Edisi 3185 Tahun IX

Page 18

20zMINGGU MINGGU,, 18 JANUARI 2009 18

Kiper Bolton Wanderers Hadang Trio BBB

Tottenham

Live on

Ali Al Habsi

AP PHOTO

Ia telah bergabung di Reebook Stadium sejak tahun 2006 dan tampil 10 kali. Kini Bolton berniat kembali memperpanjang kontraknya. Ini tentunya menjadi tugas berat bagi Budi Sudarsono dkk untuk menjebol gawang Oman untuk membawa pulang kemenangan. Apalagi performa pasukan Claude Le Roy dalam kondisi puncak dengan tampil gemilang di Piala Teluk 2009. Namun demikian, Pelatih Indonesia Benny Dollo tetap melihat ada peluang untuk meraih hasil positif. Bendol berharap pemain Oman kelelahan. Kondisi fisik Al Habsi dkk memang terancam drop setelah berlaga di Piala Teluk. Apalagi mereka melaju hingga final melawan Arab Saudi yang digelar pada Sabtu (17/1). Itu artinya, mereka hanya memiliki recovery yang singkat sebelum menjamu Charis Yulianto dkk. “Jika sudah kelelahan, tentunya pemain Oman tidak akan berkonsentrasi melawan Indonesia. Saat itulah saya berharap pemain kita bisa memanfaatkan kelengahan Oman,” paparnya. Namun demikian, Pelatih Oman Claude Le Roy mengaku tidak merisaukan masalah kelelahan pemainnya usai memainkan pertandingan final Piala Teluk. “Tidak ada dalam sepakbola pemain kelelahan, istirahat dua hari sudah cukup mengembalikan tenaga, ini merupakan hal biasa dalam sepakbola saat ini,” ungkapnya seperti dilansir Gulf News. (Persda Network/oro/ka)

Jermaine Defoe AP PHOTO

Live on

ESPN-AORA Minggu (18/1) pukul 23.00 WIB

Menanti BP Jebol Gawang MU RABU RABU, 21 Mei 2008, bertempat di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, striker andalan Indonesia Bambang Pamungkas mencatat sejarah baru. Ia menjadi orang pertama Indonesia yang menjebol gawang tim raksasa Jerman, Bayern Muenchen, dalam partai persahabatan. Kini BP --panggilan Bambang Pamungkas-- berpeluang kembali membuat sejarah saat klub juara dunia Manchester United datang ke Jakarta, Jumat, 24 Juli 2009. BP hampir dipastikan mendapat kesempatan melawan MU. Sebab, PSSI telah memutuskan untuk menurunkan timnas senior menghadapi Setan Merah dalam laga prestisius tersebut. Sebelumnya, tim yang disiapkan untuk menjajal Cristiano Ronaldo dkk adalah tim seleksi Liga Super Indonesia yang berkekuatan pemain lokal dan asing terbaik. “Ya, pasti dong (Manchester United) akan kita hadapkan dengan timnas, bukan dengan tim lainnya.” tegas Ketua

Umum PSSI Nurdin Halid. Nurdin Halid juga menyebutkan, PSSI saat ini tengah merundingkan dengan serius rencana kedatangan MU tersebut pada 24 Juli, termasuk melakukan pembicaraan dengan pihak agen MU yang berdomisili di Kuala Lumpur. Mengenai kemungkinan sulitnya perizinan terkait dengan penyelenggaraan Pemilu Pemilihan Presiden (Pilpres), yang direncanakan bulan Juli, Sekjen PSSI Nugraha Besoes menyebutkan kedatangan MU justru harus dipandang sebagai bagian dari mensinergikan penyelenggaraan Pilpres tersebut. “Kedatangan MU pasti sangat ditunggu-tunggu oleh masyarakat Indonesia, khususnya pecinta sepakbola. Saya yakin juga bahwa masyarakat tidak menginginkan sesuatu yang tidak menyenangkan pada saat kedatangan MU. Sebab hal itu juga bisa memengaruhi citra bangsa,” jelasnya. (Persda Network/oro)

Portsmouth

Partai Emosional Defoe

■ Jelang Oman vs Indonesia di PPA 2011 PEMAIN Indonesia tidak hanya Senin (19/1) “bertarung” pukul 22.30 WIB dengan cuaca buruk di Kota Muscat saat menjajal Oman pada partai perdana Grup B Pra-Piala Asia (PPA) 2011, Senin (19/1) malam. Tapi Pasukan Garuda juga harus menghadapi tembok kokoh di bawah mistar timnas Oman. Ya, trio BBB (Budi Sudarsono, Boaz Solossa, dan Bambang Pamungkas) yang menjadi ujung tombak Indonesia bakal dihadang kiper klub Inggris Bolton Wanderers, Ali Al Habsi. Kiper berusia 26 tahun ini bukan sekadar pelengkap di Bolton, yang berkiprah di Premier League Inggris. Setidaknya ia dipercaya menjadi kiper kedua setelah Jussi Jaaskelainen.

VS

UNTUK kali pertama, Jermaine Defoe kembali tampil di White Hart Lane dengan kostum putih Tottenham Hotspur, Minggu (18/1). Inilah comeback si anak hilang! Tentunya partai lanjutan Premier League ini menjadi laga penuh emosi bagi Defoe. Makin terasa emosional karena lawannya adalah Portsmouth. Portsmouth tim kenangan Defoe. Dalam setahun terakhir, ia membela The Pompey dalam 30 partai dan mencetak 14 gol. Defoe didatangkan ke Tottenham dengan biaya transfer lebih dari 30 juta poundsterling, setelah musim lalu dipinjamkan ke Portsmouth. Pekan lalu, Defoe tampil buruk dalam laga debutnya melawan tuan rumah Wigan hingga Spurs takluk 0-1. Kini dengan tampil di White Hart Lane ini diharapkan bisa bermain ciamik dengan mencetak gol dan menghadirkan kemenangan agar Tottenham bisa bangkit dari lembah degradasi. “Sebagai seorang striker, Anda tentunya ingin mencetak gol di setiap pertandingan. Tapi jika saya tidak mencetak gol dan kami merebut tiga poin, itu akan membuat saya lebih bahagia,” kata Defoe, yang akan adu tajam dengan mantan tandemnya di Portsmouth, Peter Crouch. Hingga pertandingan ke-21, Spurs masih tercecer di posisi 18 dari 20 tim dengan poin 20 meski hanya terpaut tiga poin dari Newcastle United di peringkat 11. Melawan

Portsmouth, Redknapp hampir bisa menurunkan kekuatan terbaik. Defoe akan ditandemkan dengan striker jangkung asal Rusia, Roman Pavlyuchenko. Sementara di pihak Portsmouth, meski tak menemukan jalan yang semestinya di Premier League, namun mereka baru saja bisa tersenyum. Pasukan Tony Adams berhasil memenangkan pertandingan putaran ketiga Piala FA di kandang Bristol City. Mereka menang 2-0 setelah bermain imbang 0-0 di leg pertama. Adams sangat senang dengan kemenangan itu ditambah sudah kembalinya bek Glen Johnson ke dalam skuad. “Sangat bagus dia kembali ke dalam tim. Dia lebih disiplin dan lebih leluasa bermain di bek kanan,” ucap mantan pemain Arsenal ini dilansir sportbox.tv. Namun Adams mendapat persoalan di barisan midfielder. Ia kehilangan Richard Hughes karena cedera paha, Jerome Thomas (punggung) dan Papa Bouba Diop (ligamen). Diop bahkan kemungkinan absen tiga bulan. Pompey datang ke White Hart Lane dengan harapan tinggi. Mereka mencari kemenangan pertama Premier League sejak November. (Persda Network/rie)

Scolari Jual Bintang Chelsea Demi Robinho

Luiz Felipe Scolari

ISTIMEWA

PELA TIH Chelsea Luiz Felipe PELATIH Scolari tampaknya mulai geram dengan kemampuan skuadnya. Big Phil bahkan mengancam akan menjual sebagian pemainnya hanya untuk mendapatkan Robinho dari Manchester City. Chelsea tidak pernah menang pada lima pertandingan terakhir Liga Primer, dan kondisi ini membuat Scolari tersudut. Kabarnya sebagian pemain Chelsea tidak setuju dengan strategi yang diterapkan pelatih asal Brasil tersebut, dan bahkan mempertanyakan kemampuan

melatihnya. Namun, Scolari justru menilai anak asuhnya kurang memiliki kemampuan yang diinginkannya. “Saya tahu banyak pelatih dan asisten pelatih yang mengontak pemain saya dan mengatakan ini dan itu. Sekarang waktunya bagi semua pemain saya, telepon dan belilah,” ujar Scolari. Sebagian pemain Chelsea kabarnya sudah tidak mempercayai kemampuan melatih Scolari, namun mantan pelatih tim nasional Portugal itu kemudian membalas.

“Setiap hari saya melihat suratkabar mengenai kontak pemain. Baiklah. Beri apa yang klub mau dan pergi. Jika Anda tidak ingin pergi, tetaplah di sini. Tapi bertahanlah karena Anda mencintai klub. Jika tidak, saya masih memiliki pemain muda di setiap lini,” kilahnya. Kabarnya Scolari siap menawarkan 15 juta pound ditambah empat pemain, striker Nicolas Anelka, Florent Malouda, Salomon Kalou, dan seorang bek tengah, hanya untuk mendapatkan Robinho. (Persda Network/rie)

wawancara dejan stankovic

Tak Pernah Berhenti Berkembang MASIH ambisius. Itulah kesan pertama yang diperlihatkan Dejan Stankovic setiap kali diberi kesempatan untuk bermain. Ia mempertontonkan determinasi baik di level timnas maupun Inter Milan. Usia yang sudah menyentuh 30 tahun tak menyurutkan pria kelahiran Belgrade ini. Dia mungkin nyaris tak pernah menjadi headline atau pusat pembicaraan kalangan media, tak seperti personel Nerrazuri lain. Tapi jika berbicara fakta, tak ada yang menyangkal betapa vital kontribusi Stankovic dalam kesuksesan Inter beberapa tahun terakhir, terutama lima tahun ini. Setelah mencetak rekor sebagai kapten tim termuda di Crvena Zvezda, klub yang dulu bernama Red Star Belgrade, ia lantas memberanikan diri melintas ke Italia, tepatnya ke Lazio. Di klub tersebut, ia diberi nama panggilan Il Dragone, dan mendapat tempat mendalam di hati tifosi Lazio. Di tempat itu, ia meraih scudetto, Piala Winner, dan Piala Super Eropa. Pindah ke Giuseppe Meazza menjadi beban tersendiri. Tapi dasar bermental juara, ia pun sukses mengemas tiga scudetto, dua Piala Italia dan tiga Piala Super Italia. Ambisinya masih besar untuk meraih banyak gelar di sisa karir sepakbolanya. Berikut petikan wawancaranya seperti dikutip dari fifa.com. Anda menjadi kapten tim saat usia baru 18 tahun. Bagaimana Anda menghindarkan diri dari tekanan dan pelajaran apa yang bisa Anda dapat? Saya masuk pertama kali di tim utama di usia 16 tahun. Saat itulah mentalku sudah terasah, jadi saat saya menjadi kapten di usia sangat muda, saya harus lebih dewasa. Dan kedewasaan dalam bermain dan berpikir itulah yang saya bawa sampai sekarang. Saat itu saya

Menjadi kapten membuat saya makin mengerti kalau tak hanya teknik saja yang penting, tapi bagaimana kita bersikap di lapangan. DEJAN STANKOVIC Pemain Inter Milan & Serbia masih anak-anak, tapi sifatku muncul di luar lapangan. Di dalam lapangan, saya harus benar-benar berwibawa dan menjadi jembatan komunikasi. Itu sebuah pengalaman yang tak akan pernah terlupakan. Bagaiamana cara Anda berbicara dengan para senior? Beruntung mereka tak pernah cemburu, dan semuanya berjalan norman sebab saya sudah berada di sana sejak tim junior, itu hanya sebuah tradisi. Menjadi kapten membuat saya makin mengerti kalau tak hanya teknik saja yang penting, tapi bagaimana kita bersikap di lapangan. Bagaimana Anda bermain saat ini? Kuncinya satu, saya tak pernah berhenti untuk berimprovisasi dan bermain dengan gaya sendiri. Hasilnya sudah saya perlihatkan kepada seluruh penonton. Saya sudah memenangkan banyak gelar dalam lima tahun terakhir. Tapi saya sudah berjanji untuk tidak berhenti sampai di situ, saya masih menjadi manusia yang sangat ambisius. Anda bersaing dengan bintang muda, ada resep khusus? Saya anggap mereka bukan pesaing, tapi bagian dari jalan untuk mencapai ambisi. Mereka tak akan berhasil tanpa

ada bimbingan menuju kedewasaan. Jangan Anda pernah berpuas diri. Saya selalu melatih apa yang kurang dariku, baik itu stamina maupun visi bermain. Itu sangat penting saat saya harus menghadapi deadlock. Saya masih ingin meraih banyak trofi! Apa yang Anda pelajari dari banyak pelatih yang pernah menangani Anda? Sangat banyak. Saya sudah pernah di bawah kendali Alberto Zaccheroni dan Roberto Mancini. Saya tak pernah punya masalah serius, saya selalu menghormati mereka dan tak pernah bertentangan dengan strategi mereka. Saat ini dan untuk selamanya, saya banyak mengambil peajaran bagaimaan cara menghormati dan berkomunikasi santun dengan orang lain. Tentang Jose Mourinho? Dia seorang juara. Penuh strategi dan seorang pelatih yang memiliki banyak inovasi dalam permainan sepakbola modern. Anda pernah merasakan dua derby sekaligus, derby Roma dan derby Milan, bagaimana memandang dua partai itu? Bermain di Milan sangat spesial karena beraksi di depan 85 penonton, sangat fantastik. Kalau derby Roma lebih mengedepankan tensi tinggi, hasil pertandingan itu tidak akan selesai dibahas sampai 10 hari kemudian. Sekarang tentang timnas Serbia. Apakah Anda menyesal tak lolos ke Euro 2008? Sangat menyesal. Tapi itu pelajaran untuk kami. Kami sudah memulai start dengan baik, tapi kami kurang beruntung karena banyaknya pemain yang cedera dan terkena hukuman di fase-fase penting. Hasil imbang 0-0

versus Armenia menjadi puncak kekecawaan kami. Apa yang berubah dari Serbia akhirakhir ini? Sejak adanya Radomir Antic, kami percaya mampu meraih hasil terbaik. Ia menghormati Serbia dan berkualitas tinggi, pengalamannya sangat berguna bagi kami untuk mengikuti perjalanan yang cukup panjang. Buktinya, sejak ia datang, kami sudah memulai dengan tiga kemenangan dan hanya satu kali kalah melawan Prancis. Apa yang dibutuhkan Serbia untuk sejajar kekuatannya dengan negara hebat lainnya? Konsistensi! Kami sudah sering membuka jalan dengan baik dan menjadi tim hebat. Saya harap Antic mampu mengubah mental bertanding kami, membuat kami tetap fokus tanpa

melepas ‘pedal’ dan terus berkreasi. Contohnya, kami tak boleh kehilangan poin melawan tim-tim kecil, karena itu sama saja dengan bencana. Bagaimana dengan babak kualifikasi? Kami baru saja bermain empat partai, itulah mengapa kami harus tetap fokus. Berbeda dengan kualifikasi Piala Eropa yang menggunakan 8 grup di fase penyisihan, kini untuk melangkah ke Afsel 2010, grup kami hanya berisis enam negara. Ini lebih berat, kami tak boleh kalah dan harus menjadi juara grup. Kami harus mengalahkan Rumania dan Prancis, dua lawan terberat kami di fase kualifikasi grup. Anda dan Patrick Vieira rekan satu tim, apakah itu memengaruhi kala berjumpa di timnas? Saya hanya bermain 50 detik saat perjumpaan pertama. Kami tak banyak bicara di sini, paling hanya tentang tim Inter, selebihnya hanya bualaan biasa. Tapi saya siap menyambut Vieira di Belgrade. (Persda Network/ bud)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.