berbagai daerah di Indonesia sebesar Rp 37 juta. Mantan menteri perindustrian Indonesia Bersatu I, Fahmi Idris juga ikut menambah jumlah sumbangan dengan memberikan cek senilai Rp 102 juta. Yang terakhir, sumbangan senilai rp 50 juta terkumpul dari hasil penjualan tiket konser amal terhitung hingga pukul 20.00. “Untuk konser amal ini, kita memang membandrol tiket masuk

seharga Rp 50 ribu. Ini hanya merupakan tanda solidaritas, karena seluruh hasil penjualan tiket langsung diserahkan pada Prita,” papar Ketua Panitia Konser Koin Untuk Keadilan, Adib Hidayat. Seluruh sumbangan tersebut diberikan secara simbolis kepada Prita Mulyasari. Prita yang kala itu mengenakan setelan bernuansa hitam menerima paket sumbangan simbolis itu sambil mengucap banyak

terimakasih. “Terimakasih kepada seluruh masyarakat Indonesia atas kepedulianya. Semoga setelah saya, tidak ada Prita-Prita yang lain,”ujar wanita berjilbab itu. Usai menerima sumbangan sebesar itu, ibu dua anak itu mengaku belum memiliki rencana pasti. Dia ingin memfokuskan diri terlebih dahulu pada putusan pengadilan tinggi Banten, pada 29 Desember mendatang. (ken)

pan yang dapat diwujudnyatakan. Teknik Meraih Mimpi Di zaman dahulu, mimpi dianggap hal sepele. Dia dianggap sesuatu yang singgah sebentar disaat orang tertidur pulas. Sebagian orang mengganggapnya sebagai bunga tidur saja. Tapi kini, seiring dengan perkembangan pengetahuan, mimpi menjadi sesuatu yang menerbitkan harapan. Berbagai literatur kini bisa menjelaskan bagaimana mimpi-mimpi itu bisa diwujudkan. Di film ini, cara itu digambarkan sebagai berikut. Pertama, buatlah mimpi yang jauh itu menjadi lebih dekat. Inilah yang disebut dengan visualisasi. Sesuatu yang tadinya jauh disana dibuat menjadi lebih nyata atau dekat. Di film ini dicontohkan, kota Paris itu dibuat lebih dekat dengan menggantungkan sebuah peta dunia di dinding kamar. Di peta itu, dibuatlah garis panah dari Belitong ke Jakarta, lalu dari Jakarta panah itu diarahkan ke Paris. Gambar ini terasa seperti hanya main-main, tapi dampak yang ditimbulkannya sangat dahsyat. Setiap hari, hal ini menempel dalam benak kita, lalu pelan-pelan turun ke alam bawah sadar. Bila telah turun di alam bawah sadar, maka inilah yang akan menggerakkan, atau mengarahkan segala aktivitas atau tindakan untuk mencapainya. Pada tokoh lain, Jimron, mimpinya untuk memiliki kuda itu divisualisasikan dengan membuat celengan dari keramik yang berbentuk kuda.(Sesuatu yang tak lazim, karena biasanya celengan seperti ini berbentuk ayam).

Kedua adalah afirmasi. Bila apa yang kita impikan telah tertanam dalam pikiran, maka langkah selanjutnya adalah membuat ia muncul setiap hari. Mimpi itu dipelihara agar tak pernah dilupa. Ketika timbul rasa putus asa, maka selalu dicarikan hal-hal yang membangkitkan semangat mencapainya. Disinilah kita lalu diperlihatkan bagaimana karakter seorang guru muda yang selalu memberikan semangat anak didiknya untuk bebas menyatakan mimpi-mimpinya. “Du���� nia ini harus dijelajah. Buat mimpimu untuk menguasai dunia”, demikian kata-kata magis sang guru. Teknik lain yang dilakukan sang guru untuk memompa semangat cukup unik. Dia memulai dan mengakhiri pelajarannya dengan meminta murid-muridnya mengungkapkan kata-kata yang dapat memberi inspirasi. Maka setiap hari muncullah kata-kata inspiratif dari tokoh-tokoh dunia maupun Indonesia. Mulai dari JF Keneddy sampai Soekarno, dan Hatta. Bahkan ketika anak-anak lain bermunculan dengan katakata gagah dan penuh makna, Ikal dengan pedenya mengutip ungkapan Rhoma Irama: “ Masa muda, masa yang berapi-api”. Ketiga, harus ada langkah konkrit untuk mewujudkannya. Harus ada semangat untuk mengerjakannya. Inilah yang membuat film ini berbeda dengan rata-rata sinetron Indonesia. Di sinetron, orang boleh kaya mendadak dengan mendapat hadiah atau warisan. Orang boleh sukses tanpa terlihat bekerja

keras. Tapi di film ini, ditunjukkan upaya keras Ikal dan Aray. Mere����� ka siap bekerja jadi apa saja dan rajin menabung hasil kerja itu. Mulai dari membantu pekerjaan di pasar, mencarikan penumpang untuk oplet, jadi buruh kasar, menjadi sales sendok makan, pegawai foto kopi, sampai jadi tukang sortir di kantor pos yang sebenarnya paling tidak disukai Ikal. Beginilah mestinya berjuang, termasuk mengerjakan sesuatu yang sebenarnya tak suka kita kerjakan. Selain kemauan bekerja keras, diperlukan orang lain yang bisa memberi motivasi. Disinilah lalu ditonjolkan peran penting seorang Kepala Sekolah. Dengan tegas, dia menanamkan disiplin mental pada anak didiknya. Dia menjadi pengendali mimpi-mimpi anak didiknya yang dikhawatirkan menjadi liar. Di adegan ini pula tampak kelebihan Aray, yang selalu mengingatkan, dan membuat hidup ini terasa ringan, ketika Ikal dan Jimron menemui saat-saat susah dalam hidup mereka. Atau si Jimron, yang memberikan seluruh hasil celengannya untuk kedua temannya ketika hendak berangkat ke Jakarta. Inilah pelajaran penting dari Sang Pemimpi. Pertama, kita harus berani bermimpi. Tanpa mimpi, kita tak akan bisa memulai. Tanpa mimpi, kita hanya akan menjadi orang biasa-biasa. Berikut, kita tak perlu takut dituduh si tukang mimpi, karena teknik meraih mimpi pun kini bisa dipelajari. Maka, bermimpilah. Jangan pernah takut bermimpi. (*)

sebut. Sistem pelayanan primer, kata dia, harus dimotori oleh dokter umum. Menurut dia, sistem yang salah selama ini telah mengakibatkan kekacauan. Dokter spesialis menerima pasien secara langsung tanpa rujukan. Akibatnya, banyak dokter umum yang menganggur karena lahan mereka diambil alih dokter spesialis. Kendati demikian, tidak berarti dokter spesialis tidak merugi. Kompetensi mereka yang sesungguhnya tidak bisa dimanfaatkan secara optimal dengan mengerjakan pasien-pasien yang sejatinya bisa ditangani dokter umum. Kondisi tersebut makin parah lantaran Indonesia mengalami kelebihan dokter umum, namun kekurangan dokter spesialis. Alhasil, sistem pelayanan yang tak tepat itu semakin mengakibatkan nasib dokter umum terpuruk. ”Masak gaji mereka hampir sama dengan buruh,” ujarnya. Di satu sisi, karena dokter spesialis masih kurang, saat era globalisasi nanti, peluang tersebut bakal diisi dokter spesialis asing yang membanjiri negeri ini. ”Bisa dibayangkan, kalau kualitas dokter spesialis kita tidak terasah, kompetensi mereka akan digeser dokter asing. Apalagi, masyara-

kat kita begitu minded pada halhal berbau asing,” ungkapnya. Karena itu, kata Prijo, sistem pelayanan tersebut wajib diubah. Dokter spesialis harus menerima pasien dari dokter umum. Caranya, menggunakan sistem asuransi yang saat ini tengah digodok Depkes. Semua orang nanti memiliki asuransi. Dokter keluarga akan dijalankan. Nanti, seorang dokter bertanggung jawab atas kesehatan sekitar 2.500 pasien. Dokter umum itu akan menjaga atau melakukan upaya preventif agar klien yang dibawahi sebisa mungkin tidak jatuh sakit. Para dokter tersebut bakal medapat penghasilan yang amat layak dengan sistem asuransi tersebut. Sebaliknya, jika mereka mampu menjaga kesehatan masyarakat, biaya kesehatan yang dihemat bisa mencapai ratusan juta. ”Sistem rujukan akan berjalan. Saya seorang radiolog. Saya selalu menerima pasien berdasar rujukan dari dokter umum atau spesialis. Saya patuhi sistem tersebut dan saya tidak miskin. Karena itu, siapa pun bisa melakukan hal ini,” tutur alumnus FK UI tersebut. Jika sistem tersebut berjalan, Prijo menyakini tidak akan ada dokter umum yang menganggur. Mantan wakil dekan

FK UI itu menuturkan, Indonesia harus siap menyongsong globalisasi. Sebab, saat ini diperkirakan 500 ribu orang kaya di Indonesia cenderung memilih berobat ke luar negeri. Kendati demikian, menurut dia, masih ada 220 juta penduduk yang sistem kesehatannya bisa diperbaiki melalui asuransi. Kon���� sep itulah yang dia tawarkan saat mencalonkan diri sebagai ketua IDI. �������������������������� Ketika pemilihan berlangsung, persaingan tak begitu ketat. ”Tidak seketat saat muktamar di Palembang kemarin. Waktu itu, hanya ada dua pesaing,” ungkapnya. Prijo kemudian terpilih dan mengikuti kiprah Fachmi Idris. Selama tiga tahun bersama Fachmi, dia meneropong berbagai persoalan kesehatan. Pergi ke berbagai daerah, mulai kota kecil hingga pelosok pedesaan. Lantas, mengklasifikasikan tipikal penyakit di berbagai daerah. Selain itu, menginventarisasi infrastruktur kesehatan yang kurang di berbagai kota/kabupaten. Kemudian, menarik garis besar langkah apa yang harus diperbaiki ke depan. ”Akhirnya, masukan apa yang kami berikan kepada pemerintah juga amat penting,” ujar pria campuran Jakarta-Jogjakarta itu.(nw)

kata Oskar. Oskar memprediksi makin banyak kandidat yang bertarung pada pilkada, semakin mudah bagi Ma’mun menang pilkada. Alasannya, tanpa melakukan pencitraan Ma’mun sudah mengantongi 20 persen suara pemilih di daerah ini. “Dan itu ril,” kata Oskar sembari menyebut dua komunitas yang bakal menyokong Ma’mun dengan 20 persen suara pada pilkada nanti. Apakah dengan begitu pilkada Banggai satu putaran saja? “Kalau ada setengah putaran bisa jadi setengah putaran,” kata Oskar lantas tertawa. Berbeda dengan Oksar, sejumlah kalangan menilai untuk menandingi Ma’mun Amir harus ada kandidat yang sama-sama memiliki kemampuan. Di lihat dari rekam jejak, Ma’mun Amir memang patut diperhitungkan. Sebab, dirinya pernah menjabat sebagai Wakil Bupati, Bupati dan Bupati Banggai terpilih untuk lima tahun terakhir. Karena itu, untuk menghadang Ma’mun, harus ada calon yang setidaknya memiliki kemampuan yang sama, yaitu Ihwan Datu Adam. Sebab, kandidat lain yang bukan

incumbent bakal dinilai biasa–biasa saja oleh calon incumbent. Bisa saja calon incumbent mematok satu putaran. Mereka menilai, jika Ihwan tidak maju, kandidat Bupati Banggai Ma’mun sudah bisa menebak track record lawan-lawannya. Jelang pilkada Banggai memang banyak tokoh yang disebut–sebut bakal bertarung sebagai kandidat bupati. Namun, sebagaimana pilpres lalu, SBY dan JK juga seperti itu. SBY incumbent, JK adalah mantan wakilnya, makanya SBY percaya diri. Bahkan mematok satu putaran. Dengan asumsi seperti itu, sebagai calon incumbent, Ma’mun dipastikan akan memiliki kepercayaan diri yang besar. Apalagi misalnya, hanya melawan kandidat yang pernah kalah dalam pilkada. Dapat dipastikan calon lain yang belum memiliki track record sama seperti Ma’mun Amir akan kehabisan energi. Lantas bagaimana dengan Ihwan, apakah dirinya sudah berhitung untuk menyaingi kandidat Bupati Ma’mun. Seperti yang pernah dia lontarkan melalui koran ini. Sejak awal dia bertekad pulang kampung

dan bertarung pada pilkada tidak buta–buta. Sebagai mantan Wakil Bupati dan Plt Bupati PPU, dirinya sudah berhitung dapat mengimbangi calon incumbent. “Saya sudah berhitung. Soal kalah menang, itu atas kehendak Allah, namun saya sekali lagi tidak bisa takabur,” katanya dalam sebuah perbincangan dengan koran ini. Sejauh ini Ihwan memang memiliki beberapa keunggulan. Selain pernah tercatat sebagai Wakil Bupati/Plt Bupati Penajam Paser Utara. Rekem jejaknya diperantauan membuktikan dirinya dipercaya masyarakat setelah terpilih sebagai Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Timur periode 20092014 mewakili daerah pemilihan Kabupaten Penajam Pasir Utara, Kota Balikpapan dan Kabupaten Paser. Namun, terhadap semua itu, kandidat yang mengusung visi Banggai Tersenyum itu tak mau sombong apalagi takabur. Ia menyerahkan sepenuhnya kepada masyarakat di daerah ini. “Kalau masyarakat di sini menginginkan adanya perubahan saya akan maju. Kalau tidak, saya tidak akan ngotot, mundur selangkah dalam politik itu hal biasa. Kalau jadi (bupati) pun, kita hanya maju selangkah, tidak ada bedanya dengan masyarakat biasa,” tandasnya. (ris)

icw

dan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM)) di lima daerah. Yaitu, Jakarta, Bogor, Depok, Tanggerang, dan Bekasi. Total ada 23 rumah sakit yang disurvei. Lebih lanjut, Ade menjelaskan, 28,4 persen pasien miskin menyatakan pengurusan administrasi rumah sakit masih rumit dan berbelit-belit. Sekitar 46,9 persen mengeluhkan antrean panjang. Bukan hanya itu, sebut Ade, pasien rawat inap juga mengeluhkan ihwal rendahnya kunjungan dan disiplin dokter terhadap pasien. Sedangkan 65,4 persen pasien

perempuan rawat inap mengeluh kurang ramahnya sikap perawat terhadap mereka. Itu baru masalah pelayanan. Peneliti senior ICW Febri Hendri menyebut, sekitar 10,2 persen pasien miskin menyatakan pernah diminta uang muka oleh pihak rumah sakit. Uang itu sebagai syarat untuk mendapatkan pelayanan. Besarnya uang muka itu rata-rata Rp 794 ribu. Tak urung, kata Febri, penetapan uang muka itu menjadi salah satu faktor penghambat warga miskin memperoleh pelayanan kesehatan. (kit/oki)

hukum. Kalau (perusahaan) itu tutup, yang rugi bukan hanya masyarakat tapi juga pemerintah,” katanya. Gubernur lanjutnya, dalam peresmian jembatan dan jalan HGU Desa Singkoyo Kecamatan Toili, menginformasikan bahwa dari 16 ribu hektare lahan perkebunan kelapa sawit milik KLS baru 20 persen yang berproduksi. Kendati begitu perkebunan sawit tersebut telah menyumbang pundi-pundi Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp 12 miliar setahun. ”Bagi saya ini merupakan sesuatu yang luar biasa. Apalagi dari aspek sosial, perusahaan itu telah mempekerjakan tenaga kerja yang cukup banyak,” nilainya. Ihwan percaya, sebagai pengusaha Nasional, Murad Husain, tidak akan mungkin lari dari tanggungjawabnya sebagai pengusaha. Apalagi diusianya kini, dirinya yakin Murad tidak akan mengabaikan hak-hak masyarakat, khususnya petani kelapa sawit. ”Seandainya ada 10 pengusaha semacam Murad, sejahtera daerah ini, saya pun mau membawa Murad Murad lain itu untuk mengembangkan sawit di Kaltim,” katanya. Klaim tersebut lanjutnya, karena dia melihat dalam realita Murad telah banyak berbuat untuk daerah ini. ”Perkebunan sawit dengan plasma 80 persen dan inti 20 persen yang dibangunnya sangat luar biasa. Itu berarti Murad tidak semata-mata mencari keuntungan,” tegasnya lagi. Ihwan juga menilai Murad tak segan–segan membantu pemerintah membangun daerah. Dimana secara swadaya, pengusaha tersebut membangun jalan

dan jembatan di saat pemerintah kesulitan mengalokasikan anggaran penanganan dampak bencana. Bantuan terhadap pemerintah tersebut, bahkan tidak menyurutkan kepedulian Murad Husain membantu masyarakat dari semua golongan, etnis dan agama. ”Ada umat kristen datang minta bantuan bangun gereja dia bantu, ada umat muslim datang minta bantuan bangun masjid dia juga bantu. Pemerintah kesulitan anggaran memerbaiki jalan dan jembatan, dia bantu. Melihat kepedulian Pak Murad, saya tidak yakin, di sisa usianya dirinya mengabaikan hakhak petani,” tuturnya. Kalaupun ada yang belum terselesaikan, Ihwan percaya bukan karena Murad ingin berlepas diri dari tanggungjawabnya sebagai pengusaha. Bisa jadi, hal itu karena ada sesuatu yang tidak pas akibat komunikasi yang tidak berjalan sebagaimana mestinya. Terhadap semua itu, Ihwan kembali menegaskan, bahwa tugas pemerintah untuk memediasi dan mencari solusinya. “Semua harus jalan tertib, karena kita berada di negera hukum, tidak ada warga yang super bodi dan tidak taat hukum,” tegasnya. Sebagai

tiket pertunjukan. Tur solo Sticky & Sweet yang digelar kali kedua tahun ini pun menorehkan catatan laba USD 222 juta dan menjadikan turnya itu sebagai tur solo tersukses. Penghasilan rata-rata dari tur

solo Madonna juga tercatat yang tertinggi, yaitu USD 4,8 juta dari seluruh tur yang dihelat pada tahun yang sama dan dihadiri 47.565 penggemar pada setiap show-nya. ( i g n / t i a )

Ihwan memang salah satu tokoh diantara sederetan nama pejabat yang diundang menghadiri peresmian jembatan HGU di Toili, Minggu pagi, kemarin. Menariknya, kendati menghadirkan Gubernur, namun peresmian jembatan HGU tersebut tidak mengundang Ma’mun Amir. Menurut Ihwan dalam pertemuan itu Ma’mun sempat mengomentari peresmian jembatan yang menghadirkan pejabat dari jauh namun tidak mengundang dirinya sebagai bupati. “Tapi saya tidak berkomentar soal itu, karena bukan saya yang bikin undangan,” katanya. Ma’mun, kata Ihwan juga sempat memertanyakan mengapa dirinya tidak mampir ke rumah jabatan ketika datang ke Luwuk lebaran idul adha lalu. Menurut Ihwan

dirinya memang tidak berkesampatan mendatangi Bupati Banggai karena saat itu waktunya di daerah ini hanya beberapa hari saja. Bagi Ihwan pertemuan itu penting, karena bagaimana pun hubungan emosional tetap harus terjaga. Kendati mereka berdua bakal bertarung pada pilkada mendatang, namun menurut Ihwan siapa yang terpilih tak lepas dari garis tangan dan kehendak Allah SWT. “Siapapun yang dipilih oleh rakyat dialah putra terbaik dan itu harus kita dukung. Semuanya masih berproses. Sekarang bupati saya Pak Ma’mun, dia orang tua saya di sini. Pak Ma’mun sempat curhat soal tidak diundang, bagi saya mestinya dia turut diundang,” tuturnya. (ris)

pengawal amanah Permendagri 25 Tahun 2009 tentang pedoman penyusunan APBD 2010, dimana tekanan kuat regulasi itu agar belanja modal harus lebih besar dari pada belanja aparatur. Demikian halnya dengan belanja bantuan sosial, hibah, honor dan makan minum serta perjalanan dinas, oleh Permendagri meminta untuk di minimalisasi, dan menekan pada upaya mendorong belanja yang lebih mengarah pada urusan wajib pemerintah daerah, utamanya disektor pendidikan, kesehatan, infrastruktur dan kebutuhan dasar masyarakat. Atas dasar itu, serta hasil serapan kebutuhan rakyat Banggai yang diperleh melalui hasil reses DPRD, maka hasil rasionalisasi sebesar Rp 20 miliar dari RAPBD Banggai tersebut terserap lebih besar pada dua SKPD yakni Bina Marga dan Pengairan serta Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang. ”Ini tidak bisa dihindari, karena fakta ril di lapangan bahwa hampir Rp2 triliun usulan rakyat yang diserap lewat reses mengarah pada kegiatan infra struktur dan pemukiman,” tutur Nurwahid. Sementara total APBD tidak mampu menyerap dan mengakomodir usulan rakyat. Oleh karena itu Pansus DPRD men-

ekan pemerintah untuk merasionalisasikan sejumlah belanja tidak langsung, untuk kemudian didorong pada belanja langsung. Dikatakan, motivasi untuk mendorong hal itu, lebih dipicu atas fungsi dan tugas setiap anggota DPRD yang ditekan oleh regulasi UU No 27 Tahun 2009 tentang MPR,DPD dan DPRD, dimana tekanan itu lebih mengarah pada maksimalisasi fungsi budget secara universal dan tekanan atas tanggung jawab sebagai anggota DPRD yang diwajibkan untuk lebih berafiliasi terhadap rakyat yang diwakilinya dari daerah pemmilihan masing-masing. Atas keinginan itu, kata dia, setiap anggota DPRD Banggai melalui pansus masingmasing mengawal hasil serapan dari reses DPRD setiap dapil yang diusulkan masyarakat. ”Dari total item program yang diusulkan masyarakat Banggai dari hasil reses sekitar 300 program dan kegiatan termasuk mengakomodir kebutuhan media cetak, sisanya tidak bisa terakomodir, karena komposisi RAPBD 67 persen diserap untuk belanja gaji dan rutin aparatur, dan ini tidak bisa terhindarkan, karena jumlah PNS di Banggai mencapai hampir 9000-an dengan daya serap DAU per bulan untuk gaji mencapai Rp30-an milyar,” ujarnya.(far)

n Sambungan dari Hal 1

teker dan petugas laboratorium. “Selain itu, pasien juga mengeluhkan rumitnya pengurusan administrasi, serta mahalnya harga obat,” terang Ade kemarin (20/12). Survei yang dilakukan ICW mengambil sampel 738 pasien miskin yang terdiri atas pasien rawat inap dan rawat jalan. Mereka adalah pemegang kartu jaminan kesehatan masyarakat (Jamkesmas), keluarga miskin (Gakin),

sebut

n Sambungan dari Hal 1

melihat, Murad tidak sekedar pengusaha yang mencari keuntungan semata. Namun, sebagai pengusaha yang memiliki basik anak petani, Murad menurutnya, telah melakukan kegiatan yang luar biasa membangun daerah ini. ” Saya melihat Pak Murad merupakan pejuang rakyat. ������������������������ Sebagai pengusaha ia memiliki tujuan mulia, membangun ekonomi kerakyatan,” tuturnya. Ekonomi kerakyatan, yang menjadi tujuan Murad Husain membangun perkebunan sawit di daerah ini tak berbeda dengan tujuan dan visi pemerintah. ”Visinya Murad sama dengan visi pemerintah, membangun ekonomi kerakyatan. Karena itu saya melihat tidak ada salahnya bila pemerintah memberikan penghargaan kepadanya,” sarannya. Ihwan mengatakan, bila ada hak– hak masyarakat yang belum dipenuhi oleh perusahaan perkebunan kelapa sawit dibawah bendera PT. Kurnia Luwuk Sejati, maka menjadi tugas pemerintah untuk mencari solusi. ”Hak-hak petani, kalau ada, yang belum dipenuhi oleh PT. KLS, maka menjadi tugas pemerintah untuk mencari solusi. Jangan biarkan masyarakat berhadapan dengan perusahaan, ketika ada masalah sejatinya segera diselesaikan,” tandasnya. Sebagai aset daerah, kata Ihwan, perkebunan sawit milik Murad Husain, harus dimudahkan mengembangkan investasinya. ”Seandainya kita terus–terusan mengusik

(PT. KLS). Perusahaan itu akan menganggap tidak ada jaminan

ratu

n Sambungan dari Hal 1

puncak. Pelantun Frozen itu tahun ini sukses menjual 2,1 juta

ihwan

n Sambungan dari Hal 1

Ma’mun berkeinginan melakukan kunjungan kerja (studi banding ) ke Kalimantan Timur. Ihwan juga menyatakan keinginannya untuk mengajak rekan–rekannya di DPRD Kaltim melihat dari dekat mengenai potensi dan hasil–hasil pembangunan di daerah ini, baik itu pembangunan di bidang pertanian, perkebunan maupun pariwisata. Dalam kesempatan itu, Ma’mun lanjut Ihwan sempat bertanya agenda kedatangannya ke Kota Air Luwuk. “Ditanya dalam rangka apa saya kemari, saya jawab memenuhi undangan Pak Murad, sekalian pulang kampung” katanya.

dprd

n Sambungan dari Hal 1

berlebihan. Nurwahid mengakui Pansus DPRD Banggai berhasil menekan belanja SKPD senilai Rp20 miliar, dan diarahkan untuk kebutuhan dua SKPD yakni Bina Marga dan Pemukiman. Namun hal itu dilakukan murni untuk mengakomodir permintaan rakyat. ”Hasil rasionalisasi APBD yang berhasil memperoleh anggaran senilai Rp 20 miliar, hanya untuk mengakomodir kebutuhan dewan dalam konteks bagi-bagi proyek sangatlah berlebihan,” tutur Nurwahid, dalam siaran pers yang disampaikan kepada redaksi, sebagai klarifikasi atas pemberitaan yang dilansir sebelumnya. Dikatakan, komposisi RAPBD 2010 sebelumnya sangat tidak mencerminkan keberpihakan kepada publik. Hal ini bisa diamati dengan daya serap belanja tidak langsung yang menyedot hingga 67 persen dari total RAPBD sebesar 590 milyar lebih. Sementara belanja langsung hanya mampu menyerap 30 persen lebih saja. Selanjutnya kata dia, rasionalisasi yang dilaksanakan oleh Pansus DPRD terkait dengan RAPBD Banggai 2010 lebih pada

putra daerah, Ihwan berdoa agar masalah-masalah yang terkait dengan masyarakat, pemerintah dan perusahaan itu, bisa diselesaikan dengan duduk bersama. “Untuk menyelesaikan masalah yang terjadi, semua pihak, baik itu pemerintah, pengusaha, dan masyarakat perlu duduk bersama, tak usah lagi menengok ke belakang, mari menatap ke depan. Saya yakin bersama kita pasti sukses. Pemerintah sukses, pengusaha sukses, masyarakat juga sukses,” tandasnya. (ris)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.