Sumatera Ekspres 28 November 2012

Page 24

SUMSEL

Sumatera Ekspres rabu, 28 november 2012

lintas

Sosialisasikan Izin PLP MUARADUA- Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Sumatera Selatan (KPID) kemarin (27/11) mensosialisasikan Proses Perizinan Pendirian Lembaga Penyiaran kepada lembaga penyiaran di OKU Selatan. ‘’Sosialisasi ini penting untuk memberikan informasi bagi lembaga penyiaran radio dan TV, bagaimana cara mendapatkan perizinan,’’ ujar Alfarizi Arma SE, anggota komisioner KPID didampingi Ir Hj Tri WIdayatsi MSi di ruang rapat Asisten I OKUS. Sesuai ketentuan, lanjutnya, seluruh lembaga penyiaran harus memiliki kelengkapan izin sebelum beroperasi. ‘’Dengan adanya perizinan penyiaran, suatu lembaga penyiaran akan terhindar dari sanksi teguran tertulis hingga penghentian sementara,” katanya. Sanksi lain, lanjutnya, yakni pembekuan kegiatan siaran sementara hingga denda administratif. ‘’Paling keras bisa pencabutan izin penyelenggaraan penyiaran,’’ katanya.(dwa/sms/ce2)

Berikan Pelayanan MUJARADUA - Bupati OKU Selatan H Muhtadin Sera’i melantik Mustakin sebagai kepala Desa Padang Bindu periode 2012 – 2018, kemarin. Pelantikan yang dilaksanakan di Balai Desa Padang Bindu Kecamatan Buay Runjung. ‘’Diharapkan kades yang dilantik dapat memberikan pelayanan pada masyarakat dengan sebaik-baiknya. Dalam mengemban amanah dan tugas sebagai pucuk pimpinan di desa, kades harus mampu melayani seluruh lapisan masyarakat,”ujarnya. Kepala desa, lanjutnya, foto: DOK SE harus mampu menumbuhH Muhtadin Sera’i kan kreativitas masyarakat dengan memberdayakan masyarakat desa. ‘’Kepala desa harus mampu menciptakan sumber ekonomi yang bergerak di masyarakat agar, kesejahteraan masyarakat dapat meningkat,” katanya. (dwa/sms/ce2)

sementara itu...

Nyaris Tutup Jalinsum MUSI RAWAS - Tanah longsor nyaris menutupi akses jalan perbatasan antara Kecamatan Muara Beliti, Mura dan Kecamatan Lubuk Linggau Selatan II, Lubuklinggau. Longsor di jalan yang menghubungkan simpang Priok ke arah Terminal Petanang ini terjadi Selasa (27/11) pukul 23.00 WIB. Akses jalan ini merupakan jalur alternatif jalan lintas Sumatera (Jalinsum) yang banyak dilintasi kendaraan roda empat jenis truk pengangkut. Untungnya longsor ini tak menimbulkan korban jiwa. Lokasinya sepi dan jauh dari pemukiman padat penduduk. Informasinya, longsor terjadi akibat hujan deras yang mengguyur Lubuk Linggau dan Mura. Tanah yang berada di tepian jalan tersebut longsor dan nyaris menutupi sebagian jalan. ‘’Di sini memang rawan longsor, banyak tepian tanah yang menjulang berada tepat di bibir jalan,’’ kata Pringgo, sopir truk. Dikatakannya, harusnya pemerintah terkait harus cepat tanggap melakukan upaya antisipasi. ‘’Salah satunya melakukan pemasangan papan informasi serta memperhatikan kembali kondisi lingkungan sekitar,’’ ujarnya. Camat Lubuk Linggau Selatan II, Ahman Topan mengaku belum mengetahui longsor di akses jalan tersebut. Namun ia membenarkan lokasi tersebut rawan longsor. ‘’Saya mengimbau pengendara atau warga yang tinggal di sekitar lokasi waspada,’’ ujarnya yang memasang talut dan papan informasi sebagai langkah antisipasi. (wek/sms/ce2)

25

OKU -OKU Timur -OKU Selatan -BANYUASIN -Muara Enim

Jangan Kedepankan Emosional Didik dengan Hati BATURAJA – Upaya peningkatkan kualitas pendidikan terus dilakukan Pemkab OKU. Di antaranya memberikan seminar. Seperti, seminar nasional Hypno Heart Teaching (mendidik dengan hati) yang digelar di Gedung Kesenian Baturaja, kemarin. ‘’Seminar ini untuk menambah metode pembelajaran bagi pendidik. Sebagai pendidik bukan hanya dituntut mengasah pola pikir peserta didik, namun mengasihi sikap dan mengasuhi perilakunya agar bisa lebih baik,” kata Kadiknas OKU Dr Drs H Achmad Tarmizi, SE MT, kemarin. Dikatakannya, dengan gaya pembelajaran pendekatan dengan hati, semakin meyakinkan tugas guru sangat mulia. ‘’Selain meningkatkan kualitas juga membangun akhlak baik,” lanjutnya. Wakil Bupati OKU, H Kuryana

foto: GUS MUNIR/sumeks

SEMINAR: Alpiyanto saat menyampaikan seminar cara mendidik anak dengan hati digelar di Gedung Kesenian Baturaja.

Aziz mengharapkan, metode mendidik dengan hati bisa mendukung target pemerintah OKU yang ingin meningkatkan kualitas pendidikan. Sementara, trainer Alpiyanto mengatakan, saat ini banyak pengajar yang belum menerapkan pola mendidik dengan hati dan masih mengedepankan emosional dalam

proses belajar mengajar. ‘’Padahal metode ini kurang efektif dibandingkan pendekatan hati ke hati. Yang bisa menyentuh siswa dan membawa lebih baik serta bisa menyerap ilmu lebih banyak. Semua pusatnya di hati. Jika hati tenang, semua berjalan dengan baik,” ujarnya di hadapan 1.324 guru.

Dikatakan, saat ini siswa mempunyai kecenderungan dalam belajar. Yakni, belajar tak menyenangkan, sulit berkonsentrasi, kurang percaya diri, kurang kreatif, mudah lupa, mudah ngantuk saat belajar, otak merasa ”penuh”, stress dan tegang saat ujian. ‘’Hal itu terjadi karena sebagian besar men-

Angka KDRT Meningkat BANYUASIN – Kasus tindak kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) terus mengalami peningkatan. Di 2011 mencapai 48 kasus kekerasan fisik yang kerap dialami perempuan dan anak seperti pemukulan, pelecehan seksual hingga pemerkosaan. Sementara 2012 mencapai 51 kasus. Dari jumlah ini, 32 kasus dialami perempuan yang sudah berumah tangga dan sisanya 19 kasus dialami anak–anak dan remaja. Kepala Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) dr Hj Eka Mustika didampingi anggotanya Ismiyati ST MSi mengatakan, faktor ekonomi merupakan faktor dominan yang menyebabkan terjadinya KDRT. “ Selain itu ada juga tingkat pendidikan rendah, pengetahuan soal agama yang tidak memadai dan faktor lain,’’ ujarnya. Selama ini, kasus KDRT tak terekspose ke permukaan. ‘’Selain malu karena aib keluarga, korban KDRT banyak yang tidak mengetahui haknya yang dilindungi secara hukum. Kalau berbicara angka mungkin beberapa tahun yang lalu lebih banyak dari ini, tetapi tak pernah terekspose, ‘’ jelasnya.

Ismiyati menambahkan, untuk meminimalisir KDRT, pihaknya sudah mengkampanyekan pada masyarakat. “Tapi semuanya kembali kepada masyarakat. Artinya walaupun sudah berkali–kali diberikan sosialisasi, kalau tidak ada kemauan merubahnya akan tetap seperti ini juga,’’ katanya. Kasat Reskrim Polres Banyuasin AKP Ali Rojikin melalui Kanit PPA Iptu Ady Ahyat menambahkan, dari analisa hukum, pelaku KDRT bisa diancam UUKDRT No 23 Tahun 2004 dengan

ancaman di atas 5 tahun. Sedangkan pelaku pelecehan terhadap anak bisa diancam pasal 80, 81 dan 82 UU No 23 Tahun 202 tentang perlindungan anak dengan ancaman di atas 8 tahun. ‘’Memang tak semua kasus KDRT diselesaikan melalui proses hukum, kami lebih cenderung memberikan arahan untuk berdamai, apalagi pada kasus suami istri yang ribut. Tetapi kalau upaya damai tetap tidak bisa juga, kasusnya akan kita teruskan hingga ke pengadilan. “ beber Ady Ahyat. (ayi/sms/ce2)

jalankan kegiatan belajar mengajar tidak dengan hati,” lanjutnya. Bagaimana cara merubah perilaku anak? ‘’Lakukan pendekatan dengan hati. Ajak anak menyelesaikan persoalan hidup agar anak bisa dipahami, dimengerti, dan pastinya akan lebih tenang, percaya diri dalam belajar,” katanya. (gsm/aba/sms/ce2)

Pagar Jembatan Hancur

MARTAPURA – Hancurnya pagar sayap jembatan Jalur Komering Martapura-Tanjung Batu Cempaka, tepatnya di Desa Pulau Negara, Kecamatan BP Peliung, OKUT jangan dibiarkan berlarut-larut. Kondisi ini bisa memicu rawannya kecelakaan di malam hari. Apalagi, jalan tersebut terbilang tinggi intensitas kendaraan yang melintas. Belum diketahui penyebab hancurnya pagar sayap jembatan Desa Pulau Negera tersebut. Namun, dilihat dari kondisinya seperti bekas ditabrak kendaraan, ini terlihat dari patahan dan peyotnya tiang beton dan besi pengaman. Sehingga, terlihat miring dan tak berfungsi lagi. “Kami melihatnya sudah hancur, kemungkinan ditabrak mobil yang melintas di jembatan itu,” ujar Ujang (31) pengendara motor yang melintas. Anggota DPRD OKUT, Venus

Antonius meminta provinsi melakukan peninjauan. ‘’Jalur itu milik Provinsi Sumsel, jadi jalan maupun jembatan yang ada di jalur itu menjadi kewenangannya,” ujarnya. Melihat dari kondisinya, tentunya mendesak dilakukan perbaikan. Mungkin saja ditabrak mobil. ‘’Kalau tidak ada sayap pengaman, sangat membahayakan pengguna jalan. Oleh karenanya, jangan menunggu waktu lama untuk melakukan perbaikan,” harapnya. Kepala Dinas PU Bina Marga OKUT Ir Agus Sunaryo MM mengatakan, penanganan sayap pagar jembatan tersebut dilakukan Pemprov Sumsel. ‘’Tapi tak menutup kemungkinan bisa ditanggulangi kabupaten. Karena, jika skala kerusakannya kecil, bisa diatasi. Tapi, perlu koordinasi dengan provinsi,’’ ujarnya. (asa/sms/ce2)

Desember, Dana Cair FOTO: ANSYORI/SUMEKS

LONGSOR: Tanah longsor nyaris menutupi akses jalan perbatasan antara Kecamatan Muara Beliti dan Kecamatan Lubuklinggau.

MARTAPURA – Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) RI akhirnya selesai melakukan pemeriksaan administrasi 2.033 unit rumah tak layak huni untuk dibedah. Rumah ini akan dibedah 2012. ‘’Sebelumnya telah dilakukan berbagai verifikasi baik dari sisi administrasi di tingkat daerah maupun pusat. Dari 4 ribu

lebih yang diajukan, 2.0333 unit rumah yang dinilai layak dibedah,’’ ujar Kepala Dinas PU Cipta Karya OKUT Ir H Herwan,MM melalui Sekretaris Dinas, Danan Rachmat. Dikatakan, proses pembedahan rumah tak layak huni ini sudah dilakukan sejak beberapa bulan terakhir dan sudah memasuki tahap akhir. ‘’Diperkirakan,

awal Desember seluruh dana untuk bedah rumah segera dicairkan melalui rekeningmasing-masingmasyarakatyang menerima bantuan tersebut,’ katanya. Uang untuk bedah rumah, lanjutnya, dikirimkan pada masyarakat langsung dan mereka yang akan mengelola uang tersebut untuk memperbaiki rumah mereka. (asa/sms/ce2)

FOTO: ADE ROSAD/SUMEKS

PATAH:Kondisi sayap pagar jembatan jalur Komering di Desa Pulau Negara yang hancur diduga akibat ditabrak mobil.


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.