TRIBUNKALTIM - 23 SEPTEMBER 2011

Page 15

16

JUMAT 23 SEPTEMBER 2011

tribun tenggarong-sendawar

Petani Tuntut Ganti Rugi Rumput Laut ● Tanaman Rusak Diduga Akibat Pengerukan Kanal

TRIBUN KALTIM/ALEX PARDEDE

Wabup Kubar Didik Effendi membacakan tanggapan Pemkab Kubar atas Pemandangan Umum Keempat Fraksi terhadap RAPBD Perubahan 2011.

Pemkab Kubar Sependapat dengan 4 Fraksi SENDAWAR, TRIBUN Pemkab Kubar sependapat dengan pandangan umum Fraksi PDIP terhadap Rancangan APBD Perubahan 2011 yang disampaikan 15 September silam. Yaitu tentang meningkatkan komunikasi dan koordinasi antar SKPD, meningkatkan pendapatan daerah, dan pembahan lanjutan RAPBD Perubahan diserahkan ke tim anggaran. Hal itu disampaikan Wakil Bupati Didik Effendi mewakili Pemkab Kubar pada saat memberikan jawaban terhadap pemandangan umum fraksi terhadap APBD Perubahan Kubar 2011 di hadapan 22 anggota DPRD Kutai Barat dalam rapat paripurna, Rabu (21/9). Saat itu rapat paripurna dipimpin Ketua DPRD Kubar FX Yapan dan Wakil Ketua HM Zainuddin Thaib. “Dengan demikian alokasi anggaran pada program dan kegiatan pembangunan pada setiap SKPD akan dapat dilaksanakan secara fair dan obyektif dalam mewujudkan visi misi Pemkab Kubar 2011-

2016,” tuturnya. Pemkab Kubar juga sependapat meningkatkan PAD Kubar. Pemkab akan berupaya menggali potensi-potensi penerimaan pendapatan daerah yang secara realistis dan obyektif diperoleh dan dicapai. Upaya yang dilakukan dimana Dispenda telah berusaha meningkatkan target PAD bahkan berupaya juga meningkatkan pendapatan melalui seluruh SKPD penghasil PAD dan Perusda. Selanjutnya Didik mengatakan sependapat agar pembahasan lanjutan RAPBD Perubahan Tahun 2011 agar diserahkan kepada tim anggaran pemerintah daerah dan badan anggaran DPRD Kubar sebelum ditetapkan menjadi APBDP 2011. Demikian halnya dengan Fraksi Golkar Pemkab Kubar juga sependapat agar didalam menganggarkan belanja langsung dan tidak langsung benar-benar untuk lebih mengoptimalkan kinerja terutama untuk mewujudkan optimalisasi pelayanan publik demi terwujudnya

kesejahteraan masyarakat. Pemkab Kubar juga sependapat dengan Fraksi Demokrat untuk mengembangkan sumber daya manusia Kubar dibidang Pendidikan dan Kesehatan maka pemberian beasiswa bagi tenaga medis dan guru harus ditingkatkan. Bahkan Pemkab sependapat untuk mengefektifkan proses pelaksanaan program dan kegiatan yang telah disusun haruslah dimonitoring dan pengawasan sehingga target dan sasaran tercapai secara optimal. Terkait dengan kritikan Fraksi Demokrat tentang informasi melalui internet yang dinilai kurang up to date, Didik menjelaskan Pemkab Kubar akan berusaha memperbarui data dan informasi secara cepat dan salah satu langkah yang dilakukan Bappeda mulai tahun 2011 mengintegrasikan data dan informasi dari seluruh SKPD dalam bentuk database pembangunan berbasis sistem informasi geografis. (lex)

6 Menteri akan Hadiri TMMD SENDAWAR, TRIBUN Enam menteri bakal hadir pada kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-87 di lapangan sepak bola, Kampung Linggang Amer, Kecamatan Linggang Bigung, 10 Oktober mendatang. Menteri-menteri tersebut yaitu Mendiknas, Menkes, Mentan, Menhut, Menteri PDT, dan Mensos. Selain itu hadir juga Kepala Staf Angkatan Dasar (Kasad) Jenderal TNI Pramono Edie dan Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Untuk memeriahkan acara berskala nasional itu, di lokasi kegiatan juga akan dilaksanakan pameran mini

melibatikan tujuh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Yakni, Dinas Kesehatan (Dinkes), Pendidikan, Kehutanan, Sosial, Pertanian, Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Kampung (BPMPK) serta Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (PPKB). Sekda Kubar Aminuddin mengatakan, tujuan pameran mini untuk memberi gambaran umum tentang kondisi Kabupaten Kubar atas kegiatan yang sudah dilakukan maupun yang akan dilakukan, dan juga dilaksanakan kegiatan pelayanan kesehatan maupun pengobatan massal

secara gratis. “Dinkes juga menyiapkan obat-obatan dan tenaga medis yang bisa melayani 500-700 masyarakat. Selain itu bersama PPKB melakukan pelayanan KB gratis bagi masyarakat,” ujar Aminuddin. Ia mengungkapkan, Sekda meminta agar seksi transportasi bisa berkoordinasi untuk memastikan jumlah tamu yang hadir dari pejabat pusat maupun provinsi, sehingga bisa disiapkan transportasi udara, dan darat untuk menuju ke tempat acara serta akomodasi jika tamu tersebut menginap.(lex)

TENGGARONG, TRIBUN Warga Desa Sebuntal RT 24, Kecamatan Marang Kayu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menuntut ganti rugi tanaman rumput laut mereka yang rusak diduga akibat pengerukan kanal yang dilakukan perusahaan migas Chevron Indonesia Company. Para petani rumput laut pun terancam kehilangan mata pencaharian mereka. “Rumput laut kami rontok dan mati. Warnanya pun berubah menjadi merah, lalu memutih hingga akhirnya rontok. Padahal, sebelum ada pengerukan kanal, rumput laut kami berwarna hijau,” kata Tamrin, seorang petani rumput laut kepada Tribun, Kamis (22/9). Dia mengatakan, kerusakan tanaman rumput laut ini berlangsung sejak seminggu lalu. Ada tujuh kelompok tani mengalami gagal panen rumput laut. Satu kelompok terdiri 15 orang petani. Selama ini mereka mengandalkan hidup dari budidaya rumput laut. Pemasaran rumput laut ini menjangkau hingga Balikpapan dan Bontang. “Kami menjualnya Rp 7.000/ kg ke penumpukan. Selanjutnya, dari penumpukan bakal dibawa para tengkulak untuk dijual kembali kepada pedagang,” ujar Tamrin. Sebagai perbandingan, Tamrin membeberkan bulan lalu dia memiliki 100 bentang rumput laut yang bisa menghasilkan 500 kg. Bulan ini panen mereka turun drastis hingga 50 kg dalam 100 bentangan. Menurut Tamrin, penurunan hasil panennya diduga akibat aktivitas pengerukan kanal oleh Chevron yang baru berjalan kurang lebih 10 hari.

“Kabarnya Chevron bakal melakukan pengerukan kanal selama dua bulan. Kami hanya meminta ganti rugi kepada Chevron terhadap kerusakan tanaman rumput laut kami,” ujarnya. Bahkan, dia dan rekan-rekannya bakal mengancam akan menahan kendaraan berat mereka yang digunakan dalam aktivitas pengerukan apabila tuntutan ganti rugi tidak dibayarkan. “Para petani meminta ganti rugi Rp 7 juta per orang atas kerusakan tanaman rumput laut mereka,” tuturnya. Petani bakal menghentikan aksi penahanan kendaraan perusahaan jika pembayaran ganti rugi sudah selesai. Terpisah Kepala Dusun tujuh Desa Sebuntal, Kamaruddin membenarkan terjadi aktivitas pengerukan

kanal oleh Chevron belum lama ini yang diduga kuat mengakibatkan rumput laut petani rusak dan mati. Sebelumnya, lanjut dia, hasil panen rumput laut para petani bisa mencapai maksimal 1 ton dalam 250 bentang. “Sejak ada pengerukan kanal, petani justru mengalami gagal panen. Hasil panen rumput laut tidak sampai mencapai 3 kuintal (300 kg),” jelasnya. Lokasi budidaya rumput laut dan areal pengerukan kanal sangat dekat, hanya berjarak sekitar 500 meter. Rabu (21/9), warga melapor ke Kantor Desa terkait kerugian yang mereka alami. Dalam pertemuan itu, tiga keputusan dihasilkan, yakni Kepala Desa bersurat ke Chevron tentang nilai

kerugian yang dialami para petani, Chevron diharapkan datang ke lokasi untuk melakukan survei ke lapangan dan Tim Verifikasi dari Chevron menghitung kerugian para petani. “Hari ini (kemarin) Tim Independen yang ditunjuk Chevron sudah turun ke lapangan untuk mengambil sampel air. Tim Independen ini terdiri dari Dinas Perikanan dan Unmul. Sedangkan hari sebelumnya tim Chevron datang hanya mengambil gambar tanaman rumput laut petani yang rusak. Padahal, warga hanya meminta Tim Chevron menginventarisir nilai kerugian para petani, bukan memeriksa sampel air yang mereka juga tidak paham akan hal itu,” ucapnya. (top)

Tak Tutup Mata ANGGOTA Komisi II DPRD Kukar, Baharuddin Demmu meminta Chevron yang melakukan pengerukan kanal di Desa Sebuntal, Kecamatan Marangkayu, Kabupaten Kukar, tidak menutup mata terhadap kerusakan tanaman rumput laut milik petani sekitar. Dia mengatakan, manajemen perusahaan mesti mengganti rugi tanaman rumput laut petani yang rusak dan mati di kawasan itu. “Saya juga menerima laporan dari warga Desa Sebuntal, Marangkayu. Rumput laut mereka rusak diduga akibat pengerukan kanal oleh perusahaan tersebut,” kata Demmu, Kamis (22/9). Dia menambahkan, perusahaan juga harus bertanggung jawab apabila terjadi kerusakan lingkungan akibat kegiatan pengerukan kanal tersebut. Sementara itu Edwin Abdul Muthalib, Manager Policy Government & Public Affair (PGPA) yang didampingi Teguh Bowo Priyanto, Government Relations Department PGPA Chevron menjelaskan, kegiatan pengerukan kanal dimulai sejak Senin (19/9). Sebelumnya, Chevron telah melakukan sosialisasi kepada

masyarakat pada 18 Agustus 2011 lalu. Dia menjelaskan terusan atau kanal itu dimanfaatkan untuk membawa material dan karyawan. “Kami memiliki 3,4 km untuk proyek pengerukan kanal ini. Saat ini kondisi kanal ini sedang dangkal sehingga perlu dilakukan pengerukan,” imbuhnya. Teguh mengatakan, proyek itu dikerjakan PT SAS, partner Chevron. “Kami juga tidak menutup mata dengan laporan warga, adanya tanaman rumput laut yang rontok dan berwarna putih. Maka itu, kami melibatkan tim independen dari Fakultas Perikanan Unmul didampingi Dinas Perikanan. Hari ini tim independen mengambil sampel di beberapa tempat untuk diuji di laboratorium,” kata Teguh. Selain itu, curah hujan yang tinggi belakangan ini mempengaruhi tingkat salinitas rendah sehingga tanaman rumput laut menjadi sensitif. “Tapi, kami masih menunggu hasil uji laboratorium dari Unmul. Apakah kerusakan tanaman rumput laut ini akibat pengerukan kanal atau tingkat salinitas yang rendah akibat curah hujan yang tinggi,” ucapnya. (top)

Warga Minta Jalan Ahmad Dahlan Diperlebar TENGGARONG, TRIBUN Warga meminta akses Jalan Ahmad Dahlan, Kecamatan Tenggarong, Kukar dilebarkan. Setiap pagi dan siang, jalan tersebut dipadati arus kendaraan yang menyebabkan antrean panjang. Maklum, akses jalan itu merupakan kawasan ramai dimana beberapa perkantoran dan sekolah terpusat di sana. “Banyak fasilitas umum dijumpai di Jalan Ahmad Dahlan ini, baik kantor pemerintah seperti Balitbangda, Diklat, Kesbangpol linmas, maupun beberapa sekolah dengan jumlah siswa yang sangat banyak,” kata M Yamin, Lurah Kelurahan Baru, Kamis (22/9). Tak hanya warga sekitar, para pengguna jalan kerap mengeluhkan kondisi Jalan Ahmad Dahlan yang sempit

dan berlubang, terlebih akses jalan tersebut melintasi tiga kelurahan yakni, Kelurahan Sukarame, Kelurahan Baru, dan Kelurahan Mangkurawang. Hal senada dikemukakan Pengurus Dewan Pendidikan Kukar, Saiful Aduar. ‘’Tiga sekolah berada di kawasan

Jalan Ahmad Dahlan ini, yakni SMK 1, SMK 2 serta SDIT dan SMPIT Nurul Ilmi Tenggarong, dengan jumlah murid yang sangat banyak,” kata Saiful. Dia memerinci, SMK 1 Tenggarong memiliki 955 murid serta 62 guru dan staf, SMK Negeri 2 Tenggarong dengan 839

murid dengan 78 guru dan staf, lalu SDIT dan SMP IT Nurul ‘Ilmi dengan 762 siswa dan 59 guru. Saiful menambahkan, kondisi jalan tampak becek dan berlubang apalagi diguyur hujan dalam beberapa hari terakhir sehingga kerap dijumpai antrean panjang

Masuk Perencanaan Tahun Depan AKSES Jalan Ahmad Dahlan sudah masuk dalam perencanaan tahun 2012 di Dinas Pekerjaan umum (PU) Kukar. Rencananya, jalan tersebut bakal dilebarkan sehingga bisa mengurangi kepadatan arus kendaraan pada saat jam-jam sibuk. “Akses Jalan Ahmad Dahlan yang menanjak itu sudah masuk dalam perencanaan kami pada 2012 mendatang. Kami sudah merencanakan jalan tersebut akan dilebarkan dan sudah masuk dalam program kami,” ujar Didi Ramyadi, Kepala Dinas PU Kukar ditemui

usai menghadiri Paripurna DPRD di Gedung Putri Karang Melenu, Kamis (22/9). Terkait alokasi anggarannya, Didi belum bisa menyebutkan besarannya. “Kami baru merencanakan DED (Detail Engineering Design) dalam APBD-P. Setelah perencanaan itu, kita baru mengetahui anggarannya berapa,” jelas Didi. Menurut dia, konsentrasi APBD-P terpusat pada DED karena tidak pekerjaan fisik. “Kalau fisik sudah tidak sempat lagi sehingga konsentrasi APBD-P pada DED,” ucapnya. (top)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.