E-paper Surya Edisi 26 Maret 2013

Page 16

YouGen surya.co.id

HALAMAN 14

|

surabaya.tribunnews.com

| SELASA, 26 MARET 2013

ide kreatif - Selalu ada cara untuk mengembangkan ide. Berangkat dari masalah yang dihadapi di lapangan, siswa-siswa yang tergabung dalam M!ND SMAK St Hendrikus Surabaya membuat sistem parkir praktis melalui telepon. Mereka juga membuat kartu pintar untuk presensi, pinjam buku di perpustakaan, dan membeli makananminuman di kantin.

Mau Parkir Cukup Telepon

Belajar sering terasa membosankan. Dari pagi hingga siang, enam hari dalam seminggu. Kadang-kadang, kebosanan melanda dan membuat siswa kehilangan kreativitas.

surya/dokumen pribadi/marta nurfaidah

storyhighlights ■ Pelanggan melaporkan keterangan berupa nama asli, jenis kendaraan, plat nomor mobil, tempat yang dituju, dan kapan akan mulai parkir. ■ Smart Card dapat dipakai sebagai transaksi pembelian makanan dan minuman di kantin sekolah.

Kartu Jaja n Isi urid SMA kreatif mencari cara membolos? Mungkin itu sudah biasa sebagai remaja. Akan tetapi, SMAK St Hendrikus punya cara supaya para muridnya menjadi anak disiplin dan hemat, yaitu melalui inovasi yang dikembangkan generasi ketiga M!ND untuk kebutuhan murid di sekolah, smart card. Kartu pintar ini bisa diisi uang dan dengan memanfaatkan barcode. Kartu itu dapat dipakai sebagai transaksi pembelian makanan dan minuman di kantin sekolah. “Selain itu, bisa juga dipakai untuk presensi dan meminjam buku di perpustakaan,” ujar Alexander, siswa kelas XII IPA2. Tim pengembang smart card terdiri atas tujuh siswa. Kartu itu telah diuji coba di SMAK St Hendrikus sebagai kartu

Ulang

presensi melalui barcode-nya. Asyiknya, siswa yang tidak masuk akan kelihatan dan orang tua bakal dapat laporan SMS dari sekolah kecuali jika ada izin. Begitu pula ketika digunakan sebagai kartu transaksi di kantin. Orang tua dapat memantau anaknya habis uang jajan berapa dalam berapa hari. “Kan kalau habis harus diisi ulang kembali,” imbuh Alexander. Sama seperti kartu pulsa isi ulang, jika batasnya menipis tetap harus diisi. Dengan demikian, siswa tidak perlu membawa banyak uang tunai. Jika lapar dan membeli makanan serta minuman di kantin, tinggal tunjukkan barcode kartu. (ida)

■ Smart Card bisa juga dipakai untuk presensi dan meminjam buku di perpustakaan.

Layaknya reservasi di restoran. Orang harus menelepon memesan tempat dulu ke call center. MAEZTRO ANGGOTA TIM M!ND

D

i SMAK St Hendrikus Surabaya, ada program yang selalu ditunggu para siswa. Program itu dinamakan kelas Student Empowerment Program (SEP). Mengandalkan kemampuan kognitif dari otak kiri saja belum cukup, siswa juga perlu diketahui fungsi otak kanannya yang terkait erat dengan kemampuan intuitif, hobi, dan kesukaan. Dengan kata lain, otak sebelah kanan yang mengendalikan kreativitas seseorang. SEP merupakan kegiatan ekstrakurikuler yang dimasukkan jam pelajaran reguler. Siswanya dari kelas X dan XI yang digabung menjadi satu. Kelas SEP diadakan setiap hari Selasa pukul 14.30 sampai 16.00 WIB. Terdapat 12 program yang dijalankan dalam SEP, yaitu Mathafrolic, Quantum Leap, Hendrikus Unbeatable English Community (Hueco), Make the Innovation and Dedicate It (M!ND), Sport Management Arbitration and Regulation Team (SMART), Akademia, News Bee, Defender Environment (Devo), Science Entrepreneurship (SE), Management Entrepreneur

Tema tentang panas membuat sekelompok siswa itu berhasil membuat tas M!ND Inc. yang berisi solar cell. Ada juga tema learning process. Siswa diajak masuk ke kelas dan memperhatikan proses belajar siswa. Kelompok membuat problem statement. Hasilnya unik-unik seperti ide membuat meja multifungsi yang dapat dilipat agar tidak boros tempat, ada tempat tas, dan tempat peralatan tulis lain. Hasilnya juga terbukti mampu mengembangkan kreativitas siswa. Kali ini anggota tim M!ND membuat aplikasi untuk parkir di sekolah. Yang ingin parkir cukup menghubungi call center. Selain itu, tim juga membuat kartu presensi dan kartu belanja. Untuk masuk kelas cukup menggunakan barcode. Jika lapar, kartu itu pula yang ditunjukkan untuk membayar. Ide kreatif yang dibuat siswa memang masih digunakan di dalam sekolah dan terbukti membuat hidup menjadi lebih mudah. Aplikasi itu juga dapat dikembangkan untuk masyarakat. (marta nurfaidah)

Tidak Perlu Lama Mengantre Parkir

P

rogram M!ND di SMAK St Hendrikus ini sudah berjalan beberapa tahun. Untuk generasi kedua, murid mengembangkan Parking by Phone yaitu pesan tempat parkir melalui telepon. “Pertimbangan utamanya ya karena macetnya Surabaya, terutama malam minggu ke mal,” kata Dominica, salah satu anggota tim yang membuat Parking by Phone. Antrean panjang yang kerap terlihat di mal atau restoran itu membuat waktu terbuang percuma hanya karena mencari lahan parkir yang kosong. Mereka terpicu membuat pemesanan parkir yang dikelola sebuah perusahaan call center. “Layaknya reservasi di restoran. Orang harus menelepon memesan tempat dulu ke call center,” jelas Maeztro. Pelanggan melaporkan keterangan berupa nama asli, jenis kendaraan, plat nomor mobil, tempat yang dituju, dan kapan join facebook.com/suryaonline

Club (MEC), Accounting Club, dan Ultimate Art-d. Setiap siswa yang ingin bergabung menjalani placement test untuk mengetahui kemampuan dan kreativitas mereka. Setiap murid dapat mencantumkan tiga pilihan kelas yang nanti akan diseleksi berdasarkan hasil placement test. Penempatan itu diperlukan agar siswa benarbenar memahami apa yang ia kembangkan dan bukan sekadar keren dan suka. Mereka yang dari kelas SEP Accounting Club dapat praktik langsung di area Student Shop. Toko itu menjadi pusat pembelajaran membuat desain atau mengelola usaha yang baik. Selama ini, mereka hanya mengenal teori tentang bagian penjualan, pembelian, serta modal. Melalui praktik langsung, setidaknya mereka akan mengenal faktur dan kuitansi itu tergolong bagian apa. M!ND menjadi kelas yang memicu siswa untuk menggali kreativitas menemukan hal baru berdasar permasalahan sehari-hari. Hasil akhirnya, mereka akan membuat karya kreatif. Setiap tahun ada tema utama yang dibahas di M!ND.

akan mulai parkir. Berikutnya, call center akan mengirim SMS sebagai tanda konfirmasi. Petugas parkir yang menjaga di depan lokasi parkir akan memverifikasi identitas pelanggan via SMS. Lima belas menit sebelum parkir, harus sudah konfirmasi ke petugas. Jika tidak, tempat akan diberikan kepada orang lain. “Maka SMS jangan sampai hilang, sebab mereka tidak akan dapat parkir,” ucap Dominica. Jika terlambat, meskipun itu 10 menit, reservasi akan hangus dan mereka dikenai denda. SMS fungsinya seperti karcis parkir, ketika sudah masuk, SMS tetap harus disimpan karena digunakan untuk keluar. Menilik bahwa operasionalnya membutuhkan pemahaman teknologi, Parking by Phone untuk end user. Untuk mengaktifkan Parking by Phone ini, harus ada perusahaan penyedia jasa tersendiri. Karena akan melayani seluruh

masyarakat yang membutuhkan lahan parkir, perusahaan itu harus bekerja sama dengan bisnis hotel, mal, apartemen, dan sekolah. Hasil kreasi Leny Hartono, Ade Dharmawan, Dominica, Lusy Kurniawati, Maeztro, Andre Tirtodipuro, dan Nicholas Jonathan itu sudah pernah diikutsertakan pada Global Innovation through Science and Technology (GIST) di Amerika Serikat. Namun, karena usia mereka belum bisa memenuhi persyaratan maka akhirnya diwakili guru pembimbing, Antonius dan beberapa rekan programmer dan desainer. Hasilnya, Parking by Phone masuk 20 besar Indonesia dan 100 besar dunia. Selain itu, tim juga sempat maju ke Business Plan Competition Java Region 2011. Kerja keras mereka berbuah hadiah sebagai juara ketiga pada ajang kompetisi yang diadakan Universitas Pelita Harapan Jakarta. (iit) follow @portalsurya


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.