Surya Edisi Cetak 28 Januari 2009

Page 10

C M Y K

8

HARIAN SURYA

PAGE 08

Jawa Timur

SURYA, RABU, 28 JANUARI 2009

Koperasi Polisi Dibobol Maling JEMBER - Maling di Kabupaten Jember semakin nekat saja. Bukan hanya rumah warga sipil atau tempat usaha yang dibobol, koperasi Polri milik Polres Jember di Jl Letjen Panjaitan juga disatroni. Kasus pencurian itu baru diketahui Selasa (27/1) pagi, ketika petugas koperasi tersebut akan membuka toko koperasi. Maklum selama dua hari, koperasi tersebut libur karena tanggal merah. “Ketika akan buka, kami kaget ada beberapa barang yang hilang,” kata Dani, salah satu penjaga koperasi. Dani tidak mengetahui secara pasti kapan pembobolan tersebut terjadi. Dugaan kuat, koperasi itu dicongkel maling ketika libur dua hari tersebut. Akibat peristiwa itu, kerugian koperasi tersebut diperkirakan mencapai Rp 15 juta. Pasalnya puluhan kartu perdana seluler, voucher kartu seluler, belasan kaca mata, puluhan pak rokok, dan lain-lain banyak yang hilang. Pihak koperasi langsung melaporkan pembobolan tersebut ke Satuan Reserse dan Kriminal Polres Jember. Sementara itu Kasat Reskrim Polres Jember, AKP Kholilur Rochman mengaku akan menyelidki kasus tersebut. Kasus itu semakin menambah panjang daftar pencurian di kawasan kota. ■ st9

surya/abdus syukur

ROBOH – Baliho milik Pemkab Pasuruan yang dipasang di depan Alun-alun Kota Pasuruan roboh akibat diterjang angin kencang, Selasa (27/1) siang.

Golput Bukan Urusan MUI JEMBER - Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) tentang pengharaman golongan putih (golput) ditanggapi berbeda oleh sejumlah kalangan di Jember. Beberapa politisi Jember menolak fatwa tersebut, namun pihak KPU Jember menyambut baik. Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jember, Miftahul Ulum, mengaku menolak fatwa tersebut. “Memilih dan tidak alias golput itu urusan hak seseorang, jadi tidak perlu fatwa MUI,” ungkapnya, Selasa (27/1). Menurutnya, fatwa MUI tidak akan didengar oleh masyarakat karena fatwa itu terkesan memaksakan kebebasan pemilih dan bertentangan dengan azas demokrasi. Karenanya Ulum melihat, fatwa itu tidak akan mempengaruhi rendahnya angka golput di Indonesia. Daripada mengeluarkan fatwa, MUI cukup memberikan anjuran saja. “Malah fatwa ini membuat kecurigaan partai, ada apa MUI mengeluarkan fatwa menjelang pileg dan pilpres,” kata Ulum dengan nada heran. Sementara Ketua KPU Jember, Sudarisman menyambut baik fatwa MUI tersebut. “Kami menyambut baik. Namun, fatwa itu tidak mempunyai kekuatan hukum, jadi tidak mengikat siapa pun. Saya kira itu hanya seruan moral,” ujarnya.■ st9

rp

Guru Tes Keperawanan Murid Deteksinya Memakai Jimat PAMEKASAN – SURYA DUNIA pendidikan kembali tercoreng. Delapan wali murid siswa kelas III, SMPN 6 Pamekasan memprotes tindakan Thalib, guru pendidikan agama yang dinilai mengarah pada pelecehan seksual muridnya, Selasa (27/1). Tindakan tak senonoh itu dilakukan Thalib dengan cara memanggil satu persatu siswi ke ruang usaha kesehatan sekolah (UKS) untuk dites keperawanannya dengan menggunakan jimat. Kedatangan wali murid ke sekolah itu membuat kaget Kepala Sekolah (Kasek) SMPN 6, Budi T rianto. “Kami kesini ingin bertemu Pak Thalib, tolong hadirkan segera,” kata Hasim, salah seorang wali murid dengan nada tinggi. Menurut pengakuan sejumlah wali murid, anakanak mereka belakangan ini terlihat sedih. Mereka mengaku takut kala bertemu Thalib, setelah dipanggil dan ditanya status keperawannya. Sebagai guru agama, tindakan itu tidak pantas dilakukan pada anak didiknya, apalagi tindakannya mengarah pada pelecehan seks. Persoalan perawan atau tidak, bukan urusan guru. Apalagi anak-anak mereka masih perawan.

SUMENEP – SURYA Semakin banyak pasangan selingkuh di Sumenep yang digerebek warga. Pasangan yang apes itu menimpa Sentot Purnomo,42 dan selingkuhannya Nurul Hafidatul Hasanah,27. Saat kabur setelah digerebek, Sentot hanya memakai celana dalam. Selama ini Sentot, warga Desa Pabian, Kecamatan Kota dikenal sebagai pengusaha foto copy dan alat tulis kantor. Sentot dige-

Tempat yang tepat untuk Anda Beristirahat di Surabaya Bersih, Tenang, & Harga Ekonomis

segi empat yang diakui sebagai jimat, alat untuk mengetes keperawanan seseorang. “Saat itu saya disuruh memegang jimat itu. Lalu, kaki kanan Pak Thalib beberapa kali disentuhkan ke paha saya. Apa maksud dari semua itu, saya tidak mengerti. Sejak kejadian itu, saya jadi takut pada Pak Thalib,” ungkapnya. Hal senada diungkapkan Melati (nama samaran), siswi lainnya, pertanyaan yang diajukan kepada Melati sama seperti kepada siswi lainnya. Hanya saja Melati pernah ditawari Thalib diajak berhubungan badan, tapi dengan halus Melati menolaknya. “Azimatnya itu ditempelkan ke perut kanan saya. Karena

saya betul-betul masih perawan, saya tidak takut dites,” kata Melati, yang juga diakui siswi lainnya. Usai mendengarkan pengakuan beberapa siswinya, Thalib mengakui jika dirinya pernah memanggil sejumlah siswinya ke ruang UKS. Pemanggilan itu, semata-mata ingin mendidik siswinya agar tidak terjerumus pada pergaulan bebas. Thalib juga mengaku ajakan berhubungan badan dengan siswinya sekadar bergurau saja. Sebagai guru agama, yang sudah memiliki tiga anak, tidak mungkin melakukan tindakan amoral dengan anak didik sendiri. Namun, sewaktu didesak

rebek Samsul,32 anak buahnya sendiri, warga Kelurahan Bangselok, Kecamatan Kota, Selasa (27/1) pukul 09.30 WIB. Dia digerebek saat berduaan di kamar Nurul Hafidatul Hasanah,27, istri Samsul. Terbongkarnya perselingkuhan itu ketika Syamsul yang saat itu masuk kerja tiba-tiba pikirannya tidak enak dan akhirnya pamit temannya pulang ke rumahnya di Jl KH Wahid Hasyim, Bangselok. Sampai di rumah, istrinya Nurul Hafidatul Hasanah,27, ternyata tidak kelihatan. Yang mencurigakan, sewaktu melintas di kamar tidurnya, Samsul mendengar istrinya seperti berbisik-bisik dengan seorang laki-laki. Mendengar

suara itu, Samsul semakin curiga dan mencoba mengintip dari lubang anak kunci pintu kamar. Saat diintip Samsul, terlihat istrinya sedang berduaan dengan Sentot yang juga majikannya. Kontan saja darah Samsul mendidih, setelah mengundang tetangga dan saudaranya, Samsul langsung mendobrak pintu kamarnya. Begitu pintu kamar terbuka, tampak istrinya bersama Sentot masih mengenakan pakaian tidak sempurna. Samsul bersama warga lainnya langsung melayangkan bogem mentah ke wajah Sentot. “Samsul langsung kalap dan menghajar Sentot yang berusaha kabur,’’ ungkap warga di

lokasi kejadian. Namun, karena tergesa gesa, Sentot tak sempat memakai celana panjangnya. Sehingga saat kabur, Sentot hanya memakai celana dalam lari terbirit birit dikejar Samsul. ‘’Kedua pasangan selingkuh itu diduga juga berhubungan intim, karena pakaiannya sudah acak-acakan,’’ tambah warga lainnya. Pengejaran Sentot baru berhenti setelah beberapa petugas Polsek Kota yang kebetulan berpatroli di sekitar lokasi kejadian mengamankan pelaku dan memberi kesempatan Sentot memakai celana panjangnya. Pelaku kemudian diamankan ke Mapolres Sumenep. Menyusul kejadian itu, Samsul melaporkan kasus perse-

Segera Tetapkan Tersangka Adopsi Ilegal

Hanya Hanya

Rp.. 220.000,Rp termasuk MAKAN PAGI untuk 2 orang

4 PAKET SEMINAR

Rp. 157.500,-/Pax/Day + service 10 % Termasuk: 4 3 x makan 4 2 x coffe break 4 minuman selamat datang 4 Hall dengan perlengkapan standart 4 1 kamar standart harus diisi 2 orang

Telp. (62-31) 563 1111 (hunting), Fax. (62-31) 567 6731

surya/muchsin

MENGADU - Delapan wali murid saat berdialog dengan Kasek SMPN 6 Pamekasan untuk mengadukan ulah seorang guru yang melakukan pelecehan seks terhadap siswinya, Selasa (27/1). wali murid untuk mengeluarkan jimatnya, Thalib menolak dengan alasan tidak memiliki jimat. Karena penjelasan Thalib dianggap tidak memuaskan, wali murid sepakat melaporkan kasus itu ke polisi. “Kami sepakat menyelesaikan kasus ini lewat jalur hukum saja,” papar salah soerang wali murid. Sementara Kasek SMPN 6, Budi Trianto saat dikonfirmasi mengatakan, pihaknya masih belum menentukan langkah terkait laporan wali murid. “Sekarang kami mau rapat dulu membahas masalah ini. Kami harap persoalan ini tidak usah dibawa ke polisi, melainkan secara kekeluargaan,” ujarnya.■ st30

Pasangan Selingkuh Digerebek, Kabur Pakai Celana Dalam

rupa-rupa

Jl. Darmokali No 25 - 27 SURABAYA - INDONESIA

Mendegar cerita wali murid, Budi Trianto hanya terdiam, sesaat kemudian menyuruh guru lain memanggil Thalib. Saat menemui wali murid, Thalib membantah tudingan melakukan pelecehan seks dengan jimat kepada muridnya. “Semua itu tidak benar. Saya hanya menanyakan secara baik-baik kepada anak-anak. Tidak ada maksud tertentu, kecuali saya ingin memperbaiki ahklak anak-anak. Itu saja tujuan saya,” kilah Thalib. Kemudiah delapan siswi yang diduga menjadi korban percobaan pelecehan seks dipertemukan dengan Thalib. Salah seorang siswi, sebut saja Bunga (nama samaran, red) mengungkapkan, beberapa waktu lalu ia dipanggil Thalib ke ruang UKS ditanyai apakah sudah pacaran atau belum dan apa pernah berhubungan badan dengan laki-laki. Merasa dirinya tidak pernah berhubungan badan dengan laki-laki, siswi itu menjawab dirinya masih perawan. Tapi, Thalib tidak percaya dan mengeluarkan sebuah benda per-

The Business & Family Hotel

PENGUMUMAN LELANG ULANG EKSEKUSI HAK TANGGUNGAN Menunjuk Pengumuman Lelang Pertama melalui selebaran pada tanggal 19 November 2008 dan Pengumuman Lelang Kedua melalui Surat Kabar Harian Surya tanggal 4 Desember 2008. Berdasarkan Pasal 6 Undang-Undang Hak Tanggungan Nomor 4 tahun 1996 PT. Bank Danamon Indonesia, Tbk akan melaksanakan lelang ulang eksekusi hak tanggungan dengan perantaraan Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Madiun, terhadap debitur-debitur sebagai berikut : 1 Debitur : ANDI IRAWAN Sebidang tanah pekarangan diatasnya berdiri sebuah rumah batu sesuai Sertifikat hak Milik Nomor. 00168 seluas 114 m2 terletak di Desa Gejagan, Kec. Loceret, Kab. Nganjuk tercatat atas nama Andi Irawan Harga limit Rp. 95.000.000,- (Uang jaminan lelang Rp.19.000.000,-) Dsp Lengkong. 2 Debitur : HESTI PANCA K Sebidang tanah pertanian dan segala sesuatu yang berada diatasnya sesuai Sertifikat hak Milik Nomor. 756 seluas 155 m2 terletak di Desa Tanjung, Kec. Loceret, Kab. Nganjuk tercatat atas nama Tony Kurniawan Harga limit Rp. 100.000.000,- (Uang jaminan lelang Rp.20.000.000,) Dsp Nganjuk. 3 Debitur : GUNAWAN, SH Sebidang tanah kering/darat dan segala sesuatu yang berada diatasnya sesuai Sertifikat Hak Milik Nomor. 268 seluas 2.400 m2 terletak di Desa Golan, Kec. Sukoharjo, Kab. Ponorogo tercatat atas nama Dra. Nurlaila Djadjuli Harga limit Rp. 154.000.000,- (Uang jaminan lelang Rp.31.000.000,) Dsp Ponorogo. Lelang akan dilaksanakan pada : Hari/tgl Lelang : Kamis / 5 Februari 2009 Pukul : 09.00 WIB Tempat Lelang : Kantor PT. Bank Danamon IndonesiaTbk, Cabang Madiun Jl. Hos Cokroaminoto No. 124-126

JEMBER - SURYA Kapolres Jember AKBP Ibnu Isticha menilai beberapa pihak di RSUD dr Soebandi tidak kooperatif dalam pemeriksaan kasus dugaan adopsi ilegal bayi Muhammad Adhar yang menghebohkan Jember beberapa waktu lalu. “Ada pihak-pihak yang tidak kooperatif. Kami sangat menyayangkan hal itu,” ujar Ibnu kepada Surya, Selasa (27/1). Namun, Ibnu enggan menyebutkan siapa saja yang dibilang tidak kooperatif selama penyelidikan berlangsung. Polres Jember telah memeriksa sekitar 22 saksi, di antaranya orang tua kandung Muhammad Adhar, Kholik Priyanto - Siti Fatimah, pasutri pengadopsi M Syaifullah - Tuti Asih, Direktur Pelayanan Medis RSUD dr Soebandi dr Bagas Kumoro dan Kepala Bidang Pelayanan Medis dr Arief Setyoargo. Meski ada pihak yang tidak kooperatif, Ibnu mengaku akan segera menetapkan tersangka dalam kasus tersebut. Meski

Syarat Syarat Lelang : 1. Setiap peserta wajib menyetorkan uang jaminan sebesar yang telah ditetapkan, uang jaminan disetorkan melalui rekening Bendahara Penerima KPKNL Madiun Nomor : 0045-01-000077-30-6 pada PT. BRI (Persero) Cabang Madiun yang harus sudah efektif paling lambat 1 (satu) hari kerja sebelum, pelaksanaan lelang. 2. Harga lelang belum termasuk bea lelang pembeli sebesar 1 % ( satu persen). 3. Pemenang lelang wajib melunasi harga lelang dan bea lelang paling lambat 3 (tiga) hari kerja setelah lelang ke rekening tersebut di atas. Apabila tidak dilunasi maka pemenang lelang akan dianggap wanprestasi dan uang jaminan akan disetorkan ke Kas Negara. 4. Obyek lelang dijual dengan ketentuan dan kondisi apa adanya sehingga apabila karena sesuatu hal terjadi gugatan, tuntutan, pembatalan/penundaan pelaksanaan lelang terhadap obyek lelang tersebut diatas, pihak-pihak yang berkepentingan / peminat lelang tidak diperkenankan untuk melakukan tuntutan dalam bentuk apapun kepada Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Madiun dan PT. Bank Danamon IndonesiaTbk. 5. Syarat syarat lainnya ditentukan pada saat lelang. 6. Peserta lelang dapat melihat obyek lelang semenjak tanggal pengumuman diterbitkan sampai 1 (satu) hari sebelum pelaksanaan lelang. 7. Informasi lebih lanjut dapat menghubungi Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Madiun Jl. Sarean no. 05 Madiun Telp. 0351-468603.

Madiun, 28 Januari 2009 Ttd Wibowo Heru Asset Liqiudation Unit Nip. 00027041

surya/sri wahyunik

tidak mau menyebut nama, pemeriksaan yang dilakukan mengerucut pada empat calon tersangka. “Untuk nama-namanya ya nanti. Yang jelas ini untuk mencari titik terang,” jelasnya. Penetapan nama-nama tersangka itu, juga masih menunggu selesainya pemeriksaan pada, Kamis (29/ 1) mendatang. Pada hari itu, Ibnu berjanji akan menyebutkan nama tersangka dalam kasus adopsi ilegal tersebut. Penetapan itu untuk memudahkan penyelidikan. Pasalnya, akibat adanya beberapa pihak yang tidak kooperatif, maka penyelidikan sedikit mengalami kesulitan. Sementara itu pasangan pengadopsi, M Syaifullah dan Tuti Asih tidak jadi melaporkan pihak RSUD dr Soebandi ke polisi. Akibat dugaan adopsi ilegal tersebut, nama baik pasangan itu juga terusik. “Setelah diteliti lagi dan dipertimbangkan, akhirnya klien saya tidak jadi lapor polisi. Uang adopsi yang pernah diberikan ke rumah sakit juga sudah dikembalikan,” kata Abdul Haris Afianto SH, pengacara Syaifullah dan Tuti Asih. Namun, polisi tetap menyelidiki kasus tersebut karena laporan pasangan Kholik dan Siti Fatimah. Pasangan dari keluarga miskin yang tak mampu membiayai persalinan itu mengaku tidak pernah memberikan bayinya kepada orang lain. Ternyata bayi yang ditinggalkan di rumah sakit karena tidak bisa membayar biaya persalinan itu telah dipindah tangankan oleh pihak rumah sakit. Bayi itu disebut telah diadopsi oleh Syaifullah dan Tuti Asih. Karena merasa tidak pernah memberikan anaknya untuk diadopsi, pasangan itu tidak terima melaporkan kasus ini ke polisi.■ st9

DIGENDONG - Bayi Muhammad Adhar bersama ibunya, Siti Fatimah.

C M Y K

lingkuhan yang melibatkan Sentot dan istrinya ke Mapolres Sumenep. Kedua pasangan selingkuh itu sudah menjalani diperiksa di Ruang Pemeriksaan Khusus (RPK). Kasat Reskrim Polres Sumenep AKP Mualimin SH saat dikonfirmasi menjelaskan, pihaknya masih memeriksa pasangan selingkuh itu secara intensif. ‘’Selingkuhannya sudah menjalani visum di RSD Dr H Moh Anwar,’’ ujarnya. Dikatakan, saat ini polisi masih menunggu hasil visum dokter serta barang bukti lain, serta hasil keterangan dari sejumlah saksi-saksi yang melihat langsung kejadian dugaan perselingkuhan itu. ■ st2

Wakil Rakyat Dapat Pesangon Rp 9 Jutaan PROBOLINGGO-SURYA Sebanyak 45 anggota DPRD Kabupaten Probolinggo dipastikan akan mendapat pesangon dari dana APBD di akhir masa tugasnya periode 2004-2009. Setiap anggota dewan berhak menerima enam kali lipat dari uang representatif, untuk para wakil rakyat yang menjabat sebagai anggota dewan selama lima tahun berturut-turut. Namun, untuk wakil rakyat yang duduk lewat mekanisme Pergantian Antar Waktu (PAW), maka pesangon yang diterima sebesar dua kali lipat dari uang representatif. Di Kabupaten Probolinggo, dari 45 anggota dewan, hanya ada delapan anggota Fraksi Kebangkitan Bangsa (FKB) yang menerima pesangon dua kali lipat uang representatif. Penyebabnya, mereka hanya dua tahun menjadi wakil rakyat, menyusul konflik dualisme PKB. Jika dirinci, satu kali uang representatif para wakil rakyat itu secara hierarkis adalah, ketua dewan sebesar Rp 2,1 juta, wakil ketua Rp 1,68 juta dan anggota sebesar Rp 1,5 juta. Sedangkan jumlah pesangon yang akan diterima wakil rakyat yang menjabat sebagai anggota DPRD selama lima tahun yakni, ketua dewan sebesar Rp 12,6 juta, wakil ketua dewan sebesar Rp 10,8 juta dan anggota masing-masing anggota sebesar Rp 9 juta. Kusus delapan anggota FKB hanya akan menerima masing-masing sebesar Rp 3 jutaan. Jika ditotal, jumlah uang pesangon anggota dewan yang dibiayai dari uang rakyat APBD Kabupaten Probolinggo mencapai Rp 331,2 juta. Besarnya uang pesangon itu mengundang tanggapan dari sejumlah lapisan masyarakat. Salah satunya dari Yayasan Sirajul Ummah, Desa Kertosono, Kecamatan Gading. “Harusnya, para wakil rakyat itu, benar-benar merakyat. Di tengah situasi yang sulit seperti ini, harusnya wakil rakyat menolak uang pesangon itu,” ungkap Ustad H Jamaluddin Husein kepada Surya, Selasa (27/1). Sementara itu, Sekretaris DPRD Kabupaten Probolinggo Ibrahim Muhammad ketika dikonfirmasi Surya menolak penyebutan istilah uang pesangon untuk para wakil rakyat. “Itu bukan pesangon, melainkan uang pengabdian,” jelasnya. Menurutnya, ketentuan pemberian uang pengabdian itu sesuai dengan ketentuan Peraturan Pemerintah (PP) nomor 24 tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota DPRD. “Itu ada dasar hukumnya,” katanya.■ st4

HARIAN SURYA

PAGE 08


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.