radar tasik 3 sept 2012

Page 18

SENIN, 3 SEPTEMBER 2012 / 16 SYAWAL 1433 H

HUKUM & KRIMINAL

19

CURANMOR Polisi Baku Tembak di Jalan BANDUNG– Bak di film laga, anggota polisi dari satuan Resmob Polrestabes Bandung terlibat baku tembak dengan kawanan pencurian motor di Gang Sukasari II, RT 2/4 Neglasari, Kecamatan Cibeunying Kaler, Bandung, Sabtu (1/9) malam. Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 22.00, di depan sebuah rumah No 40 yang diketahui milik keluarga Endang. Saat itu empat anggota Resmob Polrestabes Bandung yang sedang patroli memergoki dua orang yang akan mencuri sepeda motor. “Waktu akan ditangkap, tiba-tiba pelaku mengaku sebagai polisi dan meletuskan senpi dua kali,” ujar Kanitreskrim Polsekta Cibeunying Kaler AKP Achmad Gunawan pada wartawan, Minggu (2/9). Karena pelaku melakukan perlawan, salah seorang anggota polisi pun membalas dengan tembakan sebanyak satu kali. Namun dari aksi saling tembak tersebut tidak ada satu peluru pun yang mengenai sasaran. “Setelah adu tembak, kedua pelaku kabur dan meninggalkan motor Mio merah D 5630 EJ yang ternyata plat nomor palsu,” jelasnya. Saat dilakukan pengejaran, polisi kehilangan jejak kedua pelaku hingga saat ini kedua pelaku masih buron. “Waktu dikejar, kami juga menemukan sendal jepit dan helm yang diduga milik pelaku yang dibuang,” kata Achmad. Saat ini polisi masih mengejar para kedua pelaku yang diduga masih berkeliaran disekitar lokasi kejadian. Salah satunya dengan menyisir setiap rumah yang berdekatan dengan lokasi adu tembak. “Dari lokasi, kami menemukan dua selongsong peluru ukuran 9 milimeter milik pelaku. Mudahmudahan pelaku bisa secepatnya tertangkap,” tutupnya. (cr1/jpnn)

Ditemukan Motor, Helm dan Sandal Jepit

NARAPIDANA Dua Tahanan Kabur dari Lapas BANDUNG – Selama periode 2012 terjadi sejumlah kasus tahanan kabur dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) di wilayah Jawa Barat. Hal itu dikatakan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jabar I Wayan K Dusak. “Benar, ada beberapa kasus dimana narapidana berhasil kabur. Tetapi, dari presentasenya tidak lebih dari 1 persen. Kalau dihitung benar paling 0,001 persen,” ujarnya saat ditemui wartawan di ruang kerjanya di Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jabar, Jalan Jakarta, kemarin. Disebutkannya, jumlah narapidana yang kabur dalam ke dua kasus tersebut, sebanyak dua orang narapidana. Masing-masing, satu orang di wilayah Cirebon dan seorang lagi di wilayah Karawang. “Faktor utamanya lebih ke human error atau kelalaian manusia, yakni penjaga Lapasnya dan prosedur,” terangnya. Lebih rinci, ia menyebutkan, narapidana yang berhasil kabur tersebut adalah orang yang biasa ikut membantu pekerjaan di lapas, karena memang ada agendanya narapidana wajib membantu pekerjaan lapas seperti di dapur. “Jadi, ketika disuruh membawakan barang kan diberi kunci, tapi ketika itu malah bukan membuka pintu untuk mengambil barang tapi pintu yang lain, karena kan memang kunci pintunya serenteng,” jelasnya. Hingga saat ini, ungkapnya, dua tahanan yang kabur tersebut masih belum bisa ditangkap. Namun, pihak lapas, jelasnya, sudah berkoordinasi dengan kepolisian untuk kembali menangkap kedua buronan tersebut. (cr1/jpnn)

MIRAS 1.050 Liter Tuak Disita SUKABUMI — Sebanyak 35 jeriken berisi 1.050 liter tuak disita petugas Polsek Baros, Sukabumi belum lama ini. Ribuan liter minuman memabukan tersebut diamankan dari tangan pemilik tuak bernama Baden warga Jampang Tengah Kabupaten Sukabumi. Puluhan jerigen tuak ini disimpan dalam Carry putih dengan nomor polisi F 8442 UN. Pelaku tak berkutik saat polisi menyita minuman haram tersebut. Ribuan liter tuak tersebut diperoleh tersangka dari Jampang. Rencananya tuak-tuak tersebut akan dipasarkan ke Bandung, Ciamis, Cileungsi, Cianjur dan Sukabumi. Puluhan jeriken berisi tuak tersebut disita saat ada razia rutin (31/8). Berdasarkan informasi dari warga, petugas langsung memburu keberadaan tuak yang dimaksud. “Ternyata kami menemukan tuak itu di TKP RW 07 Kelurahan Cikondang Kecamatan Citamiang,” tutur Kapolsek Citamiang Kompol Sumarta Setiadi kepada Radar Sukabumi (Grup Radar Tasikmalaya), kemarin. Tanpa berpikir panjang, petugas langsung menyita tuak tersebut yang siap dikirim. Tersangka pun langsung digelandang ke Mapolsek Citamiang untuk dimintai keterangan. (cr5/nur/jpnn)

Ditaruh dalam 35 Jeriken, Siap Dikirim ke Luar Kota

SANDY AW / RADAR TASIKMALAYA

PERIKSA. Yn (kiri) pembakar mertuanya, Amanah saat di Mapolres Tasikmalaya Sabtu (1/9). Dia kini akan diperiksa kejiwaannya karena diduga stres.

Pembakar Mertua Diduga Stres TASIK – Satreskrim Polres Tasikmalaya akan memeriksa kejiwaan pembakar mertua, Yn. Perempuan muda itu diduga mengalami gangguan kejiwaan. KBO Reskrim Polres Tasikmalaya Iptu Maulana Mukarom SE mengatakan hal itu tadi malam (2/9) kepada Radar. Maulana menjelaskan ada beberapa alasan yang mengharuskan Yn dicek kejiwaannya. Diantaranya Yn mengaku membakar mertuanya, Amanah untuk menakut-nakuti atau memberikan peringatan.

Tidak ada niat membunuh. Selain itu, tersangka juga mengaku tidak menyesali perbuatan yang menyebabkan mertuanya mengalami luka bakar yang cukup serius. ”Udah kita usulkan (usulan pengecekan Yn ke psikiater, red),” ujar perwira yang akrab disapa Alan ini. Sebelumnya, Yn mengaku membakar mertuanya, Amanah —yang sedang tertidur— karena sakit hati. Mertunya memaksa dirinya bercerai dengan Endang, anaknya Amanah. ”Tapi saya tidak mau bercerai,” jelas dia.

Yn menuturkan dia menikah dengan Endang —yang bekerja di Tangerang sekitar dua tahun yang lalu. Dia menikah dengan cara menikah agama saja tanpa nikah negara. Orang tua Endang tidak hadir menjadi saksi pernikahannya dengan Endang. Saksi-saksi yang ada dalam pernikahan itu hanya dari pihak keluarga saja. ”Suami saya hanya sendiri (tanpa ditemani saksi saat nikah agama, red),” ujar dia yang menyebutkan suaminya adalah seorang duda beranak satu itu.

Setelah menjalani rumah tangga selama satu tahun, terangnya, pernikahannya mulai diketahui Amanah dan juga keluarganya. Setelah keluarga Amanah mengetahui pernikahan Endang dan Yn, dia menyempatkan waktu bersilaturahmi ke Amanah agar lebih dekat. Tetapi, jelas dia, setiap datang bersilaturahmi ke rumah mertuanya dia malah disuruh untuk bercerai dari Endang. ”Saya sakit hati,” ungkap dia. Tidak hanya memaksa bercerai, klaim dia, mertunya kerap kali me-

ngeluarkan kata-kata yang menyakiti hatinya sehingga saat rasa sakit sudah memuncak, pada Kamis (30/ 8) malam, dia nekat membakar mertuanya yang hanya tinggal seorang diri di rumah panggungnya di Bojonggambir. Dia mengaku niat membakar menantunya bukan untuk membunuhnya, tetapi untuk memberikan peringatan agar rumah tangganya tidak diganggu lagi. ”Saya tidak tahu kenapa dia (mertuanya) ingin menceraikan saya dari suami saya,” terang dia. (snd)

Polisi Razia Bom dan Senjata Tajam TASIK – Tim gabungan dari Satlantas Polres Tasikmalaya, TNI dan Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Tasikmalaya merazia kendaraan roda dua dan empat di Jalan Raya Cikadongdong Singaparna, Sabtu (1/9). Razia itu untuk mengantisipasi pengendara yang membawa senjata tajam. Hal ini diungkapkan Kasatlantas Polres Tasikmalaya AKP Iwan Setiawan kepada Radar kemarin (2/9). Iwan menjelaskan pada dasarnya razia kendaraan itu merupakan razia rutin. Namun untuk sasarananya berbeda. Fokus razia saat itu sasarannya pada pengendara yang membawa senjata tajam, senjata api, bom atau bahan-bahan peledak. ”Razia ini akan rutin dilaksanakan dalam beberapa hari kedepan,” jelas dia. Dilaksanakannya razia gabungan ini, ungkap dia, berawal dari adanya teror penembakan terhadap anggota kepolisian di Solo sehingga Polres Tasikmalaya melakukan antisipasi atau pencegahan terjadinya teror di wilayah hukumnya. Baik saat bertugas

SITA MIRAS Tim gabungan TNI dan Polsek Tawang menyita minuman keras saat razia pada Sabtu (1/9) malam.

Razia ini akan rutin dilaksanakan dalam beberapa hari kedepan.”

AKP IWAN SETIAWAN maupun saat melakukan kegiatan lainnya. ”Kita melakukan pengamanan aja di wilayah kami,” ungkap dia. Sejauh ini, ungkap dia, tidak ada teror-teror yang mengancam pejabat dan jajaran Polres Tasikmalaya. Wilayah hukum Polres Tasikmalaya beberapa hari kebelakang aman dari teror. Sementara, jelas dia, hasil dari razia kendaraan roda dua dan roda empat, tidak ditemukan pengendara yang membawa sajam, senjata api, bom atau pun bahan peledak lainnya. ”Tidak ditemukan,” tegasnya. (snd)

POLSEK TAWANG UNTUK RADAR TASIKMALAYA

Antisipasi Teroris, Kosan Disisir Polisi TASIK – Karena tidak membawa identitas diri, dua pasangan yang sedang berada di kamar pengipanan diamankan petugas Polsek Tawang, Sabtu (1/9) malam. Selain dua pasangan itu, petugas gabungan dari Polri dan TNI mengamanka tiga kendaraan. Dua

diantaranya tanpa surat lengkap. Operasi bersandi Pekat Imbangan ini juga berhasil menyita minuman keras (miras) sebanyak 10 botol Kapolsek Tawang Iptu Dani Prasetya SH, MH mengtakan operasi yang dipimpinnya dimulai sejak

pukul 21.00 hingga 23.30 target sasaran operasinya, hotel dan penginapan serta kos-kosan. “Dua orang diamankan di hotel, sedangkan tiga unit kendaraan diamankan di kosan di Jalan Siliwangi, karena tidak memiliki surat lengkap,” kata Kapolsek kemarin. (dem)

Pesan Kapospol Mangkubumi Iptu Datwat di Acara Perpisahan

Meminta Anggotanya Menjaga Keharmonisan Keluarga Sahabat adalah orang yang selalu peduli dan saling mengingatkan terhadap rekannya. Begitu pula Kapspol Mangkubumi Iptu Datwat, di masa masa pensiun, dia berpesan agar anak buahnya sekaligus sebagai sahabat dan saudaranya agar selalu rukun dalam rumah tangga. JUMAT (31/8) di depan Mako Pospol Mangkubumi terdapat panggung berDEDE MULYADI ukuran mini, 3x4 meter. Ada alat Mangkubumi musik organ dan beberapa gitar. Di atas panggung terlihat seorang sedang melantunkan ayatayat suci Alqur’an. Acara tersebut merupakan perpisahan Kapospol Mangkubumi Iptu Datwat. Acara itu sebagai bentuk perpisahan Datwat dengan masyarakat Kecamatan Mangkubumi serta dengan Muspika Mangkubumi. Secara bergantian, perwaklilan dari Muspika Mangkubumi menyampaikan sepatah dua patah kata. Di antara sambutan sekaligus sebagai pengantar masa pensiun, Datwat banyak dipuji. Dia merupakan orang yang serba bisa.

DEDE MULYAD I/ RADAR TASIKMALAYA

PERPISAHAN. Kapospol Mangkubumi Iptu Datwat (kanan) menerima kenang-kenangan dari anggotanya saat perpisahan di depan Pospol Mangkubumi, Kota Tasikmalaya Jumat (31/8).

“Kapospol ini pandai berdakwah agama. Pandai mengobati dengan doa, hobinya pun unik, mancing,” ungkap Danramil Kawalu, Kapten Inf Sularno. Usai acara sambutan, MC yang langsung mempersilahkan Datwat memberikan sambutan perpisahan. Pada awalnya, penyampaian pidato Datwat lancar. Dia meminta izin pensiun dan meminta maaf kepada semua warga dan rekan apabila terdapat kekurangan dan kesalahan. Tapi ketika lima menit kemudian, saat dia berpesan kepada anggotanya, mendadak dadanya terlihat sesak, nada suaranya patah-patah. “Saya pesan ke anggota, jaga keharmonisan dan keutuhan …..keluarga,” katanya dengan mata yang berkaca-kaca dan seakan dia berusaha untuk menahan air matanya menetes. Setelah menarik napas panjang, dia melanjutkan pesannya. “Saya tidak mau mendengar anggota saya ….mengeluh tentang keluarga. Keluarga ……adalah paling utama,” lanjutnya dengan dada seolah tersedak sambil menegok ke sebagian arah anggotanya dan sesaat setelah itu Datwat pun berhenti. Acara tersebut dilanjutkan dengan sambutan dari perwakilan anggota dengan agenda pemberian cinderamata untuk Iptu Datwat. Usai menerima cindera mata, Datwat memeluk erat perwakilan anggotanya itu. Perpisahan itu dilanjutnya dengan hiburan sederhana, dangdut lokal. (*)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.