radar tasik edisi 2 juni 2012

Page 17

18

SABTU, 2 JUNI 2012 / 12 RAJAB 1433 H

Disparbud Buat Masterplan Wisata PANGANDARAN - Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) berencana membuat masterplain kawasan Pariwisata Pangandaran. Rancangan konsep destinasi ini sebagai upaya mewujudkan Pangandaran menjadi kawasan wisata dunia. Pernyataan tersebut diungkapkan Kepala Bidang Pariwisata Disparbud Jawa Barat Agus Saputra kepada Radar, kemarin (1/ 6). Menurut dia, proyek pembuatan masterplain seluruh kawasan wisata Ciamis Selatan ini sudah memasuki tahap lelang. “Tidak hanya penataan pantai barat dan pantai timur saja, seperti yang sudah dibuat tim

penataan dari Kabupaten Ciamis, masterplain yang kita buat mencakup seluruh obyek wisata mulai dari Kalipucang sampai Cimerak,” paparnya. Dikatakannya, pembuatan masterplain nantinya akan menjadi acuan pembangunan pariwisata. “Pangandaran termasuk kawasan wisata unggulan di Jawa Barat, sehingga penataannya menjadi prioritas,” katanya. Guna mendukung keberhasilan pengembangan pariwisata di Pangandaran ini, terangnya, Disparbud juga fokus dalam pemberdayaan Kelompok Penggerak Pariwisata (kompepar). “Kita mulai lagi menggalakan Sapta Pesona,” pungkasnya. (nay)

NANA SURYANA / RADAR TASIKMALAYA

ASRI. Beberapa kapal bersandar di pantai Pandaran, kemarin (1/6). Untuk menata wisata, Disparbud akan membuat masterplain Pangandaran.

Angkutan Umum Terkendala Jalan Rusak MENUNGGU Salah satu bus jurusan Cijulang sedang menunggu penumpang di Terminal Ciamis, kemarin (1/6).

IMAN S RAHMAN / RADAR TASIKMALAYA

CIAMIS – Rusaknya jalan menuju Pangandaran dikeluhkan pengemudi angkutan umum. Seperti diungkapkan Didin Nurdin (43) supir bis jurusan PangandaranCijulang, kemarin (1/6). Menurutnya, jarak tempuh Pangandaran-Cijulang yang biasa 30 menit menjadi sekitar 45 menit. Begitu juga waktu tempuh CiamisPangandaran-Cijulang, karena perbaikan jalan yang belum selesai, harusnya menghabiskan waktu

tiga jam, terlambat sampai lima jam. “Hal itu yang menjadi kendalanya, kami berharap perbaikan jalan ke tempat wisata bisa diselesaikan,” tutur Didin saat ditemui di Terminal Ciamis, kemarin. Dia berharap, pemkab secepatnya menyelesaikan perbaikan jalan ini. Dalam pandangannya, jika kondisi ini terus berjalan akan mempengarhui kunjungan wisatawan. ”Kita sangat mengharapkan perbaikan jalan cepat selesai,” pungkas Didin. (isr)

Penyelam Keluhkan Air Laut yang Keruh PANGANDARAN - Kondisi cuaca buruk bukan hanya dirasakan nelayan, para penyelam pun mengaku terkena dampaknya. Kondisi air laut yang keruh dalam beberapa hari terakhir mengganggu aktivitas perburuan mereka. “Airnya keruh terus, pandangan kita di dasar laut jadi terganggu, otomatis hasil tangkapan juga menurun,” tutur Ruri (30), salah seorang penyelam kepada Radar, kemarin (1/6). Bahkan, kata dia, beberapa penyelam terpaksa berhenti sementara waktu melakukan perburuan. Dikatakannya, derasnya arus bawah laut dan angin kencang yang mengakibatkan gelombang tinggi menjadi penyebab

keruhnya air laut. Nana (31), penyelam lainnya mengatakan hal senada. Akibat air laut keruh, dia mengaku libur melakukan perburuan. “Kalau airnya keruh, susah nangkapnya, jarak pandang kita di air terganggu,” kata dia. Nana menjelaskan, ikan-ikan karang dan gurita menjadi target buruan para penyelam. Dengan menggunakan tombak bambu, mereka melakukan perburuan di kawasan perairan cagar alam. Jika sedang beruntung, kata dia, beberapa ekor gurita dan ikan bernilai jual tinggi bisa ditangkap. “Kalau lagi dapat lumayan, tapi sering juga pulang gak dapat apa-apa,” tuturnya. (nay)

NANA SURYANA / RADAR TASIKMALAYA

BERHENTI. Karena kondisi air laut yang kerung, tiga penyelam berhenti menangkap ikan, kemarin (1/6).

NANA SURYANA / RADAR TASIKMALAYA

MAKAN. Orang gila sedang mengais makanan di pinggir jalan.

Jumlah Orang Gila Terus Meningkat PANGANDARAN - Jumlah orang gila di kawasan Pangandaran kembali mengalami peningkatan. Warga berharap Pemerintah Kabupaten Ciamis melalui dinas terkait segera menanggulangi permasalahan orang gila yang selalu berkeliaran di Pangandaran. Termasuk melakukan pengawasan terhadap modus pembuangan orang gila yang disinyalir dilakukan pihak tertentu. “Orang gila mulai banyak lagi dan wajah mereka juga baru, sepertinya mereka baru dibuang ke wilayah Pangandaran,” tutur Dani (34), salah seorang warga kepada Radar, kemarin (1/6). Dani mengatakan, banyaknya orang gila ini mengganggu kenyamanan warga dan wisatawan. “Jelas sangat menganggu. Warga maupun wisatawan juga takut kalau dekat sama orang gila, bagaimana kalau mereka mengamuk? Gak ada yang akan bertanggjung jawab. Ini harus jadi perhatian pemerintah,” tuturnya.

Aceng (39) warga lainnya menambahkan, sepengetahuannya, kawasan hutan jati Emplak di Kecamatan Kalipucang menjadi tempat strategis pembuangan orang gila. “Di Emplak banyak daerah jauh dari pemukiman, jadi leluasa orang-orang tidak bertanggung jawab membuang orang gila. Perhatikan saja banyak orang gila baru terlihat di Emplak, mereka berjalan ke tempat ramai seperti Pangandaran,” tuturnya. Dia berharap, pemerintah memberikan perhatian yang serius terhadap keberadaan mereka. Pasalnya, Pangandaran merupakan kawasan wisata yang banyak dikunjungi wisatawan domestik maupun mancanegara. “Akhir-akhir ini orang gila jumlahnya memang makin banyak, mereka berkeliaran di mana-mana, sangat menganggu dan membuat resah,” tutur Andis Sose, tokoh pemuda yang juga sekjen presidium pembentukan Kabupaten Pangandaran. (nay)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.