Sriwijaya Post Edisi Kamis 11 Oktober 2012

Page 7

SRIWIJAYA POST Kamis, 11 Oktober 2012

Penonton Panik Cari Selamat dari halaman 1 dangkan satu unit motor Honda Revo Absolut dengan plat nopol BG 2809 IR, dibakar di parkiran tribun selatan. “Motor baru kutinggalkan. Tak sampai lima menit ditanggalkan, tiba-tiba motor aku sudah terbakar,” ujar Rian (15), pemilik motor Jupiter AA 4640 AK. Sama hal juga dirasakan Suhendra (14), yang tercatat sebagai warga Jl Taqwa Mata Merah Kel Sei Lais Kec Kalidoni. Sepeda motornya dengan plat nopol BG 4899 IE, terbakar dengan cepat padahal hanya ditinggal sebentar untuk masuk ke dalam tribun stadion. “Aku lagi menemani teman nonton di dalam (Stadion), tiba-tiba ada kepulan asap. Motor yang dibakar itu punya orangtua aku,” ujar Rijan (15), pemilik motor Honda Absout Revo BG 2809 IR. Sementara itu, tiga motor penonton lainnya juga ikut dirusak. Ketiga unit motor yakni Honda Supra X 125 warna hitam nopol BG 4535 JI, Supra Fit BG 4591 LO hitam dan motor

Neneng Cemburui Angie dari halaman 1 naga Surya (PLTS) Kemennakertrans, Neneng Sri Wahyuni, ke penuntutan (P21). “Di informasikan bahwa kasus PLTS dengan tersangka NSW (Neneng Sri Wahyuni) hari ini direncanakan tahap 2 atau P21,” ujar Johan Budi. Sejak sempat kabur ke luar negeri bersama Nazaruddin, Mei 2011. Ia menjalani pemeriksaan perdana, Neneng hingga akhirnya

Ini Janji Saya dari halaman 1 pengunduran dirinya ini akan ditunda beberapa waktu. Sebab masih persoalan-persoalan yang mesti dilaksanakan dan yang terutama ia ingin melakukan perbaikan di tubuh kepengurusan KONI. “Saya sudah ada diskusi dengan Bapak Gubernur dan dia pun sebenarnya melarang saya mundur. Kalaupun mau mengundurkan

Fokus Urusi Bisnis dari halaman 1 untuk mengundurkan diri sudah terpenuhi ia akan tetap berjanji akan mendukung kemajuan olahraga di Sumsel. Berikut wawancara Sripo yang melalui sambungan telephone seluler, Rabu (10/10). Sripo: Bapak berjanji akan mengundurkan diri pada 1 Januari 2013. Andai janji ini benar terealisasi, lalu apa rencana Bapak kedepan? MD: Saya di dunia olahraga ini bukan baru, jadi saya sudah terbiasa mengurusi olahraga. Sebelum saya menjabat ketua KONI Sumsel ini saya pernah menjabat Ketua PB Percasi dan jabatan lainnya. Maka kalaupun saya sudah tidak lagi menjabat sebagai Ketua KONI Sumsel, keinginan saya untuk dapat terus membantu perkembangan olahraga di Sumsel jelas akan terus ada. Namun memang, kemungkinan intensitasnya saja tidak akan seintensif dulu ketika saya menjabat Ketua KONI Sumsel. Pasalnya, saya selaku pengusahan juga jelas banyak perusahaan yang harus saya urusi. Kurang lebih ada 2000-an karyawan saya yang menggantungkan hidup dari bisnis saya ini. Maka sudah pasti saya akan lebih fokus ke perusahaan-perusahaan yang ada. Segala sesuatu itu harus pasti ada aturan, saya tidak bisa berkehendak sesuka hati untuk mengajukan pengunduran diri. Dalam hal ini jelas pimpinan saya adalah Pak Gubernur (Alex

Vega R plat nopol BG 5210 AU warna biru. Menurut kesaksian dari Ketua Sriwijaya FB Community, Aan Ariadin yang turut menyaksikan laga ini, pembakaran berlangsung pada saat jeda babak pertama usai. Waktu itu penonton dikagetkan dengan kepulan asap hitam yang membumbung tinggi yang berasal dari belakang tribun utara dan selatan. “Ternyata setelah dicek di lokasi kejadian, kita kaget lihat asap hitam dari belakang stadion, jadi sontak para penonton yang laga menyaksikan pertandingan berhamburan keluar untuk melihat apa yang terjadi. Pertandingan pun tidak dilanjutkan lagi karena kejadian ini,” katanya. Kapolresta Palembang Kombes Pol Sabaruddin Ginting melalui Kasat Reskrim Kompol DJoko Julianto yang turun ke TKP, membenarkan pihaknya telah menerima laporan korban pengerusakan tiga unit motor yang dibakar. “Petugas ke TKP sudah mendapatkan tiga unit motor sudah terbakar. Sementara ini petugas masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mencari pelaku yang melakukannya dan apa indikasinya,” ujarnya. Sementara Direktur Teknik dan SDM SFC,

Hendri Zainudin mengaku sangat menyesalkan dan kecewa atas kejadian ini. Menurutnya, tragedi pembakaran itu benar-benar tidak perlu terjadi, karena niatan awal manajemen menyelenggarakan laga uji tanding ini semata-mata untuk memberikan hiburan kepada masyarakat. Namun, malah nyatanya moment ini malah dijadikan untuk ajang untuk membuat keonaran. “Kita tidak tahu siapa pelakunya, namun yang jelas ini adalah tindakan kriminal dan kita serahkan kepada pihak kepolisian. Kita belum bisa pastikan apakah manajemen akan mengganti motor korban atau tidak sebab permasalahannya juga belum jelas,” katanya. Terpisah, Sekretaris SFC, Faisal Mursyid mengatakan laga antara SFC melawan Bank SumselBabel ini hanya laga persahabatan biasa. Oleh karena itulah, dari pihak manajemen tidak melakukan koordinasi dengan pihak keamanan dalam hal ini kepolisian. Selayaknya, latihan biasa yang tidak pernah ada penjagaan khusus dari kepolisian selama ini berlangsung aman dan tertib. Makanya manajemen benar-benar tak menyangka bakalan terjadi peristiwa pembakaran motor.

“Saya yakin ini adalah ulah dari oknum-oknum yang memang ingin memperkeruh suasana, dan memang perseteruan antar suporter ini sudah menjadi masalah klasik. Berbagai upaya kita untuk mendamaikan sudah kita lakukan, namun hasilnya selalu dimentahkan oleh para kelompok supeter ini sendiri,” katanya. Meski hanya berstatus uji tanding, Faisal mengakui bahwa dari pihak manajemen memang tetap memberlakukan pembelian tiket bagi para penonton. Setiap penonton dipukul rata harus membayar Rp 5000 untuk menyaksikan laga ini dari Tribun Barat, sedangkan Tribun Timur, Selatan dan Utara sengaja tidak dibuka. Tujuannya tidak lain adalah untuk membatasi para penonton ini dapat masuk dengan tertib dan tidak terlalu membludak. “Kita tahu antusias masyarakat untuk menyaksikan pertandingan ini sangat besar. Makanya kita inisiatif untuk memberlakukan tiket sebesar Rp 5000 untuk membayar petugas kebersihan yang ada di stadion. Kita tahu kalau SFC usai tanding pasti sampahsampah akan bertebaran dan uang inilah untuk diberikan kepada petugas stadion,” akunya. (mg19/cw2)

menghuni tahanan KPK, 14 Juni 2012. Neneng tidak pernah sekalipun mau berbicara. Meski sudahdicecar banyak pertanyaan para wartawan. Ketika berkas pemeriksaannya dinyatakan rampung, Neneng akhirnya berkomentar. Usai menandatangani berkas pemeriksaan, Neneng juga mengaku rindu kepada anaknya. “Saya cuma pengen ketemu sama anak-anak saya,” kata Neneng. Kemarin, KPK melimpahkan berkas Neneng ke penuntutan. “Hari ini, berkas NSW masuk tahap 2 atau P21,” kata Johan Budi. Selain Neneng, berkas dua warga Malaysia, MH bin KH dan RA bin MY, juga akan dilim-

pahkan ke penuntutan. Mereka disangka telah menghalang-halangi KPK dalam menyidik kasus Neneng. Dalam kasus PLTS Kemennakertrans, Neneng diduga berperan sebagai perantara proyek atau broker. KPK mencium ada kerugian negara Rp 3,8 miliar yang dididuga dilakukan istri terpidana suap WismaAtlet tersebut. Selebihnya Neneng memilih untuk cepat pergi, lantaran ada sejumlah elemen masyarakat yang kebetulan tengah menggelar aksi unjuk rasa di halaman dan depankantor lembaga superbody tersebut. Masih terkait kasus korupsi yang diduga berada dalam pusaran Partai Demokrat, dengan aktor uta-

ma mantan Bendahara Umum M Nazaruddin, Ketua DPP Partai Demokrat Sutan Bhatoegana menegaskan partainya mendorong KPK untuk menuntaskan semua masalah korupsi termasuk kasus dugaan korupsi proyek sarana olahraga Hambalang. “Biarkanlah KPK bekerja apa adanya bukan ada apanya, Demokrat tentunya akan berdiri bersama rakyat untuk mendukung KPK dalam menuntaskan masalah korupsi ini,” kata Bhatoegana. Bhatoegana dimintai tanggapan terkait pernyataan Ketua KPK Abraham Samad kemarin yang menyebut akan ada perkembangan baru berupa tersangka baru. (tribunnews/edf/aco)

diri, Pak Gubernur minta menundanya, karena ada dua kondisi yang harus lebih diutamakan,” terangnya. Kedua kondisi ini, lanjutnya, adalah pengelolaan wisma atlet yang dirasa masih perlu ada yang mengurusinya. Ia selaku Direktur Utama Wisma Atlet, jelas harus bertanggungjawab dengan keberlangsungan penginapan ini. Jangan sampai wisma Eks SEA Games ini terbengkalai dan tidak difungsikan sesuai dengan yang diharapkan. Kemudian, adanya kondisi rencana

Pengrov Sumsel yang akan membangun Institut Olahraga di Jakabaring. “Ini jelas perlu perhatian yang serius. Apalagi rencananya institut ini akan segera dibangun karena sudah mendapatkan persetujuan dari Pak Presiden. Mudahmudahan, pada AgustusSeptember tahun depan institut ini sudah bisa menerima mahasiswa baru,” katanya. Usai menyelesaikan tugas ini, Muddai sekali lagi menegaskan pasti akan mengundurkan diri. Meski

banyak pihak, mulai dari gubernur, kepengurusan KONI, atlet, dan pengamat olahraga yang mengharapkan supaya tidak mundur, namun ia akan tetap akan menepati janjinya tersebut. “Saya berterima kasih atas apresiasi dari semua pihak yang berharap supaya saya tetap jadi Ketua KONI. Namun inikan hanya ungkapan perasaaan saja, dan ini tidak boleh dijadikan alasan untuk mengingkari janji saya mengundurkan diri,” tegas owner Hotel Swarna Dwipa. (cw2)

Noerdin), maka niatan saya ini biarlah Pak Gubernur yang menanggapinya. Apakah diizinkan atau tidak, semuanya akan diserahkan kembali dengan kebijakan Pak Gubernur. Kalaupun Pak Gubernur meminta kepada saya untuk menunda pengunduran diri saja ini, tentu saya harus patuh dan menuruti kehendak Beliau. Namun yang pasti saya akan tetap penuhi janji saya untuk mengundurkan diri ini. Tinggal lagi menunggu waktu yang tepat untuk merealisasikannya, sebab masih ada beberapa prioritas pekerjaan yang mesti diselesaikan terlebih dahulu. Sripo: Apakah sudah ada rencana khusus dari Bapak, langkah apa yang akan diambil usai melakukan pengunduran diri ini! Apakah akan beralih fokus ke SFC sebab Bapak juga selaku Komisaris Utama atau ada rencana lainnya? MD: Kalau masalah itu lihat nanti saja lah. Pastinya saya akan tetap membackup olahraga di Sumsel. Saya tidak akan lepas tangan begitu saja. Pasalnya saya tahu betul perkembangan olahraga di Sumsel masih membutuhkan dukungan dari semua elemen. Pengalaman saya sebagai orang yang sudah lama mengurusi olahraga, perkembangan Sumsel ini masih memerlukan perhatian serius dari pemerintah. Meski sejauh ini perkembangannya sudah cukup baik, namun memang masyarakat di Sumsel ini belum bisa dikatakan benarbenar mencintai olahraga. Ini dibuktikan ketika kita menyelenggarakan eventevent setingkat nasional maupun internasional, ternyata antusias masyarakat

untuk menyaksikan pertandingan ini masih sepi. Dengan demikian, bagaimana kita mau berharap untuk menjadi daerah yang memiliki prestasi yang disegani di Republik (Indonesia) ini. Sripo: Bapak sudah paham betul dengan permasalahan olahraga yang ada di Sumsel, lantas apakah Bapak menyakini ada sosok yang bakalan lebih memahami seluk-beluk olahraga di Sumsel? MD: Saya yakin ada sosok yang lebih baik dari saya. Nanti akan kita cari pengganti yang lebih mumpuni untuk mengurusi olahraga ini. Lagipula tanggung jawab mengurusi olahraga ini bukan tanggung jawab dari Ketua KONI semata, melainkan semua pihak termasuk rekan-rekan Media. Peran pers ini sangat efektif untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat. Sripo: Apa yang menjadi prioritas utama Bapak yang harus dikerjakan, sebelum janji mengundurkan diri ini terlaksana? MD: Pastinya saya akan memberesi semua apa-apa yang belum terselesaikan di tahun 2012. Saya masih akan membuat laporan-laporan dari kegiata yang sudah dilakukan selama 2012. Kemudian rencana kedepan untuk tahun-tahuh selanjutnya harus mulai diprogram. Kemudian dari kepengurusan KONI Sumsel sendiri yang jelas pastinya akan ada perampingan, sebab saya nilai pengurus yang ada sekarang terlalu gemuk dan kurang efektif. Paling tidak akhir tahun ini rencananya akan saya lakukan. Sripo: Bagaimana harapan Bapak dengan perkembangan olahraga di Sumsel ini?

MD: Saya menginginkan kan supaya setiap lapisan masyarakat ini mulai menyadari dan mencintai betapa pentingnya olahraga. Kalau sekarang kita harap, ada orang tua-orang tua yang mulai berani untuk menyekolahkan anaknya ke sekolah khusus olahraga, di Sumsel sudah ada Sekolah Olahraga Negeri Sriwijaya (SONS) dan ini harus dimaksimalkan. Selama inikan sudah untuk mencari bibit-bibit muda yang mau belajar di sekolah olahraga ini. Kepala Sekolah SONS, Pak Mitrisno sendiri mengakui betapa susahnya mencari bibit-bibit potensial. Bahkan, ia harus terjun langsung ke daerah-daerah untuk mencari bakat-bakat ini yang mau didik lebih lanjut di sekolah khusus olahraga. Padahal secara kurikulum pun sebenarnya sama dengan sekolah umum lainnya. Namun memang konsekuensinya waktu dari anak-anak ini akan lebih terfokuskan pada latihan dan latihan. Maka dari itu, program kita untuk melakukan pembelian atlet-altet dari luar ini akan tetap dijalankan. Ini tujuannya supaya dapat menjadi motor penggerak dari cabor-cabor yang belum berkembang di Sumsel. Diharapkan dengan adanya atlet berprestasi yang kita beli dari daerah lainnya, atlet-atlet lokal lainnya dapat terpacu dan termotivasi serta belajar untuklebih berkembang lagi. Namun memang program ini hanya jangka pendek, setelha kita menilai Sumsel sudah mampu menelurkan atlet yang berprestasi maka program ini akan distop. (darwind)

Sutarman Curhat di Senayan dari halaman 1 Sutarman yang mewakili Kapolri tak langsung menjawab. Ia terlebih dahulu menyinggung soal perkara dugaan korupsi simulator mengemudi roda dua dan empat di Korps Lalu Lintas Mabes Polri. “Ini ambil kasus korupsi simulator aja susah, apalagi kasus korupsi Century,” kata Sutarman. Sontak saja, jawaban jenderal bintang tiga ini membuat banyak anggota Timwas dan peserta rapat tersenyum simpul. Sutarman kembali melanjutkan penjelasan mengenai Century, tapi diminta politisi Demokrat mengulangi pernyataannya. “Kasus simulator kami menangani. Itu pun diambil alih KPK, Pak. Apalagi kasus ini (Century) diambil alih,” timpal Sutarman, mantan Kepala Polda Metro Jaya. Sutarman lanjut menumpahkan curhat terkait pembagian tugas penegak hukum dalam penanganan Century, di mana Polri sudah menangani pidana perbankan, pencucian uang, dan pidana umum. Sedang KPK menangani

Aldo tak Sempat Nikmati Kue Ultah dari halaman 1 samping. “Beginilah keadaan Aldo, dia baru saja menjalani operasi penyedotan cairan di bagian kepalanya. Setelah operasi sempat sadar, namun langsung koma seperti ini,” ujar Aliman, ayah dari Aldo. Eva Santana tersentuh menyaksikan itu. Ia menitikan air mata. Dia peluk Aldo dan menguatkan orang tuanya. “Ya Allah, sabar ya nak. Saya jadi ingat Zavy, anak saya, umurnya sama persis dengan Aldo,” ucap Eva Santana sambil mengusap air mata. Dia spontan memanggil dokter jaga dan seluruh perawat di ruangan tersebut. Dia tidak tega melihat pen-

Seperti Mayat Belum Dikubur dari halaman 1 Dikubur’, dari total 141 perusahaan negara yang kini beroperasi. Namun sayangnya Dahlan tidak menerangkan lebih rinci siapa sajakah mereka. “Kami mengelompokkan BUMN yang ada 141 perusahaan, 110 perusaha-

Aldo tak Sempat Nikmati Kue Ultah dari halaman 1

7

korupsi penyelenggara negara, dan Kejaksaan menangani korupsi di luar penyelenggara negara. “Mestinya kalau dipanggil tiga-tiganya. Kita lihat progres masing-masing sesuai kesepakatan. Kita siap terus dimarahi, Pak. Tapi yang lain tidak dimarahi,” katanya sambil melempar senyum ke anggota yang duduk di sisi sebelah kanan, tanpa menjelaskan pihak lain yang dia maksud. Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Hendrawan Supratikno menghargai laporan terbaru Kejaksaan Agung dan Polri dalam penanganan kasus Bank Century. “Tapi sepi prestasi,” ujarnya. Menurut anggota Tim Pengawas Kasus Bank Century DPR RI, laporan yang dibuat Kejaksaan Agung dan Polri tidak ada yang baru. Semuanya sudah pernah dilaporkan sebelumnya, tak terkecuali upaya Tim Pemburu Koruptor yang menangani aset Century. “Tiga kata yang sering diulang (Polri dan Kejaksaan Agung), tetap berupaya, tetap berkonsentrasi, dan tetap berkomitmen. Tapi hasilnya dari semua itu tetap di atas kertas,” sindir Hendrawan. Kesimpulan rapat, ada lima poin yang diminta Timwas skandal penalangan Rp 7,6 triliun dana ke Bank

Century, salah satunya agar Polri dan Kejaksaan Agung menyelesaikan secara tuntas proses hukum tindak pidana umum, tindak pidana perbankan dan tindak pidana pencucian uang yang belum selesai ditangani. “Juga menemukan dan menangkap para tersangka yang telah melarikan diri dan masuk dalam DPO agar segera dapat dilakukan proses hukum terhadap tersangka dimaksud,” ujar pimpinan rapat Marzuki Alie yang menjabat Ketua DPR. Laporan mutakhir yang disampaikan Polri dan Kejaksaan Agung terkait penanganan perkara kasus Bank Century mendapat banyak sindiran dari anggota Tim Pengawas Kasus Bank Century DPR RI, salah satunya politisi PPP Ahmad Yani. Yani mempertanyakan mengapa Bareskrim Polri dan Kejaksaan Agung baru menjerat tersangka dari unsur swasta, sementara dari lingkaran dalam Bank Indonesia sama sekali tak tersentuh. “Dari sisi Bank Indonesia seperti Deputi Pengawasan belum tersentuh. Karena tanpa pengawasan yang baik, uang negara jebol,” ungkap Yani sambil menambahkan banyak fakta lain internal Bank Indonesia. (tribunnews/yog)

deritaan anak kecil yang penuh selang infus di sekujur tubuhnya. Napas Aldo tersengal-sengal. Air oksigen diatas tabung terus mengeluarkan busa. Dadanya membiru. Tanpa sungkan, istri Walikota Palembang ini terus memegang tangan Aldo. Dia terus memanggil-manggil nama Aldo. “Aldo, ini bunda nak. Ayo sadar. Bunda jagaian Aldo disini. Aldo harus semangat,” ujar Eva berurai air mata. Eva langsung meminta dokter melakukan pengawasan intensif, bila perlu memindahkan Aldo ke ruang ICU yang layak sehingga kondisinya bisa membaik. “Kenapa harus menunggu-menunggu operasi lanjutan, kalau memang terganjal soal biaya, nanti kita semua yang tanggung,” kata Eva. Menanggapi itu, Dr Comte, spesialis penyakit dalam merinci kondisi Aldo tidak bisa dioperasi karena terus menurun. Dia menderita tumor otak, dimana su-

dah menjalar hingga ke batang Otak. Ini yang membuat banyak syaratnya tidak berfungsi baik. “Kami intensif terus mengawasi pasien, kita tidak bisa melakukan tindakan karena kondisinya terus menurun,” katanya. Sementara Debi dan Aliman, orang tua Aldo mengaku sudah pasrah. Usai operasi penyedotan cairan di kepala, anaknya sempat sadar. Bertepatan dengan hari UIang tahunnya yang ke enam pada 6 Oktober lalu, Aldo sempat minta dibelikan kue ulang tahun. “Tapi pas neneknya beli ke pasar, pulang dari sana Aldo sudah koma, hingga saat ini dia belum sadar,” ujar Devi sambil menghapus air mata. Dia mengaku Aldo tidak pernah mengeluh sakit apaapa. Namun begitu pulang sekolah, langsung pingsan dan dibawa ke rumah sakit. “Ternyata dokter mendiagnosisnya sakit tumor otak, sudah empat hari Aldo koma,” katanya. (why)

an (sehat). Sisanya tinggal mayat cuma belum dikubur,” kata Dahlan di Yogyakarta, Rabu (10/10). Namun di depan Presiden SBY, Dahlan menambahkan, ada beberapa BUMN yang masuk kategori ‘Mayat yang Belum Dikubur’ ini telah mengalami perbaikan kinerja. Khususnya paska pergantian manajemen. “Kami bersyukur juga tidak semua manyat BUMN dikubur, PT IKI (PT Industri Kapal Indonesia) di Makassar sudah dua tahun tidak

beroperasi. Sekarang sudah diperbaiki manajemennya. Pabrik Kertas Leces juga sama,” pungkasnya. Jika merujuk pada data Kementerian BUMN, hingga akhir 2011, ada beberapa perusahaan persero yang masih merugi. PT PAL Indonesia mencatat rugi bersih terbesar sepanjang 2011. Perusahaan galangan kapal ini mencatat rugi Rp 1,32 triliun. Sedangkan BUMN yang mengalami kerugian terkecil adalah PT Inhutani III, senilai Rp 58 juta. (dtc)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.