Edisi 3341 Tahun X

Page 2

2 SELASA, 23 JUNI 2009

RUSIA

Perempuan Pemerkosa 10 Pria itu Akhirnya Ditangkap Polisi

LUAR biasa, itulah kata-kata yang patut diberikan kepadaValeria (32). Perempuan asal Kota Tambov, Rusia tersebut berhasil ditangkap polisi karena terbukti telah membius dan memperkosa 10 pria. Atas perbuatannya, Valeria kini tengah menjalani proses persidangan. Valeria dijuluki sebagai “Janda Hitam” (Black Widow) karena kesukaannya pada labalaba bahkan ia sampai mengoleksi binatang tersebut. Alumni Tambov University itu juga merupakan penggemar berat film horor.

Valeria menurut rekan-rekannya sebenarnya jarang tampil atraktif jika bepergian atau bergaul. Namun ia berubah jadi “ganas” jika mengincar pria yang disukainya. Dalam melakukan aksinya, Valeria berkenalan dengan pria yang diincarnya dan mengundang mereka datang ke apartemennya. Begitu korban tiba di rumahnya, Valeria akan memberikan minuman yang telah dicampur dengan cairan clonidine. Akibatnya, korban pun akan tertidur selama hampir 24 jam.

Setelah tertidur, wanita cantik itu akan melucuti pakaian korbannya dan memperkosa mereka. Ia bahkan mengikat alat vital korbannya dengan tali supaya bisa tetap ereksi. Semua korban Valeria akan terbangun saat telah berada di rumah sakit. Selain mengalami keracunan clonidine dan trauma alat vital, yang bisa mereka ingat hanyalah seorang wanita berambut cokelat yang memberi mereka minuman. Denis F (29) salah satu pria yang menjadi korban mengaku alat vitalnya terluka, dan lebih

buruk lagi ia putus dengan tunangannya. “Dia (Denis) telah menemukan pelacur yang sesuai, biar saja dia berbuat sesuka hati dengan perempuan itu. Saya sudah putus dengannya,” tegas tunangan Denis yang menolak disebut nama di Rumah Sakit Tambov, seperti dilansir Pravda, Minggu (20/6) Nasib serupa dialami Artyom Z (32), ia datang ke apartemen Valeria setelah mereka berkenalan beberapa hari sebelumnya. Artyom bahkan bermaksud bercinta habishabisan dan ia telah sesumbar

kepada sahabatnya. Namun esok harinya Artyom terbangun di ranjang rumah sakit dengan alat vital yang bengkak. Cerita dari 10 pria yang diperkosa itu hampir sama. Namun dari kesepuluh orang tersebut hanya satu orang yang tidak mengisi formulir pengaduan pemerkosaan kepada polisi. “Ini pengalaman luar biasa. Saya suka perempuan hot, namun saya lebih suka dia tidak memberi clonidine lagi,” ujar pria yang menolak disebut namanya itu. (dtc/pravda.ru/ life.ru)

Antasari Hanya Minta Cek Nomor Ponsel PERSDANETWORK/BIAN HARNANSA

BANTAH KORUPSI - Hakim memperlihatkan foto Resko, saksi kunci kepada anggota DPR Jhonny Allen Marbun (kanan), politisi Partai Demokrat ini membantah terlibat kasus suap pembangunan dermaga di Indonesia Timur saat bersaksi di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (22/6).

Tingkat Lulus Swasta Lebih Tinggi JAKARTA, TRIBUN - Hasil ujian nasional (UN) tahun 2009 mengalami kenaikan. Tingkat kelulusan siswa baik dari SMP, MTS,SMA,SMK hingga MA mengalami kenaikan sekitar dua persen. Demikian disampaikan Ketua Badan Standar Nasional Pendidikan (BNSP) Mungin Eddy Prabowo, Ketua Pelaksana UN yang juga anggota BNSP Djemari Mardapi, dan Ketua Pusat Penilaian Pendidikan (Kapuspendik) Burhanudin Tola dalam jumpa pers di Departemen Pendidikan Nasional. “Secara nasional, persentase kelulusan UN alami kenaikan,” tegas Mungin. Dijelaskan Mungin, pada tahun 2009 ini BNSP merubah sistem kelulusan UN. Peserta UN dinyatakan lulus memenuhi standar kelulusan jika memiliki rata-rata minimal 5,50 untuk seluruh mata pelajaran yang diujikan, dengan nilai 4,00 untuk paling banyak dua mata pelajaran dan minimal 4,25 untuk mata pelajaran lainnya. Dan khusus untuk SMK, nilai uji kompetensi minimum 7,00.

Mungin menjelaskan, tingkat kelulusan siswa sekolah swasta lebih tingi dari sekolah negeri. “Untuk SMA Negeri sebesar 91,36 persen dan swasta 95,14 persen,” tegas Mungin. Sedangkan SMP negeri 94,66 persen dan SMP swasta 95,32 persen. “Kita tidak tahu penyebabnya apa,” ujarnya. Selain harus lulus UN, ada tiga komponen lagi yang harus dipenuhi peserta didik yang penilaiannya dilakukan oleh guru atau sekolah masing-masing. Yakni menyelesaikan seluruh program pembelajaran, memperoleh nilai baik pada seluruh mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, estetika dan jasmani,olah raga dan kesehatan. Serta lulus ujian sekolah untuk mata pelajaran ilmu pengetahuan dan tekhnologi. Terhadap siswa yang tidak lulus UN, Mungin menjelaskan ada dua cara yang bisa dilakukan. Yakni mengulang ujian nasional pada tahun depan. Atau menjadi peserta program kesetaraan yang ujian nasionalnya akan dilakukan pada akhir Juni ini. (Persda Network/yls)

Kelulusan Peserta Ujian Nasional Peserta Persen Rerata Nilai

SMP/MTS 2008 2009 3.281.939 3.437.117 92,76 % 94,82% 6,87 7,33

SMA/MA 2008 2009 1.438.669 1.517.013 91,32% 93,74 % 7,21 7,25

SMK 2008 692.151 92,58 % 7,10

2009 706.832 93,58% 7,44

SUMBER:

DEPDIKNAS

JAKARTA, TRIBUN - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) nonaktif Antasari Azhar membantah memerintahkan kepada tim teknologi informasi (TI) KPK untuk menyadap telepon seluler (ponsel) Direktur PT Putra Rajawali Banjaran (PRB) Nasrudin Zulkarnaen (alm) dan Rani Juliani. Antasari hanya meminta tim TI KPK mengecek dua nomor ponsel yang terkait dengan teror yang diterima istrinya, Ida Laksmiwati. “Jadi, menurut Pak Antasari tadi kepada penyidik, tidak pernah perintahkan baik secara lisan maupun tulisan untuk menyadap nomor tersebut,” kata pengacara Antasari, Maqdir Ismail, seusai mendampingi pemeriksaan Antasari di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (22/6). Maqdir tidak membantah saat ditanyakan apakah dua nomor ponsel yang diminta dicek oleh Antasari adalah

nomor Nasrudin dan Rani. “Kan itu bisa dilihat. KPK kan punya alatnya,” kata Maqdir saat ditanya dari mana KPK tahu dua nomor itu adalah nomor Nasrudin dan Rani. Di Kantor KPK, Wakil Ketua KPK Bibit Samad Riyanto bersama tiga pimpinan KPK lainnya, Haryono Umar, Chandra Hamzah, dan M Jasin, menggelar jumpa pers untuk meluruskan isu penyadapan nomor telepon yang diduga milik Rani dan Nasrudin. “Penyadapan yang kami lakukan dalam rangka penegakan hukum. Kami melakukan penyadapan dari nomor ke nomor sesuai perintah UU Nomor 30 Tahun 2002 tentang KPK. Penyadapan yang dilakukan kemarin tidak bertentangan dengan tujuan pengusutan kasus korupsi. Jadi, tidak ada pelanggaran kode etik dalam hal tersebut,” kata Bibit. Chandra M Hamzah menjelaskan, Antasari me-

mang meminta dirinya memantau nomor-nomor yang meneror istrinya, Ida Laksmiwati. “Januari lalu, Pak Ketua menyampaikan kepada saya bahwa istrinya dihampiri oleh seorang laki-laki yang mengeluarkan nada ancaman agar Pak Ketua tidak membongkar kasus korupsi,” kata Chandra. Antasari lalu memberikan beberapa nomor ponsel yang mengancam istrinya kepada penyidik KPK untuk dipantau. Nama pemilik nomor telepon seluler tidak diberitahukan. Dari nomor-nomor yang disadap itu, menurut polisi, ada nomor telepon Rani dan Nasrudin. Namun hal itu dibantah Chandra. “Setelah dilakukan pemantauan, maka dicari tahu siapa saja pemilik nomor-nomor ponsel itu dan tidak ada satu pun yang atas nama Rani ataupun Nasrudin,” tegas Chandra. (Persda Network/cr1/ cw6/dtc)

Nazwita Kini Dilindungi LPSK JAKARTA, TRIBUN-Nazwita Indra (50) menunjukkan raut wajah tegar. Berjalan sembari menenteng dua tas, ibu satu anak itu diikuti seorang remaja yang menggendong tas ukuran besar. Begitulah Nazwita dan putranya Mas Agung Baharsyah (16) saat mendatangi kantor Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) di Gedung Perintis Kemerdakaan, Jakarta, Senin (22/6). Karena merasa jiwanya terancam, Nazwita meminta perlindungan LPSK. Permohonan itu pun dikabulkan. Nazwita dan Agung kini menghuni rumah perlindungan LPSK. Selama berada di bawah perlindungan LPSK, perempuan kelahiran Padang 4 September 1959 dan putranya, Agung dilarang berhubungan dengan pihak luar. Termasuk

menghubungi atau dihubungi keluarganya sendiri. Nazwita untuk sementara tidak akan bekerja sebagai PNS di Kejaksaan Agung, sedangkan Agung tidak bisa sekolah. “Ibu Nazwita hanya bisa berhubungan dengan keluarganya kalau ada keadaan yang sangat darurat saja,” ungkap Aldhifari, salah satu kuasa hukum Nazwita, kepada Persda Network, Senin (22/6). Staf ahli bidang perlindungan LPSK, Lamria menyebutkan Nazwita memilih jenis perlindungan seperti diatur pasal 5 ayat (1) huruf a UU No13/2006 tentang Perlindungan Saksi. Nazwita menjadi korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga yang dilakukan suaminya, Poedji Raharjo, jaksa senior di Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan. (Persda Network/ mun)

Kita melakukan penyadapan dari nomor ke nomor sesuai perintah UU Nomor 30 Tahun 2002 tentang KPK. BIBIT SAMAD RIYANTO Wakil Ketua KPK


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.