Sriwijaya Post Edisi Selasa 19 Mei 2009

Page 8

SRIWIJAYA POST Selasa, 19 Mei 2009

7

Indralaya, Kayuagung, Martapura, Muaradua

SRIPO/HERMAN

DIRESMIKAN — Bupati OKU Timur H Herman Deru SH saat meresmikan CPNS Formasi 2008 di Aula Graha Tani Martapura, Senin )18/5).

CPNS OKUT Diresmikan

Pemkab OI Dibobol

Ganti Delapan Camat

MARTAPURA — Sebanyak 440 Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) formasi tahun 2008 resmi dilantik dan diambil sumpahnya oleh Bupati OKUT H Herman Deru SH MM bertempat di aula Graha Tani Martapura,Senin (18/5). Ke 440 CPNS yang dilantik tersebut terbagi atas 375 diantaranya dari jalur umum dan 65 orang lagi CPNS dari tenaga honorer. Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) OKUT Drs Isrin Effendi Msi mengatakan, selain dilakukan pelantikan dan pengambilan sumpah CPNS formasi tahun 2008 juga diresmikan 606 orang CPNS tahun 2006 menjadi PNS Penuh serta pelantikan 57 pejabat struktural, dua diantaranya merupakan kepala Puskesmas Muncak Kabau Kecamatan Buay Pemuka Bangsa Raja dan Kepala Puskesmas Jaya Pura Kecamatan Jaya Pura. (hr)

INDRALAYA — Bagian Pengendalian Pembangunan Kabupaten Ogan Ilir (OI) senin (18/5) dibobol maling. Satu set Laptop merk Toshiba warna hitam dan kamera digital merek Sony warna selver raib digondol maling. Kerugian ditaksir puluan juta rupiah. Kanit Reskrim Polsek Indralaya Bripka Mansur mengatakan dugaan sementara maling masuk melalui jendela Bagian Pengendalian Pembangunan OI dengan mencongkel jendela kaca bagian depan dengan menggunakan sebuah obeng dan menguras lemari kabinet milik Kasubag Program Kerja Silpa Prajawati SE,MT,AK. (st1)

BANYUASIN — Sebanyak delapan camat di lingkungan Pemkab Banyuasin direkomendasikan untuk di ganti. Pasalnya, masa tugas para camat tersebut sudah mencapai 5-10 tahun, sehingga dinilai tidak produktif lagi dalam menjalankan tugas pembangunaan dan pembinaan masyarakat. Diantara camat itu dinilai tidak berhasil dalam melaksanakan pembangunan, namun justru membawa masalah seperti kasus penyerobotan tanah, pemerasan terhadap warga, kasus pemberian izin galian C hingga bertentangan dengan para kades. Ada delapan camat, kita rekomendasikan untuk diganti,” ujar Ketua Pansus II DPRD Banyuasin H A Kordian, AR kepada Sripo, Senin (18/5). (udn)

Jalan Karangjaya Penuh Lubang MUSIRAWAS, SRIPO — Ruas jalan poros yang menghubungkan beberapa desa dalam Kecamatan Karangjaya, kondisinya kini mulai memprihatinkan. Dibeberapa titik lokasi, sudah mulai banyak dihiasi lubang yang menganga cukup besar dan dalam dan sebagian aspalnya mengelupas. Jika turun hujan, lobang-lobang yang menganga itu digenangi

air, hingga tak ubahnya seperti kubangan kerbau, sehingga mengganggu kenyamanan pengguna jalan. Pantauan Sripo, kerusakan jalan mulai terlihat saat memasuki Simpangdanau, hingga ke Desa Terusan. Lubanglubang yang kini menghiasi sepanjang jalan tersebut cukup besar dan dalam. Kendaraan, baik roda dua dan roda empat

yang melewati jalan itu harus ekstra hati-hati, jika tak ingin terjebak kedalam lobang. Dari Desa Terusan hingga ke Desa Sukamenang, Muarabatangempu dan sekitarnya, kondisi jalan yang dulu pernah menjadi satu-satunya urat nadi trans Sumatera (sebelum jalan lintas Sumatera dibuka—red) itu, juga mengalami kerusakan, dan dipenuhi lobang. (zie)

Operator Seluler Bandel MUSRAWAS, SRIPO — Kendati Pemkab Musirawas melalui Dinas Perhubungan dan Informatika telah melayangkan surat peringatan kedua, namun sejumlah operator seluler diwliayah ini masih “ngeyel” tak mau membayar tagihan retribusi. Kepala Dinas Perhubungan dan Informatika Musirawas, Mansyur Daniel menegaskan, sampai saat ini, belum ada satu pun operator seluler yang membayar tunggakan retribusi tersebut. Jika upaya penagihan yang dilakukan dan

SRIPO/ZIE

Mansur Daniel

peringatan yang sudah dilayangkan tidak diindahkan oleh pihak operator, maka bisa saja

dilakukan pemutusan jaringan listrik terhadap tower-tower seluler tersebut. Penagihan retribusi kepada pihak operator seluler ini berdasarkan peraturan daerah (Perda) Nomor 6 tahun 2003, tentang jasa perhubungan udara, pos dan telekomunikasi. Besarnya retribusi yang harus masuk ke kas daerah adalah Rp 5 juta per tahun. Di Musirawas sendiri, ada lima operator seluler yang beroperasi, dengan jumlah tower mencapai 120, terpasang tersebar dibeberapa kecamatan. (zie)

Kami Sepakat Damai ■ Soal Bentrok Dua Desa KAYUAGUNG, SRIPO — Desa Pagardewa Kecamatan Mesuji dan Desa Pulaugeronggang Kecamatan Pedamaran Timur, pada Sabtu (16/5) lalu saling serang sehingga 12 unit rumah rusak dan luka-luka tersebut. Kini kedua belah pihak berusaha mencari kesepakatan berdamai, Senin (18/5). Kesepakatan berdamai keduanya dituangkan dalam surat perdamaian hitam di atas putih disaksikan Camat Mesuji, Drs Ambiah,

Ssos, MSi, Camat Pedamaran Timur Drs Zulkarnain, Kapolsek Mesuji AKP Amriwan, SH, Kapolsek Mesuji Raya Zulkarnain Kapolsek Pedamaran Timur Aiptu Farizal, Kapolsek Lempuing Iptu Sukarman, Kapolsek Pedamaran Iptu E Simanjuntak, SH, Kabag Bina Mitra AKP Sukiman, Pasi Intel Dandim 0402/ OKI Kapten Ernanda, Danramil Lempuing Kapten Jauhari dan Kapten Komara, serta perwakilan desa kedua

desa yang diikuti perangkat desa serta tokoh masyarakat. Menurut Kapolsek Mesuji, AKP Amriwan, SH dalam pertemuan antara kedua desa ini, dibahas kesepakatan berdamai.Kejadian ini seharusnya tidak terjadi hal seperti ini. “Pihak desa masingmasing sepakat untuk berdamai, pihak kepolisian mencari jalannya dan dilakukan pertemuan di Polsek Lempuing,” kata Kapolres OKI, AKBP Drs Cok Bagus Ary Yudayasa melalui AKP Amriwan, SH. (std)

Karena Lapar Saya Membunuh ■

Pembantai Suami Istri Lansia

Ingin Berhutang 3 Kg Beras Ditolak

BATURAJA, SRIPO — Tersangka pembantai suami istri lansia, Lindra (36), mengaku, menghabisi nyawa pasangan lansia, hanya gara-gara beras 3 Kilogram.”Saya sangat lapar sudah seharian tidak makan,” kata Lindra (36) tersangka pembantai suami istri Ningya binti Islah (60) dan Supri bin Lamcik (55) dihadapan polisi pemeriksanya, Senin (18/5). Seperti diberitakan sebelumnya, Ningya binti Islah (60) dan Supri bin Lamcik (55), pasangan suami istri ini tewas dibantai di pondoknya Talang Air Sedang Lingkungan Lekis Desa Banuayu Kecamatan Lubukbatang, Minggu (17/5). Menurut Lindra, tidak terniat dalam hati kecilnya membunuh orang yang sudah menjadi tetangganya ini. Hari kejadian itu,

SRIPO/LENI JUWITA

BARANG BUKTI — Kasat Reskrim Polres OKU AKP Annissulah M Ridha SIK memperlihatkan parang yang digunakan tersangka Lindra (baju merah bergaris) saat diamankan di Mapolres OKU, Senin (18/5).

katanya, dia sudah dari pagi hingga malam tidak makan sebutir nasipun. Dia mendatangi rumah korban langganannya mengutang. Dia memang sudah utang berupa satu

kaleng padi dan 14 kg beras. Kondisi ekonomi membelit hidupnya hingga enam bulan dia belum bisa melunasi utangnya. Perutnya sudah

sangat lapar. Pukul 23.00 tersangka mendatangi rumah korban bermaksud mau bon 3 kg beras, 2,5 ons (1/4 kg) gula dan satu bungkus rokok Rajawali. Namun korban tidak mau mengabulkan keinginan pelaku, sebab utang lama belum dibayar. Pelaku yang sudah kelaparan ini akhirnya marah dan menonjok korban dan melemparnya dengan sebotol kecap. Tersangka mencabut pisau dan membacok dada korban dua liang dan bacok kepala korban dua liang. Supri tewas muncul istrinya Ningya menjeritjerit histris. Pelaku langsung menebas lehernya hingga nyaris putus. Kapolres OKU AKBP H R Eko Wahyu Prasetyo SIK melalui Kasat Reskrim Polres OKU AKP Anissullah M Redha yang dikonfirmasi Senin (18/5) menjelaskan, tersangka sudah diamankan di Mapolres OKU. (eni)

CPNS OKU Timur Dipungli MARTAPURA, SRIPO — Ratusan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kabupaten OKUT yang diresmikan, Senin (18/5) mengaku telah dipungut panitia uang berkisar antara Rp 100 hingga Rp 150 ribu per orang dengan alasan biaya konsumsi. Pengakuan sejumlah CPNS disela-sela acara pelantikan, mereka diwajibkan panitia menyerahkan sejumlah

uang dengan besaran Rp 100 ribu bagi CPNS yang dilantik menjadi PNS penuh. Sedangkan bagi CPNS yang baru dikenakan biaya Rp 150 ribu per orang. “Kita terpaksa membayar kepanitia sesuai dengan yang diminta sebab jika tidak, SK kita akan ditahan,” kata salah satu CPNS. “Kita juga heran bukankah panitia sudah

anggaran tersendiri untuk acara pelantikan itu, kenapa justru masih dibebankan kepada kita yang akan dilantik,” tambah salah satu CPNS yang lain. Kepala Badan Kepegawaian Daerah OKU Timur Drs Isrin Effeny MSi, melalui Kabid Pengangkatan dan Pemutasian Pegawai, Supeni SE membantah adanya pungutan tersebut.”Semua itu

tidak benar, kalaupun ada justru itu inisiatif dari CPNS yang akan dilantik itu sendiri dengan alasan mereka untuk konsumsi bagi keluarganya yang turut hadir dalam pelantikan itu,” jelas Supeni. Soal informasi, jika tidak menyetor uang konsumsi pada panitia SK yang bersangkutan akan ditahan menurut, Supeni hal itu juga tidak benar. (hr)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.