doktrin alllah

Page 30

Contoh: dalam bahasa Ibraninya, kata ‘menciptakan’ dalam Kej 1:1 adalah kata kerja bentuk tunggal. c) Penggunaan kata sifat bentuk tunggal. Contoh: dalam bahasa Ibraninya, kata-kata ‘baik’ dan ‘benar’ dalam Maz 25:8 adalah kata sifat bentuk tunggal. 3) Allah mempunyai sifat self-existent, dan sifat ini tidak memungkinkan adanya lebih dari satu makhluk seperti Dia. a) Sifat self-existent (= ada dengan sendirinya / ada dari dirinya sendiri) dari Allah, jelas merupakan ajaran dalam Kitab Suci, karena Kitab Suci menunjukkan bahwa segala sesuatu diciptakan oleh Allah (Kej 1:1-31 Yoh 1:3,10), tetapi Kitab Suci tidak pernah menceritakan tentang terjadinya Allah, dan ini menunjukkan bahwa Allah sendiri tidak pernah diciptakan / dijadikan oleh siapapun / apapun juga. b) Sifat self-existent ini mempunyai 2 perwujudan: o

Allah adalah makhluk yang independent (= bebas / tak tergantung) secara mutlak.

o

diriNya / keberadaanNya / hidupNya independent (Yoh 5:26).

o

pikiranNya / rencanaNya / kehendakNya / tindakanNya independent (Ro 11:33-34 9:10-24 Daniel 4:35 Ef 1:5 Maz 115:3 1Yoh 5:14).

o

Segala sesuatu ada hanya melalui Dia, dan Ia membuat segala sesuatu tergantung kepada Dia (Neh 9:6 Maz 104:27-30 Yoh 1:3 Kis 17:28 Ibr 1:3 1Tim 6:13a). c) Dari semua ini bisa disimpulkan bahwa tidak mungkin ada lebih dari satu makhluk yang seperti itu! Karena tidak mungkin bisa ada 2 makhluk yang sama-sama tidak tergantung apapun / siapapun, dan yang membuat segala sesuatu tergantung dirinya.

B) Kitab Suci menunjukkan adanya ‘kejamakan dalam diri Allah’. Catatan: Perhatikan bahwa saya tidak menyebut adanya ‘banyak Allah’, tetapi adanya ‘kejamakan dalam diri Allah’. Jadi, saya tetap percaya pada ketunggalan / keesaan Allah, tetapi dalam keesaanNya itu terdapat suatu kejamakan tertentu. 1) Dalam Perjanjian Lama. a) Penggunaan kata ‘ELOHIM’ untuk Allah (Kej 1:1 dll) yang merupakan kata bentuk jamak / plural. Ada 2 hal yang ingin saya bahas di sini: 1. Dalam membahas tentang kata ELOHIM ini, Pdt. Stephen Tong dalam seminar dan bukunya berkata bahwa dalam bahasa Ibrani ada bentuk singular (= tunggal), bentuk dual (= ganda / dobel), dan bentuk plural (= jamak). Dan ia lalu berkata, bahwa penggunaan bentuk singular berarti kita membicarakan hanya satu, bentuk dual berarti kita membicarakan dua, sedangkan bentuk plural berarti kita membicarakan tiga atau lebih. Istilah ELOHIM tidak ada dalam bentuk singular, tidak di dalam bentuk dual, tetapi ada dalam plural, dan ini menunjukkan tiga atau lebih (dalam hal ini tentu ia memilih tiga, bukan lebih dari tiga) Stephen Tong, ‘Allah Tritunggal’, hal 28. 30


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.