doktrin alllah

Page 62

Loraine Boettner: "Although the sovereignty of God is universal and absolute, it is not the sovereignty of blind power. It is coupled with infinite wisdom, holiness and love. And this doctrine, when properly understood, is a most comforting and reassuring one. Who would not prefer to have his affairs in the hands of a God of infinite power, wisdom, holiness and love, rather than to have them left to fate, or chance, or irrevocable natural law, or to short-sighted and perverted self? Those who reject God’s sovereignty should consider what alternatives they have left" (= Sekalipun kedaulatan Allah itu bersifat universal dan mutlak, tetapi itu bukanlah kedaulatan dari kuasa yang buta. Itu digabungkan dengan kebijaksanaan, kekudusan dan kasih yang tidak terbatas. Dan doktrin ini, jika dimengerti dengan tepat, adalah doktrin yang paling menghibur dan menenteramkan. Siapa yang tidak lebih menghendaki perkaranya ada dalam tangan Allah yang mempunyai kuasa, kebijaksanaan, kekudusan dan kasih yang tidak terbatas, dari pada menyerahkannya pada nasib / takdir, atau kebetulan, atau hukum alam yang tidak bisa dibatalkan, atau pada diri sendiri yang cupet dan sesat? Mereka yang menolak kedaulatan Allah harus mempertimbangkan alternatif-alternatif lain yang ada) - Loraine Boettner, ‘The Reformed Doctrine of Predestination’, hal 32.

IV) Providence dan dosa. 1) Rencana Allah dan dosa. Bahwa dalam Rencana Allah juga tercakup dosa bisa terlihat dari: a) Dalam point III A di atas sudah ditunjukkan bahwa Rencana Allah berhubungan dengan segala sesuatu, dan itu berarti termasuk dosa. b) Rencana Allah tentang penebusan dosa oleh Kristus (1Pet 1:19-20) menunjukkan adanya Rencana / penentuan terjadinya dosa. Bahwa penebusan dosa sudah ditentukan, jelas menunjukkan bahwa: o o

dosa yang akan ditebus itupun harus juga sudah ditentukan! Ka-rena kalau tidak, bisa-bisa penebusan dosa itu tidak terjadi. pembunuhan yang dilakukan terhadap Kristus, yang dilakukan dengan menyalibkan Dia, jelas juga sudah ada dalam Rencana Allah (Kis 2:23 Kis 4:27-28). Padahal pembunuhan ini jelas adalah dosa! Charles Hodge: "The crucifixion of Christ was beyond doubt foreordained of God. It was, however, the greatest crime ever committed. It is therefore beyond all doubt the doctrine of the Bible that sin is foreordained" (= Penyaliban Kristus tidak diragukan lagi ditentukan lebih dulu oleh Allah. Tetapi itu adalah tindakan kriminal terbesar yang pernah dilakukan. Karena itu tidak perlu diragukan lagi doktrin Alkitab bahwa dosa itu ditentukan lebih dulu) - ‘Systematic Theology’, vol I, hal 544. c) Dosa / kejatuhan Adam mempunyai 3 kemungkinan:

o

Adam ditentukan untuk tidak jatuh. Kemungkinan ini harus dibuang, karena kalau Adam direncanakan untuk tidak jatuh, maka ia pasti tidak jatuh (ingat bahwa Rencana Allah tidak bisa gagal lihat point II A di atas).

o

Allah tidak merencanakan apa-apa tentang hal itu. Ini juga tidak mungkin karena kalau Allah mempunyai Rencana / kehendak tentang hal-hal yang remeh / tidak berarti seperti jatuhnya burung pipit ke bumi atau rontoknya rambut kita (bdk. Mat 10:29-30), bagaimana mungkin tentang 62


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.