Surya Edisi Cetak 12 Mei 2010

Page 4

3

Malang Raya RABU, 12 MEI 2010

0341-9597240 PAK POLISI, apa menyalakan lampu di siang hari tidak malah silau dan berbahaya. Mohon penjelasan, terima kasih. 03419380027

MASA LALU - Sejumlah pekerja memasang poster raksasa Festival Malang Kembali di Jl Ijen, Kota Malang, Selasa (11/5). Ajang tahunan yang juga dikenal dengan Malang Tempo Doeloe ini akan digelar mulai Kamis (20/5) hingga Minggu (23/5) mendatang dengan berbagai kegiatan, mulai pasar rakyat hingga pertunjukan dan workshop berbagai seni budaya.

PAK POLISI, apakah di MALANG ini siang hari kayak malam hari, harus lampu sepeda motor nyala, atau DUNIA ini sudah GELAP? 083835173020 UU tentang menyalakan lampu motor di siang hari saya kira lucu dan tidak logis, kecuali kalau di jalan tol. Lebih baik polisi menilang pengendara yang pakai knalpot blong 03419651945 PAL POLRES, jalan2 di Malang sudah terang. Kalau siang hari pakai nyalakan lampu aki sepedaku tekor 03416340340 PAK POLISI, kalau bikin UU yagn masuk akal, siang hari motor pakai lampu. Apa mataharinya kurang terang? 088155448097 PAK POLISI, tolong ditinjau ulang peraturan menghidupkan lampu di siang hari karena menyilaukan pemakai kendaraan lain. 03417079580 PAK POLISI, jl di belakang RSSA pasti macet, banyak mobil di parkir tidak teratur tolong ditertibkan. Tks 085646711420 PAK POLISI, di perempatan PASAR TUREN dan perempatan DAMPIT ada lampu merah tapi kok ada aja yang melanggar. Tolong bagi pak pol yang jaga, ditindak lanjuti 081944992689

sudut kota

Warga Keroyok Anggota Kostrad

► Bantu Debt

Pengembangan Biogas Bermitra Koperasi KLOJEN - Pengembangan biogas pada peternak dengan menggandeng mitra dari koperasi. Sambutan terbanyak ada di Jawa Timur karena merupakan peternakan sapi, sehingga menjadi kantong terbesar pemakaian biogas. Hal itu dikembangkan oleh Hivos, lembaga donor dari Belanda yang bekerja sama dengan ESDM. “Untuk Indonesia, diharapkan terbangun 8.000 biogas rumah (biru) di hingga 2012,” jelas Rr Agi S Cakradirana, Promotion & PR Officer Biru, Senin (10/5). Menurut Agi, dengan bermitra dengan koperasi, maka biogas rumah bukanlah proyek langsung tinggal begitu terpasang, namun berkelanjutan, termasuk memberi pelatihan buat pekerja pembuat dan pemakainya. Pembangunan biogas rumah versi Hivos modelnya kubah sumur permanen dengan memberi subsidi Rp 2 juta. Sisanya, pengguna bisa melakukan cicilan dengan koperasi yang menjadi mitranya. Di Kabupaten Malang, respons pengembangan biogas rumah sangat bagus dan memiliki empat mitra yang berada di Jabung, Pujon, Ngantang, dan Kasembon yang dikenal sebagai sentra peternakan sapi. Dengan model kubah, jika perawatan baik, maka bisa bertahan hingga 10 tahun. Biogas bisa memanfaatkan kotoran sapi perah, potong dan ayam telur. ■ vie

surya/nedi putra aw

LELEH - Gorden di rumah Yayuk Yuliani, Jl Lowokdoro II, Kota Malang, leleh akibat ledakan tabung gas elpiji, Selasa (11/5).

Kali Ini, Elpiji Rusak Rumah Janda SUKUN - SURYA Tabung elpiji 3 kg kembali makan korban. Kali ini, menimpa Yayuk Yuliani, 38, janda anak satu warga Jl Lowokdoro II, RT8/RW4, Kebonsari, Sukun, Selasa (11/5). Akibatnya, wajah, lengan, dan kaki Yayuk mengalami luka bakar, setelah tabung elpiji miliknya meledak hebat. Kesaksian para tetangga, ledakan terjadi sekitar pukul 04.00 WIB. “Suaranya keras sekali, seperti bom,” ujar Ridwan, warga yang rumahnya 10 meter dari rumah Yayuk. Ledakan mengakibatkan rumah Yayuk yang berukuran 5x10 meter persegi itu berantakan. Genteng beterbangan, plafon ambrol, serta beberapa perkakas seperti kasur pegas dan sofa di ruang tamu ikut terbakar. Anak Yayuk, Yudha, 6, yang saat ledakan masih tertidur, juga mendapat sedikit luka di kepala dan bibirnya. Ketua RT setempat, Misnaryo, 41, mengaku sempat berbincang sebentar dengan Yayuk sebelum dilarikan ke UGD RS Saiful Anwar. Menurut Misnaryo, ledakan terjadi saat Yayuk hendak menyulut korek api untuk menyalakan kompor minyak tanah. “Ibu Yayuk ini baru saja pergi ke Ponorogo tiga hari. Selama dia pergi,

surya/nedi putra aw

regulator dicopot dari kompor gas miliknya,” ujar Misnaryo. Saat regulator dicopot inilah, Misnaryo menduga tabung elpiji bocor. Ia menduga, gas itu terperangkap di dalam rumah yang minim ventilasi. Pengamatan Surya, rumah Yayuk lembab akibat minim ventilasi, meski tepat di atas kompor gas ada jendela terbuka. Warga sekitar mengatakan Yayuk bekerja dengan hasil pas-pasan sebagai baby sitter di RS Panti Nirmala. Misnaryo, bersama warga lain yang kemarin secara swadaya membangun rumah Yayuk, sempat bertanya-tanya apakah Yayuk mendapat ganti rugi dari Pertamina seperti yang banyak mereka ketahui dari media massa itu yaitu Rp 50 juta untuk korban tewas dan Rp 25 juta untuk korban yang dirawat di rumah sakit. Pertamina sendiri kemarin sudah mengutus dua pekerjanya untuk mencatat kerusakan rumah Yayuk. Namun, alih-alih mendapat penjelasan, warga malah menggerutu dengan sikap tak simpatik mereka. “Wong ditanya kok diam saja, juga tidak menjelaskan apa-apa. Bahkan meninggalkan nomor telepon saja tidak. Percuma ke sini,” teriak Misnaryo kesal. ■ ab

Collector

MALANG - SURYA FERNANDO Dos Santos, anggota TNI dari divisi II Kostrad Singosari, nyaris tewas dikeroyok warga desa, Senin (10/5). Pemicunya, oknum tentara asal Timor ini tak segan menyakiti warga demi membantu perusahaan leasing. Akibat peristiwa yang terjadi di Dusun Alasgede, Desa Baran Ngingit, Tumpang ini, Fernando harus dirawat di RS Lavalette, akibat luka serius di daerah wajahnya. Kapolsek Tumpang, AKP Heri Mulyadi mengatakan Fernando nyaris mati bila saja anggotanya tak datang meredam emosi warga. “Warga marah karena tersulut isu Fernando hendak merampas motor warga,” ujar Heri, Selasa (11/5). Kata Heri, sekitar pukul 12.45 WIB, Fernando dan dua rekannya mengendarai dua motor, membuntuti warga setempat, Sarimin, 50, yang memboncengkan Munir, 16, anaknya. Belakangan, diketahui Fernando membantu sebuah perusahaan leasing menyita motor Sarimin. Menurut Kapolsek, dua pria yang bersama Fernando itu adalah karyawan leasing. “Tapi apakah Sarimin punya utang

cicilan motor atau tidak, saya tidak tahu,” kata Heri. Kericuhan dimulai ketika Fernando tiba-tiba menabrak motor Sarimin dari belakang. Sarimin dan anaknya jatuh, Fernando lalu menyita motor itu. Saksi mata mengatakan, Munir, sempat mempertahankan Suzuki Shogun itu. Sementara Sarimin sendiri lari sambil berteriak-teriak, motornya dirampas orang. Tak tunggu lama, warga berdatangan dan menghajar Fernando. Sementara dua rekan Fernando lari menyelamatkan diri. Fernando beruntung, anggota buru sergap dari Polsek Tumpang datang meredam amukan warga. Fernando langsung dilarikan ke RS Lavalette. Heri mengaku tak tahu bagaimana kondisi Fernando saat ini, karena kasus sudah dilimpahkan ke Denpom. “Tugas kami selesai begitu mengantar dia ke rumah sakit. Selanjutnya, urusan Denpom,” kata Heri. Sementara Dandim 0818, Letkol (inf) Feri Pribadi, meng-

akui adanya kasus ini. Ia juga mengakui bahwa Fernando adalah anggota Kostrad Singosari. Namun, ia tak berkomentar apa yang menyebabkan Fernando dikeroyok warga desa. ■ ab

Masuk Oro-oro Dowo dan Klojen Bakal Dibatasi MALANG - SURYA Ide membatasi pendatang dan distribusi penduduk dari Oro-oro Dowo dan Klojen tengah yang muncul dalam rancangan revisi Raperda Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Malang 2009-2029 masih menjadi teka-teki. Ide itu muncul karena Orooro Dowo dan Klojen dianggap terlalu padat. Kabag Humas Pemkot Malang, Drs HM Yusuf MPd, maupun Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispenduk Capil) Kota Malang, Drs Rahman Nurmala MM, membenarkan wilayah Kecamatan Klojen membenarkan hal itu, meski tidak tahu persis angkanya. ”Daripada salah, nanti kami hitung. Itu ada rumusnya sendiri,” kata Rahman Nurmala ketika dicegat Surya di Gedung DPRD, Selasa (11/5). Nurmala maupun Yusuf mengaku tidak mengetahui ide itu. Sebab, mereka belum membaca draf revisi Raperda RTRW yang menurutnya bukan bikinan Dispenduk Capil itu. Namun, ia setuju dengan ide itu karena Oro-oro Dowo dan Klojen sudah terlalu padat. Hanya saja, menurutnya, yang bisa dibatasi hanya pendatang yang kontrak

atau indekos. Sedangkan warga yang membeli atau membangun rumah untuk ditinggali tentu saja harus diizinkan. ”Kalau ini dilarang jelas salah. Sebab, sesuai UU semua warga bisa tinggal di mana saja selama itu di lahan permukiman,” kata Nurmala. Distribusi penduduk yang dimaksud adalah relokasi penduduk di kawasan berbahaya seperti DAS Brantas. ”Kan banyak sekali warga Kota Malang yang tinggal di sepanjang DAS Brantas,” papar Nurmala. Ketua Komisi C DPRD Kota Malang, Eka Satriya Gautama, maupun sekretarisnya, H Pujianto, secara terpisah mengatakan, pembatasan pendatang yang dimaksud mungkin bagi warga yang mengontrak atau indekos. Sedangkan pendistribusian penduduk, baik Eka maupun Pujianto, setuju untuk masyarakat yang tinggal di kawasan larangan dan berbahaya seperti DAS Brantas. ”Namun, untuk relokasi itu jelas membutuhkan biaya yang sangat besar. Sebab, pemkot harus menyediakan lahan berikut bangunan rumah bagi mereka yang bersedia pindah itu,” kata Eka. ■ ekn


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.