LUWUK POST | RABU, 16 DESEMBER 2009

Page 3

LUWUK POST | RABU 16 DESEMBER 2009 | HALAMAN 3

Enam Terdakwa Korupsi Sampah Dituntut Beragam PALU-Jaksa Penuntut Umum (JPU), men gajukan tuntutan kepada enam terdakwa korup si dana persampahan Kota Palu. Tuntutan itu disampaikan dalam sidang yang dipimpin Hary Almusahadi SH, di Pengadilan Negeri (PN) Palu Senin lalu (14/ 12).Jaksa Andi Suharto SH dalam tuntutannya mengatakan, keenam terdakwa terbukti bersalah melanggar pasal 3 Undangundang Nomor 31 Tahun 1999, Tentang Pem berantasan Tindak Pidana Korupsi, yang telah diubah ke dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2001, jo pasal 18 ayat (1) ke-1 jo pasal 55 ayat 1 ke-(1) KUHP jo pasal 64 KUHP. Meski pasal yang dibuktikan sama, namun lamanya tuntutan keenam terdakwa berbeda. Untuk dua mantan Kadis DLHK masing-masi ng Amirrudin Syam Sahib (2006-2007) dan Bobby Wowor (20072008) bersama PPTK Upah buruh, Samuel, dituntut dengan tuntutan yang sama, yakni 1,6 tahun penjara. Sedangkan untuk PPTK BBM 2007, Togu dan bendahara DLHK Dahniar, keduanya dituntut sama 1,3 tahun penjara. Hanya Herdy (PPTK BBM 2008) yang dituntut satu tahun penjara. Meski keenamnya dituntut juga den gan denda yang sama, yakni masing-masing Rp50 juta subsider 3 bulan kurungan, namun untuk uang pengganti tun tutannya berbeda. Tuntutan uang pengganti yang paling tin ggi diajukan pada Amiruddin Syam Sahib. Dia dituntut kembalikan uang negara sekitar Rp313 juta. Jika tidak, maka seluruh asetnya akan di sita kemudian dilelang. Apabila aset yang dile lang itu tidak mencukupi untuk membayar tuntutan ganti rugi, maka sebagai gantinya dia harus menjalani hukuman tambahan 4 bulan kurungan. Sementara untuk lima terdakwa lainnya yakni Bobby Wowor, tuntutan ganti ruginya Rp193 juta. Namun hukuman penggantinya sama dengan Togu yang dituntut ganti keuangan negara sebesar Rp. 178 juta. Untuk keduanya, jika tidak mampu membayar uang pengganti itu, maka harus diganti dengan hukuman 4 bulan kurungan. Untuk terdakwa Samuel dan Dahniar, meski tuntutan uang penggantinya juga berbeda, yakni Rp276 untuk Samuel dan Rp260 juta untuk Dahniar. Namun jaksa mengancam akan menambah hukuman mereka dengan hukuman lima bulan kurungan, apabila mereka tidak mampu membayar tuntutan ganti rugi itu. Lagi-lagi, tuntutan uang pengganti yang paling kecil adalah Herdy. Oleh jaksa dia diminta kembalikan keuangan negara sebesar Rp52 juta. Jika tidak, maka jaksa akan menambah hukumannya dengan hukuman selama 2 bulan kurungan. Tuntutan jaksa itu, tidak serta merta diterima keenamnya. Melalui pengacara masing-masing keenam terdakwa menyatakan akan mengajukan pembelaan atas tuntutan jaksa itu. Rencana upaya pembelaan secara tertulis, akan disampaikan pada sidang lanjutan yang akan digelar kembali dua pekan depan. Mengenai tuntutan yang beragam itu menurut jaksa Andi Suharto, dikenakan berdasarkan lamanya masa jabatan masingmasing terdakwa. “Dilihat dari masa jabatan masing-masing. Yang paling singkat itu Herdy. Dia hanya menjabat tiga bulan di posisi sebagai PPTK,” jelas jaksa dari Kejati itu. (mda/jpnn)

Hakim Tolak Eksepsi Martono dan Uji Gelapkan Barang, Divonis 7 LUWUK-Kasus pengelapan barang di Toko Sumber Jaya, yang dilakukan oleh dua terdakwa Aswin Penok (18) dan Maskur Hasan (20) yang masing-masing tercatat sebagai warga Kelurahan Ma’ahas Kecamatan Luwuk digelar di Pengadilan Negeri Luwuk (PN) Selasa (15/ 12) kemarin. Dalam persidangan, kedua terdakwa dinyatakan terbukti bersalah melanggar pasal 363 ayat 1 ke 4 KUHP oleh Majelis Hakim yang dipimpin langsung Ivan Budihartanto SH serta di dampingi dua anggotanya Henu Sute Aditia SH dan Rais Sakrani SH. Dalam amar putusannya, majelis hakim menyatakan bahwa kedua terdakwa-red telah secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pengelapan barang di Toko Sumber

Jaya pada bulan agustus 2009 silam. Akibat perbuatan kedua terdakwa itu, Wahiga M Ali, sebagai pemilik toko tersebut, mengalami kerugian sebesar kurang lebih Rp 6 juta. Majelis Hakim selanjutnya memvonis Aswin Penok dengan hukuman kurungan penjara selama 7 bulan. Sedangkan Maskur Hasan dioganjar 5 bulan masa kurungan penjara. Bagi Majelis Hakim pengambilan keputusan tersebut sesuai dengan penuturan dari pemeriksaan para saksi dan bukti-bukti yang di hadirkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) Adi Wirabhakti SH dalam persidangan pemeriksaan saksi, beberapa waktu lalu. Oleh karena itu, putusan tersebut adalah putusan yang tepat. Di sisi lain, pada agenda sidang tuntutan

yang digelar juga pada beberapa pekan silam, kepada kedua terdakwa sebelumnya, JPU, menuntut dengan masa penahanan 1 tahun 6 bulan penjara dan kepada mereka, dan dijerat dengan pasal primaer, 374 KUHP tentang pengelapan uang dan barang. Namun setelah agenda putusan sidang ini digelar, ternyata kedua terdakwa terputus dengan perkara pencurian yaitu dengan melangar pasal 363 ayat 1 ke 4 KUHP. JPU sendiri pada Luwuk Post, saat dikonfirmasikan hal ini, mengungkapkan, hukuman yang diberikan majelis hakim tersebut tidak sesuai dengan pasal yang dituntutnya kepada kedua terdakwa. Karena itu, pihaknya menyatakan pikir-pikir dahulu untuk menerima putusan tersebut.(tr-05)

Anak SMP Ditabrak Sepeda Motor Kaki Kanannya Diduga Patah LUWUK-Nasib tragis dialami Yayu, (13) warga Lontang, tepatnya sekitar pasar baru, Banggai Kepulauan. Siswa SPM yang masih duduk dibangku kelas dua ini terpaksa harus menempuh perawatan medis setelah ditambrak oleh sepeda motor, disekitar ruas jalan Kilo Meter satu, Bangkep, Selasa kemarin, sekitar pukul 16.30 wita. Akibat peristiwa itu, Yayu diduga mengalami patah dibagian kaki kanannya. Untuk melakukan perto-

longan awal, pihak keluargnya kemudian melarikannya ke RSU Bangkep. Namun, karena untuk lebih memastikan apa yang dialami Yayu, Selasa malam pihak keluarganya kemudian membawa Yayu ke Luwuk, untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut di RSU Luwuk. Saat ditemui tadi malam di salah satu ruang UGD, ibu korban yang didampingi suaminya dengan suara pelan mengatakan, belum mengetahui secara pasti apa yang terjadi dengan kaki Yayu, anaknya. “Kami belum tahu, makanya dirujuk kesisni (RSU Luwuk,red) supaya kami tahu, apa kakinya retak atau patah,”tutur

ibu korban. Pasalnya, kata ibu korban di RSU Bangkep tidak ada alat untuk mendeteksi, apa yang terjadi dengan kaki anaknya itu. Salah seorang keluarga korban yang enggan namannya dikorankan, mengatakan, peristiwa tragis yang menimpa Yayu, terjadi saat Yayu bersama sejumlah temannya hendak pulang kerumah, usai menyaksikan pertandingan volli. “Yayu ditabrak, saat pulang dari nonton voli dengan teman-temannya,”katanya. Atas peristiwa ini, pihak keluarga korban menuturkan, kalau semua biaya pengobatan akan ditanggung oleh pengendara sepeda motor yang telah menabrak anaknya itu. (ami)

PALU - Reserse Kriminal (Reskrim) Polres Palu, berhasil membongkar gembong pembobol Anjungan Tunai Mandiri (ATM) yang beraksi di Kota Palu. Polres Palu, berhasil menangkap tiga tersangka Eka Nasran, Velany Budian dan Aswan serta seorang tersangka AN, yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO). Kasat Reskrim Polres Palu, AKP Stefanus Tamuntuan SIK kemarin (14/12) menuturkan, ketiga tersangka berasal dari luar daerah Sulawesi Tengah (Sulteng), dua tersangka berasal dari Jakarta dan satu tersangka berasal dari Sulawesi Selatan. Mereka secara khusus memang datang ke Kota Palu untuk melakukan aksi pembobolan ATM. Di Kota Palu ujar Stefanus, tersangka berhasil membobol ATM tiga korbannya dengan total kerugian mencapai ratusan juta rupiah. Dalam menjalankan aksinya, tersangka memasang alat plastik perekat ke dalam tempat kartu ATM, dengan tujuan ketika nasabah memasukkan kartu ATM langsung tertahan dan tidak bisa keluar. Tersangka juga menempelkan selebaran di ruangan

dinding ATM yang mencantumkan nomor call centre atas nama Bank bersangkutan untuk informasi bila kartu ATM bermasalah segera hubungi call centre. Saat kartu ATM sudah tertahan dalam mesin ATM, tersangka berpura-pura masuk ke dalam ATM dan dengan berpura-pura membantu serta mengarahkan korban untuk menelpon call centre yang tercantum dalam selebaran. Korban yang sudah terkena tipuan, langsung menghubungi nomor yang tercantum dalam selebaran. Tersangka lain yang khusus menerima telepon, memanfaatkan korban untuk menyebutkan nomor rekening. Setelah berhasil mendapatkan nomor PIN ATM, tersangka langsung masuk ke dalam ATM dan membongkar mesin ATM menggunakan alat khusus untuk mengambil kartu ATM yang tertempel di alat perekat yang dipasang tersangka. Tersangka kemudian mengambil uang dari ATM yang tertahan di alat yang sudah dipasang, karena sebelumnya sudah mendapatkan nomor PIN. Sementara rekan korban berdiri di depan pintu ATM dengan berpura-

pura sedang antre. Menurut Stefanus, barang bukti yang diamankan enam unit Hand phone dari berbagai merek yang di pakai tersangka melancarkan aksi me reka, uang tunai hasil kejahatan, alat perekat kartu ATM, selebaran yang berisi nomor telepon call centre bank. Selain mengambil langsung uang di ATM, tersangka juga mentransfer ke rekening masing-masing tersang ka. Ketiga tersangka berhasil menje bol ATM di Jalan S Parman BNS, Jalan Monginsidi PMU, Jalan Danau Poso Royal, Jalan Emy Saelan sampi ng Yonif 711 dan Jalan Yos Sudarso SPBU. “Sampai saat ini, korban yang melapor ada tiga orang dan tidak menutup kemungkinan masih ada korban lainnya,” akunya. Ketiga tersangka ujar Stefanus, ditangkap di salah satu penginapan di Kota Palu Minggu lalu (6/12), di mana penginapan itu disewa khusus tersangka untuk tinggal selama bera da di Kota Palu. “Mereka ini kan dari luar daerah jadi penginapan ya ng mereka sewa untuk tinggal,” tu turnya. (ron/jpnn)

Gembong Spesialis Pembobol ATM Dibekuk

PN Gelar Sidang Putusan Sela LUWUK - Penantian panjang kuasa hukum Uji Doloo’o dan Martono Suling agar nota tangkisan (eksepsi) kliennya diterima oleh Majelis Hakim pupus sudah. Usaha yang terencana serta teroganisir untuk menyelamatkan kliennya terlepas dari dakwaan primaer JPU, ditolak majelis hakim. Hal ini terungkap jelas, saat dalam sidang putusan sela yang digelar pukul 10.00 wita di Pengadilan Negeri Luwuk Selasa (15/12) kemarin. Sidang yang dipimpin langsung oleh Majelis Hakim Nursyam SH., M.HUM serta didampingi dua anggotannya Puji H Suroso SH dan Rais Sakrani itu menyatakan keberatan dan menolak menerima nota tangkisan (eksepsi) dari pihak Kuasa Hukum kedua terdakwa Uji Doolo’o, dan Martono Suling.

Alasan penolakan eksepsi tersebut, dikarenakan dakwaan dari Jaksa Penuntut Umum (JPU) Wawan Yunarwanto yang menyebutkan bahwa dakwaan JPU sesuai dengan pasal 143 ayat 2 KUHAP, jelas tepat dan cermat, sesuai dengan bukti-bukti yang ada. Disebutkan, pembuatan dakwaan primaer untuk menjerat kedua terdakwa sudah berdasarkan hasil pemeriksaan di lapangan yang dibuat dengan sangat mendasar. Selain menolak eksepsi, kepada kedua terdakwa Uji Doolo’o dan Martono tetap akan dijalankan pemeriksaan persidangan. Akhirnya setelah memberikan keputusan penolakan tersebut, Majelis Hakim yang didampingi dua asistennya itu, memutuskan akan kembali melanjutkan persidangan kepada kedua terdakwa dalam agenda sidang pemeriksaan saksi dan barang bukti yang akan diajukan oleh JPU pada 7 Januari 2010 mendatang.(tr-05)

Kapolres Bangkep Janji Perangi Makelar Kasus

Ajak Masyarakat, LSM dan Pers BANGGAI-Kapolres Banggai, Ajun Komirasi Besar Polisi (AKBP), Drs I Nengah Subagai, berjanji akan memerangi makelar kasus yang ada di Bangkep. “Ini sudah jadi komitmen kami Polri dari pusat dan daerah,” kata Kapolres, saat menggelar acara tatap muka dengan sejumlah elemen di Banggai, belum lama ini. Kapolres berujar, dalam pertemuan seluruh kapolres se Sulteng di Mapolda belum lama ini, Kapolda, menginstruksikan kepada seluruh jajarannya untuk memberantas makelar kasus. Instruksi Kapolda itu, kemudian dilanjutkan kepada seluruh personil Polri di Bangkep. Untuk memaksimalkan pemberantasan makelar kasus terse-

but, pihaknya mengajak seluruh masyarakat Bangkep, termasuk di dalamnya LSM dan pers, untuk bekerja sama denga polri untuk memerangi makelar kasus yang terjadi. “Kami mengajak semua lapisan masyarakat untuk bisa melaporkan jika mengetahuinya adanya praktek makelar kasus di Bangkep,” ungkap Kapolres, yang belum lama menjabat ini. Untuk mengoptimalkan pelaporan kepada pihaknya, Kapolres membukan layanan publik dengan membagikan nomor ponsel pribadinya kepada para peserta acara tatap muka tersebut. Kapolres kembali menegaskan pihaknya akan menseriusi masalah makelar kasus ini. Bahkan dirinya tidak akan segansegan menjatuhkan sanksi berat kepada anggotanya jika mereka terbukti mejadi makelar kasus. (Wan)

PALU - Sekitar 1 kilo gram (Kg) Narkoba jenis sabu-sabu, ditangkap Satuan Narkoba Polres (Sat Narkoba) Polres Palu dari tangan oknum polisi, Bripda OM (32). Informasi yang dihimpun di Polres Palu, kemarin (15/ 12), menyebutkan tersangka OM ditangkap anggota Sat Narkoba Polres Palu Sabtu (13/12), di rumah kontrakan tersangka. Dari tangan tersangka saat dilakukan penggerebekan, ditemukan sekitar 1 kg Narkoba jenis sabu-sabu. Sumber menyebutkan, tersangka OM adalah residivis kasus yang sama dan untuk ketiga kalinya ditangkap dalam kasus Narkoba. Tersangka dua kali ditangkap anggota Direktorat Narkoba Polda Sulteng dan yang ketiga kalinya ditangkap Sat Narkoba Polres Palu. “Setahu saya, dia (tersangka,red) bertugas di Polres Donggala. Dua tahun lalu sudah dua kali ditangkap anggota Narkoba Polda. Kali ini ditangkap lagi sama

anggota Sat Narkoba Polres Palu,” ujar sumber berpangkat tiga balak yang menolak menyebutkan didentitasnya. Menurut sumber, tersangka OM sebelumnya ditangkap anggota Narkoba juga kasus Narkoba dan berhasil diamankan satu tas Narkoba jenis sabu dan ganja. “Dia itu kan orang aceh yang tugas di Sulteng dan sering pulang ke kampungnya. Mungkin dia bawa Narkoba khususnya ganja dari Aceh untuk dijual di Sulteng,” ungkap sumber. Pantauan di ruangan pemeriksaan Sat Narkoba Polres Palu kemarin, tampak beberapa wanita muda duduk menghadap arah utara. Sementara beberapa anggota Sat Narkoba, terlihat meminta keterangan wanitawanita muda itu. Diduga, wanita-wanita itu terlibat Narkoba dari jaringan oknum polisi OM, yang dibekuk anggota Sat Narkoba Polres Palu. (ron/jpnn)

1 Kg Narkoba Ditangkap dari Tangan Oknum Polisi


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.