Edisi 3224 Tahun X

Page 10

10 KAMIS, 26 FEBRUARI 2009

Jalur Ciamis-Cirebon Putus 8 jam Warga Nangkod Ketakutan DI SUMEDANG, guyuran hujan lebat juga membuat cemas warga Nangkod, Desa Sukagalih, Kecamatan Sumedang Selatan, kemarin. Bukit setinggi 20 meter yang dijejali rumah-rumah di lerengnya mulai longsor. Longsor sempat menimpa sebuah rumah namun tak ada korban jiwa. “Saya sedang mencuci baju tiba-tiba mendengar suara benda jatuh menimpa genteng,” kata Usmawati (36), anak pemilik rumah. Setelah itu kayu penopang rumahnya patah. “Saya ditarik suami dan langsung lari dari kamar mandi. Ternyata ruangan itu tertimpa tanah dari bukit,” katanya. Longsoran tanah itu menimpa juga dapur rumah. Warga mengatakan bukit di atas pemukiman itu sudah mulai retak-retak. “Sebetulnya ini kejadian ketiga kalinya, tanah di bukit itu memang bergerak dan membuat tembok rumah retak-retak,” katanya. Beberapa warga mengaku

longsor terjadi ketika hujan menguyur sangat deras pada sore hari. Nyonya Yeyet (34), pemilik rumah yang retakretak mengaku ia sangat waswas akan bencana longsor. Retakan tembok lantai dan dinding ada yang mencapai dua sentimeter.

“Sangat takut sekali. Maunya pindah rumah tapi mau kemana?” katanya. Di kampung itu ada sekitar 60 rumah yang berada di lereng bukit. Bahkan ada rumah yang lantai tembok beranda depan terlihat mengantung. (std)

TRIBUN JABAR/DEDDI RUSTANDI

DIGERUS LONGSOR - Sebuah rumah tembok di Nangkod, Desa Sukagalih, Kecamatan Sumedang Selatan, depannya menggantung karena fondasi tanah longsor. Foto diambil Rabu (25/2)

Banjir Menghantui Kota Cirebon

CIAMIS, TRIBUN - Jalur lalulintas Ciamis-Cirebon via Panawangan sempat putus total selama 8 jam, Selasa (24/2) pukul 21.00 hingga Rabu (25/2) pukul 05.00, menyusul runtuhnya tebing di sisi jalan raya tersebut di Blok Monggor Kampung Salam RT 06/RW 02 Desa/Kecamatan Panawangan. Lokasi kejadian sekitar 1 km dari Pasar Panawangan ke arah Cirebon. Hujan lebat yang turun tiap hari memicu runtuhnya tebing bukit Blok Monggor di Kampung Salam tersebut, Selasa (24/2) malam itu.. Saat kejadian kondisi jalan sedang sepi. Ribuan kubik tanah bongkah tebing yang runtuh dari ketinggian 30 meter dan panjang sekitar 12 meter menimbun badan jalan jalur itu. Timbunan tanah longsor membuat berbagai jenis kendaraan tidak bisa lewat, baik dari arah Ciamis menuju Cirebon maupun seba-

...kendaraan terpaksa lewat searahsearah hingga siang tadi. Timbunan longsor belum tuntas disingkirkan. CECE Warga Desa Cinyasag

liknya. Arus kendaraan lewat Kampung Salam terputus total. Selain itu, longsor juga mengancam lima rumah warga. Sejak kejadian, arus kendaraan dari arah Ciamis menuju Cirebon dialihkan dari arah Jembatan Tonjong menuju jalan Desa Palasari, Jagabaya, Sudimara. Kemudian keluar di Cirikip Cinyasag untuk seterusnya melanjutkan perjalanan ke arah Cirebon. Sebaliknya, dari arah Cirebon arus kendaraan dialihkan dari Cirikip, kemudian keluar di Palasari/Jagabaya dan terus ke arah Panawangan. Kemarin sekitar pukul 05.00 jalur utama Ciamis-

Cirebon via Panawangan sudah bisa dilalui kendaraan setelah 4 alat berat berhasil menyingkirkan sebagian timbunan longsor. “Namun kendaraan terpaksa lewat searah-searah hingga siang tadi. Timbunan longsor belum tuntas disingkirkan,” ujar Cece (30), warga Desa Cinyasag kepada Tribun, kemaring siang. Longsor juga terjadi di Dusun Patrol RT 28/RW 09 Desa/Kecamatan Lumbung, Selasa (24/2) pukul 01.00. Dua rumah warga, masingmasing milik Maman (35) dan Endut (45) porakporanda dihantam runtuhan tebing yang runtuh di belakang rumah korban. Tak ada

korban jiwa pada kejadian tersebut. Hujan juga terus mengguyur wilayah Cirebon dan sekitarnya, termasuk Kota Cirebon, menyebabkan beberapa titik di kawasan ini terendam banjir. Seperti di Kelurahan Pegambiran dan Kesunanan Kota Cirebon, Selasa (23/2) malam. Ribuan rumah di kawasan itu selama tiga hari terendam banjir. Ketinggiannya mencapai 1 meter. Tidak tertutup kemungkinan, banjir terus berlangsung mengingat akhir-akhir ini diprediksi hujan masih mengguyur Kota Udang. Wali Kota Cirebon Subardi SPd menyatakan di Kota Cirebon ada beberapa titik yang berpotensi banjir. “Selain Sungai Kriyan, sungai lain yang berpotensi meluap dan berakibat banjir di antaranya Sukalila dan Kedungpane,” ujarnya, kemarin. (win/sta)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.