Surya Edisi Cetak 28 September 2010

Page 14

11

Sambungan

Siaga... n

DARI HALAMAN 1

Peserta latihan fisik itu adalah para anggota yang tidak seimbang antara berat badan dan tinggi tubuhnya. Umumnya, berat badan mereka di atas 80 kg padahal tingginya sedang. “Ini program dari Polri, tapi di Jatim baru pertama kali dilaksanakan. Ada 80 anggota yang mengikuti kegiatan ini, 60 personel dari Brimob dan 20 personel dari Polres Kediri Kota,” ujar Wakil Kepala Satuan (Wakasat) Brimob Polda Jatim, AKBP Waris Agono, Senin (27/9) pagi, ketika membuka latihan tersebut. Menurut Waris, kegiatan itu merupakan salah satu upaya mengubah penampilan fisik anggota Polri, sehingga menjadi lebih baik dalam pandangan masyarakat. Melalui latihan, diharapkan ukuran fisik para peserta kembali ideal seperti

Bebas, ... n

DARI HALAMAN 1

gelak tawa, sementara kemunculan Wahono yang akrab disapa Bawor, 31, warga Jalan Imam Bonjol, Gang Durian 2, Gedong Air, Tanjungkarang Bara, diiringi tangis haru. Ya, Wahono alias Bawor, pria yang ditangkap Densus 88 Antiteror, Senin (20/9) lalu, menyusul penggerebekan para tersangka teroris pelaku perampokan Bank CIMB Medan, kini dibebaskan. Ia tidak terbukti terlibat aksi terorisme setelah diperiksa selama 7x24 jam. Sementara adiknya, Anton Sujarwo yang juga ditangkap akhirnya resmi menjadi tersangka teroris dan kini ditahan di Mako Brimob, Depok. Namun, rasa bahagia lepas dari jeratan hukum tampaknya tidak sepenuhnya dirasakan Bawor. Terutama jika mengingat bahwa adiknya masih ditahan dan ia telanjur batal menikah karena penangkapan itu. Bawor ditangkap Densus saat memberikan surat undangan pernikahan kepada temannya, Iwan ‘Vespa’ di Susunan Baru, Tanjungkarang Barat. Sedianya Bawor menikahi Siti Alianti alias Lia, 31, Rabu (22/9). Namun, dua hari sebe-

Terjepit... n

DARI HALAMAN 1

Bunda Sidoarjo ini pun menjerit kesakitan. "Aurel menjerit dan menangis ternyata kakinya masuk ke eskalator,” kata Rivai. Rivai berusaha menolong dengan menarik kaki Aurel, namun terlambat sebagian kaki dan sepatu Aurel sudah masuk ke dalam eskalator. “Sepatunya sampai hancur,” lanjut Rivai. Petugas keamanan yang datang ke lokasi langsung memberikan pertolongan. Korban kemudian dilarikan ke RS Adi Husada Undaan.

Bantah... n

DARI HALAMAN 1

dituduh mencuri. Tidak jelas hal apa yang memicu tuduhan itu. “Waktu saya dibawa ke dalam gudang, dan uang saya dirampas,” tutur Ubaidillah saat ditemui Surya di rumahnya, Senin, (27/9). Kepala toko, Indra Catur, 24, warga Jalan Ahmad Yani, Bondowoso, ngotot menuduh mereka mengutil, tetapi kedua bocah itu mati-matian membantah. Akhirnya, untuk membuat keduanya kapok, Indra menyuruh mereka

Penghasilan... n

DARI HALAMAN 1

RW saja disebut bahwa dana penyelenggaraan pemilihannya mencapai Rp 20 juta. Petugas kepolisian yang dikerahkan untuk menjaga pemilihan RW di empat tempat di sana, sampai mencapai satu peleton (sekitar 30 personel). Uang besar dikeluarkan, tentu karena hasil besar akan didapat. Di sebuah RW di kawasan Dolly yang mengadakan pemilihan pengurus, Minggu (26/9) lalu, pengurus terpilih (terutama ketuanya) kabarnya mendapatkan keuntungan berupa setoran sekitar Rp 200.000 per malam. Setoran berasal dari wisma-wisma prostitusi dan rumah-rumah karaoke yang beroperasi di sana. Warga Kelurahan Putat Jaya, Selamet, mengatakan, pema-

SELASA, 28 SEPTEMBER 2010

semula ketika mereka baru masuk di lembaga kepolisian. “Dengan berat badan yang ideal, otomatis pelayanan terhadap masyarakat menjadi maksimal,” ujar Waris. Menurut dia, tantangan aparat kepolisian saat ini jauh lebih besar dibandingkan sebelumnya. Sebab, seperti diketahui para pelaku kejahatan dewasa ini sudah sangat terlatih. Selain aksi teror, pelaku perampokan pun memiliki kemampuan fisik yang tak kalah sigap dengan aparat kepolisian. “Jangan sampai polisi malah kalah dengan mereka (penjahat),” jelas Waris. Kata Waris, dirinya tidak menginginkan anggotanya memiliki bentuk tubuh yang tambun dan bergerak lamban. Sebab, kondisi ini akan dimanfaatkan pelaku kejahatan untuk meresahkan masyarakat dan menyerang aparat. Latihan itu sekaligus mengembalikan kepercayaan ma-

syarakat pada kinerja aparat kepolisian dan menciptakan rasa aman. “Latihan ini juga untuk membuat anggota lebih siap dan sigap dalam menghadapi kemungkinan ancaman dari luar, termasuk aksi teror.” Sebanyak 80 anggota yang gendut itu akan dikarantina selama 10 hari di markas Brimob Kompi I Kediri. Mereka akan mendapat gemblengan secara fisik, seperti lari, push up, sit up, dan latihan fisik lainnya. Mereka juga akan mengikuti latihan khusus untuk menghadapi serangkaian aksi teror, seperti latihan menembak, antisipasi aksi huru-hara, latihan mengendarai sepeda motor taktis dan lain-lain. Selama penggemblengan, pola makan mereka pun akan diatur ketat, tidak boleh sembarangan. “Selama mengikuti latihan, anggota tidak boleh jajan di luar,” pesan Waris. Postur tubuh ideal anggota Polri, menurut dia, jika tinggi

badannya dikurangi 110 akan ketemu angka di bawah 80. “Kalau badan polisi terlalu gemuk, masyarakat akan ragu dengan kemampuan polisi ketika meminta bantuan. Bagaimana tidak, untuk membawa badannya sendiri saja sudah kesulitan, kok akan membantu. Tapi, kalau tubuhnya singset kan enak dilihat,” terangnya. Salah satu anggota polisi yang bertubuh tambun, Brigadir Satu Amang Hendrawan, mengakui kelalaiannya dalam menjaga pola hidup. Akibat kurang berolahraga, dia mengaku tak bisa bergerak lincah seperti layaknya yang diharapkan sebagai anggota polisi. “Saya memang kurang olahraga,” katanya tersipu. Secara terpisah, Wakapolres Kediri Kompol Kuwadi mengatakan, diikutkannya anggota polisi lalu lintas (polantas) yang berbadan gemuk pada latihan tersebut, karena polantas termasuk jajaran terdepan dalam melayani

masyarakat. Karena itu, penampilan dan kegesitannya menjadi sorotan masyarakat. Sementara itu, anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Novel Ali, mengatakan, penggemblengan kembali fisik anggota kepolisian memang diperlukan, tapi kegiatan itu dinilainya bukan yang terpenting untuk polisi. Latihan intelijen dinilai Novel lebih penting daripada latihan fisik untuk saat ini. Alasannya, dengan kemampuan intelijen yang baik, polisi bisa melakukan pendekatan budaya daripada pendekatan fisik. "Bukan berarti tidak penting, ini (tubuh tidak gemuk) penting untuk bergerak cepat, tapi bukan yang mutlak. Karena justru yang paling penting dilakukan polisi adalah pendekatan budaya seperti sosialisasi, bukan kekerasan fisik," kata Novel Ali seperti dikutip detik.com, Senin (27/9). Menurut dia, intelijen merupakan basis dari semua kepolisian. "Jadi

lumnya ia ditangkap. Padahal, persiapan pernikahan rampung dan surat undangan sudah disebar. Demi acara pernikahan tetap berlangsung, keluarga Bawor dan Lia sepakat untuk menikahkan Lia dengan Teguh Subagio, 25, adik tiri Bawor. Pernikahan Teguh dan Lia akhirnya berlangsung seperti direncanakan, Rabu (22/9) sekitar pukul 10.00 di rumah mempelai wanita, di Jalan Pulau Seribu, Kelurahan Way Dadi. Resepsi pernikahan baru diadakan, Minggu (26/9), bertepatan saat Bawor dibebaskan dari Mako Brimob. Wagiman yang merupakan paman Teguh dan Bawor sebelumnya mengungkapkan, pihaknya kaget atas kejadian yang menimpa keponakannya. Bahkan, kata Wagiman, dirinya sempat berpikir membatalkan acara pernikahan itu. Namun, berdasarkan hasil musyawarah bersama di antara kedua belah pihak akhirnya disepakati pernikahan diteruskan. Dirinya memberikan opsi kepada dua keponakannya untuk menggantikan posisi Bawor. Teguh akhirnya bersedia bersanding dengan Lia. “Sebenarnya kami hendak membatalkan acara pernikahan, tapi dengan pertimbangan undangan yang sudah disebar dan biaya yang

dikeluarkan kami sepakat nikah diteruskan,” tutur Wagiman seusai ijab kabul. Lia sendiri santai menyikapi pernikahannya yang akhirnya bersanding dengan pria pengganti. “Jodoh saya mungkin Teguh, bukan Wahono,” katanya kepada wartawan beberapa hari lalu. Dia menambahkan, sebelum akad nikah, dirinya menegaskan kepada Teguh bahwa pernikahan itu harus diniati untuk selamanya. Jadi, tidak sekadar menutupi malu karena undangan telanjur disebar. “Saya tegaskan kepada Teguh, jika pernikahan tersebut hanya untuk satu dua hari, mending nggak usah. Teguh pun setuju,” paparnya. Lia mengaku tidak suka pacaran, sehingga ia tetap bahagia kendati dinikahi Teguh yang baru dikenalnya. “Kalau memang suka, datang ke rumah dan berbicara kepada orangtua. Jika orangtua saya setuju, saya juga setuju,” bebernya. Begitu pula proses yang dijalani Wahono alias Bawor ketika meminangnya untuk menjadi istri. Ny Nariah, ibu Bawor dan Anton, berulang kali mengatakan, kedua anaknya tidak mungkin terlibat peristiwa perampokan atau terorisme seperti yang dituduhkan polisi. Sejak kecil, kedua anaknya tersebut sangat rajin dan taat menjalankan perintah agama. Kedua

putranya sejak kecil tinggal bersama kakek dan neneknya di Kutoarjo, Jateng. Wahono telah tinggal di Kutoarjo sejak usia lima tahun, sedangkan Anton menyusul kakaknya saat menginjak pendidikan di kelas IV SD. Istri almarhum Sunardi itu mengatakan, kedua anaknya telah ditinggal bapaknya sejak tahun 1984. Nariah kemudian menikah lagi bersama Sukadi dan memiliki enam anak, termasuk Teguh yang akhirnya menikahi Lia. Sementara itu, keluarga Bawor mengaku belum menerima kabar resmi dibebaskannya Bawor. Hanya saja, mereka sempat mendapat telepon dari seorang lelaki yang mengaku sebagai pengacara, Minggu (26/9) malam. “Ada orang mengaku pengacara telepon sekitar pukul 22.00 WIB. Katanya, mas Bawor akan dibebaskan dalam waktu dekat. Tapi, untuk mas Anton, kemungkinan bebasnya kecil,” kata Yana, adik Bawor, Senin (27/9). Ayah tiri Bawor, Sukadi, menyatakan rasa syukurnya atas berita kebebasan Bawor. “Alhamdulillah kalau memang tidak terlibat. Kami senang mendengar kabar ini.” Sukadi enggan berbicara banyak mengenai keadaan Bawor. Ia menegaskan bahwa

sampai Senin (27/9), Bawor belum menginjakkan kaki di rumahnya. Seperti diketahui Mabes Polri melepaskan lima orang yang diduga pelaku teroris dan terkait perampokan Bank CIMB Niaga Medan, salah satunya Wahono alias Bawor. “Awalnya kita menangkap mereka karena ada cukup bukti, seperti keberadaan mereka saat kejadian dan lainnya. Tapi, setelah tujuh hari pemeriksaan ternyata tidak ditemukan cukup bukti. Jadi sejak hari Minggu, 26 September 2010 kelimanya dibebaskan dan dipulangkan ke daerah asalnya,” kata Wakil Kadiv Humas Polri Brigjen Ketut Untung Yoga Ana di Mabes Polri, Jakarta, Senin (27/9). Sementara dari 16 tersangka teroris yang dibawa ke Jakarta, sebanyak 13 teroris lainnya resmi ditahan di ruang tahanan Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, sejak Minggu kemarin. Di antara 16 nama tersebut, tiga di antaranya adalah tersangka teroris yang tewas yaitu Dani alias Ajo, Yuki Wantoro alias Rozak, dan Ridwan alias Iwan. Adapun ke-13 teroris yang resmi ditahan termasuk Nibras Hud alias Arab alias Amir, warga Jl Anggur Kidul Dalem, Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan. n her/tribunlampung

Rivai mengaku belum melihat langsung jari mana saja yang terluka. Ia tidak tega melihat kejadian yang menimpa anaknya. Namun, menurut keterangan dokter, kata Rivai, tiga jari kaki anaknya itu remuk. "Jari mana saja saya belum melihat, saya tidak tega,” ujar Rivai yang saat kejadian hendak mencari bahan desain grafis di Hi Tech Mall. Rivai mendapat informasi jari kelingking kaki Aurel yang hancur akan diamputasi, sementara dua jari lainnya juga terluka parah. Penuturan Rivai, saat ke Hi Tech Mall putrinya memakai rok yang tidak menjuntai ke bawah dan memakai sepatu.

Sementara itu, manajemen Hi Tech Mall yang dihubungi mengatakan, pihaknya akan bertanggung jawab terhadap kejadian itu. “Kami akan mengganti biaya pengobatan,” kata Manajer Hi Tech Mall Ruddy Sukamto, kemarin. Menurutnya, kejadian tersebut tidak diduga dan tidak diinginkan. Pihaknya setelah mendapat laporan langsung memberikan pertolongan. “Petugas sekuriti yang berada di dekat lokasi langsung memencet tombol untuk menghentikan eskalator,” paparnya. Terkait apakah eskalator tersebut masih layak, menurutnya setiap hari ada petugas yang memeriksa kelayakan eskalator.

Kalau ada yang kurang atau tidak layak maka akan diperbaiki atau tidak dioperasikan. “Sudah ada petugas yang memeriksanya setiap hari,” tambahnya. Selain itu, pihaknya juga memberikan imbauan yang ditempel di dekat lokasi eskalator, yang ditujukan khususnya kepada orangtua dan anak-anak agar berhati-hati dan orangtua selalu mengawasi anaknya setiap lewat eskalator. Sementara itu, hingga tadi malam korban masih dalam proses operasi di rumah sakit. “Kami menunggu laporan dari tim dokter. Operasi dimulai pukul 18.00,” terang Humas RS Adi Husada, Johan Susanto ketika

dihubungi, Senin (27/9) sekitar pukul 21.00 WIB. Pihak rumah sakit menjelaskan saat tiba di UGD, balita yang menjadi korban eskalator Hi Tech Mall tersebut dalam kondisi parah. Tiga jari kaki kirinya terluka parah. “Tindakan di UGD sifatnya darurat. Kalau kemudian diputuskan operasi artinya kondisinya memang parah. Tapi, hingga sekarang belum ada laporan detail mengenai kondisi yang sesunguhnya. Yang bertugas dr Bagio. Berapa kedalaman luka atau penanganan operasinya bagaimana, mungkin besok pagi (hari ini) kami jelaskan,” tambah Johan. n iit/fai

saling jotos dan jewer telinga secara bergantian. Tentu saja mereka mengalami kesakitan, karena pukulan dan jeweran itu harus dilakukan dengan sungguh-sungguh. “Ada lima kali jontosan. Sebab kalau tidak keras. Pukulan itu disuruh diulangi,” kata Ubaidilah yang di pipinya masih tersisa lebam. Ubaidilah berani ngotot bahwa ia masuk toko tidak untuk mencuri, melainkan membeli makanan kecil cokelat. Ia mengatakan di sakunya ada uang Rp 40.000, sedangkan Syaiful mengantongi Rp 5.000.

“Saya tidak mau mencuri, melainkan mau membeli,” kata sembari menunjukkan pipinya yang masih lebam dan bengkak. Setelah hukuman selesai, kedua bocah malang ini disuruh pulang. Mistro, 70, orangtua Ubadillah mengatakan, dirinya marah ketika mengetahui anaknya diadu dan diperlakukan seperti hewan oleh karyawan toko itu. “Tak terima saya, pokoknya pelaku harus dihukum,” kata Mistro. Khawatir menjadi sasaran amukan orangtua kedua bocah dan warga, akhirnya seluruh karyawan toko itu kabur ke Mapolres Bondowoso untuk me-

minta perlidungan keamanan. Sementara itu, Indra Catur mengakui bahwa ia telah menghukum dengan cara menyuruh untuk saling memukul dan menjewer secara bergantian. Menurutnya, pemberian sanksi itu dilakukan agar kedua bocah tertangkap mencuri itu tidak mengulangi perbuatannya. Namun, ia yakin bahwa kedua bocah itu tidak datang ke tokonya untuk membeli, melainkan mencuri. “Yang saya tahu, bocah itu sudah empat kali mencuri,” kata Indra Catur saat ditemui di ruang tahanan Mapolsek Grujukan. Kapolres Bondowoso AKBP

Bonny Djianto melalui Kapolsek AKP Karsiyanto punya pendapat berbeda soal benar tidaknya kedua bocah itu mencuri. “Ini tidak bisa dikatakan mencuri, karena mereka belum keluar dari dalam toko,” kata Karsiyanto. Sementara itu, kata Karsiyanto, setelah melakukan pemeriksaan, pihaknya juga telah menetapkan Indra Catur sebagai tersangka dan dijerat dengan Undang Undang 23 tahun 2003 pasal 80 Ayat 1 tentang perlindungan Anak dan subsider 351 KUHP. Dengan sangkaan itu, Indra terancam hukuman lima tahun penjara. n izi

sukan dari setoran memang benar adanya. Uang tersebut didapatkan dari tarikan kepada tiap tamu wisma yang akan `memakai` PSK. Jika ada satu tamu menggunakan jasa PSK, ia dikenai tarikan sebesar Rp 10.000. Siapa yang bertugas menarik? Katanya adalah anggota Perlindungan Masyarakat (Linmas) yang dibentuk oleh RW. “Kalau di Dolly kesepakatannya, per wisma setor Rp 25.000, bukan per tamu. Tapi, di satu RW di wilayah Jarak, per tamu dikenai tarikan Rp 10.000. Semua itu dengan alasan untuk biaya keamanan,” katanya. Bagi PSK sendiri, “usaha“ yang digelutinya bisa membuatnya sampai meraup puluhan juta, begitu juga dengan mucikari. Bahkan mucikari yang merangkap berjualan mi-

numan keras (bir) bisa meraup keuntungan berlipat. Dalam sehari jika kondisi ramai, setiap wisma bisa menghabiskan 3 kerat minuman keras (bir). Dari setiap botol bir ini, sang mucikari bisa mengambil keuntungan hingga Rp 10.000 dan bahkan lebih, tergantung keroyalan para pelanggannya Tidak hanya tarikan untuk keamanan. Aparat pemerintah atau pemimpin lembaga kemasyarakatan bisa meraup uang dari pengurusan sejumlah prosedur atau pengaturan keamanan yang harus dipenuhi para mucikari. Di awal mendirikan wisma, misalnya, para mucikari harus membayarkan tarikan izin usaha yang besarnya Rp 2 juta per wisma. Uang ini dibayarkan kepada RT/RW setempat. Itu pun masih tergolong standar

biaya lama. “Kabarnya dari RW uang ini juga untuk diteruskan ke aparat di tingkat musyawarah pimpinan kecamatan (muspika),” kata Han, salah seorang mucikari, beberapa waktu silam. Meski dikatakan tarikan wajib, namun Han tidak bisa menunjukkan bukti aturan seperti peraturan daerah yang mewajibkan aturan tersebut. “Pokoknya disuruh bayar saja, saya gak tahu aturannya,” seloroh Han. Izin saja tidak cukup untuk melanggengkan bisnis wisma. Setiap tahun para mucikari ini juga harus mengeluarkan uang ratusan ribu rupiah untuk pemutihan usaha rumah bordilnya. Jika di pertengahan operasional, wisma beralih tangan ke orang lain, sang mucikari yang baru

juga harus mengeluarkan sekitar Rp 225.000 untuk alih kelola itu. Jumlah ini belum termasuk tarikan-tarikan kecil seperti membayar semacam kertas pengumuman berlaminating yang berisi tulisan tentang kesepakatan bersama antar RW mengenai hal-hal tertentu. Atau membayar plakat-plakat untuk ditempel di dinding wisma seperti plakat bertulis ‘TNI dilarang masuk tempat ini’. “Untuk aturan dan plakat itu kami harus membayar masingmasing Rp 50 ribu,” terang Han dengan menunjukkan aturan yang dimaksud. Bagaimana jika menolak membayar aturan itu? Menurut pria beruban ini, para mucikari yang mokong itu harus siapsiap saja mendapat teguran atau dicabut usahanya. Lurah Putat Jaya, Bambang

jangan melulu dikaitkan dengan kekerasan dan fisik," ujarnya. Pemaksaan latihan fisik untuk mengembalikan bentuk tubuh para polisi itu menunjukkan pola kerja polisi yang reaktif, bukan preventif. "Ini kan sepertinya kita jadi reaktif, kalau ada apa-apa baru berlatih. Justru lebih penting latihan intelijen," kata dia. Selain itu, hal penting lain yang

'New'... n

DARI HALAMAN 1

ini masih disebut sebagai Clash of the Titans (Bentrok Dua Raksasa), terutama jika menengok rekor dan sepak terjang kedua klub di Eropa di masa lalu. Sejarah kedua klub di Liga Champions memang tak bisa dipandang sebelah mata karena total 11 trofi sudah mereka dapatkan, masing-masing empat bagi Ajax dan tujuh untuk Milan. Bagi Ajax, laga ini harus mereka menangi setelah di laga sebelumnya Siem de Jong dkk takluk 0-2 di tangan raja Liga Champions yang lain, Real Madrid. Sementara bagi Milan, mereka berharap kembali melanjutkan start bagus setelah menang 2-0 dari Auxerre di partai pembuka grup pekan lalu. Dari tradisi, Ajax selalu mendapat hasil positif jika melawan tim-tim Italia. Sayangnya, di dua pertandingan terakhir mereka selalu menuai hasil buruk dan parahnya lagi, dua kekalahan itu didapat dari AC Milan di fase grup Liga Champions. Bagi Clarence Seedorf dan Zlatan Ibrahimovic, mereka akan kembali ke klub yang membuat mereka terkenal di awal karier. Seedorf, yang sudah memenangi Liga Champions bersama Ajax, Madrid, dan Milan, memulai kariernya di Amsterdam dalam usia 16 tahun, 1992 silam. Sementara Ibra, dia menjalani debutnya di turnamen tertinggi di Eropa itu bersama Ajax, 2002. Seedorf mengaku tidak sabar

Iseng... n

DARI HALAMAN 1

milik Hariyanto terbakar 55 persen. Sedangkan dua motor lainnya, yaitu Yamaha Vega milik Johar dan Honda SupraFit milik M Saat sempat diselamatkan sebelum terjilat api. Ceritanya bermula ketika sejumlah buruh tani asal Desa Curah Dukuh, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan, mendapat borongan pekerjaan memanen padi di Jl Arilangga Kota Pasuruan. Mereka berbarengan naik tujuh motor itu. Sampai di lokasi, motor itu diparkir di lahan yang cukup untuk parkir dan terlihat dari petak sawah yang dipanen. Rupanya lahan itu juga dipakai menumpuk jerami kering. “Kami parkir di atas jerami itu,” terang Hariyanto. Karena motornya dapat diawasi dari jarak 250 meter, mereka tenang bekerja. Namun, pukul 12.00 WIB, mereka dikejutkan api yang membubung dari tempat motor diparkir. Pekerjaan memanen padi itu langsung mereka tinggalkan. Mereka langsung berhamburan lari menghampiri lokasi motornya. “Saya dan teman-teman yang lain berlarian dan berteriak kebingungan. Karena areal persawahan, banyak lumpur, kami tidak dapat secepatnya tiba di lokasi. Kami jatuh bangun dan terpeleset berkali-kali karena saking bingungnya melihat nyala api yang terus membesar,” urai Hariyanto. Dibantu warga setempat,

Hartono tidak heran dengan terjadinya kekisruhan dalam pemilihan RW di wilayahnya. Menurut Bambang, hal itu sudah biasa sejak dulu. Dia mengakui, potensi pendapatan yang bisa diterima sebagai pengurus RW membuat pemilihan RW menjadi sangat diperebutkan sehingga bisa terjadi ketegangan dan bahkan keributan. “Itu sudah biasa di sini, sejak dulu juga seperti itu. Kalau di tempat-tempat lain, orang justru berusaha menghindar untuk jadi pengurus RW karena malah menambah beban,” ujar Bambang yang mantan Lurah Petemon itu. Namun, Bambang membantah kalau selama ini pihaknya menerima setoran uang dari para RT atau RW di wilayah lokalisasi. “Pihak kelurahan tidak memiliki hubungan yang bersifat instruktif dengan RT atau RW.

perlu diperhatikan polisi adalah kematangan psikologis. Sebab selama ini kematangan psikologis para polisi masih dirasa kurang. Tubuh yang gemuk, menurut Novel, dipengaruhi banyak hal, sehingga tak bisa dipaksakan untuk disusutkan dengan latihan fisik. "Kadang (gemuk) karena keturunan dan usia. Itu kan tidak bisa kita paksakan," imbuh Novel. n st34/ti

menanti laga lawan tim lawasnya itu. "Saya menjadi bintang selama di Ajax, saya juga masih punya banyak teman di sana," kata Ibrahimovic, Senin (27/9). "Tetapi, kali ini saya datang bukan untuk bersenang-senang melainkan untuk tiga poin." Sedang Seedorf kemungkinan bisa kembali bertempur dengan Andre Ooijer, mantan rekan setimnya di tim muda Ajax. Oojier sudah lama berbaju PSV Eindhoven, namun musim ini kembali membela bendera Ajax. "Sangat spesial dalam usia seperti ini masih bisa kembali ke Amsterdam," timpal Seedorf, yang awal musim ini menolak ajakan pelatih Ajax Martin Jol untuk kembali ke Amsterdam. Ibrahimovic menjadi pahlawan kemenangan 1-0 atas Genoa di laga terakhir Serie A, dan bos Milan Massimiliano Allegri pasti akan kembali mengandalkan penyerang Swedia itu. Pelatih Ajax, Martin Jol sudah bisa menurunkan kapten Luis Suarez yang baru saja menjalani hukuman. Hadirnya penyerang timnas Uruguay itu cukup memberi tambahan kekuatan di lini depan de Amsterdammers, yang harus bermain 2-2 lawan Twente jelang laga ini. Gelandang Teemu Tainio, yang baru saja dibeli dari Sunderland, juga bisa digunakan untuk menambah kekuatan lini tengah. Dan kembalinya Ibrahimovic di Milan melawan Suarez dari kubu Ajax pantas menyajikan clash versi baru mengingat kedua penyerang itu sama tajamnya. n spit/ret/van

mereka mencoba selamatkan motor yang belum hangus. Akhirnya mereka hanya bisa menyelamatkan dua motor secara utuh dan satu lagi yang terbakar separo. “Kami tidak berdaya, hanya pasrah sambil berupaya memadamkan api,” tutur M Sholeh dengan wajah lesu. Mereka menuturkan, sebelum muncul asap dan api, ada di antara mereka yang melihat tiga bocah bermain di lokasi itu. Lalu, saat mereka melihat asap dan api menyala, ketiga bocah itu lari menuju jalan besar. “Kami tidak melihat jelas wajahnya karena jauh. Sepertinya mereka membakar jerami yang sudah kering itu," kata Salim. Lalu, kata Salim, ketika api membesar dan mengarah ke tujuh motor itu, bocah itu lari. "Menghilang begitu saja. Mungkin mereka takut disalahkan,” ujar M Salim. Buruh tani pemilik empat motor hangus itu tidak mampu berbuat apa-apa lagi. Motor itu adalah jerih payah menabung hasil memburuh tani selama bertahun-tahun. Mereka menyisihkan sedikit demi sedikit hasil pekerjaan buruh tani yang seharinya cuma diupah Rp 30.000 hingga Rp 40.000 sehari. Saat wartawan mendekati mereka yang tengah duduk di pinggir saluran irigasi yang berjarak sekitar 50 meter dari lokasi motor mereka yang terbakar. Sebagian tampak bingung, sebagian lain sibuk memberitahu keluarga soal musnahnya motor yang mereka andalkan untuk bekerja itu. n kur

Mereka hanyalah mitra kami. Tarikan yang berlaku di lokalisasi itu merupakan hasil kesepakatan antara pemilik wisma dan tempat hiburan dengan masing-masing pengurus RT atau RW. Pihak kelurahan tidak pernah ikut campur,” jelas Bambang. Sekretaris Kecamatan Sawahan, Muslich Hariadi juga mengatakan pihaknya tidak pernah mendapatkan setoran dari pengurus RT/RW di lokalisasi. Menurut Muslich, justru pemerintah mengucurkan dana untuk pembinaan penghuni lokalisasi. Namun Muslich mengakui, potensi dari tarikan iuran di lokalisasi sangat besar. Di wilayah gang Dolly saja, jumlah wismanya sebanyak 36 wisma, sedangkan di Jarak sebanyak 304 wisma. “Itu belum tarikan terhadap tempat hiburan karaoke,” katanya. n


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.