radar tasik edisi 10 juli 2012

Page 21

SELASA, 10 JULI 2012 / 20 SYABAN 1433 H

21

Antisipasi Penimbunan BBM dan... dari hal 15

jumlah itu, tiga SPBU diantaranya berada di perkotaan dan empat lainnya berada di luar perkotaan. Selain itu juga, terdapat beberapa agen gas serta satu stasiun pengisian bulk elpiji (SPBE) di Kecamatan Pataruman. “Tidak hanya BBM, ketersediaan pasokan gas untuk ukuran 3 Kg juga akan kita pantau. Kelangkaan gas ukuran tiga kilogram yang sempat terjadi di beberapa daerah di luar wilayah hukum Polres Banjar jangan sampai terjadi di sini. Soal ini juga menjadi perhatian kita juga dan operasi ini hanya kepolisian saja, tidak ada instansi lain,” jelasnya. Dijelaskan kapolres, bentukbentuk penyimpangan yang biasa terjadi adalah penimbunan BBM, terutama untuk BBM bersubsidi seperti premium dan solar. Sedangkan untuk jenis gas, biasanya dilakukan dengan mengurangi volume gas yang ber-

ada di dalam tabung. “Praktik-praktik semacam ini jelas merugikan masyarakat, sehingga harus kita tindak tegas sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Kami berharap bagi

masyarakat yang memiliki informasi mengenai adanya praktik-praktik semacam itu segera laporkan kepada arapat kepolisian terdekat untuk ditindak,” pintanya. (kun)

KUKUN AS / RADAR TASIKMALAYA

UPACARA. Kapolres Banjar AKBP Sambodo Purnomo Yogo memimpin apel kesiapan pelaksanaan Operasi Dian Lodaya 2012 di halaman mapolres, Senin (9/7).

Harga Daging Merangkak Naik dari hal 22

DENI FR / RADAR TASIKMALAYA

KETUA BARU. Kusdiaman terpilih menjadi Ketua KONI Banjar dalam Musyawarah Luar Biasa KONI di Rumah Makan Kari Ayu, kemarin (9/7)

Kusdiaman Pimpin KONI Banjar BANJAR – Drs H Kusdiaman MPd terpilih sebagai Ketua KONI Kota Banjar periode 2012-2013. Kusdiaman terpilih melalui voting dalam Musyawarah KONI Luar Biasa Kota Banjar yang digelar di Rumah Makan Kari Ayu, kemarin (9/7). Kusdiaman menyisihkan seorang kandidat lain yakni, Ajat Darajat. Pada pemilihan itu, dia mendapatkan 16 suara. Sedangkan Ajat hanya empat suara. “Kusdiaman mendapatkan perolehan suara terbanyak dan berhak memimpin KONI Kota Banjar periode 2012-2015,” ungkap pimpinan musyawarah, Endang Kawa. Ketika dihubungi Radar, Kusdiaman menyampaikan terima kasih kepada peserta musyawarah yang telah mempercayakan

amanah kepadanya untuk memimpin KONI Kota Banjar tiga tahun ke depan. Dia berjanji akan memperbaiki keolahragaan Kota Banjar agar lebih berprestasi. Dia juga akan mengonsolidasikan seluruh cabor agar bisa memaksimalkan sumber daya yang dimiliki. Yang paling diharapkan bisa membawa prestasi. “Saya akan targetkan paling tidak bisa lebih meningkatkan prestasi dari sebelumnya di ajang Porda 2014 nanti,” ungkap bapak yang saat ini menjabat sebagai Kepala SMAN 3 Banjar ini. Wali Kota Banjar Dr dr H Herman Sutrisno MM dalam sambutannya menyampaikan, saat ini prestasi olahraga Banjar sangat memprihatinkan di tingkat Jawa

Barat. Meskipun dana yang diberikan pemerintah semakin besar, tetapi tidak berbanding lurus dengan prestasi olahraganya. Tahun sebelumnya, kata wali kota, pemerintah menggelontorkan Rp 200 juta. Sedangkan tahun ini Rp 500 juta. Herman berpesan kepada pengurus KONI baru untuk tidak mempolitisasi olahraga supaya benar-benar bisa berprestasi. Dia berharap, setiap cabor bisa menghadirkan pelatih-pelatih profesional. Pemerintah siap memfasilitasi pelatih agar dimasukan ke dalam tenaga sukwan dan digaji pemerintah kota. “Semoga prestasi olahraga bisa meningkat dipimpin ketua baru,” harap wali kota. (zi)

Direktur Bumdes Neglasari Lama Tak Ngantor dari hal 15

Menurut Lela, banyak nasabah tidak lancar membayar cicilan. Bahkan ada juga yang sudah beberapa tahun menunggak dan sampai saat ini belum membayar hutangnya. “Kami hanya menjalankan tugas untuk melayani nasabah. Kami berharap para nasabah bisa membayar tunggakannya,”

harapnya. Radar pun mencoba menemui Kepala Desa Neglasari Bakin Kusdiana di kantornya, tetapi dia sedang tidak berada di tempat. Radar hanya ditemui sekdes Yayat Kuswanda. Namun sekdes tidak mau memberikan keterangan. Dia hanya membenarkan bahwa direktur bumdes sudah tidak masuk kantor sejak tiga bulan ke belakang.

“Untuk wawancaranya harus langsung bertemu dengan kepala desa. Saya di sini baru satu tahun, takut salah menyampaikan,” ungkapnya kepada Radar. Ditemui di Rumah Makan Kari Ayu, Wali Kota Banjar Dr dr H Herman Sutrisno MM mengatakan, adanya bumdes yang bermasalah karena tidak mengikuti aturan dalam menjalankan ama-

natnya ketika mengelola bumdes. Mereka yang tersangkut penyalahgunaan dana bumdes adalah oknum. Herman juga mengatakan, hal ini harus jadi pelajaran dan shock therapy bagi desa lainnya. “Sudah miliaran saya gelontorkan buat desa. Tetapi banyak kelihatannya yang bermasalah,” ungkap wali kota sambil memasuki mobil dinasnya. (zi)

Sonny Nyaris Masuk Jurang dari hal 15

Endang merupakan pemilik warung yang hanya berjarak sekitar sepuluh meter dari lokasi kejadian. Dirinya melihat persis saat-saat kendaraan nyungsep di bibir jurang. “Untung saat itu tidak ada kendaraan di belakang bus, karena jalur dari arah utara menuju selatan sedang kosong. Di pinggir jalan ini ada pembatas

jalan berupa besi, kalau tidak tersangkut besi sepertinya bus ini sudah masuk ke dalam (jurang),” imbuhnya. Ditambahkan Endang, saat itu para penumpang sempat menjerit ketakutan, ketika bus yang membawa rombongan keluarga pengantin dan hendak menuju pulang ke Kalipucang ini ngeloyor ke belakang. “Mereka berteriak minta to-

long. Namun alhamdulillah busnya nyangkut di pembatas jalan dan dapuran awi (bambu, red),” kata dia. Insiden yang dialami bus PO Sonny Prima jurusan Pangandaran-Tasik ini sedikit mengganggu arus lalu lintas. Selang 15 menit setelah kejadian, petugas Unit Laka Lantas Polres Banjar tiba di lokasi. Petugas langsung melakukan olah TKP dan me-

mintai keterangan sopir bus. Agar tidak mengganggu arus lalu lintas, petugas mendatangkan satu unit derek untuk mengevakuasi bus. Setelah kurang lebih setengah jam, bus berhasil dievakuasi dari bibir jurang Tanjakan Tepung Kerta. Untuk kepentingan penyelidikan, petugas sementara mengamankan bus di kantor Pos Polentas Tanjungsukur. (kun)

Ribet, Warga Ogah Bikin Akta Lahir dari hal 15

Radar, Senin (9/7). Mahasiswi tingkat tiga jurusan ilmu pemerintahan ini mengatakan, dari hasil survei kelompoknya di empat dusun yang ada di Batulawang, pada dasarnya masyarakat ingin memiliki akta lahir, terutama bagi anak-anaknya. “Pada dasarnya, warga ingin sekali membuat akta kelahiran untuk putra-putrinya. Terutama mereka yang sekarang ini akan melanjutkan sekolah dari TK ke SD dan dari anak yang akan masuk ke TK, karena sebagian besar diantaranya belum memiliki akta lahir. Namun karena terganjal beberapa faktor seperti lokasi pembuatan akta yang jauh dan biaya yang dianggap mahal, mereka urung untuk membuat itu,” ujarnya. Oleh karena itu, sambung Mita, dirinya bersama rekan-rekannya mengambil inisiatif mengundang Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Banjar untuk menyosialisasikan pembuatan akta lahir. “Dengan menghadirkan narasumber yang kompeten kami berharap masyarakat yang diwakili para pengurusnya mulai dari ketua RT, RW, kepala dusun dan perangkat desa dapat memahami bagaimana tata cara pembuatan akta kelahiran serta memahami persyaratan apa saja yang dibutuhkan. Hal ini untuk menghapus imej bahwa membuat akta itu ribet,” imbuhnya.

Hal senada diungkapkan Ketua Kelompok KKN STISIP BP di Desa Karyamukti Dede Koswara. Kepada Radar, dia mengatakan, kelompoknya juga menemukan hal yang sama seperti di Desa Batulawang. Bahkan dari hasil survei kajian kebutuhan masyarakat, ada sekitar 35 warga yang berminat membuat akta. Namun lagi-lagi karena terkendala biaya dan persyaratan, mereka urung membuat dokumen penting itu. “Di tempat kami bahkan berharap pelayanan akta bisa dilakukan secara massal. Kalaupun harus melalui mekanisme sidang pengadilan negeri, warga berharap bisa dilakukan dengan cara jemput bola untuk sidang di tempat. Agar lebih jelas, kami pun mengundang Disdukcapil untuk melakukan sosialisasi hal yang sama,” tuturnya. Ditemui usai memberikan materi di Desa Batulawang dan Karyamukti, Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Banjar Drs R Eddy Nurjaman MSi mengatakan, untuk menghindari permohonan sidang akta kelahiran di pengadilan negeri, pihaknya terus menyosialisasikan pengajuan akta kelahiran anak kepada Disdukcapil begitu seorang ibu melahirkan. Pasalnya, untuk permohonan akta kelahiran anak di Disdukcapil dalam kepengurusannya tidak begitu merepotkan. Namun demikian, sambung

mantan Kepala Bagian Tata Pemerintahan Setda Kota Banjar ini, sekarang ini pemerintah telah menjalani MoU dengan Pengadilan Negeri Ciamis untuk memberikan pelayanan sidang di tempat. Pada tahap ini, Kota Banjar diberikan kuota sebanyak 140 pemohon. “Artinya sidangnya di Banjar,” ujarnya. Dijelaskan Eddy, orang tua yang memiliki anak usia satu tahun ke atas harus terlebih dahulu membuat permohonan ke pengadilan. Bagi warga yang akan mengajukan permohonan pembuatan akta harus melampirkan KTP, kartu keluarga, surat nikah dan saksisaksi. ”Selain itu mereka harus membayar biaya administrasi permohonan berdasarkan lokasi tempat tinggal. Untuk pengambilan salinan penetapan, uang legalisir dan materai ditanggung p e m o h o n ,” katanya. Lebih lanjut, dirinya merasa bersyukur dan terbantu dengan aktivitas mahasiswa yang KKN ini. Pa-

salnya dengan difasilitasi oleh para mahasiswa ini, pihaknya dapat dengan gamblang memberikan gambaran tentang tata cara permohonan akta dan arti pentingnya akta kelahiran. “Kami memang sudah melakukan sosialisasi di beberapa desa/ kelurahan. Namun dengan adanya mahasiswa yang KKN ini lebih menegaskan lagi, dan kami juga merasa terbantu,” pungkasnya. (kun)

ungkapnya. Dengan kenaikan itu, terang Ule, omset penjualannya juga tidak naik. “Paling habis 1,2 kwintal saja, sama dengan hari biasanya,” ujarnya. Ungkapan senada juga disam-

paikan Rohman (34), pedagang daging ayam. Menurut dia, harga daging ayam sekarang Rp 28 ribu dari sebelumnya Rp 26 ribu. Kenaikan ini, kata Rohman, tidak serta-merta menaikkan omset jualannya. Pasalnya, kenaikkan ini sudah dari pemasok. “Saya hanya mengimbangi

saja dengan harga dari bandar,” ujarnya. Namun, sambungnya, meski ada kenaikan, para pembeli daging tidak pernah berkurang. “Alhamdulilah, meski harganya naik, tetapi pembeli tidak ada yang protes, semuanya mengerti,” ungkapnya. (yna)

Keberadaan NH Terendus dari hal 22

Sindangkasih,” terang dia kepada Radar, kemarin (9/7). Hingga kini, kata dia, polisi belum memanggil NH. Polisi masih menunggu hasil penyelidikan lebih lanjut dan sedang mengumpulkan bukti-bukti. Karena, NH

juga bukan hanya diduga menipu Bobon. Korban lain juga banyak. Dia pun mengimbau apabila ada yang merasa tertipu dengan ulah NH, segera melapor secara resmi ke polisi. Kasat menerangkan kabarnya bahwa NH memang seorang PNS di Ciamis. Suaminya juga sebagai

PNS. ”Apa dia terlibat atau tidaknya dalam melakukan penipuan, tentunya kami juga masih menunggu dulu. Setelah dipanggil, NH diminta keterangan, apa mengarah atau tidaknya. Jadi, kita beri kesempatan dulu untuk lidik, yang penting semua (informasi, red) kita kantongi,” katanya. (isr)

Jalan Ahmad Dahlan Sering Macet dari hal 22

marudin alias Domay mengaku bisnya kerap terjebak macet. Hal ini membuat dia kerap terlambat sampai di tempat tujuannya. Diakuinya jalan itu memang sempit, karenanya untuk masuk terminal biasanya harus antri satu persatu. Ini untuk menghindari senggolan antar badan bus. ”Bila kena kegores bus, kami juga yang disalahkan. Harapan kepada para pemarkir mobil yang sembarangan, setidaknya bisa memarkirkan mobil satu arah,” ucap Domay. (isr)

IMAN S RAHMAN / RADAR TASIKMALAYA

MACET. Bus terjebak macet akibat adanya mobil yang parkir sembarangan di Jalan Kiai Ahmad Dahlan Kabupaten Ciamis, kemarin (9/7).

Geng Motor Lempari Remaja dari hal 22

menduga pelakunya adalah geng motor, kendati dia tak bisa memastikan dari kelompok mana mereka itu. Untungnya serangan brutal itu tak membuat warkopnya rusak. Karena tak satupun lemparan batu yang ditujukan ke warungnya. Sepertinya, kata Ujang, mereka hanya mengincar ketiga remaja itu. “Hanya satu orang yang bernama Andre luka lecet pada kaki,” tuturnya. Mereka bersama warga sekitarnya sempat berusaha menangkap pelaku. Namun hanya dibalas satu kali lemparan saja, para pelakunya langsung kabur. “Dan saat itu juga langsung dilaporkan ke Polsek (Ciamis, red) untuk ditindaklanjuti,” ungkapnya. Sementara itu, Tegar (20) saat ditemui Radar di rumahnya mengaku tidak mengetahui motif penyerangan mereka. “Saya kurang tahu apa pe-

nyebabnya karena saya juga tidak kenal dengan para pelaku dan tidak pernah memiliki musuh,” ujarnya. Karena itu Tegar mengaku kaget sebab mereka sama sekali tidak dikenal. “Tidak tahu. (Bisa jadi gara-gara, red) kalau ada orang yang berbuat ulah di jalan di daerah ini. Sehingga (pelaku, red) nyangkanya orang sini,” tuturnya. Andre, yang kakinya lecet, mengaku tak mengenal mereka juga

tak tahu apa motif penyerangan mereka. “Saat kejadian itu, saya hanya terkena batu ke kaki dan hanya luka lecet saja,” ungkapnya. Sementara itu, Reskrim Polres Ciamis kepada Radar mengaku baru menerima laporan peristiwa itu sehingga belum melakukan tindakan apapun. “Yang jelas, kami sekarang baru menerima laporan dan kejadian ini masih dalam penyelidikan pihak kami,” ujarnya. (yna)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.