E-paper Surya Edisi 14 Agustus 2012

Page 10

Malang Region HALAMAN 9

SELASA, 14 AGUSTUS 2012

17:33 WIB 04:10 WIB 04:20 WIB

surya.co.id | surabaya.tribunnews.com

PKPRI Sediakan Lima Bus Mudik ke Semarang dan Jakarta

surya/nedi putra aw

TIBA DI MALANG - Wali Kota Malang Peni Suparto menyambut warga Malang dari Jakarta yang ikut dalam program Ngalup Gratis sambil menggendong Ken (1,5), salah satu anak dari pemudik di Balai Kota Malang, Senin (13/8).

MALANG, surya - Bus mudik murah yang disediakan Persatuan Koperasi Pegawai RI (PKPRI) Kabupaten Malang minim peminat. Hingga Senin (13/8) kemarin, tidak ada satu pun pendaftar yang ingin mudik menggunakan bus yang akan diberangkatkan Selasa (14/8) ini. “Ya..bagaimana lagi. Kami sudah sosialisasikan ternyata masih tidak ada peminatnya,” tutur AR Firdaus, Ketua PKPRI Kabupaten Malang,

Senin (13/8). Rute yang ditawarkan mudik murah ini adalah MalangJakarta yang menawarkan harga tiket Rp 150.000, kemudian Malang-Pekalongan Rp 130.000 dan Malang-Semarang hanya ditawarkan Rp 100.000 dengan sasaran PNS dan keluarganya. Firdaus menduga, mudik murah ini tidak diminati karena merupakan program baru. Meski belum ada peminat, lima bus mudik ini tetap akan

disiapkan di depan kantor Pemkab Malang pada Selasa siang pukul 13.00 WIB, karena PKPRI sudah membayar sewa bus yang sebesar Rp 37,5 juta. “Busnya tetap harus datang ke Pemkab Malang. Soalnya sudah kami bayar. Mungkin dua bus yang datang ke Pemkab Malang. Kalau ada yang daftar, tetap kita berangkatkan apa adanya,” tuturnya. Genaro Ngalam Mudik 400 Warga Malang dan Batu

yang bekerja di Jakarta, Senin kemarin tiba di Malang melalui program Genaro Ngalam Ngalup. Mudik bersama dengan armada bus ini diprakarsai oleh warga Malang yang selama ini bekerja di Jakarta. Rombongan pemudik ini terbagi dalam sembilan bus, tiga bus untuk rombongan pemudik asal Kota Batu, empat bus untuk warga Kota Malang dan dua bus untuk pemudik asal Kabupaten Malang. Bus ini, berangkat dari Ja-

karta sekitar pukul 23.00 WIB kemarin, dan tiba di Malang pukul 07.00 WIB tadi pagi. Karim (28), salah satu peserta mudik gratis ini mengaku sangat diuntungkan dengan program ini. Sebab, ia tidak perlu mengeluarkan uang untuk beli tiket kereta atau bus. “Sangat menyenangkan, karena gratis, juga aman dan nyaman,“ ujarnya sambil menunggu jemputan dari Keluarganya di Kota Lama. (st18/iks)

Mendadak Dimutasi ■ Pendukung ER Galang Tanda Tangan batu, surya - Pendukung Eddy Rumpoko (ER) mengatasnamakan Aliansi Masyarakat Batu mencari dukungan dari masyarakat Kota Batu agar wali kota incumbent bisa kembali mengikuti bursa Pilwali Batu pada Oktober 2012 nanti, Senin (13/8). Dukungan tersebut diwujudkan dalam bentuk tanda tangan di kain sepanjang 50 meter. Kain itu dipasang di pojok Alun-alun Batu. Usai memasang kain tersebut, mereka menulis kalimat kekecewaan. Seperti, ‘Tolak Keputusan KPUD Kota Batu’, KPUD dibiayai APBD Rp 7,5 M’, ‘Keputusan KPUD Kota Batu adalah Pesanan Cukong’, ‘KPUD Palsu’. Tulisan tersebut ada di posisi paling atas. Sementara di bawah tulisan itu, para pendukung ER membubuhkan tanda tangan beserta kalimat dukungan. “Tujuan penggalangan ini, kami menolak keputusan KPUD karena cacat hukum. Kami sudah melaporkan anggota KPUD ke polres Malang. Harusnya mereka tidak boleh merangkap jabatan lain,” ujar Kayat, Korlap aksi galang dukungan, Senin (13/8). Mutasi Sementara empat Kepala sub bagian (Kasubag) yang bertu-

mutasi di KPUD ■ Empat Kasubag di KPUD ditelepon BKD pukul 11.30 mengabarkan dimutasi ■ Mutasi digelar dihari sama, pukul 13.00 WIB gas di Kantor KPUD Kota Batu dimutasi mendadak, Senin (13/8). Mereka baru dikasih tahu mutasi tersebut pada Senin pukul 11.30 WIB, dan kemarin di hari sama, sekitar pukul 13.00 WIB langsung dilantik. Para kasubag di KPUD itu, antara lain, Eddy Suprapto (Kasubag teknis), Prabowo (Kasubag Umum), Kasmari (Kasubag program), dan Badrut Tamam (Kasubag hukum). “Saya diberitahu by phone oleh Kepala BKD jam 11.30 WIB. Waktu itu saya mau ngetik untuk penetapan undian nomor calon besok (Selasa, 14/8). Setelah saya diberitahu, saya langsung mencari tempat penyewaan jas. Sampai sekarang saya belum baca suratnya,” kata Eddy Suprapto di Balaikota. Sikap terkejut juga ditunjukkan oleh Badrut Tamam. “Sebenarnya kaget, tapi ya begitulah. Saya sudah dua kali ini didadak

(tiba-tiba diganti),” ujar Badrut yang sudah setahun lebih di KPUD. Kepala BKD Pemkot Batu, Abu Sufyan mengatakan, perpindahan pegawai ini bisa dilakukan setiap saat. Intinya, pindah, mengangkat pegawai adalah kewenangan walikota. Selama masih menjadi walikota, H-1 masa jabatan berakhir pun bisa. Sekarang ini ada 19 pejabat eselon III dan IV, kemungkinan bulan depan ada lagi. Namun, pada 24 Juli lalu, Ketua DPRD Kota Batu Suliadi mengeluarkan surat nomor : 170/240/422.050/2012 yang sifatnya penting terkait pemberitahuan berakhirnya masa jabatan walikota dan wakil walikota 2007-2012 ditujukan kepada walikota. Inti surat itu, selama proses serta tahapan Pemilukada berjalan, Wali Kota diminta tidak mengambil kebijakan bersifat strategis. Salah satunya adalah memutasi pejabat karena bisa mengganggu jalannya pemerintahan. Surat itu ditembuskan kepada Mendagri, Gubernur Jatim, Ketua KPUD, Ketua Fraksi-Fraksi, serta Sekda. “Baperjakat hanya melihat PP 9/2003 tentang wewenang pengangkatan, pemberhentian walikota,” tukasnya. (iks)

surya/hayu yudha prabowo

HUT AREMA - Emha Ainun Najib bersama Kiai Kanjeng dalam peringatan HUT ke-25 Arema di depan Stasiun Kota Malang, Senin (13/8). Emha Ainun Najib memuji Aremania dan Aremanita yang tetap solid meskipun negara sedang kacau oleh konflik kepentingan.

Cak Nun Puji Arema dan Aremania MALANG, surya - Pimpinan kelompok musik Kiai Kanjeng, Emha Ainun Najib, salut dengan Arema dan Aremania. Menurut pria yang biasa disapa Cak Nun ini Arema dan Aremania adalah klub dan suporter sepakbola yang unik dan terbaik. “Saya ini pernah berkeliling sampai ke ujung dunia. Bahkan ke negara jin dan kampung setan pun pernah saya sambangi. Tapi baru kali ini saya mengalami di mana ulang tahun klub sepakbola diisi dengan Tilawatil Quran. Iki jenenge hebat. Di negeri Arab sendiri saja saya gak pernah tahu ada klub seperti Arema yang ulang tahun diisi dengan pembacaan ayat-ayat suci Al Quran,” kata Cak Nun kala menyampaikan tausiyah perayaan perak 25 tahun Arema di depan Stasiun Malang Kota Baru, Senin malam (13/8).

Menurut Cak Nun, Arema dan Aremania sebagai simbol kebersamaan dan kesatuan yang apik. Kebersamaan ini, lanjut Cak Nun, harusnya bisa memberikan dampak positif bagi perkembangan sepakbola Indonesia. “Dan Arema dengan Aremania-nya saya lihat sudah mewarnai sepakbola Indonesia dalam arti positif. Saya ingin Arema dan Aremania tetap tegak di Bumi Indonesia,” ujar Cak Nun yang disambut tepuk tangan meriah ribuan Aremania. Aremania tampak terhipnotis mendengar tausiyah Cak Nun. Ketika ayah dari penyanyi grup band Letto, Noe, ini meminta Aremania duduk, kontan semua Aremania mengikuti dan menyimak tausiyah dengan khusuk. Tidak seperti kebanyakan ustadz yang biasa tampil di TV, Cak Nun memakai

kemeja hitam sederhana. Mengenakan syal Arema, Cak Nun membuat Aremania tertawa serta merenung dengan isi ceramahnya yang filosofis mengenai politik, sepakbola, dan agama, namun tidak sulit kalimat-kalimatnya. “Iso ae Cak Nun. Tausiyahnya dalem tapi bahasanya lugas, membuat kita berkaca pada diri sendiri,” imbuh Agus, salah seorang Aremania Mergosono. Sementara itu, Media Officer Arema LSI, Sudarmaji mengatakan, menghadirkan Kiai Kanjeng di ulang tahun perak Arema sangat tepat. Tausiyah yang diberikan mampu menghibur dan memberi refleksi perjalanan panjang Arema. “kehadiran Cak Nun mampu memberikan pencerahan batin bagi kami semua untuk melangkah ke depan,” tukas Sudarmaji.(st16)

Komunitas Malang Bus Lover

UKT UB Tak Jadi Relawan di Terminal, sampai Dikira Kru Bus Pengaruhi SPP

surya/eben haezer panca

PASAR MURAH - Kasat Lantas Polres Malang, AKP Dwi Sumrahadi Rakhmanto melayani warga yang menyerbu pasar murah, Senin (13/8).

Sembako Murah di Masjid lima hari berturut-turut, terhitung sejak Senin (13/8), ribuan paket sembako diobral dengan harga miring di Masjid Bintang Polres Malang, Desa Karangpandan, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang. Meski ramai, pembagian sembako berjalan dengan tertib. Sebab pembagian sembako telah diatur dengan menggunakan kupon. Kasat Lantas Polres Malang AKP Dwi Sumrahadi Rakhmanto menyebutkan, paket sembako murah itu hanya bisa dimanfaatkan oleh keluarga miskin yang pembelian kuponnya telah dilayani oleh perangkat desa di sekitar lokasi Masjid Bintang. “Hasil penjualan sembako murah ini akan kami sumbangkan ke panti asuhan,” kata Dwi. (st17)

join facebook.com/suryaonline

malang, surya - Universitas Brawijaya (UB) Malang akan memberlakukan Uang Kuliah Tunggal (UKT) mulai tahun depan. Dengan berlakunya UKT ini, mahasiswa hanya diwajibkan membayar uang Sumbangan Penyelenggaraan Pendidikan (SPP). Warkum Sumitro, Pembantu Rektor II UB menyatakan, pihaknya telah siap memberlakukan UKT tahun depan. “Bagaimana pun itu instruksi pusat. Kami harus siap,” kata Warkum, Senin (13/8). Dia katakan, keuangan UB tidak akan mengalami penurunan drastis selama pemerintah mau menanggung seluruh biaya kampus yang dibayarkan mahasiswa dari Sumbangan Pengembangan Fasilitas Pendidikan (SPFP) itu. Dikatakan, selama ini pemerintah hanya menanggung biaya pendidikan UB sekitar 30-60 persen saja. Untuk itu, UB memberlakukan SPFP yang dibayarkan saat mahasiswa diterima di UB. “Semua biaya di UB ini bisa nol rupiah, asalkan pemerintah mau menanggung 100 persen biayanya,” tegasnya. Meski UKT diberlakukan, UB tetap akan memberlakukan SPP proporsional, yakni besaran SPP tergantung pada kemampuan orangtua siswa. Besaran SPP di UB bervariasi dan terbagi dalam tiga kategori, yakni mulai Rp 1,2 juta hingga Rp 8 juta per semester. Sedangkan biaya SPFP mulai Rp 9,5 juta hingga Rp 155 juta. Karena memberlakukan SPP Progresif itu, Warkum yakin keuangan UB masih bisa stabil. (k5)

Jika seseorang suka dengan sesuatu, serasa ingin terus ada di dekatnya. Hal tersebut juga dirasakan Insan Lestario Basuki (27), anggota Malang Bus Lover (MBL). Ia rela bolak balik Malang-Semarang seminggu empat kali hanya untuk memuaskan diri menikmati bus kesayangannya.

I

a mengisahkan, kejadian tersebut terjadi empat tahun yang lalu, ketika ia masih cinta mati dengan bus PO Nusantara, jurusan MalangSemarang. Tanpa alasan yang jelas, Insan ingin menyukai bus Nusantara. Bahkan ketika pagi turun di terminal Semarang, siangnya ia kembali menaiki bus yang sama. Kejadian inilah. yang membuat Insan mulai dekat dengan bus tersebut dan sangat suka dengan bus. “Ketika naik bus tersebut, saya merasa nyaman, tenteram,” ujarnya. Insan mengaku suka dengan PO Nusantara, karena memang bus ini cepat tapi tidak ugalugalan, serta interior bus juga sangat terawat. “Saat perjalanan, saya lebih sering memilih duduk di depan, supaya benar-benar bisa menikmati perjalanan,” ujar Insan, ketika ditemui di rumahnya di Jalan Venus no 34.

Kesukaan Insan akan bus ini, diceritakannya dengan beberapa teman sejawatnya, hingga beberapa dari mereka ternyata mempunyai hobi yang sama. Tepat tanggal 14 Maret 2008, mereka sepakat membuat komunitas Malang Bus Lover. Kini anggota MBL sebanyak 50 orang, dengan anggota aktif sebanyak 35 orang. Adanya komunitas ini, membuat Insan lebih banyak mengenal tentang bus, mulai dari sisi PO-nya, karoseri, mesin bus dan beberapa merchandise-nya. “Asyik juga ketemu beberapa teman yang suka dengan bus lain, jadi bisa saling memberikan pengetahuan,” tutur Insan. Biasanya, untuk saling memberikan pengalaman ini, dilakukan anggota komunitas pada Jumat, di warung kopi terminal Arjosari. Komunitas ini menamainya dengan kegiatan kopi darat.

surya/lailatul mauludiyah

Penggemar Bus - Anggota Malang Bus Lover berpose bersama usai menggelar aksi sosial bagi takjil. “Di kegiatan kopi darat ini, sering kali membahas setiap bus yang lewat di depan kami, atau menceritakan kebiasaan beberapa sopir yang ngebut dan yang pelan,” cerita Insan. Selain kegiatan tersebut, mereka juga sering melakukan kunjungan ke beberapa PO bus, bahkan menggelar jambore dengan beberapa PO bus. Adanya komunitas ini, juga sering kali dijadikan sasaran bagi penumpang bus yang merasa tidak nyaman dengan pelayanan bus. Untuk itu, MBL jadi perpanjangan lidah guna menyampaikan keluhan kepada PO yang dituju.

Relawan Menjelang Lebaran seperti saat ini, beberapa anggota dari komunitas turun menjadi relawan di beberapa PO untuk membantu mengatur penumpang bus agar tertib. Di terminal bus Arjosari, komunitas ini juga memasang spanduk imbauan agar penumpang bus berhati-hati. “Bahkan kami sering dikira penumpang sebagai kru bus,” ujarnya. “Saat ramai mudik seperti ini, kami berharap semua PO tidak hanya mengutamakan keuntungan saja, namun juga mengutamakan kualitas layanan,” harap Insan. (lailatul mauludiyah) follow @portalsurya


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.