Sriwijaya Post Edisi Selasa 19 Juli 2011

Page 12

12

SRIWIJAYA POST Selasa, 19 Juli 2011

Lahat, Pagaralam, Muaraenim, Empat Lawang

Pohon Jambu Dibuat Meranggas ■ Ulat Bulu Serang Pagaralam PAGARALAM, SRIPO Hama ulat bulu menyerang beberapa wilayah di Pagaralam sejak beberapa minggu terakhir. Meski warga berupaya membasmi dengan cairan oli, racun ulat, membakar dan m en e b a n g p o h o n , t a k mengurangi serangan hama tersebut. Kawasan yang sudah terserang diantaranya Perumnas Nendagung dan Perumnas Guppi. Ulat bulu berwarna hijau kuning dengan panjang 1-3 centimeter tersebut umumnya menyerang pohon jambu air. Daun-daun dimakan sehingga pohon meranggas seperti mati. Burman (60), seorang warga yang tinggal di Perumnas Nendagung mengatakan, hama ulat bulu itu menyerang beberapa jenis tanaman lainnya. Hama itu kini sudah meresahkan warga karena jumlahnya bertambah banyak dan membuat gatalgatal jika terkena tubuh.

“Kami sudah berupaya mengatasi ulat bulu ini dengan cara disiram oli atau disemprot dengan menggunakan racun ulat. Namun ulat tersebut jumlah ulat tidak berkurang. Akibatnya, kita terpaksa menebang pohon sampai habis agar peredaraannya tidak bertambah banyak,” ujar Burman, Senin (18/7). Dikatakan, bila satu pohon terserang ulat bulu maka hama itu tak pindah sebelum daun pohon habis. Ulat menyerang setiap bagian dari pohon hingga habis, termasuk buah. “Pohon jambu kami daunnya sudah habis. Lebih baik kami tebang agar tidak menyebar ketempat lain. Akan tetapi biarpun pohon sudah ditebang ulat masih saja ada dipohon jambu lainnya,” jelasnya. Sedangkan Ronal (27), seorang warga Dusun Mekar Alam, Kelurahan Pagaralam, Kecamatan Pagaralam Utara menga-

takan, serangan ulat berlangsung cepat. “Ulat ini jumlahnya terus bertambah dan berkembang biak sangat cepat yang terlihat dari jumlahnya terus bertambah. Kita sudah berusaha membakar pohon jambu tersebut, namun jumlahnya makin bertambah,” ujarnya. Kepala Dinas Peternakan dan Pertanian Kota Pagaralam, Syukri yang dikonfirmasi mengatakan, pihaknya belum mendapat laporan tentang hama ulat bulu tersebut. Tetapi pihak dinas akan segera mengecek informasi serangan ulat bulu. “Belum ada laporan kepada kita, namun jika memang ada kita akan segara melakukan pengecekan dan memastikan jika uluat tersebut merupakan hama ulat yang akan membahayakan atau hanya hama yang tidak akan membahayakan jenis tanaman lain,” jelasnya. (mg16)

Ulat Bulu Menyerang Pagaralam ■ Di Perumnas Nendagung dan Guppi ■ Menyerang setiap bagian pohon hingga habis ■ Cairan oli, racun, membakar dan menebang tak mampu basmi ■ Warga khawatir serangan meluas ■ Distanak kirim petugas untuk mengecek SRIPO/WAWAN SEFTIAWAN

ULAT BULU —Ribuan ulat bulu merayap di sebatang pohon yang berada di Perumnas Nendagung, Pagaralam, Senin (18/7). Saat ini beberapa wilayah di Pagaralam terkena serangan ulat bulu.

Hanya Mengandalkan dari Tugas ■ P3N di Lahat Dapat Insentif LAHAT,SRIPO -- Hampir seluruh Petugas Pembantu Pencatat Nikah (P3) di Lahat tidak memiliki pekerjaan tetap. Rata-rata mereka dari kalangan ekonomi menengah bawah. Dalam melaksanakan tugas, para P3N mengandalkan semangat dan pengorban untuk pengabdian. Kondisi itu diungkapkan Junaidi, seorang P3N di Lahat ketika menerima penyerahan insentif bagi 288 P3N

dan 15 penghapal Alquran (hafiz) dari Pemkab Lahat di Pendopoan rumah dinas Bupati Lahat, Senin (18/7). Penyerahan secara simbolis dilakukan Bupati Lahat H Saipudin Aswari yang disaksikan seluruh unsur muspida Pemkab Lahat. Menurut Junaidi, untuk memenuhi kebutuhan hidup umumnya mereka mengandalkan pekerjaan mereka. Meski ada yang merangkap sebagai guru

Insyaalah insentif bagi P3N akan terus diberikan. Ini ungkapan rasa terima kasih Pemkab Lahat atas pengorbanan yang mereka berikan Saifudin Aswari Bupati Lahat ngaji serta penjag masjid, penghasilan yang didapat jauh dari cukup “Hampir semua tidak punya pekerjaan tetap, padahal ada

yang wilayah kerjanya cukup luas dan harus mengeluarkan biaya lagi. Kami harap Pemkab Lahat memperhatikan hal terse-

but,” ujar Junaidi dihadapan Aswari. Aswari yang mendengarkan keluh kesah itu langsung menanggapi dengan menyatakan akan tetap kesejahteraan seluruh warganya, termasuk P3N. Wujudnya, selain insentif juga umroh gratis. “Insyaalah insentif bagi P3N akan terus diberikan. Ini ungkapan rasa terima kasih Pemkab Lahat atas pengorbanan yang mereka berikan,” ujar Aswari. (mg10)

Harus Ditopang dengan Tongkat

ISTIMEWA

DIBANTU TONGKAT —M Rifqi ditemani Robiyatul Adawiyah, ibunya saat ditemui di Komplek SDN 23 Kelurahan Bandar Jaya, Kecamatan Kota Lahat, Senin (18/7).

LANGKAH Rifqi (14) tertatih-tatih saat keluar kamar di rumahnya yang berada di Komplek SDN 23 Kelurahan Bandar Jaya, Kecamatan Kota Lahat. Tubuh kurusnya remaja yang mengenakan kaos hijau dan celana pendek ini harus ditopang dengan alat bantu tongkat. Sedangkan raut wajahnya terlihat sangat lesu. Sripo yang bertandang ke rumahnya, Senin (18/7), menyaksika sendiri kondisi fisik Rifqi, remaja yang diduga menjadi korban malapraktik pihak RSUD Lahat semakin tak menggembirakan dari beberapa waktu sebelumnya. Setelah menjalani cuci darah untuk beberapa waktu, berat badanya menurun hingga saat ini menjadi 36 Kg. Alfian (45), ayah dari Rifqi menceritakan, sejak terjadi

malapratik dan menjalani perawatan rutin, berat badan anaknya menurun drastis. Berdiri pun harus dibantu tongkat sebagai tumpua penyeimbang. Sedangkan cuci darah pun masih tetap dilakukan dua mingga sekali di RSMH. “Kondisi fisiknya terus menurun. Namun ia masih mempunyai semangat untuk sehat kembali,” ujar Alfian sembari menoleh ke Rifqi. Alfian berharap, proses hukum di kepolisian terhadap duggan malapraktik secepatnya dituntaskan karena sejak 2010 hingga saat ini belum ada kejelasan. Ia khawatir kasus tersebut hilang ditelan bumi sehingga nasib anaknya yang menjadi korban tidak ada kejelasan. Terakhir ia diberi informasi, jika Selasa (19/7) Polres Lahat akan melakukan

gelar perkara. “Saya meminta dengan sangat kepada pihak kepolisian, agar kasusnya segera dituntaskan,” ujar Alfian. Kapolres Lahat AKBP Benny Subandi SIK melalui Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Ipda Mira Marisa menjelaskan, proses hukum atas kasus yang menimpa Rifqi terus berlanjut. Ipda Mira juga membenarkan jika Selasa (19/ 7), akan dilakukan gelar perkara. Semua pihak yang terkait, termasuk tim ahli, akan dilibatkan dalam gelar perkara. “Kasusnya masih berlanjut. Gelar perkara akan dilakukan sebagai langkah penyidikan terhadap kasus yang menimpa Rifqi,” ujar Ipda Mira Marisa. (tommy sahara)

Khawatir Dimutasi PRABUMULIH, SRIPO -- Kabar mutasi pejabat eselon II dan III di Pemkot Prabumulih merebak lagi. Para kepala dinas dan kepala bagian menjadi ketar-ketir dengan kedudukannya saat ini. Dari informasi yang dihimpu Sripo, para pejabat eselon umumnya khawatir jika nama mereka masuk daftar pejabat yang akan dimutasi. Tetapi tak sedikit pejabat yang berharap mendapatkan promosi jabatan bila mutasi terjadi. Kabar bakal adanya mutasi berhembus karena ada sejumlah pejabat eselon yang memasuki usia pensiun dan tak bisa diperpanjang. Selain itu mutasi kali ini untuk memberikan kesempatan kepada pejabat eselon yang kinerjanya dinilai cukup baik. Terkait rencana mutasi itu, Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Prabumulih dan juga Baperjakat tengah melakukan penilaian terhadap sejumlah pejabat eselon yang akan dipromosikan. Walikota Prabumulih Drs H Rachman Djalili terkait isu mutasi tersebut terkesan tidak membantah dan juga tidak membenarkan. “Tau dari mana ? Lihat saja nanti, kan wartawan biasanya lebih tahu,” ujarnya. (cr2)

Peringatan PTPN VII MUARAENIM, SRIPO — Bupati Muaraenim Muzakir Sai Sohar memberikan peringatan keras kepada Direksi PTPN VII untuk serius menyelesaikan sengketa lahan antara warga PTPN VII dengan warga Ujan Mas dan Gunung Megang. “Saya sudah berkali-kali mengingatkan Direksi PTPN VII untuk serius menyelesaikan permasalahan ini. Namun sepertinya tidak dianggap. Untuk itu saya berikan waktu satu minggu kedepan kepada Direksi untuk menghadap guna menyelesaikan persoalan lahan. Jika tidak maka masyarakat yang akan menyetop kegiatan PTPN VII. Untuk kita tunggu dan bersabar,” ujar Muzakir saat dihadapan warga desa dari Kecamatan Ujan Mas dan Gunung Megang, Muaraenim, Senin (18/7) di Kantor Pemkab Muaraenim. Menurut Muzakir, permasalahan antara masyarakat Desa Penanggiran Kecamatan Gunung Megang dan Kecamatan Ujan Mas yang meliputi, Desa Ujanmas, Desa Ulak Bandung, Desa Pinang Belarik, Muara Gula sudah cukup lama. Namun sepertinya tidak ada niat baik dari pihak PTPN VII untuk menyelesaikan permasalahan sengketa lahan tersebut. Sementara perwakilan PTPN VII, Abdul Hamid mengungkapkan, kalau lahan PTPN VII yang dikelola seluas 6.922,94 hektare. Dari luasan lahan tersebut telah dibebaskan atau ganti rugi seluas 6.901 hektare dan sisanya 21,5 hektare masih dalam proses ganti rugi.(ari)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.