TRIBUNKALTIM - 30 NOVEMBER 2009

Page 4

tribun nasional

SENIN 30 NOVEMBER 2009

5

Presiden Resmikan Palapa Ring ● Wujudkan Telepon Berdering di 31.824 Desa

PERSDANETWORK/HERUDIN

PEDULI AIDS - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Tim Peduli Aids Universitas Atmajaya, melakukan pelepasan balon di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Minggu (29/11). Aksi itu dilakukan sebagai simbol kepedulian terhadap penderita AIDS dan untuk menyambut hari AIDS se-dunia tanggal 1 Desember besok.

JAKARTA, TRIBUN - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Senin (30/11), dijadwalkan meresmikan proyek Palapa Ring dengan pembangunan fisik awal serat optik Mataram-Kupang sepanjang 1.041 km. “Melalui fasilitas konferensi video dari Istana Negara, Presiden akan berkomunikasi dengan Menkominfo Tifatul Sembiring dan Gubernur NTB Muhammad Zainul Madjdi yang berada di Kupang,” kata Kepala Pusat Informasi dan Humas Depkominfo, Gatot S. Dewa Broto, di Jakarta, Minggu (29/11). Menurut Gatot, pembangunan Palapa Ring sektor selatan Indonesia Bagian Timur itu sepenuhnya dibiayai PT Telkom dengan segmen “fiber optic” darat (inland cable) maupun bawah laut (submarine cable)

yang diharapkan selesai November 2010. Penggelaran jaringan optik sepanjang 1.041 km itu meliputi, Mataram-Kawinda Nae sepanjang 292,3 km, Kawinda Nae-Raba (142,5 km), Raba-Waingapu (307,5 km), Waingapu-Ende (210,1 km), dan Ende-Kupang (285,4 km). Pada saat yang sama, Kepala Negara juga meresmikan beroperasinya program telepon berdering sebagai wujud komitmen pemerintah memperkecil kesenjangan informasi (digital divide). Program telepon berdering dalam rangka kewajiban universal (USO) itu, menargetkan 31.824 desa pada akhir tahun 2010 sudah terhubung fasilitas telekomunikasi. Momentum peresmian Palapa Ring dan mulai beroperasinya telepon pedesaan ini sangat strategis

karena masuk target utama program 100 hari Menkominfo. Vice President Public and Marketing Communications Telkom, Eddy Kurnia mengatakan untuk tahap pertama, Telkom membangun serat optik Mataram-Kupang sepanjang 1.041 km laut dengan enam “landing point” di kota Mataram, Sumbawa Besar, Raba, Waingapu dan Kupang. Selanjutnya sepanjang 810 km darat dengan 15 node di kota Mataram, Pringgabaya, Newmont, Taliwang, Sumbawa Besar, Ampang, Dompu, Raba, Labuhan Bajo, Ruteng, Bajawa, Ende, Maumere, Waingapu, dan Kupang. “Pembangunan ini merupakan komitmen Telkom menggelar serat optik di seluruh Kawasan Timur Indonesia,” katanya. Proyek ini adalah pemba-

ngunan tulang punggung (backbone) serat optik yang diinisiasi Pemerintah terdiri atas 35.280 kilometer serat optik bawah laut, dan 21.708 kilometer serat optik bawah tanah. Proyek ini membentuk tujuh cincin melingkupi 33 provinsi dan 460 kabupaten di seluruh Indonesia. Jaringan yang akan terintegrasi dengan infrastruktur di Indonesia bagian Barat ini menjadi tumpuan operator telekomunikasi dan pengguna jasa telekomunikasi yang membutuhkan transfer data dan internet dalam kecepatan tinggi. Para anggota Konsorsium Palapa Ring ini awalnya terdiri dari 7 perusahaan, namun karena alasan krisis global tinggal menyisakan tiga peserta yaitu Telkom, Indosat dan Bakrie Telecom. (ant)

Guru-Murid Terseret Ombak Pelabuhan Ratu SUKABUMI, TRIBUN - Seorang guru dan murid salah satu SMA di Bekasi Utara terseret ombak di Pantai Palabuhanratu, Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (29/11). Informasi yang dihimpun ANTARA, kedua korban adalah Pramono (27)warga Taslin, Tanahtinggi, Setia Asih Taruna Jaya, Bekasi Utara dan Irvan (16) yang berstatus sebagai murid kelas 1 SMA di Bekasi warga Bekasi Utara. Pramono berhasil diselamatkan tim SAR Kabupaten Sukabumi, setelah terseret ombak sampai 200 meter ke tengah laut. Namun, Irvan sampai saat ini belum berhasil ditemukan karena tergulung oleh ombak yang menerjangnya. Kronologis kejadian tersebut, sekitar pukul 06.30 WIB Irvan bersama rekan-rekan sekolah didampingi oleh guru-gurunya berenang di Pantai Ka-

ranglaya, Desa/Kecamatan Cikakak-Palabuhanratu. Diduga pada saat itu Irvan berenang terlalu ke tengah. Tiba-tiba datang ombak yang cukup tinggi dan langsung menggulung Irvan. Pramono yang melihat kejadian tersebut mencoba menyelamatkan korban. Tetapi bukannya berhasil menyelamatkan korban, ia pun turut diterjang ombak yang cukup tinggi dan terseret ombak sekitar 200 meter ke tengah pantai dari lokasi di mana kedua korban kecelakaan laut tersebut berenang. Pramono berhasil diselamatkan oleh dua orang tim SAR yang sedang berjaga di pantai tersebut. Namun, sayangnya Irvan tidak berhasil diselamatkan dan hilang tergulung oleh ombak. Humas SAR Kabupaten Sukabumi Ucok Hidayat mengatakan, pihaknya saat Para korban berhasil ditemukan sekitar satu jam kemudian, oleh warga dan polisi. (kompas.com)

■ DUA SISWA SMP TEWAS TERCEBUR DI EMBUNG - Ali Mufajar (15) dan Dede Widodo (14), keduanya warga Desa Kabunan, Kecamatan Dukuhwaru, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah tewas tenggelam di embung (penampung air irigasi), yang terletak di Desa Gumayun, Kecamatan Dukuhwaru, Minggu (29/11) sekitar pukul 07.30. Kedua korban yang masih berstatus siswa SLTP tersebut tercebur embung, usai bermain sepak bola. Menurut sejumlah saksi, saat itu korban bersama belasan temannya bermain sepak bola di seberang embung, yang berjarak sekitar dua kilometer dari desa mereka. Saat hendak pulang, mereka mencuci sepatu dan baju yang kotor, di embung tersebut.

■ PENGIDAP AIDS DI YOGYA CAPAI 839 ORANG -Pengidap penyakit Human Immunodeficiency Virus/ Acquired Immuno Deficiency Syndrom (HIV/AIDS) di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tercatat 839 orang, kata Sekretaris Pelaksana Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) DIY A Riswanto. “Sebanyak 30 orang dari total pengidap HIV/AIDS di DIY tersebut adalah anak berusia di bawah 12 tahun. Sebagian besar dari mereka terpapar virus HIV saat dilahirkan,” katanya di Yogyakarta, Minggu, (29/11). Ironisnya, menurut dia, si ibu tidak mengetahui jika dirinya terinfeksi virus HIV sehingga tidak bisa mencegah penularan tersebut kepada anaknya saat melahirkan. (vnc)

ini sedang melakukan pencarian terhadap salah satu korban lagi, yakni Irvan yang mengenakan baju hitam, celana hijau, berkulit hitam dan rambut ikal. “Kami saat ini sedang menyisir pantai dan mencari korban di mana korban terakhir terlihat,” kata Ucok. Ia menuturkan, bahwa saat ini Pramono terlihat masih shock akibat tenggelam. “Kami kesulitan mencari jasad korban karena ombak cukup tinggi, selain itu kami tidak punya persediaan bahan bakar untuk speed boat kami. Untuk sementara kami saat ini sedang mengumpulkan uang dari seluruh anggota SAR untuk membeli bahan bakar,” tuturnya. Ucok mengatakan, pihaknya akan melakukan pencarian sampai sore hari, apabila belum ditemukan juga maka pencarian akan dilanjutkan esok harinya. (ant) ■ MASYARAKAT NTB TOLAK 130 WARGA JAI - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) kesulitan memindahkan 130 orang warga Jamaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) yang menempati lokasi pengungsian di Asrama Transito Mataram, karena masih ada penolakan warga. “Kami sudah berupaya memfasilitasi pemindahan warga Ahmadiyah itu dari lokasi pengungsian agar membaur dengan masyarakat di berbagai lokasi. Namun banyak warga menolak kehadiran mereka,” kata Kepala Dinas Sosial Kependudukan dan Catatan Sipil NTB, Bachrudin, di Mataram, Minggu (29/11). Sebanyak 130 orang warga Ahmadiyah mendiami asrama Transito Mataram setelah rumah mereka di Kecamatan Lingsar, Kabupaten Lombok Barat, dirusak dan dibakar massa, pada 4 Februari 2006. Tiap bulan mereka mendapat bantuan beras 400 gram per orang. (kompas.com)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.