radar tasik edisi 4 sept 2012

Page 8

HALAMAN 8

SELASA, 4 SEPTEMBER 2012 / 17 SYAWAL 1433 H

Takut Kecoa

Suka Kucing

“Awal saya takut kecoa saat bangun tidur kecoa berada di depan muka . Bentuknya seperti monster dan menjadikan saya takut dan jijik sampai saat ini. Selain itu kecoa juga hewan yang mengeluarkan bau dari tubuhnya.”

“Kucing itu manja dan mudah akrab. Kucing merupakan hewan yang tidak najis sehingga saya menyukai kucing. Apalagi kucing Persia dan Angora yang memiliki bulu lebat menjadikan kucing yang memiliki eksotika tinggi.”

Wawan Setiawan

Putri

Siswa SMK MJPS 2 Tasikmalaya

Siswi SMKN 2 Tasikmalaya

Murid SMPN 11 Salat Istisqa di Sek olah Sekolah CIBEUREUM – Merasa prihatin dengan cuaca kemarau yang telah terjadi beberapa bulan terakhir. Sekitar 1.180 murid SMPN 11 Kota Tasikmalaya mengikuti salat Istisqa atau salat meminta segera diturunkan hujan kepada sang pencipta. Kegiatan itu dibimbing Dadang Abdul Patah dua guru pendidikan agama dan dilaksanakan di lapangan basket sekolah. “Mudah-mudahan cepat turun hujan. Air bisa ada di mana-mana lagi,” jelas Deni Riswan Kamil, salah seorang siswa saat diwawancara usai salat di lapangan basket sekolah kemarin (3/9). Pelaksanaan salat secara berjamaah tersebut dimulai sekitar pukul 12.30 usai salat Dzuhur. Di tengah terik matahari mereka berkumpul dan mereka terlihat kepanasan dan melindungi kepala dengan koran bekas. Meski demikian proses pelaksanaan ibadah salat itu tetap berjalan lancar. Sementara, Kepala sekolah SMPN 11 Kota Tasikmalaya Dadang Abdul Patah mengatakan, pelaksanaan salat memohon hujan tersebut memiliki tujuan pendidikan agama ke hal 7

FOTO-FOTO: PERMANA / RADAR TASIKMALAYA

BERSAMA. (foto kiri) Pelajar SMPN 11 Kota Tasikmalaya berkumpul di lapang sekolah sebelum melaksanakan salat Istisqa kemarin (3/9). (foto kanan) Seorang guru pendidikan agama di sekolah itu menjadi imam.

Yayat: Hanya Salah Pengertian Dirut Bantah Diskriminasi PKL

MACET ASLMKM!Punten k Dinas terkait supados merhatikeun jalan Otista ari bubaran sakola sok macet sareng paraur tah ka murangkalih sakola anu mareuntas.TOS SAKEDAHNA DIDAMELKEUN “JEMBATAN PENYEBERANGAN” DI PAYUNEUN PRIMAGAMAATANAPI KANTOR BPBD TASIK.Isin atuh ari baligo iklan rokok meni sarae pagede-gede. NN,+6281322010xxx

PELAYANAN SAYA adalah costumer RS TMC, beberapa kali saya & keluarga mempergunakan fasilitasnya. Parkir luas, ruangan nyaman, & layanan medis yg ramah. Namun ada botle neck yg harus diperbaiki, yaitu servis adm/kasir yg lambat. Tampaknya ada kendala sytem IT atau SDM yg kurang kompeten ? Sayang, investasi yg besar harus terganggu oleh funcional support yg belum conect. Salam NN,+6281320533xxx

RUSAK SAYA orang tasik yang tahu perkembangan pembangunan dari dulu sampai sekarang. Tapi kok kenapa jalanan masih banyak yang rusak? NN, +6253235674xxx

LALU LINTAS

Traffic Light Tak Berfungsi Lagi INDIHIANG - Petugas Dinas Perhubungan Kota Tasikmalaya disibukan dengan traffic light di Persimpangan Jalan Letnan Harun yang tidak berfungsi lagi kemarin pagi (3/9). Saat Radar datang ke lokasi, sejumlah petugas tampak tengah melakukan pengecekan terhadap panel kontrol yang ada di persimpangan itu. “Matinya tadi (kemarin) pagi jam 7.30. Sebenarnya sudah lama kena petir cuma matinya baru hari ini,” ujar salah seorang petugas kontrol Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) Didin Saripudin, saat melakukan pengecekan panel kontrol traffic light kemarin (3/9). Panel kontrol, kata dia, beberapa soket terlepas karena getaran kendaraan besar yang berlalu lalang di jalan tersebut. Sementara kerusakan panel sendiri sebenarnya sudah terjadi beberapa kali sejak terkena petir pada musim hujan beberapa waktu lalu. Dengan demikian lampu lalu lintas khusus persimpangan Jalan Letnan Harun adalah yang paling rawan mengalami kerusakan. Selain ancaman petir, getaran dari kendaraan besar juga mempengaruhi kondisi panel Digitalnya. “Mungkin kena getaran mobil-mobil besar. Soketnya kan kurang kencang mudah terguncang. Panel kontrol ini dulu rusak karena petir,” tuturnya. Panel kontrol digital rentan terkena getaran. ke hal 7

Panel Digital Jadi Rusak Karena Getaran

CIHIDEUNG – Direktur Utama PD Pasar Resik Drs Yayat Hidayat membantah jika dirinya tidak peduli dengan nasib PKL. Adapun soal pernyataan tak akan melibatkan PKL terkait pembangunan pasar, tidak mungkin menyatakan secara formal pengakomodiran. Alasannya secara birokrasi akan bertentangan dengan aturan. ”Ini hanya salah pengertian saja. Saya kan posisinya dirut. Yang dimaksud saya (tidak mengakomodir PKL) secara kelembagaan. Dan tidak ada niatan dari PD pasar tidak bermaksud menyingkirkan atau mendiskriminasi siapapun,” Ujar Yayat saat ditemui dikantornya Jalan Ir H Juanda kemarin (3/9). Diterangkannya, secara formal PD pasar hanya bertugas mengatur para pedagang resmi di dalam pasar. Sedangkan untuk PKL, dimana pasar berdiri maka PKL sudah pasti akan berkembang di sana dengan sendirinya. Yayat menuturkan, dirinya tidak ada maksud untuk menyinggung para pedagang kaki lima, soal statemen dalam Radar edisi 30 Agustus lalu. Hanya saja, secara kelembagaan, PD Pasar Resik tidak memiliki

wewenang untuk mengatur persoalan PKL. “Dalam kapasitas ini (saya) kan birokrat. Dirutnya akan bertentangan dengan perda nomor sebelas (tentang Ketertiban Umum),” katanya. Disinggung soal pungutan retribusi kepada para PKL yang dilakukan unit, dia menjelaskan, hal itu sebagai konsekuensi karena para pedagang kaki lima itu menempati fasilitas lingkungan pasar yang dikelola oleh PD. ”Ya itu (retribusi) otomatis. Karena mereka menempati fasilitas. Tetapi kan kita tidak mungkin memformalkan itu,” tutur Yayat. Dipaparkannya, dari segi pembangunan pasar, pedagang yang diakomodir adalah pedagang yang memiliki abodemen. Karena mereka nantinya akan membeli lahan kios yang akan dibangun oleh investor di pasar nantinya. Terkait dengan tempat PKL ada peraturan direksi. ”Bahwa ada area pasar, ada wilayah pasar. Area pasar itu para pedagang yang menempati sarana dan prasarana pasar (pedagang resmi). Ada wilayah pasar yang dipakai berjualan dengan fasilitasfasilitas pasar (PKL),” sebut Yayat. Disinggung soal proses pembangunan pasar, dikatakannya, proses pembangunan akan berjalan. Dan pada tanggal 10 Septem-

ber nanti direncanakan akan ada sosialisasi dari investor bersama PD pasar kepada para pedagang soal harga kios dipasar yang nanti akan dibangun. “Perencanaan kita tahun 2012 (pembangunan). Namun tahapan-tahapan itu harus dilalui. Kalau tidak (tidak selesai di 2012) kami tidak alergi untuk (memundurkan pembangunan) ke-2013,” katanya. Kepala Unit Pasar Pancasila H Dodi Indra S Si menambahkan,

sekitar 303 kios yang memiliki Surat Izin Tanda berjualan (SITB) dan Kartu Tanda Berjualan (KTB) saat ini. Para pemiliknya adalah pedagang yang akan diakomodir untuk masuk ke dalam Pasar Pancasila yang akan dibangun nanti. Satu pedagang tidak hanya memiliki satu kios namun ada yang memiliki empat kios. Penempatannya adalah di lantai dasar. “Yang kami akomodir itu yang memiliki SITB dan KTB itu

yang harus terakomodir,” singkatnya. Sebelumnya, sejumlah pedagang yang tergabung dalam Persatuan Pedagang Kaki Lima Pancasila (PPKP) memprotes pernyataan dirut PD Pasar Resik dalam Radar edisi 30 Agustus lalu. Mereka menilai pernyataan itu tidak menghargai perasaan para pedagang kecil. Karenanya mereka berencana untuk mengadukan hal tersebut kepada DPRD. (pee)

PARKIR Seorang pembeli tengah memarkirkan motornya di depan kios Pasar Pancasila kemarin (3/9).

PERMANA / RADAR TASIKMALAYA

Dibalik Proses Rencana Renovasi Pasar Pancasila

Pedagang Minta Pembangunan Dipercepat Sejak Pasar Pancasila didirikan tahun 1995, H Yaya sudah mulai berjualan di salah satu kios pasar tersebut. Bapak tiga orang anak ini menempati kios benomor 32 dan menjual beras di tempat yang memiliki ukuran 3x4 meter bersama istrinya Hj Neneng. SETIAP hari bersama istrinya dia selalu menyongsong aktifitasnya mulai pukul 05.30 sampai 14.30 di Kios Berkah miliknya. Maklum tempat tinggalnya masih ada di sekitaran Pasar Pancasila yaitu di sekitar Jalan H Masduki. Dia dan istrinya setiap hari bekerjasama melayani para pelanggan, dia memang tidak memakai jasa karyawan karena keadaan sekarang berbeda dengan jaman dulu. Pada masa seka-

rang dia memiliki banyak tanggungan pendidikan anak-anaknya, sehingga lebih memilih untuk melayani pelanggan sendiri dan tidak menggunakan jasa GIANTARA S karyawan. Rencana Pasar PanPancasila casila yang akan mengalami penggantian bangunan disambut dia dengan baik, dia berpendapat dengan bangunan baru diharapkan bisa membawa perubahan yang lebih baik bagi penghasilanya. Karena nantinya proses transaksi dari pasar tradisional menjadi pasar tradisional

BELI Pemilik Kios Beras Berkah di Pasar Pancasila, H Yaya melayani pembeli di kiosnya beberapa waktu lalu (30/8). GIANTARA SUBANGKIT / RADAR TASIKMALAYA

modern bisa lebih menyedot perhatian masyarakat untuk berbelanja. Karena pelayanan, keamanan dan kebersihan pasti akan mengalami pembaruan. “Saya harap bisa dipercepat pelaksanaanya,” ujar dia di kiosnya beberapa waktu lalu (30/8). Mengenai adanya isu penyempitan lahan kios dari ukuran sekarang 3x4 meter menjadi 3x3 meter, dirinya tak bisa

berbuat apa-apa hanya bisa mengikuti peraturan yang ada saja. Rencana untuk membuat pasar ini menjadi dua lantai menurut dia tidak jadi masalah, tapi alangkah lebih indahnya jika tetap saja satu lantai. Alasannya membangun pasar ini menjadi dua lantai bisa memakan waktu yang cukup lama, bahkan bisa melebihi membuat pasar baru. ke hal 7


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.