radar tasik edisi 28 mei 2012

Page 7

SENIN, 28 MEI 2012 / 7 RAJAB 1433 H

Satu Lagi Pemenang Umroh Berangkat dari hal 1

malam (27/5). Rombongan KBIH Al-Amin berangkat ke Jakarta sekitar pukul 23.00. Sebelum berangkat, Entis berpamitan dulu dengan istri beserta anak cucunya. Dia pun mengaku telah siap secara fisik melangkahkan kakinya di Makkah. Sebelumnya Entis sempat mengalami sakit sehingga gagal berangkat bersama pemenang umroh lainnya, yakni Ahmad Sofyan dari Cilendek, Cibeureum, Kota Tasikmalaya. Namun kegagalannya itu tidak

menjadi halangan bagi Entis untuk mempersiapkan keberangkatannya bersama rombongan lain. Dia pun bersyukur keinginannya menginjakan kaki di Tanah Suci, Makkah lebih dulu tercapai. Sedianya dia sendiri telah mendaftarkan diri untuk berangkat menjadi jemaah haji namun harus menunggu empat tahun lagi. “Alhamdulilah saya bisa sehat dan saya bisa berangkat. (Sebenarnya, red) saya sudah daftar (daftar haji), tapi empat tahun lagi,” katanya. Dia juga mengucapkan trima kasih kepada Radar Tasikmalaya karena telah menjadi media yang

memfasilitasi keberangkatannya ke Makkah. “Trimakasih juga kepada Radar yang sudah menyeponsori ini,” tutur Entis. Pimpinan Redaksi Harian Radar Tasikmalaya Ruslan Cakra mengatakan Entis merupakan pemenang umroh kedua setelah Sofyan. Pemberangkatan Entis relatif lancar, meski sempat terkendala masalah kesehatan. “Bapak ini kan sempat sakit, tadinya ingin bersama-sama (Sofyan). Tapi mungkin Allah baru mengizinkan hari ini berangkat,” singkatnya saat bersilaturahmi dengan Entis tadi malam. (pee)

Maung Raih Poin di Kandang Macan dari hal 1

Persib berupaya memecahkan keangkeran stadion tersohor yang juga markasnya timnas Indonesia ini. Hasilnya, kedua tim menutup laga panas tersebut dengan skor imbang 2-2 (0-0). Laga berlangsung keras. Tercatat tiga kartu kuning harus dikeluarkan wasit kepada tiga pemain di kedua kubu, antara lain, Noh Alam Shah, Marcio Souza dari Persib dan Ramdani Lestaluhu (Persija). Dengan hasil imbang tersebut, Maung Bandung membawa pulang satu poin dari kandang Macan Kemayoran. Sebenarnya, Persib berpeluang besar memetik kemenangan setelah gelandang serangnya, Atep sukses menjebol gawang Persija Jakarta yang dijaga, Andretany pada menit ke- 46. Namun, tuan rumah, Persija Jakarta, sukses membalas dua gol sekaligus melalui sundulan Ramdhani Lestaluhu pada menit 64 dan Precious Emeujeraye menit 71. Sedangkan, Persib mampu menyamakan kedudukan setelah tendangan first time sang kapten, Maman Abdurrahman menit ke-88. Hasil ini jelas membuat kubu Maung Bandung cukup senang. Sebab tampil di kandang lawan, raihan satu poin merupakan tar-

get realistis yang diusung tim Persib. Meski kemenangan pun masih menjadi tujuan utamanya. Hal tersebut diungkapkan pelatih Persib Bandung, Robby Darwis kepada wartawan saat menyampaikan jumpa persnya di ruang konferensi pers SUGBK Jakarta semalam. ”Ya, secara hasil kami cukup puas, karena bisa memetik poin lagi di kandang lawan. Apalagi, ini laga panas menghadapi Persija, jelas hasil imbang patut kita syukuri,” ujarnya usai pertandingan, Minggu (27/5) malam. Meski demikian, Robby tetap menyoroti konsentrasi para pemainnya. Sebab, di akhir-akhir pertandingan ritme permainan Persib terlihat mengalami penurunan. Alhasil, dua gol pun bersarang di gawang Jendry Pitoy. Sementara itu, pelatih Persija Iwan Setiawan mengaku sangat kecewa dengan raihan yang ditorehkan anak asuhnya. Padahal, pelatih asal Medan itu menilai timnya bisa memetik kemenangan setelah sukses membalikkan keadaan menjadi 2-1. ”Bagi saya, hasil ini merupakan hasil yang buruk. Selamat buat Persib yang bisa mencuri poin. Untuk itu kami akan lakukan evaluasi setelah hasil yang diraih tim setelah pertandingan ini,” ujar Iwan kepada wartawan kemarin.

Gol kapten Persib Maman Abdurrahman, lanjut Iwan, akibat lemahnya konsentrasi para pemainnya saat memasuki menit akhir. Padahal ia menilai, anak asuhnya mampu menutup pergerakan para pemain Persib. Jalannya pertandingan berlangsung ketat. Baik Persija maupun Persib keduanya tampil terbuka. Bahkan terlihat, meski Persib bermain di hadapan para The Jack Mania, (pendukung Persija), Maman Abdurrahman dkk mampu tampil lepas dan seolah tanpa beban. Terbukti Persib mampu mencuri gol, terlebih dahulu lawat Atep (46), setelah pemain asal Cianjur ini berhasil menggocek stopper Persija Precious Emeujeraye. Tapi Persija akhirnya mampu menyamakan kedudukan sekaligus membalikan keadaan menjadi 2-1, melalui gol yang diciptakan, Ramdhani Lestaluhu (64) dan Precious Emeujeraye (71). Memasuki menit akhir babak kedua, kali ini petaka datang bagi kubu Persija. Maman Abdurrahman, sukses menyamakan kedudukan menjadi 2-2 setelah tendangan first time-nya sukses menjebol gawang Persija dimenit ke-88. Hingga peluit panjang dibunyikan pertanda berakhirnya pertandingan, Skor imbang 2-2 tetap bertahan. (asp)

Unggul Dulu, Tegang di Akhir dari hal 1

kemarin (27/5) cukup melegakan hati para pendukung fanatik Persib Bandung. Terlebih di akhir-akhir pertandingan, bobotoh sempat tegang, karena Persib tertinggal 2 – 1 dari musuh bubuyutannya itu. Para pendukung Persib di Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, Viking Galunggung yang nonton bareng di rumah Abah Yana —sesepuh Viking Galunggung— bersorak kala Atep

mampu membobol gawang Persija pada menit ke-47. Harapan Viking Galunggung bahwa Persib bisa mengalahkan Persija pun hampir tercapai. “Namun sayang Persib malah jadi tertinggal 2 – 1,” jelasnya kepada Radar usai nonton bareng di rumahnya di Kampung Cisaro Desa Cipakat Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya kemarin (27/5). Abah Yana mengatakan ketinggalan 2–1 di menit-menit akhir, membuat tegang para

pendukung Maung Bandung. Dia pun sudah pasrah dan akan menyesal kalau saja Persib menelan kekalahan dari klub yang didukung The Jack Mania itu. Untung, sang penyelamat, Maman Abdurrahman mampu menghilangkan ketegangan, dengan golnya di menit-menit akhir babak kedua. ”Yah hasil seri ini lumayan. Kita (Persib) bisa mencuri poin dari pada menelan kekalahan yang menyakitkan,” paparnya. (snd)

Lacak Gas dari Agen ke Pengecer dari hal 8

Mereka tidak bisa usaha, dan itu menyebabkan kerugian bagi masyarakat,” tuturnya. Dijelaskannya, permasalahan gas elpiji sebenarnya bukan hanya tentang kelangkaan, tetapi juga dugaan pengurangan volume. Komisi II sendiri mengaku pernah mendapat pengaduan tentang berkurangnya isi tabung gas dari masyarakat. Tabung yang seharusnya berisi gas 3 kilogram, ketika ditimbang ulang volumenya berkurang. “Banyak sekali keluhan dari masyarkat. Yang biasanya gas 3 kilogram itu bisa cukup hingga

sepekan, tapi sekarang 3 hari saja sudah habis. Sehingga wajar kalau masyarakat dirugikan karena mungkin isinya hanya angin saja,” katanya. Fakta itu, kata Ade, akibat adanya oknum yang melakukan kecurangan dalam pengisian gas. Tabung gas ukuran 3 kilogram tidak diisi di SPBE, melainkan dari tabung ukuran 15 kilogram di rumah. Jika kondisi itu terus dibiarkan, lanjut dia, maka elpiji tidak akan jauh berbeda dengan kasus yang terjadi pada minyak tanah dulu, yakni pengoplosan dengan bahan cair lain. Di bagian lain, Ketua Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak

Bumi dan Gas (Hiswana Migas) Ujang Rusmana menyatakan, pasokan gas elpiji ukuran 3 kilogram sejauh ini relatif lancar, bahkan ada peningkatan permintaan. Soal kelangkaan elpiji di pasaran, dia menduga hal itu akibat adanya peningkatan pembeli di pasaran. Menurutnya, pasokan gas sampai saat ini tidak menemui kendala. Hiswana sendiri belum menerima laporan terkait kelangkaan gas elpiji 3 kilogram di pasaran. Sejauh ini pasokan untuk memenuhi permintaan masih berjalan normal. “Pasokan baik Tasikmalaya kota dan kabupaten maupun Ciamis dan Banjar aman,” tandasnya. (pee)

Ingin Beda, Lanjutkan Kuliah... dari hal 8

Di bagian lain, Kepala Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya H Endang Suherman saat dihubungi

melalui sambungan telepon mengaku belum mengetahui jika ada siswa yang berhasil meraih prestasi gemilang. Meski demikian dia tetap mengucapkan selamat

kepada siswa yang meraih nilai tinggi. Untuk siswa seperti Intan, kata dia, biasanya universitas yang dituju akan memberikan penghargaan tersendiri. (*)

Santap Bubur Awali Jalan Santai dari hal 8

Lanjut Engkus, jalan santai merupakan rangkian kedua setelah pertandingan futsal. Rangkaian ketiga akan dilaksanakan pada 4 Juni dengan kegiatan donor darah sebagai bakti PD kepada masyarakat yang membutuhkan pertolongan. “Minggu kemarin kita sudah menggelar futsal. Sekarang jalan santai, nanti tanggal 4 kita juga ada donor

darah dan puncaknya tanggal 6 Juni nanti di Cikurubuk juga,” paparnya. Di usianya yang baru setahun, Engkus berharap PD Pasar Resik dapat mewujudkan cita-citanya untuk membuat pasar yang bersih, aman dan ramai sehingga bisa menarik lebih banyak pengunjung. Harapan itu sesuai dengan slogan PD Pasar Resik untuk mewujudkan pasar yang bersih, aman, nyaman dan ramai.

Di bagian lain, Kepala Bagian Keuangan PD Pasar Resik Wiwit menambahkan, usia PD Pasar Resik baru satu tahun sehingga wajar bila dalam pelayanannya belum seratus persen sempurna. Yang jelas, kata dia, PD Pasar Resik tetap melangkah pada tujuannya untuk membangun pasar yang maju sehingga dapat memberikan kontribusi yang menopang ekonomi daerah. (pee/mg3)

Tak Ada Kategori Seksi dari hal 8

Di bagian lain, Ketua Badan Legislasi DPRD Kota Tasikmalaya Asep Deni Adnan Bumaeri mengatakan, kunci untuk menyempurnakan Perda 12 dengan perwalkot adalah dengan membentuk gugus kerja. Gugus ini melibatkan tokoh masyarakat, kepolisian, kejaksaan, dan tokoh agama. Kelompok kerja ini di-

perlukan karena tidak semua orang bisa menangkap ruh dari perda tentang tata nilai itu. “Pertama dari aspek hukum kan ada dari kejaksaan dan kepolisian. Kemudian dari sisi nilainilai kan ada para ulama di sana. Nanti nyambung, mana yang perlu diperbaiki, mana yang perlu disempurnakan,” katanya. Gugus kerja nantinya akan mampu bersinergi baik dari segi norma

keagamaan, norma hukum, dan norma sosialnya. Usulan pembuatan gugus kerja dari dewan, kata dia, sebenarnya sudah beberapa kali disampaikan kepada eksekutif dalam setiap pertemuan. Namun, lanjut Asep, respon dari pemkot terkesan lamban, sehingga akhirnya para ulama pada 24 Mei lalu kembali mendatangi DPRD untuk menuntut pelaksanaan perda secara tegas. (pee)

7

Tiga Klub Motor Berkumpul TIGA klub motor di Ciamis, Moonraker, A7X dan Komoci berkumpul setelah mengetahui ada geng motor berulah. Mereka tidak mau muncul anggapan di masyarakat bahwa kelompok motor disamakan dengan berandalan motor.

Gema, ketua Moonraker Ciamis mengatakan tujuan pertemuan untuk membuktikan kepada masyarakat bahwa yang sering berulah dan meresahkan masyarakat ini bukan lah klub motornya, tapi berandalan motor. “Kalau dibiarkan, masyarakat pasti berpi-

kiran, semua klub motor tindakan seperti itu,” ujarnya kemarin (27/5) sore. “Kalau dibiarkan ulah berandalan bermotor, meresahkan masyarakat,” ujarnya. Mereka pun sepakat memerangi berandalan motor, supaya berandalan motor tidak berulah lagi di Ciamis. (yna)

Mobil Anggota Polisi Dirusak dari hal 1

ramai. ”Dengan kejadian itu, saya melaporkannya ke Pospol Cipedes Kota Tasikmalaya,” terangnya. Dia menganalisa para pengendara motor itu memiliki ciri-ciri sebagai anggota berandalan (geng) motor. Motor ditumpangi berboncengan dan lampu depan kawanan motor itu juga mati. ”Hanya itu yang diketahui, karena kejadiannya sangat cepat,” papar Marsidi. Saat dikonfirmasi Radar, kemarin, Pjs Polsek Indihiang AKP Ngadiono didampingi Kapospol Cipedes Ipda Kosasih mengiyakan adanya tindakan perusakan yang dilakukan kelompok bermotor. Namun pihaknya masih melakukan upaya penyelidikan secara intensif, meski bahan keterangan yang diperoleh dari pihak pelapor atau korban sangat minim. LUKA DI PIPI Lima jam kemudian, Bili Darmansyah (16), siswa SMK LPS Ciamis dianiaya kawanan begundal jalanan. Pipi sebelah kiri Bili sobek. Luka itu diduga akibat hantaman keling atau senjata jenis cincin besi yang dipasang di tangan. Bili pun mendapatkan tiga jahitan. Saat itu, dia bersama empat rekannya menggunakan tiga motor hendak pulang ke rumah di Dusun Babakan Kelurahan Sin-

dangrasa Kecamatan Ciamis Kabupaten Ciamis. “Ketika saya mau belok, tiba-tiba datang dari arah Alun-alun menuju Tasik ada sekitar 20 motor. Tanpa basa basi (ada) yang menghantam (kan benda) ke muka saya,” ujarnya saat ditemui di rumahnya kemarin. “Pada kejadian itu, teman-teman saya tidak bisa melakukan perlawanan, karena jumlah mereka lebih banyak. Mereka hampir semua bawa pisau dan golok yang diacungacungkan,” ujarnya. Bili, kemudian dibawa warga sekitar ke rumah sakit, karena mengalami luka. Bili menambahkan, sebelum pelaku memukulnya, memang pelaku sempat menanyakan tentang salah satu nama geng motor. Lalu ciri-ciri para pelaku? Kata Bili, hampir semua dari penumpang motor diduga masih sekolah dan kuliah. “Kalau masalah atributnya, saya tidak lihat ada yang memakai atribut, baik itu jaket, bendera atau stiker di motor yang di pakai mereka,” ujarnya. Asih, ibu Bili mengaku saat kejadian, dia tidak mengetahuinya. Pasalnya lokasi kejadian dengan rumahnya lumayan jauh. “Katanya kejadiannya jam 00.00, “ ujarnya. “Saya juga sudah merasa was-was, pada malam itu, karena meski sudah jam 00.00, tetapi (Bili) belum pulang. Tahu-tahu pulang

sekitar pukul 04.00 dan diantarkan oleh warga depan dengan kondisi seperti ini (bekas luka di wajahnya, red),” ujarnya. DIRAMPOK Masih di Ciamis, sekitar pukul 02.00, seorang anggota Moonraker Ciamis dirampok berandalan bermotor. Saat itu, Dea Haliyanda mengendarai sepeda motor dan mengantarkan saudaranya. Saat dia berada di Jalan Imbanagara, kawasan Gapura Selamat Datang di Kota Ciamis, dia dipepet belasan motor. Sama halnya dengan kasus yang menimpa Bili, Dea juga sempat ditanya kelompok begundal jalanan itu tentang asal geng motor Dea. Namun, pertanyaan tentang nama geng motor —yang ditanyakan kepada Bili dan Gea berbeda. “Beres nanya itu, mereka meminta saya mengeluarkan hape (handphone), ketika dikeluarkan, hape saya diambil dan mereka kabur,” ujarnya. “Ketika kejadian itu, saya langsung lapor ke polisi,” ungkapnya. Menanggapi adanya ulah geng motor, Kasatreskrim Polres Ciamis AKP Shohet SH mengatakan akan menanganinya. “Kami akan menindaklanjuti terkait dengan adanya ulah berandalan bermotor yang meresahkan warga Ciamis ini,” ungkapnya saat dihubungi kemarin. (isr/yna/dem)

Gambar Masih Buram, Wajah Penjahat Tak Jelas dari hal 1

Meski demikian, pihaknya tetap menggunakan gambar rekaman CCTV dijadikan petunjuk penyelidikan. “Tapi kenyataannya dari hasil gambar CCTV beberapa kasus (yang berkaitan dengan tindak pidana, red) yang ditangani dan pas dibuka hasil gambarnya tidak jelas,” lanjutnya. Dengan demikian, kata dia, pemasangan CCTV belum bisa memberikan jaminan keamanan. “Tidak bisa menjamin keamanan,” susulnya. Ketidak jelasan hasil gambar yang dari CCTV, disebabkan banyak hal. Seperti tidak membarukan lensa kamera CCTV meski telah berusia lebih dari lima tahun. “Kualitas PGA-nya atau lensa pengambil gambar, hasilnya tidak jelas,” paparnya yang me-

nyinggung tentang kasus Iis Fatonah dua bulan lalu yang masih belum terungkap. BUTUH AHLI Januar Kencana juga mengatakan salah satu cara agar hasil gambar CCTV bisa jelas harus mendatangkan tenaga ahli di bidangnya. “Harapan saya ada orang ahli dan bersedia membantu polisi,” katanya kemarin. “Tapi sayang ahli itu tidak mempu memperbaiki kualitas gambar. Makanya berharap ada ahlinya,” tambahnya. Belum jelasnya hasil rekaman CCTV, membuat kasus yang ditanganinya (berdasarkan rekaman CCTV) tidak ada yang terungkap. “Belum ada yang terungkap. Hanya sebagai petunjuk saja,” lanjutnya. Sementara beberapa waktu lalu, teknisi CCTV, Egi menyatakan siap membantu pihak kepolisian memperjelas rekaman gambar

CCTV. “Insya Allah sekempuan. Saya akan bantu,” ungkap teknisi CCTV dari CV Cahya Mandiri yang terletak di Asia Plaza Kota Tasikmalaya beberapa waktu lalu. Sebenarnya gambar yang dianggap gelap atau tidak jelas di rekaman CCTV seperti sedang ditangani pihak kepolisian tambah Egi, bisa diperjelas. “Asalkan tahu teknik dan langkah-langkah pengaturannya,” tambahnya. Sementara Ketua Forum Cempaka Asep Suherlan mengatakan pihaknya mendesak pihak kepolisian agar bisa mengungkap pelaku pembunuhan Iis Fatonah. Dalam penanganan kasus tersebut, polisi juga sempat memeriksa hasil rekaman CCTV di sekitar jasad Iis ditemukan. “Masa sampai sekarang belum terungkap? Kan sudah ada CCTV?” herannya. (dem)

Ical Bersafari di Tasik dari hal 1

Suryalaya. Selanjutnya berziarah ke makam sesepuh Ponpes Suryalaya Abah Anom. Kemudian pukul 14.40 Ical akan ke Kecamatan Rajapolah. Di sana akan mendatangi pasar kerajinan dan bertemu dengan para tokoh masyarakat setempat dan UKM di Rest Area. ”Jam 15.00 akan melanjutkan ke Kota Tasikmalaya,” terang dia. Kedatangan tokoh nasional yang akan

mencalonkan pada Pilpers 2014 ini, kata dia, pada dasarnya lebih mengenal masyarakat dan masyarakat mengenal sosok Aburizal Bakrie. Aburizal Bakrie pada kesempatan road show tersebut akan memberikan motivasi dan membeber perjalanan hidupnya yang pahit maupun yang manis. Terutama mendorong masyarakat agar jangan selalu putus asa dalam menghadapi kehidupan apapun. ”Pak Aburizal Bakrie itu pernah jatuh bangun sebelum menjadi seperti ini,” ungkapnya.

Ketua DPD Partai Golkar Kota Tasikmalaya H Noves Narayana mengatakan Ical akan dikenalkan kepada pasangan Drs H Syarif Hidayat-H Cecep Bagja Gunawan SH SSos MH MSi, calon wali kota dan wakil wali kota yang diusung Partai Golkar di Pilwalkot Tasikmalaya 2012 dan bersilaturahmi dengan 400 kader Golkar di Gedung Kusumah. “Kita juga akan perkenalkan (Ical, red) kepada pasangan calon dan kader agar bisa memberikan motivasi dan semangat untuk menang,” tandasnya. (snd/kim)

Plok Plok Plok di Istana Jogja dari hal 1

Karena itu, saat presiden menagih, yang ditagih begitu siapnya. Rupanya, presiden dan para rektor sama-sama semangatnya. Ini seperti tumbu ketemu tutupnya, Anang ketemu Ashanty-nya! Ini juga menunjukkan bahwa dunia perguruan tinggi sebenarnya sudah lama memendam kesumat: melahirkan sesuatu yang bersejarah oleh kemampuan intelektual bangsa sendiri. Bahwa konsep itu bisa lahir begitu cepat pada dasarnya juga karena dunia perguruan tinggi sudah lama melakukan kajian, riset, dan uji coba yang mendalam. Para mahasiswa pun sudah bisa membuatnya. Saya sudah mencoba yang buatan mahasiswa ITS, ITB, ataupun UGM. “Sudah bertahun-tahun mereka memendam harapan: kapan hasil riset itu tidak sekadar berhenti sampai di peti. Mereka sudah lama mimpi kapan hasil kajian itu menjadi karya nyata untuk bangsa. Bahkan, mereka pernah curiga jangan-jangan kepentingan bisnis besarlah yang membunuh bayi mereka “sejak masih di dalam kandungannya. Maka, begitu Presiden SBY memberikan sinyal yang kuat untuk lahirnya mobil listrik nasional ini, para rektor menyala seperti bensin menyambar bara yang menganga. “Kami sampai kurang tidur dan tidak sempat mengajar,” ujar doktor elektro UGM yang terlibat penyiapan konsep itu. Presiden SBY kelihatan amat puas mendengarkan presentasi Mendikbud dan rektor UGM yang mewakili para rektor semua. Presiden juga memberikan komitmen yang kuat untuk kelanjutan proyek ini. Para rektor bertepuk tangan berkali-kali. Kesimpulan paparan akademik para rektor tersebut adalah: kelahiran mobil lisrik adalah suatu keharusan. Kata “keharusan” itu ditulis dengan huruf besar semua. Itu menandakan keniscayaannya. Sedangkan saat yang tepat untuk melahirkannya, kata kesimpulan itu: sekarang juga. Kata “sekarang” itu juga ditulis dengan huruf besar menandakan jangan sampai kita mengabaikan momentum. Terlambat merealisasikannya, kata para rektor, hanya akan membuat Indonesia mengulangi sejarah buruk kita di masa lalu: jadi pasar empuk semata. Kita akan gigit jari untuk kesekian kalinya. “Secara teknologi, SDM, pasar, dan industrial kita mampu melakukannya,” ujar Prof Dr Agus Darmadi, guru besar elektro UGM yang mewakili para rektor menyampaikan

presentasi. Paparan para rektor itu tecermin juga dalam paparan tim Pendawa Putra Petir yang dihadirkan setelah itu. Yakni lima putra bangsa yang siap merealisasikannya. Lima orang ini merupakan hasil seleksi dari lebih dari seribu orang yang mendukung lahirnya mobil listrik nasional. Lima orang inilah yang memenuhi tiga syarat utama sekaligus: kemampuan akademik, pengalaman industri, dan passion untuk mewujudkannya. “ Dasep Ahmadi, engineer lulusan ITB dan berpendidikan luar negeri, sudah lama berada di industri mobil. Kini Dasep mampu memproduksi mesin presisi dan berhasil mengekspornya. Kalau sudah bisa membuat mesin presisi, semua mesin menjadi mudah baginya. Dasep kini lagi menyelesaikan tiga prototipe city electric car. Sudah hampir jadi. Sebulan lagi sudah bisa dikendarai. Bentuknya yang sudah kelihatan mirip Avanza. Sudah dua kali saya mengunjungi workshop-nya. Danet Suryatama, engineer lulusan ITS dengan gelar doktor dari Michigan USA, sudah lebih dari sepuluh tahun menjadi engineer di pabrik mobil AS. Saat pertemuan dengan Presiden SBY itu, Danet baru tiba dari USA. Masih belum mandi. Hampir saja tidak sempat hadir. Pesawatnya dari AS terlambat berangkat. Saya sudah sekali mengunjungi workshop di Jogja yang akan mengerjakan mobil listriknya. Danet menyiapkan prototipe mobil listrik kelas mewah. “Agar jangan ada anggapan mobil listrik itu ecek-ecek,” katanya. Desain mobilnya, yang hanya boleh ditayangkan amat sekilas, membuat penggemar Ferrari bisa iri. Dua bulan lagi mobil ini jadi. Danet sudah siap pulang ke tanah air untuk mengabdikan diri bagi bangsa sendiri. Sudah 20 tahun dia berkarya untuk Amerika. Kini ibunya yang kelahiran Pacitan seperti memanggilnya pulang. Ravi Desai, lahir dan lulusan Gujarat. Ravi ahli dalam energi dan menekuni konversi energi. Ravi kini menyelesaikan konversi mobil lama yang ingin diubah menjadi mobil listrik. Saat meninjau proyeknya di Serpong minggu lalu, saya lihat ada dua sedan Timor di situ. Timor itulah yang dicopot mesinnya, diganti motor listrik. Dua bulan lagi Timor baru itu sudah bisa meluncur di jalan raya. Mario Rivaldi, spesialis sepeda motor listrik. Lulusan Inggris dan Jerman yang pernah di ITB ini bukan baru membuat, tapi sudah membuat. Bahkan, sepeda motornya sudah lulus uji sertifikasi dan sudah

dipatenkan. Mario tidak mau karyanya ini disamakan dengan motor listrik dari Tiongkok yang kini beredar di Indonesia. Kelas motornya yang akan diberi merek Abyor itu jauh di atas yang ada. Tentu, karya empat engineer itu tidak akan bisa disebut mobil listrik nasional kalau komponen buatan dalam negerinya tidak memadai. Itulah sebabnya diperlukan si bungsu dari Pendawa: umurnya masih sangat muda (termuda di antara sang Pendawa), tapi namanya masih harus dirahasiakan. Waktu diminta oleh Bapak Presiden SBY untuk bicara, dia juga hanya bicara seperlunya. Anak Padang ini ahli membuat komponen motor. Dia sudah punya belasan paten motor di luar negeri. Dia juga bersedia pulang. Untuk menjadi pelopor industri komponen motor di dalam negeri. Sudah 14 tahun dia di negara maju, kini saatnya dia kembali. Semangatnya untuk mengabdi pada bangsa sendiri ternyata begitu tinggi. “Dalam satu mobil,” kata sang Sadewa ini, “diperlukan 150 motor”. Kalau satu juta mobil, diperlukan 150 juta motor. Semuanya impor. Satu pabrik gula besar bisa memerlukan 1.000 motor. Apa saja memerlukan motor. Tapi, kita belum bisa membuatnya. Sadewa dari Sumbar inilah yang akan mengubahnya. Kini dia sedang membentuk tim yang kuat. Dia akan keliling perguruan tinggi mencari tenaga yang andal untuk menjadi timnya. Dalam tiga bulan ke depan, prototipe motornya akan lahir di Bandung. Tentu, Sadewa akan memprioritaskan motor untuk mobil listrik nasional lebih dulu. Melihat tekad putra-putra bangsa itu, Presiden SBY tidak bisa menyembunyikan keterharuannya. Wajah, mimik, dan katakata presiden membuat suasana pertemuan sore itu campur aduk: haru dan bangga! Presiden memberikan dukungan penuh pada lahirnya babak baru ini. Misalnya, dukungan regulasi dan insentif. Menperin M.S. Hidayat juga sangat bersemangat. Dia komit memberikan dukungan yang diperlukan. Lantas, kata penutup dari Presiden SBY dalam pertemuan itu seperti sapu jagat: dalam tiga bulan ke depan, konsep regulasi yang diperlukan berikut insentif yang diinginkan sudah harus berhasil dirumuskan. Dan Presiden SBY akan menagihnya. Tepuk tangan pun menggemuruh: plok plok plok! (*)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.