Radar Tasikmalaya Edisi 5 Mei 2012 ok

Page 38

SABTU, 5 MEI 2012 / 13 JUMADIL TSANI 1433 H

13

SELEB INDO

Rindu Peran yang Tak Biasa AKTING Surya Saputra (36) tak perlu diragukan lagi. Dia termasuk salah satu aktor andal Indonesia. Namun, pria yang sudah membintangi belasan judul film itu mengaku merindukan peran yang tak biasa. Surya Saputra Sebab, selama ini Surya selalu mendapat peran baik-baik. “Jadi bapak atau jadi suami yang tertindas. Pengen banget lepas dari peran itu. Sebab, peran-peran tersebut adalah peran aman,” katanya saat ditemui di Grand Indonesia, Jakarta, beberapa waktu lalu. Memerankan seorang ayah atau suami yang tertindas sudah menjadi makanan Surya sehari-hari. Dia tidak memiliki banyak tantangan ketika memerankan itu. Sama halnya ketika dia memerankan seorang ayah humoris di Modus Anomali. “Kesulitan di film itu nggak begitu berarti. Karakternya nggak jauh beda sama keseharian saya. Saya sayang banget sama keponakankeponakan saya. Nggak jauh beda kan?” terang suami Cynthia Lamusu itu. Terang-terangan, Surya menuturkan bahwa sebenarnya dia menginginkan peran John dalam Modus Anomali yang diperankan Rio Dewanto. Peran-peran seperti itu, kata dia, adalah peran yang di luar zona nyamannya. Seperti ketika dia berperan sebagai Jendra Aditya di serial Dunia Tanpa Koma. Di situ, dia berperan sebagai seorang pimpinan jaringan narkoba. “Peran itu gila banget. Saya jadi penjahat, tapi nggak harus bermuka sangar,” kisahnya. Meski begitu, dia menyatakan senang bisa dilibatkan dalam film karya Joko Anwar tersebut. Walau dia bilang perannya di film tersebut hanya menjadi seorang ayah yang humoris, cukup banyak juga pengorbanan yang harus dilakukan. Pria yang dulu mengawali karir sebagai model dan vokalis grup Cool Colours itu harus menggemukkan badan sampai 5 kilogram. Surya juga harus berewokan. “Karena tuntutannya begitu, saya jadi gila makan. Setiap hari ngemil es krim. Butuh waktu setengah bulan untuk mendapatkan badan yang Joko mau. Sampai-sampai istri saya bilang saya kayak babi,” ungkap Surya lantas tertawa. (jan/c14/tia)

SELEB MANCA

Adele Geser Michael Jackson ADELE kembali mengukir prestasi. Kali ini album keduanya yang bertitel 21 berhasil menggeser kedudukan album Thriller milik raja pop Micheal Jackson di urutan The Adele UK’s Top 5 biggest selling albums of all-time. Charts di Inggris menyebutkan, 21 sudah terjual sebanyak 4.274.300 kopi atau 500 kopi lebih banyak daripada album Jackson tersebut. Menurut catatan, album tersebut terjual secara simultan rata-rata 20 ribu kopi per minggu sejak diluncurkan pada 24 Januari 2011 di Inggris. Dengan demikian, album penyanyi kelahiran London, 5 Mei 1988, itu berada di posisi lima besar album terlaris di bawah Greatest Hits (Queen), Sgt Pepper’s Lonely Hearts Club Band (The Beatles), Gold-Greatest Hits (ABBA) dan What’s The Story Morning Glory (Oasis). Manajer Official Charts Company Martin Talbot mengatakan, album fenomenal Jackson sudah bertahun-tahun berada di urutan kelima. Maka itu, apa yang terjadi sekarang ini adalah salah satu kejutan di tahun ini. “Ini akan benar-benar diingat,” tandas dia. “21 akan sanggup bernapas dan berbicara di kancah musik Inggris sebagaimana Thriller,” tambah dia seperti dilansir Daily Mail, Kamis (3/5). Di sisi lain, selama 23 pekan album tersebut telah menjadi nomor satu dalam penjualan, mengungguli The Dark Side of The Moon (Pink Floyd) dan Brothers in Arms (Dire Straits). Sementara itu, meskipun para fans sudah menunggu kehadiran albumnya yang baru, peraih 6 Grammy Awards dan 2 Brit Awards itu mengungkapkan dalam waktu dekat belum akan menelurkan album anyar. Perempuan yang berusia 24 tahun tersebut mengatakan butuh jarak sekitar dua tahun untuk membuat karya baru. (rio/c10/tia)

ui di . Glenn ditem CINTA BETA Kafe, Ampera, e Rolling Ston , Rabu (3/5). Dia an Jakarta Selat an konser solo ak akan mengad mperingati untuk me sik di dunia mu ya keberadaann onesia. Ind ANGGER BONDAN / JAWA [POS

Bawa Romantisme Indonesia Timur Konser 17 Tahun Glenn Fredly MESKI baru akan digelar pada 2 September mendatang, namun konser 17 tahun Glen Fredly bertajuk “Cinta Beta” telah disiapkan dengan baik. Dalam konser itu,

Glenn akan membawa romantisme Indonesia Timur ke Istora Senayan. “Lagu-lagu akan saya ambil dari 17 tahun berkarir, tapi akan ada juga lagu baru. Saya ingin membawa romantisme Indonesia Timur di lagu-lagu saya. Seperti apa bentuknya, nanti kita lihat,” kata Glenn Fredly saat konferensi pers di Roll-

ing Stone Cafe, Jakarta Selatan, Kamis (3/5). Menurutnya, Konser 17 tahun Glenn Fredly “Cinta Beta” adalah gambaran yang sangat sederhana. “Tapi kalau dijabarkan, itu menggambarkan identitas saya sebagai orang Indonesia dari Timur,” kata Glenn. Pria asal Ambon Maluku ini ber-

harap, konser tunggalnya nanti akan menjadi pewarna indah di tengah pragmatisme musik Indonesia yang lahir begitu saja, tanpa dipikirkan. “Angka 17 masih muda tapi harus ditandai. Tapi ini menjadi sebuah jawaban saya bagi penikmat musik, bahwa berkarya itu tidak hanya untuk media tertentu,” jelasnya.

Anas Syahrul Alimi, CEO Rajawali Indonesia, selaku pelaksana, mengungkapkan, telah menyiapkan 6.000 tiket dengan harga berkisar Rp 350 ribu sampai Rp 750 ribu. Tiket akan dijual secara eksklusif di www.rajakarcis.com. Sementara presale hanya dilakukan Kamis (3/ 5) di Rolling Stone Cafe. (abu/jpnn)

Suka Duka Rosi dan Rambut Barunya ROSIANA Silalahi tampil beda. Presenter 39 tahun itu tidak lagi memiliki rambut jabrik yang menjadi ciri khasnya. Style rambut Rosi kini lebih elegan. Tetap pendek, namun dengan aksen lurus. Penampilan baru tersebut membuat Rosi tampak lebih fresh. Gara-gara model rambut anyar itu, Rosi kini menghadapi masalah baru. Ya, perempuan kelahiran Pangkal Pinang, Bangka Belitung itu jadi kerap tidak dikenali oleh rekan-rekannya. “Hampir sebulan sejak saya potong rambut kayak gini, setiap ketemu orang yang aku kenal, harus aku tegur dulu karena mereka nggak ngenali aku,” ungkap Rosi ketika ditemui di Senayan City, Jakarta, beberapa waktu lalu. Nah, begitu mengenali dirinya, kawan-kawan Rosi langsung melontarkan pujian. Banyak yang mengatakan dia tampak lebih muda. Tidak sedikit pula yang mengkritik penampilan barunya tersebut. “Ada yang bilang nggak Rosi banget. Terlalu alim katanya,” ujarnya, lantas terbahak. Bukan tanpa alasan kalau Rosi mengubah gaya rambutnya. Dia jenuh dengan gaya rambut jabrik yang sudah bertahan lama. Karena itu, mantan news anchor SCTV itu mengubah gaya rambutnya. “Memang beda banget. Pengen penampilan baru,” katanya. (ken/ca)

Yasmine Wildblood JPNN

Habiskan Masa Remaja di Lokasi Syuting PESINETRON muda, Yasmine Wildblood harus menghabiskan masa remaja di lokasi syuting. Namun gadis berusia 19 tahun itu tetap merasa enjoy karena syuting adalah hobinya. “Nggak juga, karena ada teman-teman seusia yang juga kerja di tempat syuting. Emang hobi aja kali ya,” kata Yasmine Wildbold di Studio RCTI Kebun Jeruk Jakarta, Jumat (4/5). Yasmine memulai karirnya saat menjadi model video klip Nidji Arti Sahabat. Beberapa sinetron yang sudah dimainkan di antaranya Putri Yang Ditukar, Cintaku Kejedot Bule, Lia, Cinta dan Anugerah, dan Ketika Cinta Bertasbih Spesial Ramadhan. Ia juga membintangi serial FTV Love Bodyguard dan

Rosiana Silalahi

Panggil Aku Cinta Bukan Laura. Meski mengakui ada rasa bosan berada di tempat syuting, namun Yasmine tetap menikmati. Terutama jika menemukan tim yang seru. “Ada rasa bosan karena melakukan aktivitas yang sama di tempat yang itu-itu juga,” jelasnya. Selain main sinetron, Yasmine saat ini juga sedang sibuk nyanyi. “Nyanyi paling sebulan tiga hari. Syuting aku juga siang hari, jadi untuk nyanyi bisa aku atur pagi,” ungkapnya. Untuk menghindari kebosanan, Yasmin biasanya ikut jalan-jalan ke mal dengan teman-teman. Ia juga terkadang mengajak teman selokasi syuting untuk nginap di rumahnya. (abu/jpnn)

MAWAR ASTARI/JAWA POS

Romantisme Spontan ala Darius Sinathrya kepada Donna Agnesia

Selalu Peluk dan Bilang I Love You setiap Hari Mendapat peran sebagai pasangan romantis, menurut Darius Sinathrya, merupakan tantangan. Pertama, bagaimana mengungkapkan ekspresi dalam aktingnya. Kedua, tentu saja, menjaga keharmonisan dengan sang istri, Donna Agnesia. BELUM lama ini Darius berperan sebagai sosok lelaki pemikat perempuan. Romantis, sudah pasti. Siapa yang meragukan seorang novelis dengan karya-karya best seller? Pemikiran, wawasan, diwujudkan dalam bentuk perhatian. Tak pelak lagi, perempuan pun takluk dalam dekapannya. Bagaimana sang istri, Donna Agnesia? “Ada sih yang dia rasa agak berat terkait peran saya. Tetapi, selama ini dia beri kepercayaan,’’ ungkap ayah tiga anak itu. Toh, lanjut dia, selama ini adegan romantis yang diperankannya tidak berlebihan. Meski begitu, Darius menyatakan telah mengantisipasi keberatan Donna. ’’Nanti siapin sogokan saja,’’ ujarnya berkelakar. Kenyataannya, romantisme Darius tak hanya terjadi dalam film. Di rumah

pun tak jauh berbeda. Hanya, lelaki yang pernah sepuluh tahun tinggal di Jogja tersebut tidak melakukan itu dengan dibuat-buat. ’’Saya terbiasa spontan, dengan perasaan. Bukan dibuat-buat karena ada maunya,’’ katanya saat ditemui di Jakarta belum lama ini. Ditanya pengalaman yang paling romantis, Darius menceritakan pendapat istrinya. Yakni, waktu mereka masih berpacaran. Waktu itu, suatu malam, blasteran Jawa-Swiss itu datang ke rumah Donna dengan menumpang taksi. Lalu, mereka makan nasi goreng berdua. ’’Menurut Dona, itu sangat romantis,’’ tuturnya. Meski telah lebih dari lima tahun menikah, Darius dan Donna berupaya menjaga kedekatan emosional. Salah satu di antaranya, mengatakan I love you setiap bangun tidur. ’’Pelukan dan pamit kalau mau pergi dan nunggu sampai mobilnya jalan. Itu beberapa hal sederhana, namun bisa mendekatkan kami berdua,’’ ulasnya. Selain itu, keduanya sering liburan berdua. ’’Refreshing, melepaskan sejenak rutinitas sehari-hari,” katanya santai. Seperti yang mereka lakukan

belum lama ini, berkeliling beberapa negara di Eropa. Mereka menjelajah Amsterdam (Belanda), Barcelona, Paris, dan Swiss. Yang utama, menonton secara langsung pertandingan sepakbola. ’’Kami nonton Barca, dengan harapan menang. Apa boleh buat, ternyata kalah,’’ tuturnya. Dia menambahkan, dirinya dan Donna sempat galau bahkan menangis di stadion saat tim idolanya kalah. Selain menuntaskan kegemaran menonton sepakbola, mereka mengunjungi kerabat di sana. Ada saudara Dona di Amsterdam dan kerabat Darius di Swiss. ’’Ceritanya, jalan-jalan sekaligus anjang sana ke keluarga,’’ kata ayah Lionel (5); Diego (3); dan Queenesia (1) itu. Meski bepergian sepuluh hari, mereka tidak mengajak serta anak-anaknya. ’’Memang bukan liburan keluarga. Lagipula, dua anak kami bersekolah,’’ ujarnya. Untuk itu, mereka memercayai sang Oma, ibu Dona, untuk menjaga tiga buah hatinya. Lagipula, lanjut Darius, kunjungan mereka di setiap kota hanya sebentar. Jadi, bukan lantaran ingin berduaan saja. Jika memungkinkan,

DOK JAWA POS

KEDEKATAN. Darius dan Donna selalu menjaga kehangatan rumah tangga.

sudah pasti mereka membawa serta anak-anak. ’’Kasihan kalau ajak anak-anak. Kami repot, mereka pun capek,’’ tambahnya.

Ditanya oleh-oleh, Darius mengaku membawa pulang rasa capai. Tetapi, lanjut dia, yang paling berkesan adalah perjuangannya di negeri yang

terbilang sangat jarang mereka kunjungi. Ada kalanya tidak tahu arah, bahkan nyaris kebingungan apa yang akan dilakukan. (jan/lie/c4/tia)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.