E-paper Surya Edisi 23 Maret 2013

Page 5

JAWA TIMUR

| SABTU, 23 MARET 2013

surya.co.id | surabaya.tribunnews.com

Pencatat Listrik PLN Kabur Diusir Warga pamekasan, surya - Seorang petugas pencatat meteran (pencater) listrik PLN, yang menagih ke rumah warga, lari terbirit-birit karena nyaris jadi amukan massa. Peristiwa itu terjadi saat petugas yang belum diketahui namanya itu hendak mencatat meteran listrik di rumah-rumah warga, di Desa Palenga’an Laok, Kecamatan Palenga’an, Pamekasan, Jumat (22/3). Namun warga menolak, lantaran pencatatan meteran listrik bukan dilakukan petugas pencater lama bernama Sirul (35), warga Desa Palenga’an, Laok. Dari berita angin yang didengar warga, Sirul diberhentikan dan posisinya digantikan oleh petugas baru. Meskipun warga menolak meterannya dicatat, petugas pencater itu tetap menjalankan tugasnya, sehingga timbul sengketa, hingg mengundang perhatian warga lainnya. Warga mengusir pencater baru itu serta mengancam, jika bukan Sirul pencaternya, warga menolak. “Saya tadi kaget didatangi pencater baru yang tidak saya kenal. Saya tanya ke mana pencater lama, dijawab sudah diberhentikan dan diganti dia,” kata Muhammad, warga se-

Saya tadi kaget didatangi pencater baru yang tidak saya kenal. Saya tanya ke mana pencater lama, dijawab sudah diberhentikan dan diganti dia. mohammad warga desa palenga'an laok tempat. Dia tidak ingin pencater lama, Sirul yang sudah lebih 15 tahun bertugas sebagai pencater diganti orang baru. Warga juga mengatakan, Sirul petugas yang baik, sehingga disukai warga. Kades Palenga’an Laok, Said, kepada Surya mengatakan, demi kondusifnya suasana, ia meminta kepada pimpinan PLN di Pamekasan, agar mengembalikan lagi Sirul sebagai pencater dan tidak diganti pencater baru. Kepala PLN APJ Pamekasan, Junaidi, membenarkan pencater yang ditugaskan ke Palenga’an Laok sudah diganti setelah ada seleksi ulang terhadap seluruh pencater. Jika pencater baru ditolak warga, pihaknya akan mempertimbangkan dan mengupayakan pencater lama yang ditugaskan ke desa itu. (sin)

surya/sudarma adi

dipapah - Dua perampok yang tertembak kakinya, dipapah oleh polisi ketika hendak dimasukkan tahanan. Keduanya tersangka dari sekitar lima pelaku perampokan di Pasrepan, Kabupaten Pasuruan pada Rabu (20/3). Mereka dalam semalam menjarah tiga rumah sekaligus.

Polisi Akhirnya Bertindak

■ 2 Perampok Pasrepan Didor

surya/imam taufiq

kenangan - Sugianti menggendong anaknya dalam foto koleksi keluarga.

Ibu dan Dua Bocah Terjungkal ke Sungai blitar, surya - Seorang ibu dan dua bocah yang berboncengan bertiga dengan sepeda motor terjungkal masuk sungai kering hingga ketiganya tewas. Mereka terpeleset saat melintasi jembatan kecil dengan pagar bambu setinggi 7 meter, yang berada di Dusun Kletek, Kelurahan Beru, Kecamatan Wlingi, Kab Blitar, Kamis (21/3) petang. Ketiga korbannya adalah Sugianti (24), dan anaknya, Tina Eka Safitri (2), asal Dusun Kromasan RT 03/RW 07, Kelurahan Beru, Kecamatan Wlingi. Sedang, korban satu lagi adalah keponakannya, Zanuba (8), warga Desa Duren, Kecamatan Talun. Kedua bocah itu tewas dengan kondisi tergeletak di atas batu padas di bawah jembatan dusun tersebut. Sedang Sugianti, kondisinya pingsan. Ia diduga selain terbentur batu padas, juga tertimpa sepeda motornya. Jarak dengan kedua korban, sekitar 1 meter. Perempuan ini meninggal dalam perawatan di RSD Ngudi Waluyo, Wlingi sekitar pukul 19.30 WIB. Ketiga jenasah dimakamkan pada Jumat (22/3) siang, di pemakaman umum se-

tempat. Siang itu ibu satu anak ini pergi ke Kolam Renang Ken Dedes, Kecamatan Talun bersama anak dan kemenakannya. Sepulang dari renang, Sugianti tak langsung mengantarkan pulang keponakannya, melainkan diajak mampir ke rumahnya dulu. Baru sore itu Sugianti mengantarkan pulang keponakannya, sambil mengajak anaknya berboncengan sepeda motor Honda Grand. Posisi anaknya di belakangnya dengan diapit keponakannya. Saat motor melintas di atas jembatan yang terbuat dari beton dengan lebar hanya 1,2 meter itu, tiba-tibanya motornya jatuh dan terpreset. Motor menabrak pagar jembatan yang hanya terbuat dari bambu, hingga mereka terjun ke sungai. Ketiganya diduga luka parah akibat terbentur bebatuan karena air sungai tengah surut. Karena lokasinya terpencil, mereka terlambat mendapat pertolongan. Siti Fatimah (54), ibu Sugianti, ditemui di rumah duka mengatakan, saat itu memang tengah gerimis, sehingga jembatan jadi licin. (fiq)

pasuruan, surya - Perampokan yang terjadi di Desa Ngantungan Kecamatan Pasrepan rupanya membuat geram Polres Pasuruan. Hanya berselang tiga hari setelah kejadian itu, polisi bisa melumpuhkan dua perampok dengan timah panas. Kedua tersangka dari total enam perampok itu ditembak kaki kanannya karena melawan saat ditangkap di rumahnya masing-masing pada Kamis (21/3). Kedua tersangka itu adalah Muhammad Nijar (40) dan Taufik (24). Keduanya warga Desa Sibon, Kecamatan Pasrepan, Kabupaten Pasuruan. Selain menangkap mereka, polisi juga mengamankan barang bukti yang sebagian diduga barang

jarahan dari aksi kejahatan mereka. Kasat Reskrim Polres Pasuruan, AKP Supriyono menjelaskan, barang bukti yang disita adalah empat bilah pedang, satu unit sepeda motor Yamaha Xeon, dua penutup kepala, STNK motor, lampu senter, magicom, dan dua sarung serta uang tunai senilai Rp 300.000. "Kedua tersangka ini memang terlibat perampokan. Kami masih mengembangkan empat pelaku lainnya yang masih buron," papar Supriyono kepada wartawan di Mapolres Pasuruan, Jumat (22/3). Diungkapkan, keenam perampok itu merampok tiga rumah sekaligus dalam semalam. Di antaranya rumah H Maksum di

surya/sudarmawan

join facebook.com/suryaonline

memang berstatus saksi dalam perampokan itu. Tapi dia jadi tersangka dalam kasus menyimpan bahan peledak, karena saat digeledah rumahnya terdapat bondet (bom ikan). Sandi (31), warga Desa Sibon Kecamatan Pasrepan beralasan, bondet itu digunakan untuk berjaga-jaga di rumahnya jika kedatangan orang jahat. "Hanya jagajaga, karena rumah saya rawan kejahatan," terangnya. Upaya Polres Pasuruan menangkap para perampok diharapkan membuat jera para pelaku kejahatan di Pasrepan yang seringkali terjadi tindak perampokan. Perampokan di Dusun Compring, Desa Ngantungan, Kecamatan Pasrepan terjadi pada Rabu (20/3) dini hari. Lima orang bercadar dan bersenjata tajam serta membawa bondet menyatroni tiga rumah

storyhighlights ■ Dua tersangka pelaku perampokan di Dusun Compring, Desa Ngantungan, Kecamatan Pasrepan ditembak kakinya oleh polisi ■ Mereka diduga anggota kawanan perampok yang menjarah tiga rumah sekaligus dalam semalam sekaligus dalam semalam. Sebelum perampokan itu, seorang pedagang sapi juga dirampok pada awal bulan Februari 2013 ketika berkendara seorang diri. Dia dibacok seseorang tak dikenal. Motor dan uang untuk berdagang sapi dirampas darinya. (sda)

Unej Bangga Jadi Puslit Singkong

Punya Segudang Doktor Peneliti Singkong Kata 'sinkong' seringkali dikonotasikan remeh dan rendah. Tetapi Universitas Jember (Unej) justru bangga mendeklarasikan diri sebagai 'universitas singkong', karena menjadi pusat penelitian (puslit) singkong di Indonesia.

R

ektor Unej M Hasan berpendapat, tidak salah Unej memilih sebagai puslit singkong, karena singkong sudah menunjukkan bisa menopang kesejahteraan masyarakat. "Singkong kami ambil karena sudah nyata implementasinya. Ke depan memang, Unej ingin menjadikan riset-riset tidak sebatas penelitian tetapi implementatif," tegas Hasan. Dari sisi volume perdagangan, dalam setahun singkong menghasilkan Rp 24 triliun. Jumlah ini lebih tinggi dibandingkan volume perdagangan kedelai, yang per tahun hanya Rp 16 triliun. Ketua Lemlit Unej, Prof Achmad Subagio menambahkan alasan kenapa Unej

berani menuju sebagai Puslit Singkong. "Karena universitas atau perguruan tinggi lain di Indonesia belum ada yang fokus meneliti tentang singkong. Kita tidak hanya berbicara tentang penelitian tetapi secara holistik, riset yang berada di hulu hingga ke hilir," tegas Subagio. Unej juga sudah mempunyai SDM para periset singkong. Setidaknya sudah ada 20 doktor yang secara khusus meneliti singkong. Para doktor itu hanya berasal dari dari Fakultas Pertanian. Belum lagi periset singkong dari fakultas lainnya. Guru besar yang mendalami Mocaf (Modified Cassava Flour) atau tepung singkong ini menambahkan, selain didukung sejumlah doktor periset

Jembatan Ponorogo - Pacitan Terancam Ambruk

erosi - Cek dam Sungai Mlapar sebagian amblas akibat tergerus erosi air sungai yang mengalir deras setelah hujan.

Dusun Compring, Desa Ngantungan, Kecamatan Pasrepan. Dalam aksinya, para perampok berhasil memasuki rumah korban setelah mencongkel pintu rumah dengan linggis. Setelah di dalam rumah korban, para perampok kemudian mengancam korban dan keluarganya dengan pedang dan juga bondet. Para perampok itu kemudian kabur, setelah berhasil menguras harta benda korban. Sedangkan harta korban yang dikuras para perampok itu diantaranya dua motor Honda Supra X, sebuah TV, anting emas 4 gram, tiga keris, dua ponsel, 5 BPKB motor dan mobil, sebuah magicom serta uang tunai Rp 1,225 juta. Seorang saksi dalam perampokan itu, bernama Sandi juga ikut ditangkap oleh polisi. Dalam kasus perampokan itu dia

ponorogo, surya - Sebuah cek dam Sungai Mlapar di Desa Caluk, Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo, sebagian amblas. Hal ini disebabkan abrasi sungai akibat derasnya arus setelah Slahung diguyur hujan selama beberapa jam. Jika kondisi cek dam ini dibiarkan saja, akan berimbas pada jembatan yang berada di atasnya. Jembatan itu sebagai penghubung antara Ponorogo - Pacitan. Berdasarkan pantauan Surya, cek dam tersebut memiliki ketinggian 8 meter, panjang 20 meter dan tebal 4 meter. "Kalau cek dam tidak segera diperbaiki, selain mengancam terputusnya jembatan jalan raya Ponorogo - Pacitan juga mengan-

cam rumah saya," ujar Suwanto (45) warga RT 02/RW 01, Dusun Krajan, Desa Caluk. Rumah Suwanto berjarak 2 meter dari bibir sungai. Menurut warga sekitar, cek dam ini pernah diperbaiki tahun 1976 hingga 1977. Namun karena tanah pondasinya tergerus erosi, cek dam ini diperikirakan tidak bakal mampu bertahan lama. Camat Slahung, Bambang Nurcahyo mengaku sudah melaporan secara tertulis kondisi cek dam Mlapar ke bupati dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Ponorogo sejak dia mendapatkan laporan dari Desa Caluk. Bahkan dia juga melapor ke Balai Bengawan DAS Solo. (wan)

singkong, tahun ini Unej juga akan membangun laboratorium teknologi karbohidrat. Laboratorium itu nantinya akan menunjang penelitian tentang singkong. Pada tahun ini, sudah ada 20 judul riset dari berbagai bidang studi. Riset itu antara lain tentang pertanian, mesin penunjang untuk singkong, singkong dari sisi kesehatan juga sosial ekonomi dan humaniora. "Ada yang meneliti tentang kebiasan masyarakat mengonsumsi singkong, juga tentang kebijakan publik tentang singkong. Jadi riset ini akan menyeluruh dari sejumlah aspek," imbuh dosen Fakultas Teknologi Pertanian Unej itu. Singkong bisa diolah menjadi Modified Cassava Flour (Mocaf) atau tepung singkong yang bisa menggantikan fungsi tepung terigu. Ada tepung tapioka atau saripati singkong. Singkong juga bisa dibuat bioetanol, untuk industri textil, pakan ternak, monosodium glutamat (Msg),

surya/sri wahyunik

beras cerdas - Salah satu makanan olahan dari singkong adalah beras cerdas hasil penelitian para ahli di Unej. juga silitol. Subagio menyebut mulai singkong hingga turunannya bisa menghasilkan volume perdagangan sekitar Rp 50 triliun per tahun. "Jelas-jelas singkong

sangat potensial," imbuhnya. Hebatnya lagi, singkong tidak perlu tumbuh di lahan subur. Kawasan selatan Jatim yang tandus bisa dimanfaatkan sebagai lahan singkong. (sri wahyunik)

Persi Persiapkan RS Hadapi SJSN 2014 SURYA - JEMBER, Per­ satuan Rumah Sakit Se­ luruh Indonesia (Persi) menyiapkan rumah sakit di Indonesia mengha­ dapi penerapan Sistem Jaminan Sosial Nasi­ onal (SJSN) 2014. Un­ tuk menghadapi SJSN 2014 itu, Persi Daerah Jawa Timur Komisariat Wilayah Besuki melaku­ kan safari manajemen II yang dilakukan di Jember, Ju­ mat (22/3) hingga Sabtu (23/3). Untuk hari Sabtu (23/3) secara khusus diadakan seminar ten­ tang Kesiapan Rumah Sakit menyambut Era SJSN 2014. Ketua Umum Persi Pusat Dr dr Sutoto MKes mengatakan

di tahun 2014, SJSN sudah diterapkan di seluruh rumah sakit di Indonesia. “Karenanya rumah sakit memang harus siap. RS akan melaksanakan sistem Jaminan Kesehatan Na­ sional (Jamkesnas) menggunak­ an SJSN ini,” ujar Sutoto, Jumat

(22/3/2013). Menurut Ketua Persi Daerah Jawa Timur dr Dodo Anondo me­ ngatakan di Jawa Timur ada 359 rumah sakit. Mulai tahun 2014 nan­ ti, semua rumah sakit itu harus siap menerapkan SJSN. “Persi Daerah Jawa Timur selalu mendukung dan memberikan support kepada rumah sakit untuk memperbai­ ki diri untuk bisa menerapkan kendali mutu dan biaya yang sudah ada standart­nya itu,” tegas Dodo yang juga Direktur RS Soetomo Surabaya itu. (adv)

follow @portalsurya


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.