Sriwijaya Post Edisi Selasa 29 Januari 2013

Page 7

SRIWIJAYA POST Selasa, 29 Januari 2013

Dewi Yull: Sumsel Makin Maju kan Sumsel saat ini semakin maju dan sudah dikenal baik di tingkat nasional maupun internasional. "Saya bangga dengan Sumsel, ibu saya berasal dari Palembang, di 11 Ilir," terangnya kepada hadirin. Dia menyebutkan kemajuan pesat Sumsel ini tidak terlepas dari kepemimpin Gubernur Alex Noerdin yang didukung masyarakatnya. Artis yang pernah top dengan lagunya berjudul "Rindu Terlarang ini" bernama asli Raden Ayu Dwi Yul Pujiati. Ia berharap keberhasilan Sumsel di bawah kepemimpinan Alex Noerdin terus dilanjutkan agar Sumsel Gemilang yang dicita-citakan segera menjadi kenyataan. Ketua Tim Penggerak PKK Sumsel Hj Eliza Alex dalam sambutannya mengatakan, keberhasilan pembangunan Sumsel merupakan kerja keras semua lapisan masyarakat yang telah mendukung kegiatan pemerintahnya. Eliza juga menyampaikan permo-

honan maaf Gubernur Sumsel Alex Noerdin yang tidak bisa hadir dalam acara tersebut karena sedang ada kegiatan di Jakarta. "Bapak berpesan, dia minta maaf karena tidak bisa bertatap muka langsung de-

ngan para ibu-ibu majelis taklim ini," ujar Eliza. Silaturahmi Ketua PKK Sumsel dengan ibu-ibu mejelis taklim ini diwarnai dengan siraman rohani yang disampaikan Ust Syarief Husin SAg dari Palembang. (trs)

Janji Politik Makan Korban

masih utuh. Informasi di lapangan menyebutkan, pelaku yang diperkirakan berjumlah tiga orang pura-pura bertamu di rumah anggota dewan OKU ini. Sebagai tuan rumah , Ny Elan Abidin sempat menyajikan minuman untuk tamu yang mengaku teman dekat suaminya. Setelah ngobrol cukup lama, salah satu tamu memukul korban yang diduga menggunakan besi hingga korban jatuh tersungkur bersimbah darah. Sebelum tak sadarkan diri, istri anggota Komisi I DPRD OKU ini sempat berteriak minta tolong. Teriak-

an itu didengar warga sekitar dan ada yang mendatangi rumah Elan Abidin untuk mengetahui apa yang terjadi. Melihat ada orang datang, pelaku langsung berpura-pura mau membantu korban. Salah seorang pelaku langsung berlari ke sekretariat DPD Partai Golkar OKU yang lokasinya tidak jauh dari rumah korban untuk meminjam mobil ambulance dan langsung membawanya ke rumah Susanti. Diduga saat di tengah kerumunan warga dan anggota polisi yang sudah siaga di lokasi kejadian, serta mengepung rumah kor-

ban, ketiga pelaku langsung kabur. “Kami benar-benar tidak menyangka kalau mereka adalah pelakunya. Awalnya kami mengira mereka adalah kerabat korban yang berusaha membantu,” kata Nila (27), warga sekitar yang ditemui di lokasi kejadian. Barang bukti berupa besi sepanjang 50 cm masih tertinggal di TKP. Sementara korban dirawat di ruang ICU. Beredar isu, korban dianiaya teman suaminya karena kecewa dengan ulah Elan Abidin yang tidak menepati janjinya setelah duduk di kursi dewan. (eni)

seraya mengajak masyarakat dan semua pihak khususnya media agar turut membantu terciptanya situasi yang kondusif untuk membangun daerah dalam bingkai NKRI. Dikesempatan itu Kapolres yang didampingi Dandim OKU serta Danyon Armed 15/76 Tarik Syailendra Martapura menjelaskan, peristiwa bermula saat patroli balapan liar Minggu (27/1) pukul 01.00, ada dua pengendara sepeda motor melintas di depan pos polisi Ogan II Sukajadi sambil meneriakan kata-kata kasar yang ditujukan kepada Pos Lantas Ogan II. Saat itu petugas piket ada tiga orang, mendengar teriakan itu Brigadir BW keluar dan menembakan senjata sekali ke atas dan sekali ke pengendara sepeda motor. Kemudian Brigpol BW melihat dari jauh salah satu pengendara jatuh terkapar karena peluru mengenai punggung kanan dan naik ke atas lalu keluar dari leher kiri. Secara otomatis anggota lantas langsung minta bantuan kendaraan yang sedang lewat untuk membawa korban ke Rumah Sakit Antonio Baturaja. Setelah menjalan perawatan medis, diketahui dari Kartu Tanda Anggota korban adalah Pratu Heru Oktavianus dari satuan Yon Armed Martapura. Kapolres yang mendapat laporan dari Unit Pelayanan langsung menuju rumah sakit dan disitu sudah ada

Dandim dan Dan Yon Armed serta Wadan Yon Armed. Dalam hal pembuktian, kata Kapolres, dibutuhkan visum dalam (topsi) selanjutnya jenazah almarhum diberangkatkan ke RSMH Palembang pukul 04.00. Selanjutnya Kapolres dan Dandim mendapat perintah dari atasan masingmasing untuk segera berkoordinasi termasuk mengantarkan jenazah ke kampung halamnnya. ”Saat ini pun anggota kita masih di rumah duka di Sumatera Barat,” jelas Kapolres seraya menambahkan pihaknya tidak akan melindungi oknum anggota yang salah. Saat ini Brigadir Pol BW sudah ditetapkan sebagai tersangka dan akan diproses hukum. Sedangkan rencana penarikan Brigadir BW ke Polda menurut Kapolres sifatnya situasional. Dikesempatan itu Kapolres OKU mengatakan selaku atasan langsung Brigadir BW dia sudah bersilaturahim langsung menemui atasan Pratu Heru Oktavianus pada hari kejadian untuk menyatakan permohonan maaf dan belasungkawa. Ke depan akan dilanjutkan dengan rapatrapat koordinasi antar dua satuan ini untuk membahas efek dari peristiwa untuk antisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Hadir dalam jumpa pers tersebut antara lain, Kombes Pol Franky Avarafat, Dir Reskrim Umum Kombes Pol

Achmad Nurdin, Kasubid Provos AKBP Nuryanto, Kasubid Paminal AKBP Erwin Rahmat, Kasubit Jatanras AKBP Kristovo, PS Kalabfor AKBP Bambang dan AKP Dr Mansuri SpF dari Forensik Rumah Sakit Bhayangkara, Dansubdenpom II/4/4 Baturaja Kapten CPM Martin Nuri dan para perwira dari Den Intel Kodam II/Sriwijaya. Di sisi lain tim gabungan dari Polda Sumsel dan Kodam II /Srwijaya melakukan olah TKP dan mencocokan keterangan saksisaksi di BAP dengan kejadian di TKP yang dilakukan Senin (28/1), dilakukan pukul 00.00 hingga pukul 02.00. Kemudian olah TKP dilanjutkan lagi pada siang harinya pukul 12.00 hingga pukul 14.00. olah TKP yang ketiga kalinya ini tim menyisir lokasi kejadian untuk mencari proyektil peluru untuk mengumpulkan bukti-bukti pendukung terkait kasus tewasnya Pratu Heru Oktavianus, anggota Yon Armed 76/15 Tarik Syaelendra Martapura yang diduga akibat tembakan dari oknum anggota Polres OKU Brigadir BW. Hingga olah TKP selesai petugas tidak menemukan proyektil peluru. Tim dari Poslabfor Polda dipimpin PS Kalabfor AKBP Bambang mengambil sampel darah yang diduga darah korban, mengukur titik jajuh korban yang jaraknya sekitar 88,7 M dari Pos Polisi. (eni)

hirnya menjadi bulan-bulanan warga hingga tewas mengenaskan. Demikian, jasad tersangka, Senin (28/1) siang telah dijemput oleh pihak keluarganya dari RSUD Kayuagung untuk dimakamkan, sementara korban suami istri Maidi dan Romlah yang sama-sama mengalami patah kaki sebelah kanan akibat terjatuh dari sepeda motor telah dibawa ke Palembang. Informasi yang berhasil dihimpun Sripo, peristiwa tersebut terjadi, Minggu (27/1). Sebelum kejadian korban Maidi bersama istrinya baru saja berkunjung ke rumah orangtuanya di Daerah Belitang OKU Timur dengan menggunakan sepeda motor Yamaha Vega R warna Merah BG 4348 RT, setelah sore hari Maidi pamit pulang kembali ke Palembang melewati jalan daerah Komering yang dikenal rawan. Saat berada di dearah Desa Pulau Gemantung tibatiba datang 4 orang pelaku dari arah belakang yang menggunakan sepeda mo-

tor Jupiter MX dan Suzuki FU tanpa plat, kemudian salah satu kendaraan pelaku langsung menghadang laju kendaraan korban, Melihat gelagat yang tidak baik korban justru tetap memacu kendaraannya lebih cepat. Melihat “mangsa”nya tancap gas, pelaku lainnya langsung mengeluarkan senjata dan mengarahkan tembakannya ke arah korban, namun setelah dua kali ditembak semuanya meleset, sementara korban tetap memacu kendaraannya. Sempat terjadi aksi kejarkejaran sekitar 500 meter, hingga akhirnya Maidi menyerempet motor salah satu pelaku hingga terjatuh, saat itulah korban berteriak meminta pertolongan warga, sementara dua pelaku lainnya yang identitasnya belum diketahui langsung kabur menyelamatkan diri. Ditemui di RSUD Kayuagung, korban Maidi mengatakan, dia bersama istrinya baru pulang dari rumah orangtuanya, saat di Desa Pulau Gematung Ulu

dihadang kawanan perampok bersenjata api. “Saya sempat ditembak dua kali pak, bahkan desingan pelurunya terasa di telinga saya namun alhamdulillah tidak kena,” cerita Maidi seraya mengatakan dirinya saat pulang tidak membawa uang yang banyak atau barang berharga lainnya. Kapolres OKI AKBP Agus F SH SIK didampingi Kasat Reskrim AKP H Surachman SH mengatakan, tersangka Yanto merupakan target operasi (TO) polisi atas tindakannya yang kerap melakukan tindak kriminalitas terutama perampokan sepeda motor. “ Yanto ini adalah TO Polisi, dia pelaku kejahatan perampokan motor di jalan-jalan raya,” kata Surachman. Kepolisian masih melakukan pengejaran terhadap ketiga rekan Yanto yang berhasil kabur.“Kalau mayat pelaku sudah dijemput, dia warga Gunung Batu OKUT, tadi saya sudah telepon kadesnya,” tandas Surachman. (std)

nya. Kapolres OKU AKBP Azis Saputra, didampingi Kasat Reskrim Polres OKU AKP Zulkarnain SH SIK dan Paur Humas Polres OKU Aiptu Wayan Sudhana mengatakan, kasus ini masih dalam penyelidikan polisi dan pihaknya sudah memeriksa beberapa saksi. Di lokasi kejadian tidak ada barang-barang hilang, HP, televisi dan semuanya

KapolresDanyon Armed Meneteskan Ari Mata dari halaman 1 Armed 15/76 Tarik Syalendra Martapura Mayor Arm Ifien Anindra dalam jumpa pers di ruang Kapolres OKU Senin (28/1). Dikesempatan itu Kapolres OKU AKBP H Azis Saputra menyatakan turut berduka yang sedalam-dalamnya dan mendoakan almarhum semoga diterima di sisi Allah dan keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran dan bisa menerima ujian berat ini. “Saya atas nama pimpinan mohon maaf atas musibah ini, semoga insiden ini tidak terulang lagi," kata Kapolres yang langsung menyalami dan memeluk Danyon Armed 15/76/Tarik Syailendra Martapura Mayor Arm Ifien. Saat menyatakan permohonan maaf terlihat Kapolres sempat meneteskan air mata, kedua atasan langsung Brigadil Pol BW dan Pratu Heru Oktavianus ini saling berangkulan. Dandim OKU atas nama Pangdam dikesempatan itu mengatakan pihaknya ikut membantu proses yang sedang berjalan. “Sepakat Polisi dan Armed tidak ada dendam,” tandas Dandim

Desingan Peluru Terasa di Telinga dari halaman 1 sil ditangkap massa sedangkan ketiga rekannya tadi berhasil melarikan diri dari kepungan massa. Yanto Cs telah merencanakan merampok sepeda motor yang melintas di Jalan Tanjung Lubuk, sepasang suami istri yakni, Maidi Efendi (45) dan Romlah (42) warga Jalan Bina marga Rt 34 Kelurahan Duku Kecamatan IT 2 Palembang menjadi sasaran mereka. Namun sepasang suami istri ini tak mau mengalah, mereka pun tancap gas dan lari kencang dan dikejar Yanto Cs. Maidi nekat dengan cara menyerempet motor tersangka hingga terjatuh. Ketika itulah, korban berteriak minta tolong. Tak berapa lama, warga keluar dari rumah dan mengepung tersangka dan ak-

Dayat: Jaga Ibu dan Adikmu

�W abup Bangka Berpulang di RSP AD Wabup RSPAD

BATURAJA,SRIPO — Artis kondang Hj Dewi Yul mengaku Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) semakin maju. Dia merasa bangga dengan kemajuan Sumsel sekarang ini. Kebanggaan Dewi Yul ini disampaikannya di hadapan sekitar 1.500 ibu-ibu pengajian majelis taklim di Gedung Islamic Center Baturaja Ogan Komering Ulu (OKU), Senin (28/1). Dewi Yul yang hadir memeriahkan acara silaturahmi Hj Eliza Alex Noerdin dengan Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) OKU ini didaulat hadirin untuk menyumbangkan lagu kesayangannya "Rindu Terlarang". Namun sebelum menyumbangkan suara emasnya, Dwi Yul menyampaikan pesan dan kesannya kepada hadirin. Menurutnya, ia juga wong kito. Ibunya asli Palembang dan menikah dengan bapaknya asli Cirebon. Kakak ibunya masih ada di 11 Ilir bernama Kgs Abdul Roni. Dia mengata-

dari halaman 1

7

SRIPO/TARSO

Dewi Yull saat menyumbang suaranya berjudul Rindu Terlarang yang memikat para hadirin majelis taklim Baturaja.

DUKA menyelimuti keluarga H Nurhidayat Rani. Keluarga dan kerabat almarhum berkumpul di kamar penyimpanan jenazah Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Jakarta Pusat untuk memberikan penghormatan terakhir kepada Wakil Bupati Bangka itu. Wabup Nurhidayat Rani yang akrab disapa Dayat, menderita infeksi saluran pencernaan, dan mengembuskan nafas terakhirnya di Ruang Kartika, RSPAD sekitar pukul 13.30 WIB, Senin (28/1). “Beliau sudah dirawat sejak dua pekan lalu, mulai Senin (14/1). Beliau sakit infeksi saluran pencernaan,” tutur putra kedua almarhum, Fahmi di depan Kamar Jenazah RSPAD Jakarta. Selama menjalani perawatan di rumah sakit, Nurhidayat ditemani anak sulungnya, Marlina dan Fah-

mi serta beberapa kerabat adik dan kakak almarhum. Menurut Fahmi, selama menjalani perawatan, ayahnya tak banyak bicara, kecuali membicarakan tentang sakitnya. Namun, sesekali sang ayah berbicang ringan dengannya seputar kehidupan keluarga. Di saat detik-detik terakhirnya, Nurhidayat cenderung diam. Dan, kemarin tiba-tiba merasakan sesak nafas. “Kita tak sempat bicara banyak, karena pernafasannya sudah sesak,” tuturnya. Sebelum mengalami sesak napas, almarhum sempat memberi wasiat kepada Fahmi. Intinya, almarhum minta Fahmi senantiasa menjaga ibunya. “Beliau hanya minta saya menjaga Ibu dan adik saya yang kecil,” katanya. Nurhidayat mengeluh sakit sejak lama. Ia sering bolak-balik Jakarta-Bangka

untuk berobat jalan. “Keluhan sakitnya sudah lama, jadi tak mendadak lalu dirawat di rumah sakit,” katanya. Di mata keluarga, Nurhidayat merupakan sosok ayah tauladan bagi anak-anaknya. “Ia merupakan sosok ayah yang bertanggungjawab,” tegas Fahmi. Setelah sekitar satu jam berada di kamar jenazah RSPAD, jenazah Nurhidayat dibawa ke Bandara Soekarno Hatta untuk diterbangkan ke Pangkal Pinang dan dimakamkan di kampung halaman. Sambil diiring keluarga dan kerabat almarhum, jenazah Nuhidayat dibawa ke bandara menggunakan ambulans RSPAD bernopol B 8299 JF sekitar pukul 16.10. Jenazah Wabup Bangka kemudian diterbangkan pesawat pukul 18.00. (tribunnews/adi/fer)

Hatta Jamin Anaknya tak Kabur � Digosipkan ke Inggris JAKARTA, SRIPO — Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa menegaskan putra bungsunya, Muhammad Rasyid Amrullah Rajasa (22 tahun), tidak melarikan diri alias kabur ke London, Inggris. Anaknya yang berstatus tersangka atas kasus tabrakan yang menewaskan dua orang pada tahun baru lalu, 1 Januari 2013 pagi, dijamin akan mengikuti proses hukum yang berlaku. Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) ini memastikan, kemarin pagi, anaknya yang menempuh pendidikan di bangku kuliah di Inggris tersebut masih menajalani pemeriksaan kesehatan rutin ke rumah sakit. “Tadi pagi masih cek rutin ke rumah sakit,” ujar Hatta pada sela Rapat Kerja Pemerintah 2013 di Jakarta Convention Center (JCC)), Jakarta, Senin (28/1). Menurut Hatta, Rasyid sudah siap menghadapi tuntutan di pengadilan atas kasus kecelakaan mobil BMW hitam jenis SUV bernomor polisi B 272 HR yang dikendarainya, awal bulan ini. BMW Rasyid menyeruduk mobil Daihatsu Luxio hitam berpelat F 1622 CY yang dikemudikan Frans Sirait (37 tahun), kilometer 3 + 350 Tol Jagorawi. Menurut Hatta, anaknya taat dan patuh atas hukum.

Sehingga tidaklah mungkin putra bungsunya lari ke luar negeri. “Sebentar lagi (Rasyid, Red) akan ikuti pengadilan, saya kira. Kami taat hukum. Kami patuh kepada hukum, kami ikuti semua proses,” ujar Hatta, besan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Di tempat sama, Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri), Jenderal Pol Timur Pradopo memastikan Rasyid Amrullah, masih berada di Indonesia. “Oh tidak (betul kabur). Dia masih di Indonesia,” kata Jenderal Polisi Trimur Pradopo. Menurutnya, proses hukum tersangka penabrakan yang menyebabkan dua orang meninggal dunia di Tol Jagorawi itu masih berjalan. Sebentar lagi akan memasuki persidangan. “Kan sedang proses. Nanti di penuntutnya. Jadi kita tunggu saja sidangnya. Semuanya berlangsung, tidak ada yang perlu dikhawatirkan,” kata dia. Sebelumnya diberitakan TRIBUNnews.com, mobil BMW hitam jenis jeep yang dikendarai Rasyid, saat melaju kencang, dari arah belakang, menyeruduk mobil Daihatsu Luxio di depannya. Peristiwa ini terjadi Selasa pagi, 1 Januari 2013, pukul 05.45 WIB. Dua penumpang Luxio tewas yaitu

Harun (57 tahun), dan M Raihan (14 bulan), tewas setelah terlempat dari mobil. Tiga penumpang lainnya terluka. Rasyid disangkakan dengan pasal 283, 287, dan 310 UU lalu lintas nomor 22 tahun 2009 dengan ancaman pidana enam tahun penjara. Biasanya polisi akan menahan seorang tersangka apabila ancamannya di atas lima tahun penjara. Rumors tentang kaburnya Rasyid beredar di tengah hiruk-pikuknya berita penangkapan kasus dugaan pesta Narkoba yang melibatkan kalangan artis seperti Raffi Ahmad, Wanda Hamidah, Irwansyah dan Zaskia Sungkar beserta 13 orang lainnya, Minggu (27/1). Melalui akun pertemanan, Twitter beredar perbincangan yang menyebut Rasyid Rajasa kabur ke London, kota tempatnya menuntut ilmu. Rasyid sendiri sudah berstatus tersangka dalam kasus tabrakan maut tersebut. Namun saat menjalani pemeriksaan di Gedung Subdirektorat Penegakan Hukum Ditlantas Polda Metro Jaya, 7 Januari lalu. Saat itu dia baru keluar dari RSPP dan saat menjalani pemeriksaan berjam-jam, dia lemas dan jatuh pingsan. Kemudian dirawat di RS Polri, dan sampai saat ini tidak jelas keberadaannya. (tribunnews/mal)

Mata Fauzan Berkaca-kaca

Petugas kepolisian dan kejaksaan pun tak mengeluarkan tenaga ekstra untuk mengamankan Fauzan. Fauzan merupakan pelaku tunggal yang telah menghabisi nyawa dua bocah kakak-beradik, Mayang dan Rezi. Ia membunuh kedua bocah itu kare-

na dendam dengan Zam Masari, ayah dari kedua korban, yang telah menceraikan bibi Fauzan. Usai membunuh, Fauzan beberapa kali mencoba melarikan diri. Terakhir, ia berhasil ditangkap di kawasan Lampung, tempat kediaman orangtua istrinya. (cw6)

dari halaman 1 car. Tidak seperti sidang-sidang sebelumnya, tak tampak satu pun orangtua dan kerabat dari kedua korban.


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.