sumut pos

Page 13

13

Sumut Pos

Yang Penting Tetap Eksis Demi menjaga eksistensi di Kompetisi Divisi Utama PSSI 2008, manajemen PSDS siap untuk melakukan penghematan pengeluaran. Baik saat melakoni pertandingan tandang maupun tanding kandang. Hal ini disampaikan manajer PSDS Drs Hasiholan Sinaga saat ditemui wartawan koran ini di Bandara Polonia, Senin (10/11) menjelang take off ke kandang Persikab Bandung Jawa Barat. “YANG penting itu PSDS tetap main di kompetisi ini. Sekalipun harus dengan sehemat mungkin, kita akan terus perjuangkan. Kalau memang harus jalan darat, kita akan tempuh. Itu sudah komitmen manajemen dan pemain,” ucap Hasiholan. Lanjut Hasiholan, rencana awal keberangkatan PSDS ke Kota Kembang, Bandung sekitar 28 Oktober lalu dengan menggunakan angkutan laut. Namun, di-

Persikab

batalkan dan disepakati menggunakan transportasi udara. “Rencananya memang begitu. Tapi waktu tidak memungkinkan sehubungan dengan pelaksanaan Copa Indonesia. Paling tidak kita juga memikirkan masa recovery para pemain,” papar Hasiholan. Usaha penghematan itu kemungkinan akan direalisasikan saat tim berjulukan Traktor Kuning melakoni laga tandang ke Pekan Baru. Direncanakan rombongan akan menggunakan transportasi darat. Untuk itu akan diatur jadwal pemberangkatan sehingga para pemain memiliki masa recovery yang cukup. Seperti yang kita ketahui, terputusnya dukungan dari APBD membawa dampak kepada seluruh tim sepakbola di Indoensia. Baik di level Indonesia Super League, begitu juga di Divisi Utama. Bahkan, beberapa tim dikabarkan bakal mundur dari kompetisi yang ada. Namun kondisi tersebut tidak menghambat laju si Traktor Kuning di kompetisi divisi utama. “Dibanding seluruh tim yang ada, kita masih yang terbaik. Baik masalah gaji juga kontrak pemain. Karena PSDS satu keluarga,” pungkas Hasiholan. (jul)

Velodrom tak Standar MEDAN-Atlet sepeda di Kota Medan sangat membutuhkan fasilitas yang baik untuk menunjang prestasi mereka. Salah satu fasilitas terpenting velodrom. Velodrom adalah tempat latihan bersepeda yang berbentuk oval, disanalah para atlet berlatih tanpa harus bepergian jauh. Sayangnya, velodrom yang ada di Unimed tidak memenuhi kriteria. Fisiknya terlalu bulat, hingga atlet yang berlatih di sana harus ekstra hati-hati. Subandi selaku Ketua Pengprov Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) Sumut menjelaskan bahwa pembinan atlet sepeda telah jauh hari mereka lakukan. “Masalahnya sekarang adalah fasilitas yang kurang memadai. Di velodrom Unimed, kalau tidak hati-hati atlet bisa cedera. Velodrom itu tidak begitu oval, dia terlalu bulat. Jadi, tikungannya sangat membahayakan,” katanya. Terlepas dari itu, Subandi menerangkan bahwa ISSI beserta Dispora dan KONI harusnya membenahi terlebih dahulu apa yang belum ada. Seperti Pengcab yang belum mencapai seluruh kabupaten/kota di Sumut. “Sekarang memang sudah lebih berkembang, Pengcab juga sudah ada di Sergai, Siantar, dan Simalungun yang dulunya hanya ada di Medan,” ujarnya.(mag-1)

Basket Putri Sumut Raih Hasil Maksimal MEDAN-Hasil tak terduga datang dari tim Basket putri Sumut yang meraih medali emas pada Pekan Olahraga Pelajar Wilayah Sumatera 3-9 November di Kepulauan Riau. Medali emas disumbangkan setelah di partai final, tim basket putri Sumut menundukkan Jambi, 69-67. Menurunkan starter Mariana, Tia, Nadra, Dahliana, Irene, Petti, Agustina, Lisa Fitri, Anissyakira, dan Desi basket putri Sumut tidak pernah leading. Bahkan, hingga 2 menit terakhir, tim asuhan Freddy Gorey masih kalah dua angka atas Jambi. Nadra menyamakan kedudukan 67-67di detik ke 16 kuarter keempat. Apalagi, pada kuarter ini Petty, Tia, dan Agustina terkena foul out. Sumut mendapat keuntungan setelah Jambi melakukan foul tiga detik menjelang akhir kuarter keempat. Maria berhasil memanfaatkan freethrow untuk kemenangan tim yang awalnya tidak dipandang ini. “Pertandingan memang berjalan keras. Tapi itu tak lepas dari persiapan kita selama ini. Seminggu kita gelar enam kali latihan dengan durasi empat jam per latihan,” beber Fredy Gorey kepada wartawan koran ini, Minggu (9/11). Dengan hasil ini Fredy akan mempersiapkan tim basket Sumut menghadapi Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS) yang akan digelar Juli 2009 mendatang di Yogyakarta. Sementara itu tim basket putra harus puas dengan medali perak setelah dibabak final kalah atas tuan rumah Kepri dengan total poin 36-51. “Terlalu banyak peluang terbuang sekalipun sudah kita antisipasi, tapi lawan lebih siap,” kata asisten pelatih tim basket putra Sumut, Frangky. (jul)

SELASA 11 NOVEMBER 2008

PSDS

DIVISI I

Realistis

DOK

REALISTIS: Pelatih PSDS M Khaidir memasang target realistis saat bertandang ke Persikab Bandung.

MEDAN-PSDS Deli Serdang menatap mantap laga tandang ketiganya menghadapi Persikab Bandung 12 November di Stadion Jalak Harupat Soreang Bandung Jawa Barat. Hal tersebut terlihat dari ekspresi pemain PSDS dan ofisial yang ditemui wartawan koran ini sebelum take off di Bandara Polonia, Senin (10/11). Menurut pelatih PSDS, M Khaidir, peluang untuk mencuri poin di kandang Persikab tetap ada. Sekalipun begitu, M Khaidir coba tetap realistis dalam hal peraihan poin di se-

tiap laga tandangnya. “Saya coba lebih realistis, ya, mengingat ini pertandingan tandang. Yang penting jangan melakukan kesalahan di daerah sendiri. Karena Persikab memiliki pemain dengan shooting yang bagus seperti Ali Amrizal,” terang M Khaidir. Untuk itu pelatih yang juga mantan pemain PSMS telah menyiapkan 18 pemain yang dianggap paling siap melakoni pertandingan ini. Tak lupa keempat pemain asing (Anderson, Osas, Mahop, dan Ibi. “Dari 25 pemain kita akan turunkan 18 pemain dengan kondisi lebih siap. Diantaranya empat pemain asing kita. Bagaimanapun kita butuh kekuatan cadangan mengingat ketujuh pemain terkena akumulasi kartu. Juga antisipasi masa kebangkitan Persikab,” ucap M Khaidir. Sebenarnya masalah tidak hanya itu, selain ketujuh pemain (Anderson, M Rizal, Siswanto, Irfan, Mahop, Osas, dan Rama) yang terkena akumulasi kartu, masih ada Junarto yang cedera. Tapi sang arsitek sudah menyiapk a n p e main lainnya seperti Herdiansyah di posisi Junarto dan M Rizal yang akan mengisi posisi Rahma. Selain itu dua latihan segera digelar sekaligus menguji lapangan yang terbilang bagus. “Lapangannya cukup bagus dan bisa dibilang masih baru. Ini sangat mendukung untuk speed pemain apalagi kita biasa bermain di lapangan yang kurang bagus. Nah, saya yakin pemain akan diuntungkan,” yakin M Khaidir. (jul)

MERUMPUT: Pemain PSDS Ikpefua Osas Marvellous (kiri) dipastikan turun saat laga tandang melawan Persikab Bandung.

Jadi Atlet Tanpa Sengaja Zulham Effendi, Atlet Lontar Martil Sumut MEDAN-Berawal dari ketidaksengajaan, Zulham Effendi menjadi atlet andalan Sumut. Ya, sebelumnya atlet lontar martil ini malah tidak berpikir untuk serius di bidang atletik. Semuanya berawal dari usahanya untuk menghilangkan lemak pada tubuhnya. Dia pun berolahraga ringan di sekitar Stadion Unimed Medan. Saat itulah, mahasiswa Jurusan Teknik Informatika Komputer STMIK Potensi Utama 2003 ini dilirik seorang pelatih atletik (khusus nomor lempar) Yoseph Lumy. Pelatih ini kemudian menawarkan Zulham untuk berlatih menjadi atlet. Belakangan diketahui kalau ajakan itu didasari oleh fisik Zulham yang tinggi besar. Anak dari pasangan Paino (alm) dan Mahidar ini sebenarnya mempunyai cita-cita yang sangat berbeda dengan apa yang sedang ditekuninya sekarang, yaitu pemain sepak bola terkenal. “Saat saya mengatakan saya bercita-cita menjadi pemain bola terkenal, guru saya mengatakan bahwa itu bukan cita-cita. Karena menurut guru saya pada waktu itu cita-

cita hanya ditempuh melalui belajar keras bukan dengan latihan seperti yang dilakukan olahragawan,” ungkapnya kepada wartawan koran ini. Terlepas dari itu, Zulham akhirnya bergabung juga dengan Yoseph. Hasilnya, pada Februari 2002, untuk pertama kalinya Zulham berkutat di dunia atletik, dia ditempatkan di nomor lempar cakram dan tolak peluru. Pria kelahiran Medan 11 Desember 1983 ini menorehkan prestasi yang bisa dikatakan belum maksimal di Pordasu 2002 dengan peringkat ke-6 di nomor lempar cakram dan peringkat ke-8 pada nomor tolak peluru. Mahasiswa yang tinggal menyelesaikan meja hijaunya ini akhirnya di pindahkan ke nomor lontar martil pada Septem-

YUSRIZAL/SUMUT

POS

ber 2002 lalu dengan lemparan saat latihan mencapai 23 meter. “Sebelum berangkat ke Kejurnas 2002 lemparan saya meningkat menjadi 27 meter. Dan, pada saat kejuaraan, naik lagi menjadi 29 meter yang membawa saya menjadi peraih medali perunggu,” katanya. Dan sejak itulah, Zulham dikembangkan untuk menjadi atlet lontar martil. Warga Jalan Madio Santoso No 74 A Krakatau Medan ini adalah atlet yang berdiri sendiri atau independen. Zulham dilatih oleh Yoseph dibawah naungan Gerakan Garuda Emas (GGE), Dispora dan KONI Sumut. “Pak Yoseph yang paling berjasa dalam prestasi saya selama ini. Dia lah yang membuat saya bisa seperti ini,” pungkas Zulham. (mag-1)

PRESTASI ZULHAM EFFENDI KEJUARAAN

TEMPAT

PRESTASI

PON XVII 2008 Kejurnas Atletik 2008 Kejurnas 2007 Pordasu 2006 Pomnas 2005 Porwil 2003 Sirkuit se-Sumatera 2003 Kejurnas Junior 2002

Kaltim Jogja Jakarta Medan Bandung Lampung Medan Jakarta

Juara Juara Juara Juara Juara Juara Juara Juara

3 2 3 1 2 2 2 3

LEMPARAN 43..93M 42.97 M 44.44 M 39.93 M 35.75 M 29.35 M 30.16 M 29.74 M

KEBETULAN: Zulham Effendi mengaku tak sengaja menjadi atlet lontar peluru. SAZALY/ SUMUT POS

Atty Juliana Achmad, Skuad Timnas Basket Wanita U-18

Lepas Kejuaraan Asia, Incar PON XVIII 2012 Kejuaraan Asia Basket Wanita U-18 XIX di GOR Angkasa Lanud Medan 2-9 November lalu diramaikan dengan aksi foto bareng dengan pemain timnas. Wajah manis dan tatap mata sendu yang dimiliki menjadikan Atty Juliani Achmad salah satu skuad timnas Indonesia yang menjadi favorit pecinta basket Kota Medan. INDRA JULI - MEDAN MESKIPUN memiliki kecantikan alamiah, ketegasan tercetak jelas di

setiap jawaban yang diberikannya. Demikian juga dengan ambisi dan motivasi yang siap diraih mojang Bandung ini untuk basket nasional di masa depan. Lahir di New York 16 Juli 1990, Atty (demikian dia disapa) mulai mengenal basket kala duduk dibangku kelas II SMP di Bandung. Perlahan dirinya mengasah kemampuan yang ada hingga tiba saatnya turun gunung. Tidak sedikit kejuaraan yang diikutinya dari tingkat pelajar, sekolah, dan daerah. Dengan kemampuannya, putri bontot dari empat bersaudara ini lantas dipercaya mewakili daerahnya pada Pra Porprov 2005 lalu. Diikuti dengan Popda 2006 dan Popnas 2007. Pebasket Garuda ini juga dipercaya

CURI PERHATIAN: Atty Juliana Achmad (tengah) mampu mencuri perhatian para pendukung Timnas Basket Wanita U-18. INDRA/ SUMUT POS

mewakili Jawa Barat pada Pra PON dan PON XVII Kaltim lalu. Kala itu

basket putri Jawa Barat meraih perak setelah dikalahkan Papua di partai fi-

nal. “Waktu Popnas yang paling berkesan adalah ketika kebersamaan lebih terasa, tim lebih solid. Sebenarnya Timnas ini juga solid tapi karena waktu persiapannya aja kali yah,” ucap Atty mengenai formasi Timnas Indonesia pada Kejuaraan Basket Wanita U-18 Asia, 2-9 November lalu di GOR Angkasa Lanud Medan. Putri dari pasangan Yusuf Achmad dan Emi Resmiasih ini melihat bahwa potensi basket putri di Indonesia sangat besar. “Cuma kurang perhatian saja,” tukasnya. “Lihat saja masing-masing daerah sudah memiliki tim basket putri, seperti Medan yang menjadi tuan rumah. Tapi semua itu tidak bisa jalan sendiri kan, tetap butuh dukun-

gan terutama dari pemerintah,” tambah mahasiswi semester awal Hukum Internasional Unpar ini. Ketika ditanya ambisi di basket, Atty mengaku belum bisa menentukan. Tapi yang pasti, keinginannya tetap besar berkecimpung di olahraga kebanggaan Negara Paman Sam ini. “Yah kalau bisa sih sampai Sea Games. Tapi yang paling dekat ingin tampil di PON XVIII 2012 Riau,” cita Atty. Yah, tugasnya di timnas Indonesia untuk Kejuaraan Basket Wanita U18 Asia usai sudah. Tugas lebih besar sudah menantinya di Jakarta, dalam waktu dekat Atty bersama timnas lainnya akan turun di Liga Basket Mahasiswa. Good Luck girl. (*)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.