TRIBUNKALTIM - 17 JULI 2011

Page 6

tribun line YLKI Minta Kompensasi ● Sambungan Hal 1

Ganggu Sistem Syaraf ● Sambungan Hal 1

konvensional --secara kimiawi, kualitas air baku PDAM berasal dari air permukaan dan air sumur dalam. Zat besi dan mangan masuk dalam air karena reaksi biologis pada kondisi reduksi atau anaerobic (tanpa oksigen). Jika air yang mengandung besi atau mangan dibiarkan terkena udara atau oksigen, maka reaksi oksidasi akan timbul dengan lambat membentuk endapan atau gumpalan koloid dari oksida besi atau oksida mangan yang tak diharapkan. Endapan koloid ini akan menempel atau tertinggal dalam sistem perpipaan, menyebabkan noda pada cucian pakaian, serta dapat menyebabkan masalah pada sistem pipa distribusi. Kondidi itu dapat mendorong tumbuhnya mikro organisme yang dapat menyumbat perpipaan serta dapat menimbulkan warna dan bau tidak sedap. Untuk air minum, konsentrasi zat besi dibatasi maksimum 0,3 mg/L. Hal ini ditetapkan bukan saja mempertimbangkan aspek kesehatan, namun juga memperhatikan aspek warna, rasa, dan timbulnya kerak yang menempel pada sistem perpipaan. Manusia dalam kadar tertentu memerlukan zat besi sebagai nutrien. Namun

Jarak Minimal Kabel dengan Bangunan 2 Meter ● Sambungan Hal 1

Tegangan menengah itu rawan, terkena pohon saja bisa menyebabkan mati, makanya banyak pohon kita potong agar tidak terlalu dekat dengan kabel tengangan. Ini pula yang sering menyebabkan kecelakaan. Sejak Januari 2011, tercatat pekerja eksternal (pekerja bangunan), ada delapan orang terkena sengatan, tapi tidak sampai meninggal dunia. Kami juga meminta Walikota menyampaikan imbauan kepada lurah dan camat agar pemasang iklan baliho besar harus jauh dari kabel listrik. Minimal dua meter jaraknya, karena kalau cuma 30 centimeter, bila ada angin sangat berbahaya. Nah kasus-kasus semacam inilah yang menyebabkan delapan kali kecelakaan yang menimpa pekerja bangunan yang bekerja di sekitar kabel tengangan menengah. Sebenarnya mereka tidak menyentuh kabel secara langsung. Tapi kemungkinan ada rambutnya terkena, atau posisi mereka hanya 30 centimeter dengan kabel PLN lalu ada lompatan bola api. Nah mungkin terkena di situ. Itu sangat bahaya! Bagitu banyak baliho berdekatan dengan kabel. Jadi kalau ada bangunan seperti itu kami

untuk kadar berlebihan harus dihindari. Jika dalam kondisi terpapar kronis, maka berpotensi kerusakan dinding usus. Untuk itu perlu proses oksidasi dengan cara aerasi atau dengan zat oksidator dalam mengatasi kadar besi yang berlebihan tersebut.Adapun untuk parameter mangan sendiri, jika masih dalam jumlah yang kecil tidak menimbulkan gangguan kesehatan. Tetapi dalam konsentrasi yang tinggi dapat tertimbun di dalam hati dan ginjal. Keracunan senyawa mangan dapat menyebabkan gangguan kesehatan. Umumnya dalam keadaan kronis menimbulkan gangguan pada sistem syaraf dan menampakkan gejala seperti parkinson. Lebih detail keracunan kronis mangan memberi gejala insomnia, kemudian lemah pada kaki, otot muka seperti beku sehingga tampak seperti topeng. Bila terpapar terus akan terjadi gangguan dalam bicara, monoton, hiper refleksi, clonus pada platella dan tumit. Disamping parameter besi dan mangan, perlu juga memperhatikan parameter lain, derajat keasaman dan tingkat kekeruhan. Sebagai contoh efek dari derajat keasaman (pH) air yang lebih kecil dari 6,5, menimbulkan rasa tidak enak dan dapat menyebabkan beberapa bahan kimia menjadi racun yang mengganggu kesehatan. Sedangkan pH tinggi dapat mengganggu pencernaan. (asi)

surati, tetapi kami tidak bisa menindak atau melakukan penertiban. Yang mempunyai kewenangan ini adalah Walikota. Ke depan pengamanan kelistrikan akan disosialisasikan radio, media cetak dan lainnya. Kebakaran akibat konslet listrik bisa jadi karena kabelnya sudah tua. Kabelkabel di rumah-rumah warga itu minimal 2 tahun harus diganti, karena kabel punya jangka waktu pemakaian. Sementara di rumah-rumah itu kabelnya ada yang sudah bertahun-tahun tidak diganti. Itulah salah satu penyebab kebakaran akibat listrik. Intinya personel yang sedang kami latih di Semarang ada 22 orang, mereka secara khusus khusus akan menangani kabel tegangan tinggi dan 12 orang khusus tegangan menengah, dengan begitu tidak ada lagi pemadaman. Personel tersebut bisa aktif tahun 2012 mendatang. Acmad Subechi, Pemred Tribun Kaltim: Kita tahu, kebakaran sering terjadi diduga karena listrik. Apakah LN sudah memetakan, mana rumah yang kabelnya sudah 20 tahun atau sudah tua? Kalau menurut saya ke depan, pengetahuan masyarakat harus mengganti kabelnya yang baru supaya terhindar dari kebakaran. Ismail Deu: Kalau itu bukan domain PLN. PLN hanya sebatas penyaluran meteran itu saja. karena instalasi itu tergantung pemiliknya dikontrol atau tidak, kita cuma mengontrol saja. Tentu instalasinya itu

harus standar nasional Indonesia (SNI). Acmad Subechi: Kalau memang PLN tidak punya kewenangan itu, nah Walikota harusnya pro-aktif mensosialisasikan dan mengimbau agar instalasi listrik di rumah warga harus berstandar. Ini harus diprioritaskan, karena menyangkut nyawa masyarakat. Orang lagi enakenak tidur, tapi karena tegangan tidak stabil dan kondisi kabelnya sudah puluhan tahun, maka bisa terjadi kebakaran. Ismail Deu: Sebenarnya untuk pemasangan instalasi listrik di rumah-rumah harus punya konsultan yang memiliki kapasitas itu. Sedangkan untuk gedung-gedung besar itu ada badan sertifikasinya juga. Sebenarnya dalam peraturan menteri sudah jelas, pemda men-sweeping rumahrumah untuk mengontrol kualitas instalasi listrik, agar aman dan terhindar dari bahaya kebakaran. Dulu pemasangan instalasi listrikmenjadi persyaratan dari PLN, tapi persyaratan tersebut justru menjadi permainan dan banyak calo, sehingga kita hapus semua itu agar terhindar dari calo. Saya gambarkan seperti PLN itu kayak dealer mobil. Yang penting Bapak punya duit kendaraan kami jual. Moderator: Saya kira nanti ada yang lebih spesifik lagi soal keselamatan dan kabel ini dibahas bersama PLN, nanti kita bahasa dalam diskusi lebih khusus lagi. Terimakasih Pak Ismail, baik selanjutnya Pak Slamet dari Apindo silakan. (feri mei/bersambung)

melebihi ambang batas yang ditetapkan Menteri Kesehatan. Kita hanya tahu dari hasil temuan BPK RI Perwakilan Kaltim dan analisis yang dilakukan bersama Dinas Kesehatan Kota Balikpapan 2009-2010 lalu. Jangan sampai sudah berlangsung bertahuntahun. Karena itu perlu ada riset untuk menguji berapa kandungan besi dan mangan dalam tubuh konsumen yang menggunakan PDAM sebagai air minum,” kata Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Balikpapan Mardi Kasdi. Menurutnya, penelitian atau riset terhadap kandungan besi dan mangan itu seharusnya dilakukan Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan sebagai otoritas kesehatan masyarakat. “Tentu dengan pembanding dari lembaga independen.” DKK Balikpapan secara bersamaan melakukan penelitian dengan lembaga independen yang terpercaya untuk memastikan konsumen PDAM Balikpapan tidak terakumulasi besi dan mangan dari air yang mereka minum. Riset itu kata Mardi penting dilakukan sebagai rujukan untuk kebijakan pengolahan air bersih di Balikpapan. “Jangan sampai suatu saat, kandungan besi dan mangan dalam tubuh konsumen terakumulasi tanpa diketahui. Akibatnya bisa fatal bagi kesehatan ginjal konsumen PDAM Balikpapan. Saya pakai air PDAM untuk minum. Tapi saya tidak pernah masak air yang langsung dari kran. Tidak berani. Kami tampung dulu beberapa hari, baru dipakai masak,” katanya. Mardi mengatakan, hasil penelitian itu akan membantu Pemkot Balikpapan dan PDAM untuk menyusun strategi. “Kalau tidak ada riset yang bisa memastikan. Suatu saat, lima tahun lagi misalnya, banyak konsumen PDAM Balikpapan yang sakit ginjal, maka PDAM bisa jadi bulanbulanan karena ada kualitas air yang menunjukkan kelebihan kadar besi dan mangan,” ujarnya. Disamping riset dampak kualitas air PDAM terhadap manusia, YLKI meminta DKK melakukan pemantauan kualitas air secara berkala, bekerja sama dengan lembaga independen. “Kalau semua mengawasi kan berarti kualitas airnya bisa terjaga,” kata Mardi. Kepala DKK Balikpapan drg Dyah Muryani mengatakan, penelitian kadar besi dan mangan dalam tubuh konsumen sulit dilakukan. Selain karena banyak faktor yang bisa menyebabkan kandungan besi dan mangan dalam tubuh manusia, tak semua konsumen mau untuk diperiksa. Penelitian itu kalaupun dilakukan, butuh waktu yang panjang, parameter yang banyak dan dana yang besar. “Agak sulit. Bisa iya, bisa tidak,” katanya. Yang paling bisa dilakukan kata Dyah adalah melakukan pemantauan kualitas air secara berkala ke rumah konsumen. DKK Balikpapan sendiri sangat berkepentingan untuk menjamin kualitas air yang dikonsumsi warga. “Saya senang sekali kalau dilakukan

Bisa Ditolerir ● Sambungan Hal 1

Mungkin data yang diperlukan adalah nilai ratarata (mean) dan nilai tengah (median) dari kadar kedua zat tersebut dari beberapa pengamatan yang ada untuk menilai apakah secara umum air PDAM Balikpapan sesuai dengan aturan ambang batas. Oleh karena itu kesimpulan yang bisa saya berikan adalah dari sebagian sampel yang ada, air PDAM Balikpapan tidak memenuhi syarat seperti yang ditetapkan organisasi kesehatan dunia WHO (2006) atau Permenkes (2010). Apakah aman untuk dikonsumsi? Secara umum tidak ada masalah terhadap kesehatan tubuh manusia jika memang ingin mengkonsumsi air saat kondisi paling buruk dengan kadar besi 13,68 mg/l atau kadar mangan 0,507mg/l. Dengan asumsi seseorang mengkonsumsi air dua liter

Kaltim MINGGU 17 JULI 2011

pemantauan. Tapi butuh dana yang tidak sedikit. Karena itu perlu kerja sama dengan PDAM. Kita bisa panggil laboratorium dari Samarinda atau Banjarmasin,” ujar Dyah. Uji berkala kualitas air di setiap tahapan bisa dilakukan tiga bulan sekali. Sulit dilakukan sebulan sekali karena biaya yang besar. Dyah mencontohkan, di Banjarmasin sudah pernah dilakukan. Untuk tahap pertama barangkali di Balikpapan membuat satu pilot project di satu IPA (Instalasi Pengolahan Air). “Kami juga punya kepentingan untuk memasukkan jenis chlor untuk menjaga kesehatan gigi dan tulang,” katanya. Kompensasi Konsumen YLKI Balikpapan menilai, kualitas air PDAM Balikpapan yang tidak sesuai standar kesehatan jelas merugikan konsumen. “Ini sesuatu yang harus dibenahi karena jelas merugikan konsumen. Konsumen seharusnya membayar air yang sehat, bukan air yang tidak memenuhi standar kesehatan,” ujar Mardi Kasdi. Karena itu PDAM Balikpapan diminta memberikan kompensasi kepada konsumen atas kualitas air yang tidak memenuhi standar. “Selama ini pembayaran air PDAM hanya menggunakan satu ukuran, ukuran alat yang sering kita sebut kilometer air. Mau airnya bagus atau kualitasnya buruk, kita tetap bayar per kubik. Harusnya ada kompensasi kalau air yang masuk lewat kilometer air itu tidak bagus kualitasnya,” ujarnya Dijelaskannya, kualitas air yang keruh biasanya terjadi ketika aliran air pertama setelah air tidak mengalir. “Coba kalau habis mati air, air pertama yang keluar pasti keruh. Bisa sampai satu bak. Itu kan tidak bisa juga dipakai. Paling dibuang. Nah, ini yang seharusnya tidak dihitung dalam pembayaran,” katanya. Kompensasi yang dimaksud Mardi adalah pemotongan biaya penggunaan air dalam sebulan. Jika dalam sebulan terjadi kualitas air yang tidak baik, maka PDAM seharusnya tidak memasukkan dalam rekening pembayaran. “Ini kan bisa dihitung, misalnya dalam sebulan ada tiga kali mati air. Artinya ada tiga kali air yang tidak bersih. Setiap kali satu bak. Anggaplah satu kali stau kubik. Kalau tiga kali berarti tiga kubik. Kalau perhitungan pemakaian air dalam sebulan misalnya 30 kubik, berarti PDAM seharusnya mengurangi tiga kubik. Sehingga yang dibayar konsumen hanya 27 kubik. Tiga kubiknya tidak digunakan karena tidak bagus.” Wajib Audit Kedepan, Pemkot dan DPRD Balikpapan diminta segera melakukan audit terhadap PDAM Balikpapan. “Sebagai komisaris, pengawas, Pemkot Balikpapan harus melakukan audit karena PDAM merupakan satusatunya penyedia air bersih yang mayoritas dikonsumsi warga Balikpapan,” pinta Mardi Kasdi. Audit yang dimaksud ditujukan kepada gugus kendali mutu dan uji laboratorium. Jika ditemukan unsur kelalaian dari hasil audit, maka Pemkot Balikpapan wajib memberikan sanksi tegas. Mardi menambahkan, Pemkot Balikpapan tak boleh tinggal diam dengan temuan kualitas air yang berpotensi

membahayakan kesehatan. “Kalau Pemkot tidak mengambil langkah tegas, sama saja Pemkot malah bisa dianggap terlibat meracuni rakyat Balikpapan,” ujarnya. Seperti diberitakan sebelumnya, Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan meminta PDAM Balikpapan segera memperbaiki sistem pengolahan air bersih, terutama untuk mengurangi kadar besi dalam air. Data BPK Kaltim menyebutkan, kadar besi di seluruh Intalasi Pengolahan Air (IPA) di Balikpapan mencapai 13,68 miligram (mg) per liter (data Mei 2009), sedangkan kadar besi untuk air layak minum hanya 0,3 mg per liter. “Itu tinggi sekali (13,68) harus di-treatment lagi. Pengolahannya harus ditambah satu tahapan lagi untuk menurunkan kadar besinya. Jadi besi efeknya tak dirasakan langsung pada tubuh saat diminum, tapi bertahun-tahun kemudian baru kelihatan efeknya seperti gigi yang keropos, ginjal dan lainnya,” jelas Dyah. Sesuai standar Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 492 Tahun 2010 kadar besi yang perbolehkan untuk air minum berkisar 0,3 mg per liter, mangan 0,4 perliter, pH 6,5-8,5, sedangkan warna 15 TCU. Kendati memiliki laboratorium penilitian kualitas air sendiri, Dyah menyarankan agar PDAM juga memastikan kondisi kualitas airnya di laboratorium lain. “DKK punya laboratorium juga, kemudian di Samarinda juga bisa, atau kalau perlu ke Banjarmasin, soalnya kami (DKK) kalau ragu-ragu sering mengirim sampel ke Banjarmasin, di situ (Banjarmasin) laboratoriumnya bagus,” katanya. Berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Perwakilan Provinsi Kaltim, kualitas air PDAM Balikpapan tidak terjaga dengan baik. Kesimpulan itu dibuat setelah BPK bersama Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan memaparkan laporan hasil uji kualitas air. Dalam Pemeriksaan Kinerja Atas Efektifitas Pengelolaan Kegiatan Penyediaan Air Bersih Tahun Anggaran 2009 dan 2010 (Semester I) PDAM Kota Balikpapan, BPK dan DKK menguji lima parameter kualitas air antara lain, tingkat

per hari (berdasarkan panduan kebutuhan tubuh manusia), maka kemungkinan saat kondisi air paling buruk seseorang akan mengkonsumsi 27,36 mg besi dan 1,014 mg mangan per hari. Jumlah sebesar ini masih bisa ditolerir tubuh karena secara umum tubuh membutuhkan sekitar 10-50 mg besi per hari dan 3 mg mangan per hari (sebagai perbandingan tablet tambah darah yang digunakan untuk mencegah anemia pada ibu hamil paling tidak mengandung 60 mg zat besi dan 1 ons kacang paling tak mengandung 1,8 mg mangan). Kesimpulannya kadar zat besi dan mangan setinggi itu dalam air minum tidak memberikan pengaruh buruk terhadap kesehatan. Namun patut dicatat air dengan kadar besi dan mangan setinggi itu akan membuat air berasa logam sehingga tidak layak untuk digunakan sebagai air minum (dan tidak memenuhi syarat yang ditetapkan WHO dan Permenkes).

Akumulasi zat besi dalam tubuh kemungkinannya kecil. Hal ini disebabkan proses penyerapan zat besi sendiri dalam tubuh sangat dibatasi oleh tubuh manusia. Akumulasi hanya terjadi pada beberapa jenis penyakit keturunan yang sangat jarang terjadi. Akumulasi mangan juga jarang terjadi. Seperti yang disebut sebelumnya, keracunan mangan lebih sering terjadi pada orang yang menghirup debu mangan lewat saluran nafas. Penyerapan zat mangan melalui saluran cerna oleh usus juga sangat dibatasi oleh sistem tubuh manusia. Selain itu tubuh manusia juga mampu mengeluarkan kelebihan mangan melalui liver. Ada beberapa penelitian yang melaporkan keracunan mangan jangka panjang pada penduduk yang air minumnya melebihi berkali-kali lipat kadar yang dianjurkan WHO. Namun belum ada penelitian yang melaporkan keracunan mangan pada penduduk yang

9

kekeruhan, tingkat keasaman (pH), Analisa Warna Air, Analisa Kadari Besi (Fe) dan Analisa Kadar Mangan (Mn). Hasil uji tingkat kekeruhan menunjukkan, selama Tahun 2009-2010, tingkat kekeruhan maksimum terjadi pada bulan Juli 2009 dengan 14,9 NTU (nephelometric turbidity unit atau satuan kekeruhan air) dan tingkat kekeruhan terendah terjadi pada Maret 2010 dengan 0,27 NTU. Dalam Permenkes No.907/Menkes/ SK/VII/2002 tentang Syarat dan Pengawasan Kualitas Air Minum disyaratkan tingkat kekeruhan maksimal 5 NTU. Tingkat keasaman air (pH) di reservoir pada IPA Gunung Sari dan Karang Joang relatif stabil dan kisaran pH masih diantara 6,5-8,5 mg/l atau sesuai standar yang disyaratkan Menkes. Sedangkan 4 IPA lainnya cenderung lebih rendah dari standar Menkes. Data Laboratorium menunjukkan dari ahun 20092010, tingkat pH minimum terjadi pada bulan Februari 2010 dengan nilai pH 5,74 mg/ l dan tingkat pH maksimum pada bulan Juni 2010 dengan nilai pH 8,10 mg/l. Untuk analisa warna air, 4 IPA (Gunung Sari, Batu Ampar, Teritip dan Gunung Tembak) tidak sesuai dengan standar Menkes maksimal 15 TCU. Selama Tahun 2009 2010, tingkat warna maksimum terjadi pada bulan Januari 2009 dengan nilai 86.72 TCU dan tingkat warna terendah terjadi pada bulan April 2010 dengan nilai 0,00. Kemudian, semua IPA memiliki kadar besi yang tinggi. IPA yang paling tinggi kadar besinya yaitu IPA Gunung Sari, Batu Ampar, Teritip dan Gunung Tembak. Standar Menkes untuk kadar besi maksimal 0,3 mg/l. Selama Tahun 2009 - 2010, kadar besi maksimum terjadi pada Mei 2009 dengan nilai 13,68 mg/l dan terendah terjadi pada Mei 2010 dengan nilai 0,00. Begitupun dengan kadar Mangan (Mn). Hanya IPA Karang Joang (Waduk Manggar) yang tak mengandung Mn tinggi. Standar Menkes untuk kadar Mn maksimum 0,1 mg/l. Selama tahun 2009 2010, kadar Mn maksimum terjadi pada Desember 2009 dengan nilai 0,507 mg/l dan terendah terjadi pada Maret 2010 dengan nilai 0,00. (asi)

PERAN ZAT BESI ● Zat besi diperlukan dalam banyak fungsi tubuh, salah satunya diperlukan untuk pembentukan hemoglobin dalam sel darah merah. ● Mangan diperlukan dalam pembentukan beberapa enzim yang membantu proses metabolisme tubuh. Untuk mengecek kandungan besi dan mangan dapat dilakukan pemeriksaan darah. ● Kekurangan besi mengakibatkan anemia alias kurang darah, merupakan penyakit yang masih cukup banyak ditemukan di Indonesia, dan ini berbahaya bagi wanita usia subur dan ibu hamil karena kedua kelompok ini mudah mengalami perdarahan. ● Kekurangan mangan sangat jarang ditemukan. Kelebihan besi juga jarang ditemukan karena mekanisme penyerapan besi di usus manusia sangat dibatasi oleh sistem tubuh manusia. ● Kelebihan mangan jarang ditemukan, umumnya terjadi pada pekerja industri yang menghirup debu mangan dalam jumlah besar (misalnya industri baja) dengan gejala berupa gangguan pada sistem syaraf, misalnya gangguan pada otot, mudah tersinggung, dan lain sebagainya ● Kelebihan besi dan mangan ditangani dengan pemberian golongan obat yang disebut chelation agent untuk mengikat logam yang berlebih dan mengeluarkannya dari dalam tubuh. ● Panduan kadar zat besi dan mangan yang ditentukan untuk air minum lebih ditujukan agar air minum lebih ‘tidak berasa’ saat dikonsumsi. ● Kelebihan panduan kadar tersebut akan berpengaruh lebih pada rasa air minum (air akan memiliki rasa logam) dan jika digunakan untuk mencuci dapat menodai pakaian ● Kadar tidak mengalami perubahan saat dimasak. Mungkin saja ada tambahan dari logam bahan panci untuk memasak, namun umumnya tidak terlalu bermakna. (asi/sumber: Ronny Isnuwardana, dr MIH) BAGAIMANA caranya mengurangi kadar besi dan mangan? ● Menampung endapkan air ● Lakukan penyaringan ● Lakukan aerasi (asi/sumber: Ronny Isnuwardana, dr MIH)

air minumnya mengandung mangan mendekati kadar yang dianjurkan WHO. Jadi singkatnya kadang kala airnya tidak layak, namun tidak ada pengaruh buruk terhadap kesehatan. Untuk menyikapi hal ini, kita tidak perlu khawatir mengenai dampak air yang telah kita gunakan kepada kesehatan kita. Kita tentu saja harus tetap berusaha agar kita mendapatkan air yang berkualitas (sesuai dengan panduan yang berlaku), baik dari pihak PDAM maupun konsumen. Misalnya, dengan menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan agar sumber air tidak tercemar. Memang ada perbedaan standar antara kadar mangan dari PP No. 20/1990 yang menyatakan 0,1 mg/l dengan Permenkes No 492/Menkes/ PER/IV/2010 yang menyatakan 0,4 mg/l (yang sesuai panduan WHO). Sebaiknya kita ambil saja aturan terbaru. (asi)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.