Sriwijaya Post Edisi Rabu 6 Maret 2013

Page 5

SRIWIJAYA POST Rabu, 6 Maret 2013

5

Mice Sebagai Industri Andalan Wisata di Sumatera Selatan M

ENURUT defenisinya Pariwisata adalah suatu perjalanan untuk sementara waktu yang dilakukan perorangan maupun kelompok, sebagai usaha mencari keseimbangan atau keserasian dan kebahagiaan dengan lingkungan

hidup dalam dimensi sosial, budaya, alam dan ilmu. Menurut Saleh Wahab (1975:55) mendefinisikan bahwa pariwisata adalah salah satu jenis industri baru yang mampu mempercepat pertumbuhan ekonomi dan penyediaan lapangan kerja, peningkatan penghasilan, standar hidup serta menstimulasi sektorsektor produktif lainnya. Selanjutnya, sebagai sektor yang komplek, pariwisata juga merealisasi industriindustri klasik seperti industri kerajinan tangan dan

cinderamata, penginapan dan transportasi. Sejalan dengan Perkembangan Industri Pariwisata, bisnis MICE yang merupakan bagian dari industri pariwisata dewasa ini telah memberikan warna yang beragam terhadap jenis kegiatan pariwisata yang identik dengan pemberian pelayan/services. MICE dan bisnis pariwisata merupakan bisnis dengan high-quality dan high-yield, yang memberikan kontribusi tinggi secara ekonomi terlebih bagi negara berkembang. High Quality berarti kualitas pelayanan yang diberikan mampu memberikan kepuasan kepada setiap peserta, High Yield berarti kegiatan wisata konvensi mampu memberikan keuntungan yang besar pada penyelenggara wisata konvesi. Istilah MICE (Meeting, Incentive, Conference and Exhibition) di Indonesia dikenal juga dengan nama wisata konvensi. Kegiatan wisata konvensi ini merupakan bagian dari kegiatan pariwisata, karena banyak sekali menggunakan fasilitas pariwisata dalam pelaksanaannya, sehingga kegiatan ini merupakan kegiatan yang berkarakteristik padat karya, memberikan kontribusi baik dari sisi penyediaan tenaga kerja maupun dalam memberikan devisa negara. Berkembangnya industri MICE

AUFA SARKOMI, SP.,M.SC Kepala Dinas Pariwisata Ogan Komering Ulu

atau wisata konvensi sebagai industri baru bisa menguntungkan bagi banyak pihak, karena industri MICE ini merupakan industri yang kompleks dan melibatkan banyak pihak. Alasan inilah yang menjadikan tingkat pertumbuhan para pengusaha penyelenggara MICE bermunculan, sehingga tidak dipungkiri industri MICE sebagai industri andalan pariwisata saat ini yang banyak diminati oleh para pelaku bisnis pariwisata. Sejak tahun 1980-an kegiatan MICE di Indonesia menunjukan peningkatan jumlah peserta yang tinggi dengan jumlah pengeluaran rata-rata perhari sebesar US$ 210 untuk setiap peserta konvensi. Dibandingkan dengan wisatawan yang sengaja datang ke Indonesia untuk berwisata, pengeluaran mereka hanya sebesar US$ 400 untuk 7-12 hari (Pendit, 1999). Kemudian berdasarkan pengamatan dan pengalaman penulis yang sering menghadiri event-event MICE seperti tersebut di atas, peserta wisata konvensi biasanya juga membawa serta anak dan istri mereka atau bahkan temannya yang berdampak pada pengeluaran peserta selama mengikuti kegiatan kovensi menjadi lebih besar. Hal ini akan memberikan keuntungan bagi daerah tempat dilaksanakannya konvensi. Kegiatan bisnis MICE telah membuka lapangan kerja baru, tidak hanya menciptakan tenaga kerja musiman saja, tetapi juga telah menciptakan pekerjaan yang tetap bagi banyak masyarakat yang memiliki kemampuan dan tidak berbeda dengan bisnis pariwisata yang banyak

diciptakan di negara-negara sedang berkembang. Seiring dengan pesatnya pembangunan di Sumatera Selatan di samping dampak dari suksesnya Provinsi Sumatera Selatan sebagai tuan rumah perhelatan akbar SeaGames 2011 serta event-event Nasional dan Internasional lainnya, utamanya di Kota Palembang dengan segala fasilitasnya yang sangat representatifve seperti hotelhotel berbintang. Selain itu ditunjang keberadaan restoran serta kemudahan transfortasi baik melalui darat, laut dan udara dengan fasilitas Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II yang nyaman. Kondisi fasilitas demikian menjadikan Sumatera Selatan semakin diminati oleh para kalangan pengusaha untuk melakukan kegiatan bisnis melalui kegiatan konvensi (MICE). Secara langsung ini mendongkrak peningkatan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Sumatera Selatan. Namun demikian ada beberapa hal yang juga tidak kalah pentingnya yang harus menjadi perhatian semua pihak, khususnya pemerintah dan pelaku industri pariwisata. Sebagaimana dimaklumi tingginya minat wisatawan berkunjung ke suatu daerah dengan berbagai motivasi, seperti halnya berbisnis ataupun untuk relaxasi disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya sifat keramahtamahan dari masyarakatnya (hospitality), artinya welcome dengan para pendatang, kemudian mampu menciptakan rasa aman dan nyaman bagi wisatawan dan berbagai kemudahan lainnya. Disamping itu sektor industri kerajinan khas Sumsel juga

harus disiapkan, karena bagi setiap pelancong (wisatawan) yang berkunjung ke suatu daerah pastinya mereka menginginkan diperolehnya berbagai barang yang dapat dijadikan sebagai souvenir atau oleholeh sekaligus sebagai bukti dan kenangan bahwa mereka sudah pernah berkunjung ke suatu daerah tujuan wisata. Namun sayangnya, peluang ini masih belum maksimal di sikapi oleh masyarakat Sumatera Selatan, sehingga bagi wisatawan yang ingin membeli barang-barang souvenir yang diinginkan masih sering mendapat kesulitan memperolehnya, hal ini karena Sumatera Selatan khususnya kota Palembang dan beberapa kabupaten/kota di Sumsel belum memiliki banyak pusatpusat souvenir yang mudah dijangkau dengan harga yang terjangkau pula. Kalaupun ada pusat-pusat indutri kerajian yang ada saat ini masih perlu penataanpenataan yang dikelola secara profesional sehingga nantinya diharapkan mampu menarik minat wisatawan untuk berkunjung dan membeli hasil kerajinan khas Sumatera Selatan sebagai souvenir, yang pada gilirannya akan semakin menggeliatkan perekonomian masyarakat melalui industri kerajinan khas daerah. Untuk menyikapi hal ini, perlu adanya kolaborasi antara pemerintah melalui dinas/ instansi teknis dengan beberapa stakeholders sehingga Sumatera Selatan betul-betul akan menjadi daerah tujuan wisata utama ( Main Destination) sekaligus meningkatkan peringkat Sumatera Selatan sebagai Destinasi MICE dari peringkat ke 11 menjadi yang utama di Indonesia.


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.