Sinamar Edisi 134

Page 1


2

Sinamar Sinamar

Redaksi

Media MediaPemkab PemkabLima LimaPuluh PuluhKota Kota

Informasi InformasiPelayanan PelayananAparatur Aparaturdan danPublik Publik

Beban Ganda di Bulan Puasa

BULAN puasa Ramadhan tahun ini diawali secara serentak pada Kamis (18/ 6). Itu artinya, bagi warga Limapuluh Kota yang beragama Islam dituntut secara syariat untuk melaksanakan rangkaian ibadah yang waktu pelaksaannya dilakukan berkala setiap tahun. Bagi Muhamad S. S.Pd, pemimpin redaksi dan penanggung jawab Tabloid Sinamar, puasa Ramadhan merupakan momen yang ditunggu-tunggu. “Ini merupakan saat yang ditunggutunggu untuk membersihkan diri dari segala dosa,” katanya, berdalih. Sebagai manusia yang lemah dan dhoif, menurut Siebert begitu Muhamad akrab disapa, kesalahan, kekhilafan, bahkan berbuat dosa sekalipun, merupakan sebuah keniscayaan. Setentang tabloid yang ia kelola, yaitu Sinamar, menurut Muhamad, kendati di bulan puasa sekalipun, jangan dikira intensitas kesibukan menurun. “Bahkan pada beberapa kejadian mengalami peningkatan dibandingkan dengan hari-hari biasa,” tambah mantan jurnalis ini. Bukan sesuatu yang dibuat-buat. Menurut Siebert, kondisi itu dimungkinkan oleh tuntutan tugas dan desakan keadaan. Dijelaskan, sangat sering terjadi kru Sinamar pada siang harinya mengikuti untuk meliput kunjungan kerja pejabat Pemkab Limapuluh Kota ke lapangan,

sering terjadi kita baru sampai di rumah di saat waktu makan sahur telah datang,’’ kenang Hendri Gunawan, salah satu kru Tabloid Sinamar. “Keeseokan harinya kita harus pula masuk kantor.” Tapi Gun demikian Hendri Gunawan akrab disapa tidak mempermasalahkan semua itu. “Asal kita mencintai pekerjaan yang menjadi beban dan tanggung jawab kita, insya Allah semua itu akan dilalui enjoy-enjoy saja,” tambah pria yang sehari-hari berkutat merellis berita kegiatan Pemkab dan potensi daerah ini. Dan lagi, Muhamad S. S.Pd, Pemimpin Redaksi, Sekaligus sambung Gun, bila melihat ke Penanggung Jawab Tabloid Sinamar dan Hendri bawah, bahkan tidak sedikit anak Gunawan, salah satu kru Tabloid Sinamar sedang manusia yang melakoni cara-cara serius mengedit berita yang akan di muat untuk yang lebih berat dalam mencari edisi selanjutnya nafkah. Seperti disinggung di atas, kendati bahkan ke lokasi-lokasi yang tergolong sulit dijangkau oleh jalur transportasi. dalam bulan puasa, tapi tidak akan Yang membuat repot, yaitu siang me- terjadi “penurunan” dalam segala hal ngikuti kunjungan pejabat,sementara dalam soal pengelolaan Tabloid Sinapada malam harinya terpaksa pula mar. “Kita akan tetap berusaha tampil untuk meliput tim safari Ramadhan maksimal, baik soal kualitas isi maupun tampilan Sinamar,” tandas Siebert, untuk mengunjungi masjid-masjid. Kalau masjid yang akan didatangi sambil menaambahkan bahwa begitu tim afari Ramadhan tidak terlalu jauh, ia dipercaya mengelola Sinamar, dulu, masih mending. Yang susah adalah maka pada saat bersamaan sudah ketika mengikuti tim safari Ramadhan tertancap tekad untuk memberikan ke masjid yang terletak di kawasan yang terbaik bagi tabloid ini. Semua itu, tambah Siebert, tidak yang terisolasi secara fisik. “Sangat

Oleh : Muhammad S, S.Pd *)

Memaknai Hakikat Puasa Ramadhan

BULAN puasa Ramadhan tahun ini, diawali pada Kamis (18/6) yang lalu ditandai dengan sejumlah peristiwa yang ‘’kurang menyenangkan.’’ Dalam konteks kasus Kabupaten Limapuluh Kota, ibadah puasa Ramadhan tahun ini dilaksanakan di tengah kondisi perekonomian masyarakat yang sedang lesu. Soal perekonomian yang lesu, antara lain dipicu oleh kenaikan harga BBM (bahan bakar minyak)

beberapa waktu lalu, yang kemudian diikuti dengan kenaikan harga barang-barang terutama kebutuhan pokok di pasaran. Kendati pemerintah menempuh kebijakan dengan menurunkan lagi harga BBM, tapi harga barang-barang yang sudah terlanjur naik di pasaran tak mungkin bersurut ke belakang. Harga BBM naik, yang jamak diikuti oleh kenaikan harga barang-barang di pasaran, tidak diikuti oleh kenaikan harga komoditas yang dihasilkan para petani di daerah ini. Malah yang terjadinya adalah sebaliknya: harga sejumlah komoditas tani yang jadi andalan perekonomian masyarakat sedang anjlok. Sebutlah satu misal karet alam. Atau harga gambir yang tak pernah “bernafas” sejak sekitar lima tahun belakangan. Di tengah kondisi yang sangat berat itu, keadaan diperparah oleh pergantian tahun ajaran sekolah. Itu artinya, tidak sedikit di antara orangtua yang harus memikirkan biaya untuk melanjutkan pendidikan anaknya ke jenjang yang lebih tinggi. Syukur-syukur kalau hanya satu orang. Tapi kalau dalam tahun ini harus dua sampai tiga anak yang harus disambung pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi, alangkah repotnya. Belum lama usai urusan kelanjutan pendidikan anak-anak, beban diperberat oleh aneka kegiatan menyambut Lebaran Idul Fitri. Sudah menjadi tradisi yang diwariskan secara turun-temurun, yaitu tidak sedikit di antara keluarga di daerah ini yang seakan memaksakan diri dalam menyambut Lebaran. Tak ada kayu, jenjang dikeping; hampir semua keluarga seakan berlomba-lomba menghadapi dan menjalani Lebaran dalam kondisi yang serba “wah.” Bulan puasa Ramadhan 1436 Hijriyah tahun ini datang di tengah berbagai realitas seperti yang dibentangkan di atas. Itu artinya, sebagai daerah dengan penduduk mayoritas beragama Islam, umat

Edisi 134/XIII/Juli 2015

Dari Redaksi

bisa dilepaskan dari obsesi untuk menjadikan Sinamar sebagai media yang berfaedah bagi semua, terutama bagi aparat dan masyarakat Limapuluh Kota, baik yang berada di kampung halaman maupun yang bermukim di perantauan. “Kita tidak menginginkan dana daerah yang dialokasikan untuk membiayai Sinamar tidak membawa manfaat apa-apa,” katanya. Sebuah obsesi –atau bisa juga disebut sebuah tujuan—yang tidak ringan, memang. Di saat kemajuan iptek di bidang informasi dan teknologi makin memanjakan manusia dengan berbagai macam produknya, mempertahankan keberadaan media massa cetak di tengah kondisi seperti itu jelas bukan sebuah pekerjaan yang gampang. “Inilah sebuah tantangan yang harus kita jawab,” kata Siebert. “Alhamdulillah, sejauh ini segala daya yang kita kerahkan untuk itu tidak terlalu mengecewakan,” kata Siebert. Dengan bahasa lain, pria yang juga mantan Ketua PWI Payakumbuh/ Limapuluh Kota yang juga pernah mengasuh dan mengelola sejumlah media terbitan daerah ini, menjelaskan bahwa di tengah persaingan antar media yang makin ketat dan tajam, tetap ada pencinta tabloid ini yang dengan setiap menunggu Sinanar terbit setiap edisinya.***

muslim di daerah ini benar-benar dituntut mampu memaknai ibadah puasa dengan sebenar-benarnya. Puasa Ramadhan jangan hanya sekadar diposisikan sebagai ritual ibadah rutin yang dilakukan tiap tahun dalam penanggalan Hijriyah, tapi benar-benar dituntut untuk melaksanakan ibadah itu sesuai dengan hakikat, makna, dan substansi yang terkandung di dalamnya. Antara lain, bagaimana ibadah puasa mampu menuntun setiap umat muslim untuk mampu mengendalikan hawa nafsu dengan baik, dan tidak terjebak dalam pola hidup materialisme dan hedonisme. Memperturutkan hawa nafsu yang sarat dengan muatan materialisme dan hedonisme, sementara terkadang kondisi tidak mendukung untuk itu, hanya akan menyeret seseorang ke perbuatan yang tidak baik, bahkan terkadang dengan melawan hukum. Puasa juga mengajarkan seseorang tentang makna dari apa yang disebut dengan solidaritas sosial. Dengan manahan lapar dan haus selama sehari, ditambah mengekang nafsu syahwat, ibadah puasa sebenarnya mengingatkan setiap pelakunya bahwa rasa lapar dan haus yang ditahan merupakan realitas yang sering dihadapi oleh mereka yang tidak memiliki kemampuan ekonomi. Imbas yang diharapkan, antara lain bagaimana dengan merasakan hal tersebut akan memicu munculnya solidaritas sosial yang tinggi, untuk kemudian secara ikhlas mengulurkan bantuan kepada kelompok masyarakat yang membutuhkan. Dengan demikian, tujuan hidup yang penuh makna pun akan tercapai, yaitu mampu memberikan sesuatu yang berarti bagi kepentingan orang lain.*** *) Muhamad S,S.Pd, Kabag Humas dan Protokoler Setkab Limapuluh Kota/ Pemimpin Redaksi Tabloid Sinamar

Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota

Penerbit : Bagian Humas dan Protokoler Sekretariat Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota PELINDUNG : Bupati Lima Puluh Kota , Wakil Bupati Lima Puluh Kota PEMBINA: Sekda Kab. Lima Puluh Kota, Asisten Adm. Umum Setda Kab. Lima Puluh Kota PENANGGUNG JA WAB / PEMIMPIN REDAKSI : Muhamad.S, S.Pd DEWAN REDAKSI : Muhamad.S, S.Pd (Ketua), Rino Putra,S.Sos Fachrul Razzy, Ronny M.Nur,S.Sos, ME REDAKTUR PELAKSANA : Rino Putra,S.Sos REDAKTUR : Fachrul Razzy, Hendri Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik Gunawan,S.Sos, Ronny M.Nur, S.Sos,ME STAF REDAKSI : Herpatarmidi,A.Md REPORTER : Gusmaria,A.Md, Yuridra Hasramogi, SEKRETARIAT : Eliza,A.Md DISTRIBUTOR: Oktoweri. KONTRIBUTOR: Wali Nagari, Camat, SKPD, Anggota Balai Wartawan Lima Puluh Kota TATA LETAK/ARTISTIK : Joy ALAMAT RE DAKSI : Bagian Humas dan Protokoler Setda Kab. Lima Puluh Kota Kantor Bu pati Lima Puluh Kota, Jl. Raya Negara Payakumbuh - Pekanbaru KM 10 Sarilamak 26271 web.humas.limapuluhkotakab.go.id | Email : majalah.sinamar @ gmail.com PERCETAKAN : PT. Pekanbaru Grafika (Isi diluar tanggungjawab percetakan). PERWAKILAN PEKAN BARU : Rachpendi Sakti, Gonjong Limo Pekan Baru, Jl.Arifin Ahmad (Sebelah Universitas Terbuka) Pekan Baru. Redaksi menerima tulisan, opini, foto dan surat pembaca yang diketik satu setengah spasi, panjang tulisan maksimal 2 halaman folio. Untuk tulisan dan opini panjang 5.000 karakter disertai foto penulis dan biodata. Redaksi berhak merubah redaksional naskah yang dikirim, tanpa merubah maksud dan tujuan. Dikirim via email : tabloid .sinamar@gmail.com.


Sinamar

Laporan Utama

Media MediaPemkab PemkabLima LimaPuluh PuluhKota Kota

Informasi InformasiPelayanan PelayananAparatur Aparaturdan danPublik Publik

Edisi Edisi134/XIII/Juli 134/XIII/Juli2015 2015

3

Limapuluh Kota Kekurangan 500 Guru SD

Untuk Buluh Kasok Bakal Di Isi CPNS K-2

Pada April lalu,sudah ada pengangkatan beberapa guru honorer kategori II menjadi CPNS. Mereka yang diangkat ini, akan kami tempatkan di SD Buluhkasok, termasuk untuk guru agama. Insya Allah, tahun ajaran baru, sudah ada di sini

Radimas Kendati berada di kawasan Ibu Kota Kabupaten (IKK) Limapuluh Kota. Tapi, SD Negeri 09 Sarilamak sebagai satu-satunya SD di Jorong Buluhkasok, Nagari Sarilamak, Kecamatan Harau, ternyata tidak memiliki guru pendidikan agama Islam. Selain tidak punya guru agama, SD Buluhkasok yang baru-baru ini terendam lumpur banjir bandang, juga kekurangan guru kelas. “SDN 09 Sarilamak di Jorong Buluhkasok, sudah lama kekurangan guru. Saat ini, hanya ada 4 guru di SD ini, termasuk kepala sekolah. Dan tidak ada guru pendidikan agama Islam buat anakanak,” kata Pj Wali Nagari Sarilamak Sukarman kepada Bupati Alis Marajo yang memimpin Tim I Safari Ramadhan Pemkab Limapuluh Kota ke Masjid Taqwa Buluhkasok, Jumat (19/6). Dalam tim safari ramadhan tersebut, ikutbergabung anggota DPRD Tedy Sutendi dan Putra Satria Veri. Kemudian Kadisdik Radimas, Kadinsosnaker Husin Daruhan, Kepala Bappeda Amran, Kadistanganhorbun Aprizul Nazar, Kepala DPPKAD Awaluddin, Kadishutbang Khalid, Kepala Kesbangpol Elfi Rahmi, Kabag Kesra Karespi, Kabag Humas M Siebert, Sekretaris Dinas PU Salman, Sekretaris Diskes dr Iza, Kabid Trantib Pol PP Del, Ketua KPU Ismet Aljannata, dan Ketua FKUB Buya Raden Awaluddin. Kembali kepada SD Buluhkasok yang kekurangan guru, Pj Wali Nagari Sarilamak Sukarman berharap, Bupati Alis Marajo dapat mencarikan solusi. Harapan serupa disampaikan dua pemuka masyarakat setempat, yakni Masnir dan Datuak Panghulu Bosa, dalam sesi tanya-jawab dengan tim safari ramadhan. Dimana, sesi tanyajawab itu dipandu oleh Camat Harau Deki Yusman yang datang bersama Danramil Harau Kapten Kamar Waton dan Kapolsek Iptu Elfadaimar. Menurut Masnir, pihaknya sedikit kecewa dengan kinerja Dinas Pendidikan, karena sudah 7 orang guru yang dipindahkan dari SD Buluhkasok, tanpa ada guru penggantinya. Padahal, prestasi SD Buluhkasok tidak jelek-jelek

Sejumlah Sekolah di Kabupaten Lima Puluh Kota masih kekurangan guru. Terlihat dalam foto salahsatu SDN di daerah ini yang berdiri megah. (hendri gunawan) amat. Malahan, dalam hasil Ujian Nasional baru-baru ini, murid-murid SD Buluhkasok berada pada peringkat kedua dari 49 SD di Kecamatan Harau. “Karenanya, kami berharap, agar ada penambahan guru buat SD Buluhkasok. Terutama, untuk guru pendidikan agama,” kata Masnir. Sedangkan Datuak Bosa berharap, Dinas Pendidikan bisa memberikan beasiswa

Alis Marajo

Mendengar hal ini, Alis Marajo yang baru saja meluncurkan buku autobiografi berjudul “Alis Marajo: Dokter Politik dan Budaya” langsung meminta Kepala Dinas Pendidikan Radimas, menjawab pertanyaan warga. Radimas yang didampingi Kepala UPTD Pendidikan Harau Yanuar dan sejumlah guru, cukup terharu dengan tingginya kepedulian warga terhadap pendidikan.

Radimas

kepada anak-anak berprestasi dari Buluhkasok. Terutama untuk mereka yang melanjutkan pendidikan ke jenjang SMA dan perguruan tinggi, karena belum banyak sarjana yang lahir dari Buluhkasok. “Kami berterimakasih kepada pemerintah karena sudah mendirikan SMPN 4 di Buluhkasok. Sehingga setelah tamat dari SD, anak-anak kami bisa masuk SMP ini. Cuma kendalanya, anak-anak kami yang lulus SMPN 4, begitu melanjutkan pendidikan ke SMAN 2 Harau yang merupakan sekolah unggulan, sering kewalahan biaya. Malahan, ada warga yang memborohkan PKB motor, untuk menebus raport. Kalau bisa, ada beasiswa buat mereka,” kata Datuak Bosa.

Masnir Dt Bosa

“Memang masalah pendidikan adalah masalah bersama. Sesuai UU 20 tahun 2003 pendidikan adalah tanggungjawab bersama. Pemerintah, orang tua dan masyarakat. Alhamdulillah, saat ini kita (di Buluhkasok), sudah punya SD dan SMP. Dengan adanya dua sekolah ini, anak-anak tak perlu ke luar kampung atau ke nagari lain. Sudah dapat dilayani di sini. Itu suatu hal yang patut disyukuri,” kata Radimas. Dia menyebut, walau masih ada warga yang kecewa dengan kinerja Dinas Pendidikan, karena kepedulian dan kemampuan pemerintah juga terbatas. Tapi pemerintah sebenarnya sudah punya perhatian terhadap Buluhkasok. Bahkan, untuk SMPN yang ada di kampung ini, dalam waktu dekat, akan ditambah bangunannya. Yakni, bang-

unan untuk laboratorium. “SMP Buluhkasok, tahun lalu sudah dapat peralatan laboratorium, tapi masih ditumpuk di perpustakaan, karena bangunannya belum ada. Tahun ini, akan kami bangun laboratorium. Konsultan perencanaan, sudah turun untuk membuat gambar. Begitu pula untuk SD yang atapnya sudah usang dan bocor, pada hari tadi, sudah dikunjungi konsultan. Akan sama-sama dapat bantuan,” kata Radimas. Soal kekurangan guru yang dialami SD Buluhkasok, menurut Radimas, tidak hanya SD Buluhkasok saja yang kekurangan guru, tapi seluruh SD di Limapuluh Kota, kekurangan tenaga pengajar, terutaam untuk guru kelas. “Kami hitung, kita kekurangan guru SD, sekitar 500 orang. Tahun 2020, bila tak ada penambahan, mungkin mencapai 1.000 orang. Karena hampir setiap hari, saya menandatangani usulan buat guru yang memasuki usia pensiun,” ujarnya. Untuk mengatasi kondisi ini, Dinas Pendidikan menurut Radimas sudah menyiapkan data dan akan mengajukan usulan penambahan guru kepada Kementerian. “Pada April lalu, juga sudah ada pengangkatan beberapa guru honorer kategori II menjadi CPNS. Mereka yang diangkat ini, akan kami tempatkan di SD Buluhkasok, termasuk untuk guru agama. Insya Allah, tahun ajaran baru, sudah ada di sini,” tukuk Radimas. Soal beasiswa yang diminta warga Buluhkasok, Radimas menyebut, pemerintah daerah punya beasiswa pendidikan, tapi jumlahnya terbatas. “Beasiswa itu dialokasikan melalui DPPKAD. Kalau ada yang membutuhkan, bisa bikin proposal ke kami, nanti diteruskan ke DPPKAD. Selain beasiswa di DPPKAD, bisa juga beasiswa lewat Baznas Limapuluh Kota yang sudah banyak menyalurkan beasiswa,” imbuh Radimas. Disisi lain, Bupati Alis Marajo dalam kesempatan itu, mengimbau warga Buluhkasok, agar mewaspadai bahaya penyalahgunaan narkoba dan lem di kalangan generasi muda. Karena bisa merusak sistem kekebalan tubuh dan kesehatan. Dia juga mengajak semua komponen, melindungi anak-anak dari kejahatan terhadap anak. “Salah satu caranya, dengan kembali mendekatkan anak kepada Al-Quran,” kata Alis yang menyerahkan satu unit genset buat Buluhkasok. Sementara, soal pembangunan infrastrukur jalan yang diharapkan warga Buluhkasok, karena kondisi jalan ke kampung ini masih sangat memprihatinkan. Sekretaris Dinas PU Limapuluh Kota Salman menyebut, akan berusaha melakukan perbaikan jalan Buluhkasok pada 2016.”Kalau untuk pertanian, kami pada tahun ini, siap bantu pembangunan irigasi buat Buluhkasok. Dilakukan secara swakelola oleh kelompok tani,” tukuk Kadistanganhorbun Aprizul Nazar. (fajar/pe)


4

Sinamar

Laporan Utama

Media Pemkab Lima Puluh Kota

Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Edisi 134/XIII/Juli 2015

Wabup Janji Perjuangkan Nasib Para Guru Honor

Saat ini, anak-anak bangga jika berbuat salah, tidak ada rasa malu, takut apalagi segan. Inilah yang kini sedang menjadi dilema yang harus dicarikan jalan keluarnya.

NASIB para guru honorer tergolong kurang menggembirakan. Di saat pengabdian yang mereka berikan kepada anak didik sama dengan yang dilakukan guru berstatus ASN (aparatur sipil negera), sementara penghasilan yang mereka terima jauh dari memadai, dengan tingkat jaminan kesejahteraan yang sangat rendah. Wakil Bupati Limapuluh Kota Drs. H. Asyirwan Yunus M.Si. termasuk pihak yang mengaku prihatin dengan keadaan yang mesti dijalani oleh para guru yang berstatus tenaga honor. Mujurnya, mantan anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara itu tidak hanya berhenti sampai “prihatin” saja, melainkan berjanji akan memperjuangkan nasib para guru honor. Wabup Asyirwan mengaku bahwa saat ini pihaknya tengah berjuang untuk menaikan status guru honor di

foto internet

Limapuluh Kota untuk diangkat menjadi Aparatur Sipil Negera (ASN). Terbukti, seperti diakui sendiri, Wabup sudah melakukan koordinasi dengan Wakil Gubernur Sumatera Barat, Muslim Kasim, terkait status guru honor untuk menjadi ASN. “Saat ini, di Kabupaten Limapuluh Kota kekurangan 1000 orang guru. Itu belum termasuk guru-guru yang akan memasuki masa pensiun dalam tahun ini. Gawatnya, saya dapat kabar kalau di Kabupaten Limapuluh Kota akan ada pensiunan guru secara galodo (masal), mengingat dulu ada pengangkatan guru secara galodo (masal) pula,” sebut Wakil Bupati Limapuluh Kota Asyirwan Yunus, Rabu (27/5) ketika memberikan kata sambutan saat acara

perpisahan siswa SDN 02 Jorong Parak Lubang, Nagari Tanjuang Gadang, Kecamatan Lareh Sago Halaban, Kabupaten Limapuluh Kota, dihadapan ratusan walimurid dan guru-guru honor disekolah itu. Menurut orang nomor dua di Luak Nan Bungsu itu, bila kondisi itu terjadi maka, para guru honorlah yang akan membantu para guru-guru yang sudah diangkat menjadi ASN. Bahkan, tidak tertutup kemungkinan disatu sekolah itu nantinya guru Honor akan mendominasi dibanding dengan guru yang sudah berstatus ASN. “Ini mengkhawatirkan sekali untuk kecerdasan generasi kita kedepan. Maka guru honor inilah yang kita andalkan untuk membantu mencerdaskan

putra-putri masa depan bangsa kita dan terutama Limapuluh Kota. Untuk itu, ini perlu diperjuangkan pengangkatan guru-guru honor menjadi ASN,” sebut Wabup disambut riuh tepuk tangan puluhan guru-guru yang hadir. Pada kesempatan itu, Wabup juga mengingatkan agar guru terus meningkatkan kompetensinya guna mencerdaskan generasi bangsa. Dari guru yang cerdas dan bisa menjadi teladanlah akan lahir anak-anak didik yang hebat dan berkarakter dimasa datang. Tidak hanya itu, pengawasan terhadap anak didik mesti ditingkatkan, mengingat kemajuan teknologi sudah melanda hingga kepelosok negeri. “Saat ini, anak-anak bangga jika berbuat salah, tidak ada rasa malu, takut apalagi segan. Inilah yang kini sedang menjadi dilema yang harus dicarikan jalan keluarnya. Waktu saya sekolah dulu, nampak saja guru dari jauh saya sudah takut. Tapi sekarang, itu tidak nampak lagi,” terang dihadapan Kepala UPTD Disdik Ermen, Camat Lareh Sago Halaban, Muftil Wahtudi, Kepala Sekolah SDN 02 Ruswan. Kepala Sekolah SDN 02 Jorong Parak Lubang, Ruswan, mengaku bangga sekolahnya didatangi Wakil Bupati. “Saya senang disaat perpisahan saja Wabub menyempatkan diri untuk hadir. Ini suatu kehormatan bagi kami disekolah ini,” akunya bangga. Pada kesempatan itu, Wabup juga menyerahkan tropi, piagam dan uang saku untuk siswa SDN 02 tersebut sebagai pemenang lomba menulis surat untuk Wabub atas nama Novi Ramadhani, murid kelas 5 di SD itu.***

Lagi, W abup Ingatk an Baha Wabup Ingatkan Bahayy a Mengisap Lem KEMBALI, Wakil Bupati Limapuluh Kota Drs. H. melakukan pengawasan kepada Asyirwan Yunus M.Si. mengingatkan kalangan siswa anak-anaknya, agar terhindar se-Kabupaten Limapuluh Kota untuk tidak bermain- dari perbuatan melawan hukum main dengan prilaku menghisap lem. Mengingat lem dan membahayakan diri sendsangat berbahaya bagi kesehatan anakiri,” pinta Wabup Asanak didik usia sekolah. yirwan. Diakui Wabup Asyirwan, memang Untuk melakukan secara hukum, menghisap lem tidaklah antisipasi terhadap sistermasuk pelanggaran UU Narkotika, wa berprilaku mengkarena belum masuk dalam pasal demi hisap lem, Wabub mepasal narkoba.Namun demikian, Wabup merintahkan kepada meminta kepada kepala sekolah dan para seluruh Kepala Sekolah orangtua walimurid dimasa saja berada di Limapuluh Kota undi Limapuluh Kota untuk terus memanttuk melakukan rahazia au prilaku anak-anaknya. terhadap tas dan ba“Bila ada sesuatu gelagat yang tidak rang-barang bawaan baik, maka orangtua harus melakukan siswa kesekolah “Sesekominikasi terhadap anak, agar tidak kali Kepala Sekolah haAsyirwan Yunus terjadi hal-hal yang diluar batas prilaku rus melakukan rahazia Wakil Bupati Asyirwan Yunus senantiasa meminta para guru untuk normal,” kata mantan anggota DPRD terhadap barang bawa- mengingatkan para siswa tentang bahaya narkoba dan mengisap lem. (hendri gunawan) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) itu, dalam sejumlah an siswa, lihat isi tasnya apa. Kita kesempatan. lakukan ini agar jangan sampai anak-anak generasi bawa arus badai globalisasi dan wester nisasi (gaya “Kita kembali meminta kepada anak-anak kita Limapuluh Kota hancur karena Lem, dan narkotika kebarat-baratan) hingga gaya hidup hedonis. “Kemagar jangan sampai melakukan tindakan yang atau obat-oabat terlarang lainnya,” sebut orang ajuan teknologi telah membawa perubahan drastis menyebabkan bahaya bagi diri sendiri, seperti nomor dua dinegeri Luak Nan Bungsu itu. meghisap lem, norkoba dan prilaku menyimpang Apalagi, sebutnya, dengan kemajuan zaman dan dalam tatanan gaya hidup masyarakat kita, termasuk lainnya.Kemudian kepada orangtua harus terus teknologi telah membuat generasi muda hari ini ter- pola konsumsi dan lainnya,” jelas Wabup.***


Sinamar

Pendidikan

Media Pemkab Lima Puluh Kota

Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Edisi 134/XIII/Juli 2015

5

Gubernur Irwan Prayitno Apresiasi SMK N PP Padang Mengatas nya kepada pihak sekolah karena mampu menerapkan tiga progam kerja yang diantaranya progam kerja keras, kerja cerdas dan kerja ikhlas. “ kita sangat

dapatkan penghargaan yang sebesar – besarnya karena mampu memahami ilmu dibidang pertanian dan peternakan. Saat dikonfirmasi, Irwan Prayi-

SMK N PP Padang Mengatas adalah sekolah yang kita butuhkan karena tamatannya adalah para alumni yang mengerti tentang pertanian dan peternakan

K

egiatan pelepasan siswa SMK N PP Padang Mengatas (21/5) berlangsung meriah, acara yang digelar merupakan sebuah kegiatan rutin setelah kelulusan para siswa dalam menghadapi Ujian Nasional (UN) beberapa waktu yang lalu. Acara tersebut bertambah meriah dengan adanya kehadiran Gubernur Sumatera Barat Prof. DR. H. Irwan Prayitno, Spsi, MSc, kegiatan yang berlangsung di SMK N PP Padang Mengatas. Kegiatan tersebut juga merupakan bentuk syukuran dari sekolah karena telah berhasil meraih prestasi gemilang ditingkat Provinsi Sumatera Barat, acara yang juga langsung mendatangkan para orang tua siswa dan dinas pendidikan serta dinas peternakan dan pertanian. Dalam acara tersebut Irwan Prayitno juga memberikan apresiasi yang besar kepada pihak sekolah. Dengan jumlah siswa yang mengikuti Ujian Nasional beberapa waktu lalu sebanyak sembilan puluh lima orang siswa.Dengan meraih prestasi yang memuaskan, sekolah tersebut mampu berada diperingkat ke sepuluh di provinsi, serta meraih peringkat satu di Kabupaten limapuluh kota. Saat memberikan kata sambutan gubernur ,menyampaikan sanjungan-

Gubernur Sumatera Barat Prof. DR. H. Irwan Prayitno, Spsi, MSc bangga kepada pihak sekolah karena tak hanya mampu meraih prestasi ditingkat kabiupaten saja, melainkan juga meraih prestasi ditingkat provinsi. Karena secara tidak langsung pihak sekolah juga sangat meningkatkan kualitas Provinsi Sumatera Barat pada bidang pertanian dan peternakan. Disamping itu para siswa juga men-

tno menjelaskan “ SMK N PP Padang Mengatas adalah sekolah yang kita butuhkan karena tamatannya adalah para alumni yang mengerti tentang pertanian dan peternakan. Karena sampai saat ini kita masih impor sapi, ayam, daging, telur, susu. Jadi kita harapkan agar itu semua dapat berubah karena adanya para siswa yang be-

rprestasi dari tamatan SMK N PP Padang Mengatas, dan ini sangat menunjang kualitas Provinsi Sumatera Barat untuk kedepannya” ulas Irwan Prayitno. Pihak sekolah juga bersyukur dengan peraihan prestasi oleh siswanya, Nen Sardi yang selaku kepala sekolah menuturkan “ kita sangat bersyukur pada tahun ini karena tidak hanya mendapatkan peringkat pertama di Kabupaten, namun kita juga mampu berada diperingkat sepuluh se-Provinsi Sumatera Barat. Itu semua juga tak terlepas dari usaha para guru dan semangat para siswa dalam menghadapi kegiatan Proses belajar Mengajar dan pelaksanaan Ujian Nasional yang digelar serentak di Indonesia pada beberapa waktu yang lalu. Dan kita juga berterimakasih kepada pemerintah Provinsi dan kabupaten Limapuluh Kota yang selalu memberikan dukungan dan suport kepada sekolah yang kita banggakan.” Tutur Nen Sardi. Dengan adanya sekolah yang mampu membantu pemerintah provinsi dalam menggenjot prestasi untuk kemajuan masyarakat, hal tersebut juga akan memberikan kehidupan yang lebih baik dan membantu program Pemerintah Provinsi dalam mensejahterakan masyarakat kedepanya.(arief)


6

Sinamar

Pemerintahan

Media Pemkab Lima Puluh Kota

Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Edisi 134/XIII/Juli 2015

Lima Tahun Memimpin

Bupati Alis Marajo: Masih Banyak yang Belum Selesai

Banyaknya masyarakat yang datang tanda rasa nyata sekali bagaimana harapan kepada pemerintah agar kemakmuran dapat diwujudkan, dengan silaturrahim hubungan baik dapat dicapai dalam proses menuju kesejahteraan.

P

ASANGAN Bupati dr. H. Alis Marajo Dt. Sori Marajo dengan Wakil Bupati Drs. H. Asyirwan Yunus M.Si. sudah hampir lima tahun memimpin Kabupaten Limapuluh Kota, sebagai produk Pilkada Limapuluh Kota tahun 2010. Pasangan itu dilantik dan diambil sumpah jabatannya pada November 2010. Pasangan itu kemudian mamaknai rentang waktu lima tahun memimpin daerah ini dengan menggelar silaturahmi serta berbuka puasa bersama dengan berbagai kalangan yang digelar di Wisma Indah Kuaro Paralayang Nagari Taeh Bukik, Kecamatan Payakumbuh, Selasa (23/6). Bagi Alis Marajo, momen tersebut juga sekaligus sebagai HUT (hari ulang tahun)-nya yang ke-69. Apa arti hampir lima tahun menjadi Bupati Limapuluh Kota bagi Alis Marajo, yang untuk rentang waktu 2010-2015 merupakan masa jabatan kedua baginya? Dalam kesempatan itu, Bupati Alis Marajo terus terang mengatakan masih banyak

BUKA PUASA - Bupati dan Wakil Bupati Silaturrahmi dan berbuka puasa bersama di Taeh Bukik pekerjaan yang belum selesai. Mantan Ketua LKAAM (Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau) Limapuluh Kota ini kemudian meminjam bidal tua, yang mengatakan lakuak yang alun tatimbun, lumpang aluntasisik, senteng nan alun tabilai. Pada bagian lain, Bupati Alis Marajo mengatakan setiap bulan puasa Ramadhan umat Islam dianjurkan untuk bersilaturahmi kepada sanak famili ataupun rekan sejawat. “Silaturahmi merupakan ibadah yang sangat agung, mudah dan membawa berkah,” katanya. “Atas nama keluarga besar Alis Marajo mengundang masyarakat dan Satuan Kerja Perangkat Daerah(SKPD), Camat dan Wali Nagari Bamus untuk

berbuka bersama di Wisma Indah Kuaro Paralayang Nagari Taeh Bukik Kecamatan Payakumbuh,” tambahnya. Dikatakan Alis Marajo, kalau berbuka dirumah dinas banyak berlebihlebih, tapi disini di tengah masyarakat memang betul masyarakat ingin bertemu muka dengan pimpinan daerah termasuk dengan pejabat-pejabatnya. “Banyaknya masyarakat yang datang tanda rasa nyata sekali bagaimana harapan kepada pemerintah agar kemakmuran dapat diwujudkan, dengan silaturrahim hubungan baik dapat dicapai dalam proses menuju kesejahteraan,” kata Alis Marajo. Sementara Wakil Bupati Limapuluh Kota Asyirwan Yunus mengatakan, se-

bagai pemerintah pihaknya mengartikan silaturrahim sebagai kegiatan berbagi rasa syukur keluarga besar Alis Marajo yang pada hari ini Milad ke 69, sekaligus mendekatkan pemerintah dengan masyarakat dengan SKPD guna mewujudkan kesejateraan. “Sebagaimana wujud visi daerah, dengan kebersamaan menuju kemakmuran dan kesejahteraan. Masyarakat yang menginginkan perubahan masyarakat yang menginginkan kesejahteraan, pembaharuaan,” kata Asyiran Yunus. Usai buka puasa bersama di Wisma Indah Kuaro, Bupati, Wakil Bupati, Sekda dan SKPD, Camat bersama tokoh masyarakat melaksanakan salat tarawih bersama.(her)

Alis Marajo Pamitan di Buluh Kasok Masa jabatan pasangan Bupati dan Wakil Bupati Limapuluh Kota, Alis Marajo-Asyirwan Yunus, akan berakhir 5 November mendatang. Tapi, kalangan DPRD di kabupaten tersebut, belum kunjung menyurati mereka. Padahal lazimnya, enam bulan sebelum masa jabatan kepala daerah berakhir, DPRD secara resmi, sudah menyerahkan surat pemberitahuan. “Memang, belum disurati. Tapi ketua DPRD, sudah pernah menyampaikan langsung dalam rapat paripurna, bahwa masa jabatan kepala daerah, akan berakhir tak lama lagi. Sedangkan untuk surat resmi, mungkin sudah disiapkan ketua. Sebaiknya, tanya beliau langsung,” kata Wakil Ketua DPRD Limapuluh Kota Deni Asra, saat dihubungi, Jumat (26/6) siang. Menariknya, walau belum disurati DPRD, tapi Alis Marajo nampaknya cukup arif. Toh buktinya, sepanjang Ramadhan ini, “Dokter Politik dan Budaya” itu mulai mendatangi masjid dan mushalla, untuk pamitan kepada warga Limapuluh Kota, terutama jamaah shalat tarawih. “Saya bersama Pak Asyirwan Yunus, minta maaf, bila dalam lima tahun ini, ada kelalaian kami,” kata Alis Marajo, saat bersafari Ramadhan ke Buluhkasok, Sarilamak, Harau, Jumat lalu. Hal serupa

disampaikan Alis, saat menggelar buka pu- UU itu, implikasinya, literatifnya, kan asa bersama di kampung halamannya, Na- terbaca. Bahwa, parpol yang mengugari Taehbukik, beberapa hari kemudian. sul kadernya sebagai kepala daerah,” Di Buluhkasok sendiri, Alis pamitan beber Alis Marajo. dengan didampingi sejumlah kepala SKDengan implikasi tersebut, kata PD. Diantaranya, Kadinsosnaker Husin Alis, semakin terang-benderang, bahDaruhan, Kepala Bappeda Amran, Kadis- wa parpol yang mengkader politisi. tanganhorbun Aprizul Nazar, “Politisi adalah pembuat Kepala DPPKAD Awaluddin, kebijakan. Jadi, logika seKadisdik Radimas, Kepala Bamantiknya dipakai, kalau dan Kesbangpol Elfi Rahmi, tak ada organisasi politik, Kadishutbang Khalid, Kabag tak ada yang membuat keKesra Karespi, Kabag Humas bijakan,” kata Alis Marajo dan Protokoler Muhamad S, Karena itu pula, dokter Sekretaris Dinas PU Salman, pertama di Taehbukik ini, Sekretaris Diskes dr Iza, dan meminta para kandidat Kabid Trantib Pol PP Del. menganalisa diri. “SeyogTidak sekadar pamitan, yanya, orang-orang priAlis yang memimpin Limabadi, analisa terhadap dipuluh Kota dalam dua perinya. Apakah sudah kadriode berbeda, mulai berer parpol atau tidak? Kabicara soal pilkada 2015 rena calon kepala daerah Deni Asra yang dijadwalkan digelar yang diusung parpol logiserentak, 9 Desember mendatang. Pria kanya adalah kadernya. Untuk me69 tahun ini juga membahas kriteria nyeleksi kekaderan, rekomendasi hapenggantinya (bupati selanjutnya) dan rus dari partai. Bukan orang baru tantangan untuk pembangunan Lima- muncul,” sebutnya. puluh Kota ke depan. Alis menyarankan kepada para “Saya terus mengikuti perkem- kandidat kepala daerah yang bukan bangan dan tahapan pilkada. Saya kader parpol, agar melepaskan diri dari tanya kepada Ismet (ketua KPU Ismet belenggu individu dan masuk parpol. Aljannata), sudah berapa yang menda- “Kemudian, baru berbicara tentang ftar? Lalu, saya sampaikan pula, dalam otoritas menjadi kepala daerah,” kata

alumni SMPN 1 Danguang-Danguang dan SMAN 1 Bukittinggi ini. Pada bagian lain, Alis melihat, sosok bupati yang mengantikannya lima tahun mendatang,mestinya berpengalaman. Minimal pernah menjadi anggota DPRD. Sehingga mengetahui terminologi perencanaan pembangunan. Termasuk RKA dan RKPD. “Barangkali calon bupati yang tidak parpol, tidak mengetahui ini,” sindir Alis. Alis juga mengajak masyarakat, menyimak dengan baik dan pilih yang terbaik. Alis juga merasa, generasi muda atau kalangan muda, akan lebih baik bila memimpin daerah ini. Hanya saja, diakui bekas aktifis HMI tersebut, tantangan untuk Limapuluh Kota ke depan, memang terbilang cukup berat. Terutama di bidang reformasi birokrasi, ketahanan pangan, pengentasan kemiskinan. “Kita berharap, (pemimpin) Limapuluh Kota ke depan, mampu melakukan konfersi terhadap visi-misi saat ini, yakni terwujudnya kebersamaan, kemakmuran dan kesejahteraan yang bernuansa Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah, dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kemudian, sesuai RPJP, pembangunan ke depan, mestinya diarahkan ke agrobisnis dan agrowisata,” demikian Alis Marajo. (frv/pe)


Sinamar

Lingkungan Hidup

Media Pemkab Lima Puluh Kota

Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Edisi 134/XIII/Juli 2015

7

Antisipasi Bencana, Bupati akan Panggil Pihak Terkait

Kita sudah sama-sama melihat, di sepanjang aliran air bah atau galodo baik di Mudiak Liki, Mungo dan Buluahkasok, ditemukan banyak bekas kayu gelondongan.

SEJUMLAH peristiwa alam berupa banjir bandang, galodo, dan lainnya silih berganti menghantam Kabupaten Limapuluh Kota. Bila tak dilakukan penanganan dan antisipasi yang sungguh-sungguh, bukan tidak mungkin bencana dengan intensitas yang lebih besar siap menghantam. Apa yang menjadi faktor pemicunya? Bupati Limapuluh Kota dr. Alis Marajo Dt. Sori Marajo menduga, serangkaian bencana alam yang melanda daerah ini ditengarai disebabkan oleh ulah manusia juga. “Silih bergantinya galodo yang menghantam karena diduga gundulnya hutan di Bukit Barisan dan di sekeliling Gunung Sago,” katanya. “Kita sudah sama-sama melihat, di sepanjang aliran air bah atau galodo baik di Mudiak Liki, Mungo dan Buluahkasok, ditemukan banyak bekas kayu gelondongan. Sejumlah warga yang kita ditemui di lokasi kejadian, juga mengakui, banyak sekali bekas kayu potongan mesin yang dibawa air. Kalau hutan kita masih lebat, maka kita pastikan bencana demi bencana itu tidak akan terjadi, “kata Alis Marajo. Atas kondisi itu, Alis meminta semua pihak terkait, untuk menjadikan kejadian demi kejadian itu sebagai pemikiran bersama. “Kita akan panggil pihak terkait. Kita akan undang Dinas Kehutanan, Pertambangan, polisi, TNI dan pihak-pihak yang kita rasa, memiliki komitmen yang sama dalam penanggulangan bencana, “ tegas Alis Marajo. Banjir bandang yang menerjang Buluahkasok, Kecamatan Harau, Kabupaten Limapuluh Kota, Minggu (25/5) malam,ditengarai hanya menjadi salah satu gunung es yang siap meledak kapan saja. Pasalnya, dari 13 kecamatan yang ada di Limapuluh Kota, dalam sebulan terakhir, sudah enam kecamatan yang melaporkan terjadinya bencana longsor dan banjir bandang. Di antaranya adalah Mudiak Liki di Kecamatan Suliki, Pangkalan, Kapur IX, Harau, Mungka dan Akabiluru. Hingga kini, pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Limapuluh Kota, sedang menghitung jumlah kerugian.”Namun yang jelas, Pemkab Limapuluh Kota, mengakui sedang dilanda

LONGSOR - Longsor Buluh Kasok Meninggalkan Kenangan bencana daerah. Kita akan bicarakan kejadian ini langsung dengan Gubernur Sumbar. Mudah-mudahan ada solusi terbaik dalam menanggulangi bencana demi bencana yang terjadi ini, “ kata Bupati Alis Marajo. Hal itu diakui Alis, bukan tanpa alasan. Pasalnya, baru hilang penat

Anak SD di Buluh Kasok rekan-rekan BPBD setelah membantu pascarekon di Mudiak Liki, galodo yang melanda Jorong Indo Baleh Timur dan Indo Baleh Barat Nagari Mungo Kecamatan Luak, Selasa (19/5) lalu, belas an personil BPBD sudah harus bolak balik ke Buluahkasok. Hingga Selasa (26/5), belasan anggota BPBD, dibantu TNI, masyararakat, masih berada di Buluah-kasok. Longsoran di Buluahkasok dan di sepanjang jalan alternatif Sumbar-Raiu itu, terjadi sekitar pukul 22.30 WIB. Lokasi yang dihantam adalah Jorong Buluahkasok, Dusun Taeh, Nagari Sarilamak, Kecamatan Harau. Di bagian lain, proses evakuasi material galodo yang menghantam kampung Taeh, Jorong Buluah Kasok, Nagari Sarilamak, Kecamatan Harau, Kabupaten Limapuluh Kota Minggu (24/5) malam, masih terus berlangsung hingga Selasa (26/5). Wakil Bupati Limapuluh Kota Asyirwan Yunus memastikan, sejak pagi akses jalan menuju jorong yang berbatas dengan kampung Parantian Rajo, di K-

ampar, Riau tersebut, sudah bisa ditempuh kendaraan roda dua maupun roda empat.”Akses jalan sudah bisa dilewati,” tegas Asyirwan, di sela-sela kunjungannya ke Buluah Kasok, Selasa (26/5) siang bersama Dandim 0306 50 Kota Letkol Inf Hery Sumitro. Untuk membantu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD),

Jorong Buluh Kasok Kodim 0306 50 Kota menerjunkan puluhan personelnya. Di bagian lain, sama halnya dengan galodo yang melanda Mudiak Liki beberapa waktu lalu, galodo yang melanda Jorong Indo Baleh Timur dan Indo Baleh Barat Nagari Mungo Kecamatan Luak, Selasa (19/5), diduga karena gundulnya hutan dibukti barisan dan Gunuang Sago. Pasalnya, disepanjang aliran air bah atau galodo, ditemukan banyak bekas kayu gelondongan. Sejumlah warga yang ditemui dilokasi kejadian, Rabu (20/ 5), mengakui harus membersihkan bekas kayu yang hanyut dibawa arus air. “Walau tidak bisa memastikan, namun air besar yang turun, menyertai potongan kayu bekas mesin. Termasuk batu-batu besar yang ikut hanyut dihondo air,”kata Muan (57), salah saorang warga di Mungo. Lain lagi pendapat, Imun (39), warga Indo Baleh. Ia memperkirakan, galodo yang menghanyutkan empat rumah, karena tidak ada lagi penahan arus air. Antara aliran air dan jalan tidak bisa lagi

dipisahkan. “Kita melihat, jalan yang dibangun pemerintah tidak dilengkapi dengan bandar. Karena itu, air yang turun dari arah Gunuang Sago, masuk melalui jalan, “katanya. Hingga Rabu siang kemarin, warga masih berkerja membersihkan bekas hantaman galodo. Potongan kayu, dan berbagai jenis sampah, menumpuk disejumlah tempat. Galodo yang mengejutkan warga Mungo, diawali hujan deras yang mengguyur hampir seluruh wilayah Kabupaten Limapuluh Kota sejak Selasa (19/5) sore, mengakibatkan terjadinya galodo yang menghantam permukiman penduduk di Nagari Mungo, Kecamatan Luak. Galodo terjadi di Jorong Indo Baleh Timur dan Indo Baleh Barat. Ada sekitar empat unit rumah penduduk rusak akibat dilanda banjir bandang. Sawah juga banyak yang rusak. Diantara korban akibat galodo itu, pagar rumah Anif, hanyut sampai ke seberang jalan. Selain itu, banjir bandang juga melanda rumah Ed dan rumah Iwan di kawasan Tanjuanganau, Indo Baleh Timur, persisnya dekat padang rumput yang dikelola Balai Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BPTU-HPT) Padang Mengatas. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Limapuluh Kota Nasriyanto, melalui Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Eddy, kini timya masih dalam tahap rekon dilapangan. “Sejak kejadian, hingga siang ini (Rabu,red), empat rumah penduduk yang terkena banjir bandang, masih dibersihkan. Kemudian, sawah dan jalan ikut rusak. Tidak saja di Mungo, Bukit Sikumpa dan Labuah-gunuang, Lareh Sago Halaban, juga “Di kedua kawasan, air yang kencang menggerus jalan,” katanya. ***


8

Sinamar

Tapal Batas

Media Pemkab Lima Puluh Kota

Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Edisi 134/XIII/Juli 2015

Tapal Batas Sumbar - Riau Mencuat

Bupati: Kemendagri Jangan Hanya Lihat GPS persoalan batas bukan persoalan GPS. Persoalan batas adalah ulayat niniak-mamak,”

kata Alis Marajo. Politisi senior Partai Golkar itu menjelaskan, pada 2003 silam (semasa menjadi bupati periode pertama), pernah digelar pertemuan antara pejabat Sumbar dengan Riau, dengan melibatkan niniak-mamak, untuk menentapkan tapal batas kedua

pada saat itu dirumuskan beberapa tapal batas. Pertama, tapal batas antara Tanjuangpauah, Pangkalan, Limapuluh Kota, Sumbar, dengan Tanjuangalai, XII Koto Kampar, Kampar, Riau, disepakati di kawasan bernama Miriang. Kedua, tapal batas antara Sarilamak dengan Nagari Kototuo, disepakati di Parantia-

ntapan. “Ketiga, tapal batas antara Nagari Balaipanjang, Lareh Sago Halaban, Limapuluh Kota, Sumbar, dengan Sungaipagar, RiaKepada Kemendagri kita juga minta, dalam menetapkan tapal batas Sumbar- u, disepakati di kaRiau, jangan hanya melihat GPS. Karena wasan bernama persoalan batas bukan persoalan GPS. Subayang. Sedangkan keempat Persoalan batas adalah ulayat niniakdan kelima, tapal mamak batas antara Nagari Sitanang dan Nagari Ampalu, Alis Marajo Lareh Sago Halaban, Limapuluh provinsi. Dalam pertemuan itu d- Kota, dengan Riau, disepakati di sebisimpulkan, penentuan tapal batas uah bukit dan di kawasan bernama tidak bisa semena-mena peme- Pinggir Subayang,” kata Alis Marajo. rintah, tapi mesti melibatkan niniaAlis berharap, dokumen pertemk-mamak selaku pemilik ulayat. uan penentuan tapal batas Sumbar Karenanya, menurut Alis Marajo, dengan Riau yang dirumuskan pada

Persoalan tapal batas Sumbar dengan Riau Mencuat. Bila beberapa waktu lalu, persoalan ini menghangat karena Pemprov Riau membangun gapura di wilayah Nagari Tanjuangpauah, Kecamatan Pangkalan, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumbar. Maka kini, persoalan tapal batas kedua provinsi menghangat lagi, karena kawasan Parantiankapeh di Jorong Buluhkasok, Nagari Sarilamak, Kecamatan Harau, Limapuluh Kota, Sumbar, dianggap masuk ke wilayah Kabupaten Kampar, Provinsi Riau. Padahal, warga Jorong Buluhkasok secara turun-temurun meyakini, Pangkalankapeh adalah ulayat Nagari Sarilamak. “Setahu kami, Pangkalankapeh itu masuk Sarilamak. Tapi sekarang, setelah dilakukan pengukuran tapal batas, isuisunya Pangkalankapeh malah masuk Riau,” kata Datuk Sinaro Nan Kuniang, pemuka masyarakat Jorong Buluhkasok, kepada Bupati Limapuluh Kota Alis Marajo yang berkunjung ke kampungnya, Jumat (19/6) malam. Datuk Sinaro Nan Kuniang menuturkan, sekitar dua pekan lalu, ia diajak Camat Harau Deki Yusman bersama dan pegawai kantor bupati, untuk melihat batas wilayah Sumbar-Riau, dengan memakai alat GPS (Global Positioning System). “Dari sanalah saya tahu, batas Sumbar-Riau yang semula di Pangkalankapeh, kini sudah bergeser ke kawasan Puncaknaneh,” ujarnya. Camat Harau Deki Yusman menyebutkan, pihaknya bersama Bagian Tata Pemerintahan Umum (Tapum), mengecek batas SumbarRiau dengan mengacu kepada titik koordinator yang ditetapkan Kemendagri dengan GPS. “Dari titik koordinat yang ditetapkan Kemendagri dengan GPS, memang terjadi pergeseran batas Sumbar-Riau. Dari Pangkalankapeh ke Puncaknaneh,” ujar Deki. Menanggapi hal ini, Bupati Limapuluh Kota Alis Marajo Datuak Sori Marajo meminta kepada Camat Harau dan Bagian Tapum, agar hati-hati dalam melihat tapal batas Sumbar-Riau. “Kepada Kemendagri kita juga minta, dalam menetapkan tapal batas Sumbar-Riau, jangan hanya melihat GPS. Karena

2003 itu, dapat dicari lagi oleh Bagian Tapum. “Kalau dokumen itu ditemukan, tak perlu pakai GPS. Karena sudah ada kesepakatan,” ujarnya. Sementara, untuk masalah tapal batas yang sedang hangat di Buluhkasok pada saat ini, menurut Alis Marajo, memang perlu peranan niniak-mamak. “Kita minta kepada niniakmamak yang mewarisi, untuk mendudukkan lagi, batas ulayat Sarilamak, dengan nagari sebelah yang kini masuk Riau. Kalau ini sudah disepakati, akan lebih mudah menyampaikan ke Kemendagri. Apalagi, dalam UU 12 tahun 1956 dibunyikan, tidak atas batas Sumbar-Riau, yang ada hanya batas ulayat. Jadi, dalam menetukan sekarang, tak bisa pakai GPS saja. Karena kalau begini, bisa-bisa rimba urang Melayu Minang dan rimba Subayang, masuk ke Riau semua,” kata Alis Marajo. Dia juga meminta, agar persoalan ini dibahas bersama. “Camat jangan memutuskan saja. Libatkan DPRD kita yang bersuara lantang. Kalau perlu di-Pansuskan. Kita tak melawan hukum, tapi berpedoman- kepada konsensus di Sialang, Pangkalan Koto Baru, dan kantor bupati pada 2013 silam,” ulas Alis Marajo yang didampingi sejumlah kepala dinas dan bagian. Disisi lain, anggota DPRD Limapuluh Kota dari Partai Hanura Teddi Sutendi yang ikut hadir ke Buluhkasok pada Jumat malam, bersama anggota DPRD dari Partai Golkar Putra Satria Veri, justru mengendus aroma kongkalikong, dalam penentuan tapal batas Sumbar-Riau saat ini. “Saya mengendus ada aroma kongkalikong. Aparat kepolisian dan TNI harus ikut menyigi ini. Janganjangan ada permainan pihak tertentu atau perusahaan-perusahaan tertentu. Ketika mereka kesulitan dalam memperoleh izin di Limapuluh Kota, mereka bermain ke Kampar, dengan menggeser sedikit koorinat batas Sumbar-Riau,” kata Tedi Sutendi. (fajar/pe)


Sinamar

Safari Ramadhan

Media Pemkab Lima Puluh Kota

Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Edisi 134/XIII/Juli 2015

9

Gubernur Kunjungi Bukik Apik

Masih Ada Anak Tidak Bersekolah

Pemerintah telah mendirikan sekolah, menyediakan guru, biaya operasional sekolah. Namun, masih banyak anak yang tidak sekolah. Kalaupun sekolah, tapi tidak belajar atau malas

PEMERINTAH telah berupaya melakukan berbagai upaya perbaikan di bidang perekonomian, lapangan kerja dan lainnya. Namun, kenyataannya masyarakat masih saja banyak yang miskin dan tidak memiliki pekerjaan. Hal itu disampaikan Gubernur Sumbar Irwan Prayitno dalam sambutannya pada acara safari Ramadhan di Masjid Baitul Mukmin Jorong Bukik Apik Kenagarian Sungai Talang, Kecamatan Guguak, Senin (29/6). “Pemerintah telah berupaya semaksimal mungkin agar masyarakat tidak miskin dan memiliki pekerjaan, tapi masih saja ada masyarakat yang sulit keluar dari kemiskinan dan meng-

BANTUAN - Gubernur Sumbar Irwan Prayitno menyerahkan bantuan dana secara simbolis sebesar Rp20 juta dan sejumlah Al’quran kepada pengurus Masjid Baitul Mukmin. (hendri gunawan) anggur,” ungkap Gubernur. Begitu pula dibidang pendidikan, kata Gubernur, pemerintah telah berusaha semampunya membangun sekolah, menyediakan guru, biaya operasional sekolah dan lainnya. Faktanya, masih saja ada anak yang tidak sekolah atau malas sekolah. Padahal, lokasi sekolah sangat dekat dengan rumahnya.

“Pemerintah telah mendirikan sekolah, menyediakan guru, biaya operasional sekolah. Namun, masih banyak anak yang tidak sekolah. Kalaupun sekolah, tapi tidak belajar atau malas,” sesal Gubernur. Tak beda dengan pembangunan di bidang pertanian, lanjut Gubernur, pemerintah telah menyediakan penyuluh, sekolah lapang dan lainnya, tapi

tidak diikuti oleh petani. Tak heran, sulit diharapkan peningkatan produksi. “Ternyata keluar dari kemiskinan itu sangat ditentukan oleh warga itu sendiri, pemerintah hanya bisa memfasilitasi dan membantu. Karenanya, kita mengajak masyarakat untuk berusaha keras merobah diri sendiri”, papar Gubernur sembari mengutip ayat Alquran yang menyebutkan Allah hanya akan merobah hidup seseorang kecuali orang itu sendiri yang merubahnya. Lebih lanjut Gubernur menambahkan, pemerintah terus berupaya melakukan yang terbaik untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan pembangunan di segala bidang seperti bidang pendidikan, kesehatan, infrastruktur serta lainnya, Sebelumnya Bupati Lima Puluh Kota Alis Marajo dalam sambutanya mengakui kehadiran Gubernur disambut antusias masyarakat. Buktinya, masjid benar-benar penuh sesak oleh masyarakat Nagari Sungai Talang khususnya Bukik Apik. Dalam kunjungan tersebut Gubernur juga memberikan bantuan dana secara simbolis sebesar Rp20 juta dan sejumlah Al’quran kepada pengurus Masjid. Ikut hadir dalam acara itu Kakanwil Kemenag Provinsi Sumbar, Sekdakab Lima Puluh Kota Yendri Tomas, Camat Guguak Yuhendri, S.Sos dan sejumlah pejabat lainnya. (hendri gunawan)

Warga Bukik Apik Minta Perbaikan Draenase

SAMBUTAN - Bupati Alis Marajo menyampaikan sambutan pada saat kunjungan safari Ramadhan di Masjid Baitul Mukmin Bukik Apik

WARGA Jorong Bukik Apik Kenagarian Sungai Talang Kecamatan Guguak meminta perbaikan draenase jalan yang menghubungkan jorongnya dengan Kenagarian Piobang Kecamatan Payakumbuh. Sebab, saluran yang sudah banyak buntu dan rusak itu telah membuat air hujan senantiasa mengalir ke permukaan jalan. “Kami berharap saluran draenase sepanjang ruas jalan Bukik Apik-Piobang itu diperbaiki. Bila tidak, kami khawatir permukaan sarana perhubungan tersebut akan semakin rusak parah,” ujar warga di hadapan Gubernur Sumbar Irwan Prayitno dalam kunjungan safari Ramadhan di Masjid Baitul Mukmin Bukik Apik, Senin (29/6).

RAMADHAN - Gubernur Sumbar Irwan Prayitno menyampaikan sambutan pada saat kunjungan safari Ramadhan di Masjid Baitul Mukmin Bukik Apik

Kini, lanjut warga, aspal jalan itu sudah banyak yang tergelupas dan berlobang. Sebab setiap kali datang hujan, air tidak lagi mengalir di saluran bandar, melainkan sudah di atas pemukaan jalan. “Kalau datang hujan lebat, aliran air senantiasa mengalir dengan deras dan merusak permukaan jalan. Sebab, kondisi jalan dari arah Piobang ke Bukik Apik agak mendaki,” jelas warga. Selain itu warga juga memohon kepada Gubernur agar jorongnya ikut mendapatkan signal handpone. Dengan kondisi sekarang yang sulit mendapatkan signal, membuat komunikasi warga jadi tidak lancar seperti yang sudah lama dinikmati masyarakat nagari lain di Kabupaten Lima Puluh Kota.

“Kami sangat berharap jorong kami juga mendapatkan signal handpone. Karenanya kami bermohon kepada bapak untuk memfasilitasinya kepada pihak terkait,” tutur warga lainnya. Menjawab Aspirasi warga tentang perbaikan saluran draenase itu, Kepala Dinas PU Kabupaten Lima Puluh Kota menyebut akan memperjuangkannya agar bisa di anggarkan di dalam APBD perubahan tahun ini. Sedangkan menyikapi aspirasi warga seputar signal handpone, Gubernur berjanji akan menyampaikannya kepada pihak Telkom. “Kita akan sampaikan harapan masyarakat ini kepada pihak Telkom,” ucap Gubernur yang seketika disambut warga dengan perasaan lega. (gun)


10

Sinamar Sinamar

Ekbis Cyber

Media Pemkab Lima Puluh Kota Media Pemkab Lima Puluh Kota

Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Edisi 134/XIII/Juli 2015

Langsung Turun ke Pasar, Wabup Sidak Beras Plastik

Dalam mengatasi persoalan beras sintetis ini, tidak bisa dilakukan oleh satu lembaga saja, kita akan lakukan koordinasi dengan lembaga lain seperti Dinas Pertanian, Perdagangan dan BPOM, juga pihak kepolisian.

I

NGIN tahu tingkat kepedulian Wakil Bupati Limapuluh Kota Drs. H. Asyirwan Yunus M.Si. dalam menyikapi isu-isu yang tengah berkembang di masyarakat? Begitu isu soal beras plastik atau sintesis menghangat beberapa waktu lalu, Wabup Asyirwan langsung melakukan sidak (inspeksi mendadak) ke pasar. Bersama sejumlah anggota rombongan yang menyertainya, Wabup Asyirwan melakukan sidak beras plastik ke pasar tradisional Sarimalak di Kecamatan Harau. Dalam rombongan tersebut, tampak ikut menyertai antara lain dari Dinas Sosial, Kesehatan, Camat Harau, dan Polsek Harau. Mereka tampak langsung mendatangipedagang beras yang berada di pasar tersebut. Dalam kesempatan itu, Wabup Asyirwan memberikan himbauan agar masyarakat berhati-hati dalam memilih beras. Jangan sampai masyarakat tergiur akan beras dengan warna bagus

SIDAK - Wabup Asyirwan Yunus sidak ke Pasar Tradisional dan murah. Kepada pedagang beras yang berada di Pakan Sabtu, Sarilamak, Kecamatan Harau itu Wabub juga mengucapkan terima kasih karena tidak ikut-ikutan menjual beras yang terbuat dari plastik tersebut. “Dalam mengatasi persoalan beras sintetis ini, tidak bisa dilakukan oleh satu lembaga saja, kita akan lakukan koordinasi dengan lembaga lain seperti Dinas Pertanian, Perdagangan dan BPOM, juga pihak kepolisian,” ujarnya, saat diwawancarai wartawan. Beredarnya beras sintetis di beberapa wilayah di Indonesia, namun

tidak demikian dengan Limapuluh Kota. Sebagai daerah penghasil beras, Limapuluh Kota aman dari jual beli beras sintetis. Jusmaniar (56) pedagang beras di pasar Sarilamak mengaku beras yang ia jual berasal dari gilingan padi langsung, bukan padi atau beras dari luar daerah. “Beras yang kami jual di sini jelas bukan beras dari luar daerah, kami mengambil dari penggilangan padi langsung yang berada di daerah tempat tinggal kami.” kata Jusmaniar. Wabup menambahkan, kasus beras sintetis dapat mempengaruhi kep-

ercayaan masyarakat terhadap pedagang beras, dan akan berimbas kepada jumlah pembeli. Untuk itu perlu dilakukan koordinasi dengan beberapa pihak terkait agar tidak terjadi krisis kepercayaan konsumen terhadap pedagang. “Hal ini penting, untuk menyelamatkan pedagang dan daerah kita sebagai penghasil beras dari konsumen. Saat ini saya menyampaikan Limapuluh Kota aman, tidak ada beredar beras dari plastik di daerah kita Limapuluh Kota,” ujar Wabup pula. ***

Mempersiapkan Galugua Jadi Kawasan Penghubung ke Riau LAGI, Wakil Bupati Limapuluh Kota Drs. H. Asyirwan bukan hanya APBD Limapuluh Kota, tapi juga Yunus M.Si. melakukan kunjungan kerja ke Kenaga- didukung oleh APBD Sumbar dan APBN,” terangnya. rian Galugua, Kecamatan Kapur IX, Rabu (10/6). Ini bukan kunjungan pertama Asyirwan ke Galugua, sejak resmi menjabat Wabup Limapuluh Kota periode 2010-2015. Dalam kesempatan pertemuan dengan anggota masyarakat di kenagarian itu, Wabup Asyirwan juga kembali mengingatkan tentang konsep Pemkab Limapuluh Kota dalam pengembangan Kenagarian Galugua. Merujuk RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) Limapuluh Kota, menurut Wabup, Galugua ditetapkan sebagai kawasan penghubung ke provinsi tetangga, Riau. Makanya, tambah Wabup Asyirwan, Pemkab Limapuluh Kota yang ditunjang melalui dana APBD, terus melakukan berbagai upaya pembangunan untuk membuat Galugua menjadi lebih baik. “Tapi harus juga diingat, konsep-konsep yang dilaksanakan GALUGUA - Wabup Asyirwan Yunus membicarakan Galugua ke Depan untuk membangun Galugua sumber dananya di Sialang

Dengan sejumlah konsep dan program yang dilaksanakan, tambah mantan anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara itu, Galugua yang sejauh ini dikenal sebagai sebuah kawasan yang masih terisolasi secara fisik, diharapkan akan berubah secara total dalam rentang waktu lima tahun ke depan. “Itu yang manjadi target kita,” tandasnya. Wabup Asyirwan datang ke Galugua untuk menghadiri perpisahan ratusan murid kelas VI di 4 SDN berbeda yang dipusatkan di satu titik lokasi acara.Selain menghadiri perpisahan siswa-siswi SDN asal Jorong Koto Tongah, Galugua, Tanjuang Jajaran dan Mongan di Nagari Galugua, Asyirwan juga bertatap muka dengan walimurid. Kepada wabup, orangtua siswa-siswi menitip pesan, agar pendidikan anak-anaknya dijamin. “Kami berharap di Galugua hadir SMP dan SMA unggulan, Pak, Selain butuh pembangunan infrastruktur, Galugua juga membutuhkan pembangunan di bidang pendidikan dan kultur, “ sebut Surinah, dan Asmardi, kepada Asyirwan Yunus.***


Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota

Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Edisi 134/XIII/Juli 2015

Aspirasi

11

Silaturahmi dan Serap Aspirasi Pemkab Turunkan Ramadhan

“Safari merupakan wadah silaturrahmi dan juga sebagai media menyerap aspirasi serta penyampaian informasi dari Pemerintah Daerah kepada masyarakat,”

T

Tanjuang Bungo dengan Nagari Sungai Naniang, Kecamatan Bukik Barisan serta sejumlah ruas jalan lainnya. Dalam kunjungan tim yang dipimpin Ketua DPRD Safaruddin itu warga juga memohon pembangunan irigasi dan bantuan-bantuan sosial bagi warga yang mengalami masalah kesenjangan sosial. Begitu pula kunjungan rombongan Bupati ke Buluah Kasok. Masyarakat setempat juga berharap perbaikan jalan ke jorongnya yang kini kondisinya semakin memprihatinkan. “Sama halnya dengan kunjungan tim 9 ke Sungai Balantiak, masyarakat setempat juga meminta rehab jalan yang terban sejak beberapa waktu lalu. Bila tidak segera diperbaiki, warga khawatir jalan kabupaten yang melintasi Kecamatan Akabiluru itu akan semakin parah hingga putus,” ungkap Kasubag di Bagian Kesra St. Syahril kepada Sinamar. Kejadian serupa juga ketika kunjungan Gubernur ke Bukik Apik. Masyarakatnya juga memohon perbaikan infrastruktur jaln dan draenase jalan yang menghubungkan jorongnya dengan Kenagarian Piobang Kecamatan Payakumbuh. “Kami berharap saluran draenase sepanjang ruas jalan Bukik ApikPiobang itu diperbaiki. Bila tidak, kami khawatir permukaan jalan tersebut akan semakin rusak parah,” ujar warga di hadapan Gubernur ketika berkunjung ke Masjid Baitul Mukmin Bukik Apik. Disamping masalah infrastruktur, hampir di setiap masjid ada jemaah yang mempertanyakan cara dan peluang bantuan keagamaan. “Bukan saja masalah infrastruktur, masyarakat juga banyak yang mempertanyakan dan berharap bantuan keagamaan,” papar Karespi menambahkan. (hendri gunawan)

AK beda dengan tahun-tahun sebelumnya, Ramadhan kali ini Pemerintah Daerah Kabupaten lima Puluh Kota kembali menggelar kegiatan Safari Ramadhan. Tujuannya untuk mensyiarkan bulan suci Ramad- Masjid di Kantor Lima Puluh Kota berdiri megah. (hendri gunawan) han tahun 1436 Hijriah dan mempererat tali silaturahmi dengan masyarakatkebagian jatah mendatangi Masjid Al SH mengunjungi Masjid As Shiddigin nya. Busyra Jorong Simpang Tiga Kenanga Jorong Guguak Nunang Nagari Sungai Selain itu, safari ramadhan juga beTalang Kecamatan Guguak. Kecamatan Mungka. rtujuan untuk menyerap aspirasi maLebih lanjut Karespi mengungkapUntuk tim 5 mengunjungi Masjid syarakat dan menjelaskan program prNurul Ihksan Nagari Durian Tinggi kan, dalam safari Ramadan tersebut piogram pembangunan di daerah ini serta Kecamatan Kapur IX dengan ketua hak pemerintah daerah dan masyamenyampaikan bantuan dari pemDandim 0306 Kabupaten rakat bisa berdialog langsung, sehingga erintah buat masjid yang Lima Puluh Kota Letkol. terjadi saling berbagi informasi dan dikunjungi. Inf. Heri Sumitro, S.Pd, saling memberikan masukan. Dari “Safari merupakan wadan tim 6 dengan pimpinan kunjungan yang telah dilakukan, tim dah silaturrahmi dan juga Wakil Ketua DPRD Sastri lebih banyak mendapatkan harapan sebagai media menyerap Andiko, SH untuk Masjid dan keluhan masyarakat bterkait deaspirasi serta penyamAl Hidayah Jorong Guguak ngan infrastruktur. paian informasi dari PeKunjungan tim 3 ke Nagari TanjuNagari Ampalu Kecamatan merintah Daerah kepada Lareh Sago Halaban. Se- ang Bungo misalnya, masyarakat lebih masyarakat,” ungkap Kedangkan tim 7 dibawah pi- konsentrasi meminta perbaikan sepala Bagian Kesra Karespi, mpinan Ketua PN Tanjung jumlah ruas jalan seperti jalan TanS.Ag, M.Pd kepada SinaPati Estiono, SH bersafari juang Bungo-Talang Anau yang telah mar di ruang kerjanya, keRamadhan di Masjid Ak- dibuka Tentara Manunggal MembaKarespi marin sembari mengatabar Jorong Kampuang Na- ngun Desa/Nagari (TMMD/N) tahun kan Aspirasi masyarakat gari Sungai Kamuyang Ke- 2009 lalu, sekarang sudah banyak yang yang tertampung tersebut, terban dan tak bisa dilewati lagi. Selain camatan Luak. tentu akan menjadi pedoman untuk Selanjutnya tim 8 yang dikomandoi itu, warga juga berharap perbaikan pembangunan masa mendatang. Sekdakab H Yendri Tomas, SE, MM Jalan Sompik yang menghubungkan Sesuai keputusan Bupati Lima Pumengunjungi Masjid Al A’la Jorong luh Kota, ujar Karespi, tim safari Subarang Tabek Nagari Banda Dalam ramadhan tahun ini mengunjungi 13 Kecamatan Situjuah Limo Nagari. Bagi masjid yang tersebar di 13 kecamatan. tim 9 yang diketuai Kajari Payakumbuh Selain tim reguler, bulan puasa sekaHasbih, SH mendapatkan jatah tarweh rang daerah ini juga dikunjungan tim di Masjid Raya Sungai Balantiak Jorong khusus Bupati dan Wakil Bupati serta Ateh Nagari Sungai Balantiak Kecatim dari Pemerintah Provinsi Sumatera matan Akabiluru. Barat. Sementara tim 10 yang dipimpin Ke 13 tim tersebut masing-masingKapolres Lima Puluh Kota AKBP. Tri nya tim 1 diketuai oleh Bupati Alis Wahyudi, S.IK kebagian lokasi di Marajo dengan kunjungan ke Masjid Masjid Al Mukarrahmah Jorong GunTaqwa Jorong Buluah Kasok Nagari tuang Nagari Banjalaweh Kecamatan Sarilamak Kecamatan Harau. SedangBukik Barisan. Rombongan 11 yang kan tim 2 dipimpin Wakil Bupati Asdiketuai Inspektur Kabupaten Lima yirwan Yunus untuk mengunjungi Puluh Kota Kasman Kasim, SH, MH ke Masjid Tazkir Jorong Kampung Baru Masjid Raya Jorong Sungai Dadok Nagari Pangkalan Kecamatan KotoNagari Koto Tingggi Kecamatan Gunubaru. ang Omeh Berikutnya, tim 3 dibawah komando Berikutnya tim 12 yang dipimpin Ketua DPRD Safaruddin Dt. Bandaro Ketua Pengadilan Agama Tanjung Pati Rajo, SH dengan sasaran Masjid Jami’ Drs. Mudaris, MM ke Masjid Nur Iman Jorong Kubu Ttongan Nagari Tanjuang Nagari Taeh Baruah Kecamatan Paya- Tengkong Gogang Jorong Balai Talang Kkecamatan Guguak ini merupakan alarm Bungo. Sementara tim 4 yang diketuai kumbuh, dan tim 13 dengan ketua tempo lalu yang sudah dimusiumkan di sampin Masjid Alfalah di jorong setempat. Wakil Ketua DPRD Deni Asra, S.Si Asisten Administrasi Umum Iryanis, (hendri gunawan)


Society

Society 13

MEDIA PEMKAB LIMA PULUH KOTA

Edisi 134/XIII/Juli 2015

Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Edisi 134/XIII/Juli 2015

Limapuluh Kota Dalam Lensa

KUNJUNGI – Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno mengunjungi Kabupaten Lima Puluh Kota didampingi Bupati Alis Marajo dan sejumlah Muspida dalam sebuah acara belum lama ini. (hendri gunawan)

PAMIT - Bupati Lima Puluh Kota Alis Marajo senantiasa berpamitan kepada masyarakat dalam setiap acara safari Ramadhan tahun ini. (her)

BUDAYA - Tari pasambahan yang menunjukan keramahan hormat terhadap tamu, merupakan salahsatu budaya yang tetap bertahan di Kabupaten Lima Puluh Kota. Tampak dalam foto,penyambutan Gubernur Sumbar Irwan Prayitno dalam sebuah acara di daerah ini, beberapa waktu lalu. (hendri gunawan)

SILATURAHMI - Pemkab Lima Puluh Kota bersilaturahmi dengan masyarakat Taeh Bukik dalam acara berbuka puasa bersama di nagari di Wisma Kuaro Paralayang Gunuang Bungsu, pekan lalu. (her)

AKRAB - Bupati Lima Puluh Kota Alis Marajo dikenal akrab dengan masyarakat seperti terlihat di sela acara silaturahmi Pemkab Lima Puluh Kota dengan masyarakat di Kecamatan Payakumbuh, kemarin. (her)

TALEMPONG - Alat musik Talempong sepertinya masih diminati sebagian generasi muda. Setidaknya ini terlihat di sejumlah sekolah SLTP atau SLTA di Kabupaten Lima Puluh Kota. (hendri gunawan)

BANTUAN - Anggota DPRD Kabupaten Lima Puluh Kota Tedi Sutendi menyerahkan bantuan genset dari Pemkab. Lima Puluh Kota kepada pengurus Masjid At Taqwa Jorong Buluah Kasok Kenagarian Sarilamak, baru-baru ini. (her)

KERBAU – Tak hanya menghasilkan pupuk kandang dan tabungan, Kerbau senantiasa menjadi mesin pengolah lahan persawahan di sejumlah nagari di Kabupaten Lima Puluh Kota. Tampak dalam gambar hewan besar itu usai membajak sawah di Nagari Tanjung Bungo, pekan lampau. (hendri gunawan)


14 Politika

Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota

Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Edisi 134/XIII/Juli 2015

Janji Pilkada Berkualitas dari Ismed Aljanata

Kami, jajaran komisioner di KPU Limapuluh Kota menyatakan akan berusaha semaksimal mungkin agar Pilkada Limapuluh Kota berjalan baik dan berkualitas. Kita juga pastikan bahwa setelah ada penandatanganan NPHD ini tentunya dana tersebut sudah bisa dicairkan.

TAK lama lagi, tepatnya pada 9 Desember 2015, di Kabupaten Limapuluh Kota akan kembali digelar pilkada, yang kali ini dilakukan secara serentak bersama sejumlah provinsi dan kabupaten/kota se-Indonesia. Pilkada itu sendiri dimaksudkan untuk memilih Bupati dan Wakil Bupati Limapuluh Kota periode 2015-2020.

Selain terselenggara secara aman, damai, dan sukses, harapan lain dari penyelanggaraan pesta demokrasi tingkat lokal kali ini adalah terselenggara secara berkualitas, yang umpan baliknya adalah terpilih pula pasangan pemimpin berkualitas, yang akan menjadi “nakhoda” bagi daerah ini dalam rentang waktu lima tahun ke depan. Alhamdulillah, keinginan terselenggaranya pilkada berkualitas dijanjikan oleh Ketua KPU Limapuluh Kota, Ismed Aljanata. “Kami, jajaran komisioner di KPU Limapuluh Kota menyatakan akan berusaha semaksimal mungkin agar Pilkada Limapuluh Kota berjalan baik dan berkualitas,” kata Ismed pada saat acara penandatanganan Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) sebesar Rp7,5 miliar, di Kantor Bupati Limapuluh Kota Jum’at (29/5). Penandatanganan perjanjian itu disaksikan sejumlah pejabat Limapuluh Kota, di antarannya Wakil Bupati Drs. H Asyirwan Yunus, M.Si dan anggota KPU Limapuluh Kota. Sebelumnya Ismed menjelaskan,

penandatanganan NPHD tersebut terkait dengan tenggat yang ditentukan KPU pusat, bahwa daerah yang belum menandatangani NPHD hingga tanggal 3 Juni 2015, maka pelaksanaan Pilkada akan ditunda hingga 2017 nanti. “Kita juga pastikan bahwa setelah ada penandatanganan NPHD ini tentunya dana tersebut sudah bisa dicairkan,” katanya. Dijelaskan pula, dana hibah Tahap I sebesar Rp7,5 miliar tersebut berkemungkinan habis pada awal Agustus 2015. “Jadi kami berharap pada bulan Juli 2015 anggaran perubahan sudah dibahas,” kata Ismed. Sebab, kekurangan biaya penyelenggaraan Pilkada Limapuluh Kota 2015 memang sudah direncanakan dimasukkan ke dalam APBD Perubahan Limapuluh Kota tahun anggaran 2015. Penandatanganan NPHD itu sendiri dilakukan oleh Bupati yang diwakili oleh Kepala Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah DPPKAD Kabupaten Limapuluh Kota Awalludin selaku pihak pertama, dan Ketua KPU Limapuluh Kota Ismed

Aljanata selaku pihak kedua. Pada kesempatan itu, Wabup Asyirwan menyampaikan dana hibah tersebut adalah untuk membiayai penyelenggaraan Pilkada Limapuluh Kota tahun 2015. “Kita berharap Pilkada Limapuluh Kota yang akan dilaksanakan tahun ini dapat terlaksana berkualitas,’ kata Asyirwan, sambil menambahkan, pemkab tetap berkomitmen untuk mendukung pelaksanaan Pilkada 2015. Wabup pun berharap KPU Limapuluh Kota dapat memberi pertanggung jawaban dana itu setelah Pilkada nanti. Awalludin juga menyampaikan, dana hibah sebesar Rp.7,5 miliar tersebut merupakan dana hibah tahap pertama dari kebutuhan sebenarnya sebesar Rp18,7 miliar. “Mudah-mudahan sisanya pada anggaran perubahan bisa kita bayarkan,” kata Awalludin. Adapun pembayaran dana sebesar 7,5 miliar tersebut juga terbagi 2 tahap, dimana Tahap I Rp.3,7 dan tahap II dibayarkan apabila sudah ada laporan dari tahap I. (ogi)


Sinamar

Otobiografi

Media Media Pemkab Pemkab Lima Lima Puluh Puluh Kota Kota

Informasi InformasiPelayanan PelayananAparatur Aparaturdan danPublik Publik

Edisi 134/XIII/Juli 2015

15

Diketahui Dari Buku Otobiografinya

Alis Marajo Sebut Dirinya Produk Perjuangan Panjang

Dalam hati saya berpikir bahwa tidak mungkin Alis Marajo melakukan apa yang dituduhkan ke dia, karena saya kenal betul dengan beliau. Saya tahu bahwa dia adalah orang yang memiliki idealisme yang tinggi.

MAU kenal secara detail tentang Alis Marajo, yang kini menjabat Bupati Limapuluh Kota periode kedua, dengar gelar akedemis dokter di depan nama, dan gelar adat Datuk Sori Marajo yang mengekor di belakang nama? Bacalah buku otobiografi yang ia tulis sendiri, berjudul Alis Marajo, Dokter, Politik, dan Budaya, yang diluncurkan pada Sabtu (30/5) malam lalu. Dalam buku setebal 464 halaman itu, dituangkan secara rinci sejarah hidup Alis Marajo, mulai saat menjalani masa kanak-kanaknya di kampung halaman, Nagari Taeh, Kecamatan Payakumbuh, Kabupaten Limapuluh Kota, sampai “episode” Alis Marajo dipercaya enjadi Bupati Limapuluh Kota periode kedua, untuk masa jabatan 2010-2015, berpasangan dengan Drs. H. Assyirwan Yunus M.Si. untuk posisi wakil bupati. Mantan Ketua DPR RI, Akbar Tandjung, yang menulis kata pengantar untuk buku itu, mengaku memiliki sejumlah kean yang mendalam tentang Alis Marajo. Akbar menilai, karena Alis Marajo mampu melakukan lebih dari yang diharapkan dan dipesankan, sehingga Akbar berkesimpulan bahw Alis Marajo betul-betul mampu menjalankan tugas-tugas kebupatiannya untuk kemajuan Kabupaten Limapuluh Kota dan kesejahteraan rakyatnya. “Dan dalam kepemimpinannya selama lima tahun itu, menurut saya, dia telah memberikan suatu pengabdian yang terbaik untuk kemajuan daerahnya, khususnya kepada Limapuluh Kota, tanah kelahirannya. Dan saya tahu betul dia menggunakan seluruh kemampuannya dalam rangka merealisasikan visi dan misinya sebagai bupati,” tulis mantan Menpora Dan Menpera di zaman Orde Baru itu. “Tapi, ya, kita juga mengetahui, sebagai manusia biasa, apalagi di dunia politik, juga seringkali terjadi berbagai macam konflik politik, kompetisi konflik politik, dan juga dalam dunia politis kita juga menghadapi adanya isu-isu. Akibat semua itu, seperti yang kita tahu, menyebabkan Saudara Alis Marajo kemudian ditahan,” kenangnya. “Saya tentu sangat terkejut dengan peristiwa itu.” “Dalam hati saya berpikir bahwa tidak mungkin Alis Marajo melakukan apa yang dituduhkan ke dia, karena saya kenal betul dengan beliau. Saya

OTOBIOGRAFI - Alis Marajo menyerahkan buku otobiografinya kepada Wakil Gubernur Muslim Kasim dan sejumlah kepala daerah serta para tokoh dalam acara peluncuran buku itu di rumah dinas bupati, Sabtu (30/5). (hendri gunawan) tahu bahwa dia adalah orang yang memiliki idealisme yang tinggi, dan saya tahu bahwa dia adalah orang yang mempunyai cita-cita yang tinggi, dan dia sangat setia kepada cita-citanya itu,” katanya. “Oleh karena itu saya yakin bahwa beliau tidak akan melakukan suatu tindakan yang bisa merusak cita-cita atau citranya sebagai seorang yang mempunyai idealisme yang tinggi. Tapi faktanya saat itu memang demikian.” Pada bagian lain, Akbar juga menilai Ais Marajo sebagai orang tua yang sangat memperhatikan anak-anaknya, memberikan pendidikan yang terbaik pada anakanaknya, dan Akbar sendiri juga tahu bahwa anak-anak Alis Marajo ternyata ada yang meneruskan cita-cita dia sebagai dokter, kendati dia memberikan kebebasan kepada anaknya untuk mengembangkan apa yang menjadi minatnya, apa yang menjadi bakatnya. “Ini memperlihatkan Alis Marajo itu sebagai orang tua, tentu akan memberikan bimbingan, arahan, pendidikan kepada anak-anaknya. Dia juga mendorong anak-anaknya untuk meningkatkan pendidikannya, di bidang-bidang di mana dia juga mempunyai kepentingan agar anaknya bisa menjadi dokter. Ternyata ada yang kemudian melanjutkan, tapi dia juga tidak melarang anak-anaknya untuk mengembangkan minat dan bakatnya di bidang lain.” Dalam pandangan Prof. Husni Kamil Manik, Ketua KPU (Komisi Pemilihan Umum), Alis Marajo adalah figur yang mementingkan tetap terjaganya proses kaderisasi. Selain itu, menurut mantan Ketua KPUD Provinsi Sumatera Barat tersebut, Alis Marajo juga dinilai sebagai figur yang pandai melihat kader-kader potensial secara regular, dan selalu ada ide baru yang didiskusikan. “Kondisi itulah yang sering memacu dan memicu siapapun untuk ingin selalu ingin dekat dengan beliau, karena terdorong kei-

nginan untuk mengikuti perkembangan secara aktual dan konseptual,” katanya. Makanya, Husni wanti-wanti, kalau tidak didukung bahan dan wawasan yang memadai tentang satu atau beberapa persoalan, dipastikan akan sulit membuka ruang diskusi dengan Alis Marajo. “Sebab, setahu saya Bang Alis itu punya pikiran dan punya lompatanlompatan pemikran yang tidak hanya terjadi saat ini, namun juga mungkin akan terjadi di masa yang akan datang,” katanya. Tambahan lagi, menurut Husni yang suami Endang Mulyani ini, karakter Alis Marajo yang ia kenal secara dekat antara lain tidak mau berhenti pada soal yang nampak saja, atau hal-hal yang hanya bersifat formal belaka. “Sepintas sosok Bang Alis mungkin terkesan sangat akademistis, tapi beliau sebenarnya ingin menguji apakah kemudian akan ada hal-hal yang dibicarakan itu yang bersifat substansial?” tanyanya. Sebab, menurut pria kelahiran Medan, Sumatera Utara pada 18 Juli 1975 ini, kalau yang dibicarakan hal-hal yang bersifat tidak terlalu substansial, bisa jadi Alis Marajo mengantuk bahkan bertidur ketika berbicara. “Tapi kalau ada hal baru yang bersifat substanial dibicarakan dengan beliau, dipastikan semangat Bang Alis akan berapi-api,” katanya. “Sampai berapa jam pun, ia siap melayani berdiskusi,” tambah Husni. Merunut ke belakang, Husni mengisahkan bahwa antara dia dengan Alis Marajo cukup lama terlibat dalam organisasi yang sama seperti di HMI, KMTI, Golkar, LKAM, dan lainnya.Tapi Husni mengakui bahwa ia “bersentuhan langsung” dengan Alis Marajo ketika Alis Marajo menjabat sebagai Ketua DeMa (Dewan Mahasiswa) Unand (Universitas Andalas) Padang. “Saya waktu itu sebagai Presiden BEM Unand,” kenang Husni, sambil menambahkan bahwa saat itu antara dirinya dengan Alis Marajo sering banyak diskusi untuk membangun

konsep dasar dari organisasi yang ada di Unand, yang waktu itu bernama DeMa Unand. “Organisasi iu semacam pemerintahannya para mahasiswa,” jelas mantan Sekjen Senat Mahasiswa Universitas Andalas 1998 itu. Dikatakan, pada saat itu Alis Marajo menjadi narasumber utama Husni dan kawan-kawan, terutama untuk membangun konsep baru dari oganisasi mahasiswa sampai kemudian dikembangkan menjadi Negara Indonesia. “Bukan hanya pemerintahan Indonesia, tapi kami berhasil membangun konsep negara mahasiswa, dan itu salah satunya kontribusi Bang Alis yang bergerak dari konsep pemerintahan mahasiswa dan negara mahasiswa itu,” katanya. “Terus terang, saya banyak mendapat penjelasan tentang kerangka konsepnya maupun prakteknya ketika itu, dan itu menjadi bekal saya untuk memimpin keluarga mahasiswa Unand kala itu. Pada saat ini saya tidak begitu mengikuti, namun saya rasa pasti banyak yang barulah,” sambung Husni lagi. Jadi, menurut Husni, dalam konteks urusan mengeloa mengelola pemerintahan daerah banyak inovasi yang muncul, namun problemnya apakah SKPD (satuan kerja perangkat daerah) bisa menterjemahkan ide itu atau tidak? “Maka kalaupun tidak jadi, di sinilah letak kendalanya,” ungkap Husni. Diakui Husni, ada kekuatan strategi yang dimiliki secara personal oleh Bang Alis. Yaitu, sudah ada masa jeda kepemimpinanya, yaitu ketika habs masa jabatannya sebagai Bupati Limapuluh Kota periode 2005-2010 pada tahun 2010 lalu. “Kemudian beliau masuk bertarung lagi. Pada putaran pertama hanya urutan kedua perolehan suara, dan itu bisa beliau membalikkkan pada putaran terakhir dan menang. “Itu ‘kan selain kekuatan tim, tentu kekuatan strategi Bang Alis tidak bisa diabaikan. Itu yang saya lihat,” kata Husni. “Dan beliau berpengaruh bukan hanya di Kabupaten Limapuluh Kota, namun juga di Sumatera Barat,” tambah Husni. (e2)


Sinamar 16 Pilkada Politik Dinasti dan UU Pilkada Media Pemkab Lima Puluh Kota

Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Edisi 134/XIII/Juli 2015

Oleh: Indra Pahlevi*) Setelah diundangkannya Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undangundang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Wali Kota menjadi undang-undang, beberapa waktu lalu, hampir semua partai politik pada umumnya dan para bakal calon kepala daerah sudah berancangancang. Yang paling kentara adalah bagaimana caranya menyiasati persyaratan “politik dinasti”, sebagaimana tercantum dalam Pasal 7 Huruf r yang menyatakan tidak memiliki konflik kepentingan dengan petahana bagi calon kepala daerah dan calon wakil kepala daerah (gubernur dan wakil gubernur, bupati dan wakil bupati, serta wali kota dan wakil wali kota) dengan penjelasan, yaitu yang memiliki ikatan perkawinan dan darah lurus ke atas, ke bawah, dan ke samping. Yang termasuk dalam persyaratan tersebut adalah suami/ istri, orangtua, mertua, paman, bibi, anak, menantu, adik, kakak, dan ipar kecuali jeda satu periode (lima tahun).

petahana, baik kepala daerah maupun wakil kepala daerah yang masih menjabat, mundur sebelum masa jabatannya berakhir sehingga kerabatnya bisa mencalonkan diri menjadi calon kepala daerah atau calon wakil kepala daerah pada pilkada serentak tahun 2015 ini? Siasat lainnya adalah bagaimana jika kepala daerah petahana yang saat ini berstatus sebagai terpidana dan telah memiliki kekuatan hukum tetap (inkracht) dan sisa masa jabatannya sekitar dua tahun lagi, lalu kerabatnya, misal anaknya, akan maju dalam pilkada mendatang? Masih banyak lagi kondisi lainnya yang bisa dimanfaatkan para pihak yang berkepentingan sebagai celah untuk bisa mengajukan para kerabat, termasuk jika kerabat kepala daerah akan maju menjadi wakil kepala daerah. Berbagai kondisi di atas dapat dilihat dari dua sisi, yaitu sisi yuridis formal (ketentuan normatif dalam undang-undang) yang memang tidak bisa mengatur secara detail berbagai kondisi di atas serta sisi kepantasan politik, yakni pertimbangan berdasarkan etika dengan melihat pengalaman selama ini yang terjadi di beberapa daerah dengan

Reaksi dan upaya siasati celah Reaksi paling pertama adalah dengan mengajukan uji materi atas ketentuan Pasal 7 Huruf r tersebut ke Mahkamah Konstitusi karena dinilai membatasi hak politik seseorang untuk menjadi calon kepala daerah atau calon wakil kepala daerah, baik di level provinsi maupun kabupaten/kota, dan melanggar konstitusi terutama Pasal 28D Ayat (3) UUD Negara RI Tahun 1945 yang menyebutkan bahwa setiap warga negara berhak memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerintahan. Cara ini sangat konstitusional karena memang secara yuridis normatif, mekanisme uji materi adalah saluran paling konstitusional untuk menguji ketentuan dalam undang-undang yang sudah tercantum dalam lembaran negara. Proses berikutnya tentu Mahkamah Konstitusi akan menguji apakah ketentuan tersebut, yakni Pasal 7 Huruf r UU No 8/2015, yang menyatakan bahwa “tidak memiliki konflik kepentingan dengan petahana” disertai penjelasannya. Selanjutnya, dengan ketentuan tersebut juga akan muncul beberapa kondisi (jika tetap berlaku atau tetap dipertahankan oleh Mahkamah Konstitusi) bagaimana kiranya jika para

mpok orang yang masih terkait dalam hubungan keluarga. Politik dinasti lebih identik dengan kerajaan sebab kekuasaan akan diwariskan secara turuntemurun dari ayah kepada anak atau kerabatnya sesuai tata cara yang diatur dalam kerajaan tersebut agar kekuasaan akan tetap berada di lingkaran keluarga. Secara umum, setiap orang berhak menjadi calon kepala daerah atau wakil kepala daerah yang juga ditegaskan dalam persyaratan Pasal 7 dengan pernyataan, “Warga negara Indonesia yang dapat menjadi calon gubernur dan calon wakil gubernur, calon bupati dan calon wakil bupati, serta calon wali kota dan calon wakil wali kota adalah yang memenuhi persyaratan sebagai berikut: .”, artinya warga negara tersebut harus memenuhi beberapa persyaratan yang ditentukan undang-undang. Berbagai persyaratan tersebut dimaksudkan untuk menghasilkan calon pemimpin daerah yang memiliki kemampuan serta menguasai ilmu dan seni memimpin, terutama bagaimana menyusun pola kegiatan yang efektif, menerapkan pola kekuasaan yang tepat

f/int munculnya fenomena politik dinasti yang dinilai “mengurangi makna demokrasi” serta menjadi kritik masyarakat sekaligus mengusik nilai-nilai demokrasi universal yang mengedepankan asas keadilan dan kesetaraan bagi semua warga negara untuk menjadi calon kepala daerah melalui pemilihan secara langsung. Dalam konteks membangun demokrasi yang substansial, seharusnya kita harus mengedepankan pertimbangan etika dan kepantasan politik ketimbang mencari celah atas norma undangundang yang tidak bisa mengatur secara rinci dan akan tetap memiliki celah untuk disiasati. Padahal, kita semua tahu bahwa adanya pengaturan dalam Pasal 7 Huruf r dalam rangka memperbaiki praktik yang berlangsung selama ini. UU Pilkada sejatinya dalam rangka memperbaiki demokrasi lokal yang selama ini memiliki kekurangan, terutama dalam hal munculnya fenomena politik dinasti di sejumlah daerah. Untuk kita ketahui, politik dinasti dapat diartikan sebagai sebuah kekuasaan politik yang dijalankan sekelo-

dari sisi waktu dan tindakan serta lingkungan, memiliki pola kepemimpinan yang dapat menggerakkan bawahan dan masyarakat sehingga mencapai tujuan organisasi dan peningkatan kehidupan masyarakat (Kaloh, 2009: 7).

Patrimonialistik Dalam praktik penyelenggaraan pemilihan kepala daerah sejak tahun 2005, muncul satu fenomena hadirnya politik dinasti, yaitu adanya kesinambungan pemerintahan dari lingkaran satu keluarga baik orangtua-anak, suami-istri, kakak-adik, dan lain-lain, bahkan untuk satu wilayah provinsi dengan melihat fenomena bupati/wali kota memiliki hubungan kekerabatan dengan gubernur. Tidak semua fenomena ini menghadirkan praktik yang jelek karena adanya kemajuan dan kesinambungan pembangunan di daerahnya. Namun, tidak sedikit justru menimbulkan persoalan baru karena adanya hegemoni atas berbagai sumber kekuasaan politik, ekonomi, dan sosial di masyarakat. Fenomena inilah yang kemudian menjadi kritik masyarakat atas berbagai

fakta di lapangan yang mengarah pada terciptanya sebuah dinasti politik di daerah. Caranya, dengan melanggengkan kekuasaan keluarga melalui keikutsertaannya dalam penyelenggaraan pemilihan kepala daerah. Meskipun cara seperti itu tidak dapat disalahkan, baik secara aturan (sebelum UU No 8/2015 lahir) maupun secara proses demokrasi, faktanya persoalan politik dinasti tersebut telah mencederai prinsip demokrasi itu sendiri. Ari Dwipayana pernah menyatakan bahwa tren politik kekerabatan atau politik dinasti itu sebagai gejala neopatrimonialistik. Benihnya sudah lama berakar secara tradisional, yakni berupa sistem patrimonial, yang mengutamakan regenerasi politik berdasarkan ikatan genealogis ketimbang merit system, dalam menimbang prestasi. Menurut dia, kini disebut neopatrimonial karena ada unsur patrimonial lama, tetapi dengan strategi baru. Anak atau keluarga para elite masuk institusi yang disiapkan, yaitu partai politik. Oleh karena itu, patrimonialistik ini terselubung oleh jalur prosedural. Dengan kondisi tersebut, harus menjadi perhatian semua bahwa meskipun aturan dibuat seketat apa pun tetap berpotensi untuk diabaikan melalui cara-cara atau siasat yang dianggap tidak melanggar ketentuan perundangundangan. Salah satu alasan mengapa ketentuan itu lahir yang dibahas pada saat DPR dan pemerintah membahas RUU Pilkada periode 2009-2014 (serta tercantum dalam Perppu No 1/2014) yang merupakan RUU usul pemerintah adalah karena adanya dampak atas berlangsungnya apa yang disebut politik dinasti tersebut. Di daerah yang berlangsung politik dinasti tersebut, terlihat adanya politik hegemoni di kalangan keluarga saja meskipun terkadang sang pengganti, baik anak maupun istri, tidak memiliki kemampuan yang sama dalam hal kepemimpinan. Akhirnya, sang pengganti, baik anak maupun istri, melaksanakan pemerintahan atas “kendali” sang ayah atau suami. Kondisi seperti ini kerap kali memunculkan situasi tidak kondusif dalam penyelenggaraan pemerintahan di daerah tersebut karena dikelola tidak berdasarkan kaidah pemerintahan yang baik. Padahal, seorang pemimpin termasuk di daerah merupakan pengendali roda organisasi pemerintahan di daerah yang berujung pada upaya peningkatan kesejahteraan rakyat dengan kekuasaan yang melekat dalam dirinya. Ke depan, setelah diundangkannya UU No 8/2015, diharapkan praktik politik dinasti yang menghasilkan dampak buruk akan hilang dan diganti dengan sistem yang mampu menghasilkan pemimpin daerah yang berkualitas. Selain itu, undang-undang ini tidak menutup secara keseluruhan bagi kerabat petahana, tetapi diberikan jeda satu periode pemerintahan. Pada periode berikutnya, yang bersangkutan boleh ikut dalam kontestasi pemilihan kepala daerah.(kc) *) Indra Pahlevi, Peneliti pada Pusat Pengkajian Pengolahan Data dan Informasi (P3DI) DPR


Sinamar

Pilkada

Media Pemkab Lima Puluh Kota

Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Edisi 134/XIII/Juli 2015

Rumitnya Mendefinisikan Arti “Petahana”... Terbitnya Surat Edaran Komisi Pemilihan Umum Nomor 302/KPU/VI/ 2015 yang berisi penjelasan beberapa aturan di dalam Peraturan KPU Nomor 9 Tahun 2015 tentang Pencalonan kian menjadi polemik. Surat edaran yang menjabarkan definisi “petahana” menurut KPU tersebut justru menimbulkan perdebatan mengenai definisi petahana itu sendiri. Setidaknya, hal itu terlihat di dalam rapat dengar pendapat antara Komisi II dengan KPU pada Jumat (26/6/ 2015) lalu. Anggota Fraksi Gerindra, Azikin Zolthan, misalnya, menantang KPU untuk membuka Kamus Besar Bahasa Indonesia dan melihat definisi petahana. Menurut dia, tidak ada makna petahana yang dijabarkan secara kaku untuk mendefinisikan maknanya. Kata “petahana” memang belum terdapat dalam KBBI hingga edisi IV terbitan 2008. Sebab, kata ini memang berasal dari “tahana” yang bermakna “kedudukan, martabat (kebesaran, kemuliaan, dan sebagainya)”. Dalam kata kerja, maka muncul kata “bertahana” yang memiliki arti “bersemayam; duduk”. Oleh sebab itu, di dalam UU Nomor 8 Tahun 2015 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Wali Kota, baik DPR maupun pemerintah membuat penjabaran mengenai makna petahana, terutama di dalam pasal yang menyangkut konflik kepentingan. “Penafsiran Komisi II terhadap petahana adalah orang yang menjabat, apakah sedang atau sudah menjabat,” kata Azikin. Di dalam Pasal 7 huruf r UU Pilkada disebutkan bahwa setiap pasangan

(f/int)

Ketua KPU Husni Kamil Manik bersama komisioner KPU dan Ketua Bawaslu Muhammad saat hadir dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi II DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta (f/int)

calon kepala daerah yang ingin maju saat pilkada tidak boleh memiliki konflik kepentingan dengan petahana. Sementara, ia menjelaskan, yang tidak memiliki konflik kepentingan dengan petahana adalah tidak memiliki hubungan darah, ikatan perkawinan dan/ atau garis keturunan satu tingkat lurus ke atas, ke bawah, ke samping dengan petahana, kecuali telah melewati jeda satu kali masa jabatan. Komisioner KPU Arief Budiman juga sependapat dengan Azikin mengenai definisi konflik kepentingan tersebut. Menurut dia, surat edaran yang diterbitkan KPU tersebut hanya menjabarkan apa yang terdapat di dalam Peraturan KPU tentang Pencalonan. Sebab, di dalam Peraturan KPU

yang sebelumnya telah disepakati antara pemerintah dan DPR itu tidak dijabarkan secara rinci arti petahana. Pasal 1 ayat 19 PKPU itu menyatakan, petahana adalah Gubernur atau Wakil Gubernur, Bupati atau Wakil Bupati, Wali Kota atau Wakil Wali Kota yang sedang menjabat. “Jangan dikatakan surat edaran ini mengaburkan atau justru mengurangi semangat meminimalisir politik dinasti. Surat edaran ini hanya meluruskan saja,” ucapnya. Sebagai informasi, di dalam surat edaran itu KPU menjabarkan tiga macam pengertian calon pasangan kepala daerah yang tidak termasuk petahana atau terkait petahana. Ketiga macam pengertian versi KPU itu adalah

17

kepala daerah yang masa jabatannya berakhir sebelum masa pendaftaran; kepala daerah yang mengundurkan diri sebelum masa jabatannya berakhir yang dilakukan sebelum masa pendaftaran, atau kepala daerah yang berhalangan tetap sebelum masa jabatannya berakhir dan terjadi sebelum masa pendaftaran. Untuk calon kepala daerah yang mengundurkan diri harus dibuktikan dengan Surat Keputusan Pemberhentian dari jabatan kepala daerah yang diterbitkan sebelum masa pendaftaran. KPU provinsi atau KPU kabupaten/kota melakukan klarifikasi kepada institusi yang berwenang pada masa penelitian administrasi. Hal senada juga berlaku untuk kepala daerah berhalangan tetap. Anggota Fraksi Golkar Dadang S Muchtar dan anggota Fraksi PDI Perjuangan Sirmadji justru mempertanyakan semangat KPU mempertahankan surat edaran tersebut. Mereka menilai, jika surat edaran tersebut tidak segera dicabut maka praktik politik dinasti justru akan terus mengakar. Setelah perdebatan panjang, Wakil Ketua Komisi II Ahmad Riza Patria yang memimpin jalannya rapat memutuskan agar KPU mencabut dan merevisi surat edaran itu. Keputusan itu diambil setelah adanya kesepahaman di antara seluruh fraksi yang hadir saat rapat. “Komisi II meminta agar KPU mencabut Surat Edaran Nomor 302/KPU/ VI/2015 tentang Petahana,” ucap Riza sambil membacakan keputusan.(kc/ mad)

Mendagri: Kepala Daerah Mundur Harus Melalui Persetujuan DPRD Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo me- serentak, yang nyatakan bahwa kepala daerah yang mengundurkan diri sebelum pemilihan kepala daerah serentak tahun ini harus mendapat persetujuan dari DPRD setempat. “Kepala daerah tidak bisa mengundurkan diri semaunya, tetapi ada persyaratan yang harus dipatuhi,” kata Tjahjo Kumolo saat rapat kerja dengan Komisi II DPR RI di Gedung MPR/DPR/ DPD RI, Jakarta, Selasa (23/ 6/2015). Pengunduran diri sejumlah kepala daerah sebelum (f/int) masa jabatannya habis itu Mendagri Tjahjo Kumolo dapat memicu terciptanya dinasti politik melalui pilkada

akan diselenggarakan pada Desember 2015. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Wali Kota, keluarga dan kerabat kepala daerah petahana dilarang mencalonkan diri sebagai kepala daerah. Menurut Mendagri, untuk menghindari terjadinya dinasti politik akibat celah tersebut, dibuatlah aturan agar kepala daerah yang akan mundur harus mendapat persetujuan dari DPRD setempat. “Kami sudah mensyaratkan pengunduran diri kepala daerah tidak bisa mundur semaunya, tetapi harus ada persetujuan DPRD dengan menyebutkan ala-

sannya,” katanya. Tjahjo mempertanyakan langkah kepala daerah yang mundur sebelum waktunya sebab, ketika dilantik, mereka sudah mengucapkan sumpah dan janji untuk menjalankan tugas hingga masa jabatannya tuntas. Ia menyatakan, alasan pengunduran diri kepala daerah harus jelas. Jika alasannya berhalangan tetap, DPRD bisa mengkaji apakah benar berhalangan tetap atau hanya untuk menyiasati UU Pilkada agar keluarganya bisa mencalonkan diri. Tjahjo juga menyoroti surat edaran Komisi Pemilihan Umum, yang antara lain menyebutkan bahwa pengunduran diri kepala daerah paling lambat 25 Juli 2015 atau sehari jelang pendaftaran. Tjahjo merasa perlu ada kajian lebih dalam mengenai hal itu. Menurut Tjahjo, pengunduran diri kepala daerah yang diatur KPU harus memenuhi syarat dasar, yakni surat keputusan Mendagri dengan batas waktu yang diatur KPU.(kc/mad)


18

Sinamar

Peristiwa

Media Pemkab Lima Puluh Kota

Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Edisi 134/XIII/Juli 2015

Warga Terancam Terisolasi

Wabup Perintahkan BPBD Bangun Jembatan Darurat

Lokasi longsor di Jorong Mudiak Liki

Ini merupakan akses utama masyarakat, makanya harus diperhatikan. Kita telah memerintahkan dinas terkait untuk membangun jembatan dalam waktu dekat ini.

LANGKAH tanggap darurat ditunjukkan oleh Wakil Bupati Limapuluh Kota Drs. H. Asyirwan Yunus M.Si. dalam menanggapi serangkaian bencana yang melanda daerah ini. Ia memerintahkan jajaran terkait mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk membebaskan masyarakat dari keterisolasian. Ketika meninjau Jorong Guguak Palano dan Jorong Mudiak Liki, Nagari Kurai, Kecamatan Suliki, pasca bencana air bah yang melanda kawasan itu, belum lama ini, Wabup Asyirwan memerintahkan BPBD, Dinas Sosial dan PU untuk membangun jembatan darurat bagi masyarakat yang dilan-da air bah. “Ini akses utama masyarakat, harus diperhatikan. Kita telah memerintahkan dinas terkait untuk membangun jem-

batan dalam waktu dekat ini,” tandas- kampung sebelah. nya. Semenjak diterjang air bah, mengakSebagaimana diberitakan Haluan, li- ibatkan jembatan selebar 1,5 meter ma hari pasca bencana air bah yang tersebut rusak parah. Bahkan hingga melanda Jorong Guguak terputus akibat dibawa air Palano dan Jorong Muyang bercampur lumpur diak Liki, Nagari Kurai, serta potongan kayu besar. Kecamatan Suliki, KabuYang tersisa dari jembatan paten Limapuluh Kota, kebanggaan masyarakat turut meninggalkan penMudiak Liki tersebut, haderitaan bagi masyaranya puing-puing beton dekat setempat. Belasan ngan bekas lumpur dan rumah masyarakat dan sampah dedaunan dan tibeberapa jembatan pedak bisa dimanfaatkan lagi. nghubung antarkampu“Saat ini, air di sungai ng setempat rusak parah Batang Liki sudah mulai akibat di hantam air besurut. Tetapi kendala bagi sar yang datang secara masyarakat mulai diratiba-tiba. sakan. Yakni tidak adanya Meski air yang meakses penghubung ke kamngalir di sungai Batang pung yang ada di seberang Asyirwan Yunus Liki tersebut mulai surut sungai Batang Liki. Jemtetapi kini penderitaan batan satu-satunya pengbaru mulai dirasakan masyarakat. hubung ke sana, putus dan saat ini bePasalnya, warga yang keluar masuk lum ada jembatan penggantinya,”ujar Jorong Mudiak Liki dalam menjalankan Ca-mat Suliki, Ricky Edwar, Senin (11/ aktivitas sehari-hari, terpaksa harus 5). masuk sungai Batang Liki untuk menyeDiceritakannya, ada puluhan rumah berang. yang berada di seberang sungai Batang Tidak seperti hari-hari biasa, se- Liki butuh akses penghubung ini. Dalam belum bencana air bah melanda, ma- menjalankan aktivitas sehari-hari mesyarakat setempat selalu memanfaatkan reka, pasca air bah, warga terpaksa mejembatan permanen yang membentang masuki sungai Batang Liki untuk menysepanjang 30 meter di atas sungai eberang. Batang Liki untuk menyeberang ke Begitu juga terhadap anak sekolah,

mereka juga terpaksa memasuki sungai untuk menye-berang agar sampai ke sekolah yang berada di seberang kampung mereka. “Kita telah berupaya untuk dibangun jembatan darurat, agar masyarakat dan anak sekolah tidak lagi memasuki sungai untuk menyeberang,” harap Ricky Edwar. Mantan Camat Mungka tersebut turut cemas dengan cuaca musim penghujan saat ini. Air bah susulan menghantui masyarakat setempat. “Ketika warga sedang di dalam sungai, tahu-tahu air bah kembali terjadi hingga nantinya menyeret mereka. Ini yang kita takutkan. Untuk itu, kita harap kepada pemerintah untuk dibangun jembatan darurat,” pintanya. Edwar turut memperjelas, sebenarnya ada jalan alternatif lain agar sampai ke kampung seberang. Tetapi, jalan alternatif tersebut, harus dilewati melalui lereng bukit serta masuk hutan dengan jarak yang cukup jauh. “Jalan alternatif ada, tapi hanya jalan setapak dengan melewati hutan dan lereng perbukitan. Begitu juga, jaraknya cukup jauh,” ujarnya. Dengan kondisi tersebut, Camat Suliki berharap kepada Pemkab serta BPBD agar diba-ngun jembatan darurat di lokasi yang sama, sehingga dapat meng-hubungkan masyarakat yang berada di seberang sungai Batang Liki.***


Sinamar

Perbankan

Media Pemkab Lima Puluh Kota

Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Edisi 134/XIII/Juli 2015

19

Rehab Kantor, BPR LPN Taeh Baruh Merogoh Kocek Rp800 Juta Lebih

Bupati Alis Marajo mengharapkan keberadaan PT BPR LPN Taeh Baruah bisa mendorong percepatan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi kawasan serta penguatan perekonomian masyarakat melalui penyediaan modal dengan berbagai macam skim kredit.

P

ULUHAN tahun yang lalu, hampir semua nagari di Kabupaten Limapuluh Kota memiliki LPN (lumbung pitih nagari), sebagai lembaga keuangan untuk batenggangpermodalan bagi masyarakat. Hampir semua LPN itu sudah gulung PRASASTI - Bupati Menandatangani prasasti PT BPR LPN Taeh Baruah tikar, kecuali yang di Nagari Taeh Baruh, Kecamatan Payakumbuh. Karena mengalami perkembangan enyampaikan sejumlah pesan, dimak- pertumbuhan ekonomi kawasan serta yang cukup pesat, di Kenagarian Taeh sudkan untuk tetap mempertahankan penguatan perekonomian masyarakat Baruh LPN sudah bermertamorfosis keberadaan lembaga keuangan ter- melalui penyediaan modal dengan berbagai macam skim kredit. “Dihamenjadi PT BPR LPN. Pada Senin (27/ sebut. Antara lain, menurut Bupati Alis rapkan bank ini tidak saja untuk 4) lalu baru saja diresmikan oleh Marajo, meminjam uang pada bank masyarakat Taeh Baruah, tapi bagaiBupati Limapuluh Kota dr. mana dapat dirasakan kehaAlis Marjo Dt. Sori Marajo dirannya oleh nagari-nagari kantor pusat lembaga keualain,” tambahnya. ngan tersebut. Bayangkan Untuk tujuan dimaksud, saja, untuk renovasi kantor Diharapkan bank ini tidak saja Bupati Alis Marajo meminpusat, PT BPR LPN harus muntuk masyarakat Taeh ta jajaran manajemen PT engeluarkan kocek sebanyak BPR LPN Taeh Baruah unBaruah, tapi bagaimana dapat Rp.817.242.322. tuk membuka cabang–caKantor pusat BPR LPN dirasakan kehadirannya oleh bang pembantu di pasar dan Taeh Baruh itu memang ternagari-nagari lain, dimaknagari-nagari lain golong megah dan represensudkan untuk memudahtatif, dan diyakini mampu kan pelayan terhadap mamelayani segala kebutuhan Alis Marajo syarakat. “Banyak pasar untuk mendukung kegiatan dan nagari di Limapuluh lembaga keuangan tersebut. Sejumlah tamu dari luar nagari yang atau sejumlah lembaga keuangan resmi Kota yang potensial untuk pendirian menyaksikan kantor itu tampak ter- lainnya tidak sama dengan meminjam kantor cabang pembantu bank ini,” kagum-kagum. “Ambo saakan indak uang pada saudara atau kerabat. Se- tambah Bupati Alis Marajo. picayo BPR bisa punyo kantua sara- bab, dijelaskan oleh mantan Wakil Dari LPN ncak iko,” kata seorang tamu yang Ketua DPRD Kabupaten Limapuluh Mengilas balik ke belakang, Ruzalman, Kota tersebut, bila meminjam uang hadir pada acara peresmian. Komisaris PT BPR LPN Taeh Baruah Kantor megah, berarti menyiratkan pada bank atau lembaga keuangan perkembangan PT BPR LPN taeh resmi lainnya diikat dengan aturan dalam kesempatan itu mengisahkan Baruh yang cukup pesat, mengalahkan yang mengatur tata cara peminjaman, bahwa embrio dari lembaga keuangan itu adalah LPN beberapa puluh tahun hampir semua LPN yang pernah ada dan itu harus dipatuhi. yang lalu, yang saat itu didirikan Selain itu, Bupati Alis Marajo juga di semua nagari di Limapuuh Kota, hampir pada semua nagari yang ada mengharapkan agar keberadaan PT yang sudah sejak lama menemui “ajal”dalam Kabupaten Limapuluh Kota. BPR LPN Taeh Baruah juga bisa mennya. Makanya, saat meresmikan ge“Dengan hanya bermodalkan Rp61 dung kantor itu, Bupati Alis Marajo m- dorong percepatan pembangunan dan

juta, LPN ini bermertamorfosis menjadi PT BPR LPN,” kenang sang Komisaris, Ruzalman. Pada saat itu, tambahnya lagi, kantornya masih berstatus pinjaman atas kebaikan hati dari wali nagari, untuk kemudian –seiring dengan perkembangan yang terus membaik—sudah dapat membeli kantor Koperasi Sinamar melalui Kepala Desa Dalam Koto. Dari modal yang awal yang hanya Rp61 juta, ditambahkan Ruzalman lagi, kini PT BPR LPN Taeh Baruah sudah mencatatkan aset sebesar Rp13.591.495 untuk posisi Desember tahun lalu. Sementara penyertaan modal masyarakat tercatat sebanyak Rp8.140.349, laba Rp490.329, CAR 26,77, KAP 1,26, LDR 77,43, ROA 4,11, BOPO 84,24, NPL 1,56 dan Deviden 26.00. “Sekitar 80 persen kepemilikan bank ini dimiliki oleh putra-putri Taeh Baruah, di mana saat ini tercatat sebagai pemilik bank 21 orang dengan nominal sahamnya Rp 2 miliar sesuai peraturan OJK (Otoritas Jasa Keuangan) yang baru,” terangnya, sambil menambahkan bahwa BPR dituntut untuk melakukan penguatan modal. “Makanya kami menghimbau masyarakat dan perantau Taeh untuk ikut menanamkan dananya dalam bentuk penyerataan modal/ saham di bank ini,” ia menambahkan. (her)


20

Infrastruktur

Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota

Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Edisi 134/XIII/Juli 2015

Tim Ramadhan Tanjuang Bungo

Warga Minta Perbaikan Jalan MASYARAKAT Nagari Tanjuang Bungo Kecamatan Suliki mengharapkan perbaikan sejumlah ruas jalan di nagari setempat. Selain itu mereka juga meminta pembenahan irigasi serta bantuan sosial. Aspirasi itu disampaikan warga di hadapan tim safari Ramadhan yang dipimpin Ketua DPRD Kabupaten Lima Puluh Kota Safarudin Dt. Bandaro Rajo, SH di Masjid Jami’ Jorong Kubu Tongah, Jumat lalu. “Jalan ruas Tanjuang Bungo-Talang Anau yang telah dibuka Tentara Manunggal Membangun Desa/Nagari (TMMD/N) tahun 2009 lalu, kini tak bisa dilewati lagi. Sebab, sebagian badan jalan sudah terban masuk jurang,” ungkap Aswandi salahseorang warga. Padahal, sebelumnya jalan itu sangat membantu kelancaran lalulintas warga dari Tanjung Bungo ke sejumlah nagari di kecamatan Gunuang Omeh atau sebaliknya. Malah, sebelum jalan ini rusak, cukup banyak warga Talang Anau yang berbelanja ataupun menjual hasil taninya di pasar Tanjuang Bungo. Karena penting keberadaan jalan alternatif tersebut, warga meminta akses yang menghubungkan Tanjuang Bungo dengan sejumlah nagari tetangga lainnya itu diperbaiki kembali. GENSET - Ketua Tim Safari Ramadhan Safarudin Dt. Bandaro Rajo menyerahkan bantuan mesin genset kepada “Sebab, keberadaan jalan tersebut pengurus Masjid Jami’. (hendri gunawan) tak hanya buat lalulintas orang dan barang ke lokasi perkebunan warga, lam ikan serta potensi objek wisata Kabid di Dinas PU Firmansyah men- kutnya kami survey. Bila dinilai layak, namun juga diharapkan untuk men- alam,” tutur Aswandi. yebut tahun ini sudah ada sejumlah ke- maka akan direalisasi,” terang Afdal. dukung keramaian pasar Tanjuang Menyikapi kondisi kesenjangan giatan pembangunan atau perbaikan Selain kegiatan fisik, lanjutnya, Bungo,” kata Aswandi. sosial sebagian warga Tanjuang Bungo, jalan di Tanjuang Bungo. Dinas Sosial juga membuka peluang Selain itu, warga juga “Bagi jalan yang belum menda- pelatihan-pelatihan dan lowongan lebih jauh Aswandi meberharap perbaikan Jaminta Dinas Sosial di da- patkan perbaikan, nanti akan kita bahas kerja di dalam dan luar negeri. lan Sompik yang mengerah ini mengalokasikan dengan DPRD,” kata Firmansyah. Selain menyampaikan berbagai hubungkan Tanjuang bantuan sosial seperti Sementara Kabid Bimbingan dan informasi dan menampung aspirasi, Bungo dengan Nagari Supembangunan rumah la- Bantuan Sosial Afdal, S.Sos dalam dalam kesempatan itu ketua tim ngai Naniang, Kecamatayak huni. Sebab, hingga jawabannya mengatakan, selama ini Safarudin juga menyerahkan bantuan n Bukik Barisan serta sekini masih banyak warga Dinas Sosial telah menyalurkan sejumlmesin genset serta sejumlah dana buat jumlah ruas jalan lainnya yang mengalami masalah ah bentuk bantuan sosial yang tetap Masjid Jami’. di nagari ini. kesenjangan sosial dan seperti Raskin, program keluarga haIkut hadir dalam rombongan sa“Bila jalan itu bisa dilbutuh pemberdayaan. rapan dan rehab rumah keluarga mis- fari Ramadhan itu Kepala BPNPM ewati lagi, kami optimis Sebelumnya Safaru- kin. Namun ia mengakui, jumlah banSyahrial Amri, Sekwan Desri, Camat pasar Tanjuang Bungo din dalam penyampian- tuan itu masih terbatas. Suliki dan sejumlah pejabat lainnya. akan lebih ramai dan senya juga mengakui, seju“Silahkan buat proposal untuk beri- (gun) makin berkembang. Namlah jalan di Kecamatan mun, selagi sejumlah akSuliki, Bukik Barisan dan ses menuju pasar itu maGunuang Omeh butuh Safarudin sih terputus, pusat keraperbaikan. Salahsatu jamaian tersebut hanya akan dikunjungi lur yang sudah terbilang parah ruas masyarakar Tanjuang Bungo saja,” Suliki – Sungai Dodok. ujar Aswandi. “Kini jalan itu sudah masuk ke Terkait dengan usaha perekono- dalam jalan strategis propinsi,” tutur mian masyarakat yang mayoritas Safarudin. bertani, Aswandi berharap Pemkab Bila ditingkatkan menjadi jalan Lima Puluh Kota bisa membangun propinsi, lanjut Safarudin, bukan irigasi di sumber air Boncah Godang. menutup kemungkinan akan ada peleBila irigasi yang sudah ada sejak zaman baran. Untuk itu dihimbau agar warga penjajahan Belanda itu diperbaiki, ia membangun rumah tidak terlalu ke optimis Boncah Godang akan mampu pinggir jalan,” ujar Safarudin. mengairi areal persawahan hingga Disamping persoalan jalan, wakil seluas 200 hektar. rakyat dari Partai Golkar ini juga “Debit air Boncah Godang cukup mengetahui keluhan warga karena besar. Tak hanya buat mengairi sawah, tidak adanya sinyal handpone di Tanaliran air itu juga membuka peluang juang Bungo. Masjid Jami’ bagi warga untuk mengusahakan koMenjawab aspirasi masyarakat itu,


Sinamar

Pertanian

Media Pemkab Lima Puluh Kota

Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Edisi 134/XIII/Juli 2015

21

Antisipasi Tengkulak,

Pemkab Perlu Buat Standar Harga Gabah

“Menyimak fenomena selama ini, saya khawatir huller yang ada di nagari-nagari bisa menjadi tengkulak. Sebab, disaat ekonomi petani seret, pemilik huller bisa memberikan pinjaman,”

SEJUMLAH huller bisa melakukan praktek tengkulak. Untuk mengantisipasinya, instansi terkait Pemkab Lima Puluh Kota perlu membuat standar harga gabah. Hal itu disampaikan Ketua Gapoktan Sinamar Nagari Sungai Rimbang Kecamatan Suliki kepada Sinamar di Suliki, senin lampau. “Menyimak fenomena selama ini, saya khawatir huller yang ada di nagari-nagari bisa menjadi tengkulak. Sebab, Hafrizal disaat ekonomi petani seret, pemilik huller bisa memberikan pinjaman,” ungkap Hafrizal. Untuk menutupi hutangnya itu, lanjut Hafrizal, petani tersebut akan

Lahan Pertanian Padi

membayarnya dengan hasil produksi padinya ketika sudah panen. Namun, harga beli cenderung ditentukan pihak huller. Ironisnya lagi, setelah menunggu selama tiga bulan lebih, terkadang petani itu tidak menerima apa-apa lagi. Sebab, hutang yang diambil telah

melebihi produksi padinya. Lebih jauh dituturkan, pelaku ijon kadang tampil bagaikan pahlawan yang seolah-olah siap mengatasi masalah permodalan petani. Tapi, dalam prakteknya petani dirugikan karena harga gabah petani cenderung lebih rendah dari harga pasaran.

“Menyikapi ini, semua instansi terkait seperti Dinas Koperindag, Dinas Pertanian, Bp4K dan Bagian Perekonomian hendaknya duduk bersama mencari solusi terbaik. Salahsatunya mungkin saja dengan membuat standar harga. Sehingga petani tidak dirugikan,” kata Hafrizal. (gun)

Terong Semakin Menggiurkan BUDIDAYA Terung ternya- 3.000 batang Terong selama enam bulan, ia bisa ta cukup menjanjikan keun- mendapatkan hasil penjualan produksi sebesar tungan besar. PadaRp21,7 juta. Sedangkan modal hal, sebelumnya harga usahanya hanya berkisar Rp4,5 komoditi ini sempat juta. anjlok hingga angka “Artinya, saya bisa memperoleh merugi. untung sekitar Rp17,2 juta dalam “Sejak beberapa waktu enam bulan, atau Rp2,86 waktu belakangan hajuta/bulan,” ungkap Hafrizal. rga sayuran ini cukup Angka ini, katanya, jauh lebih meroket dan bertahan menggiurkan ketimbang berusaha pada kisaran Rp3.300/ tani lain seperti padi atau ubi kayu. kg. Sedangkan sebeNamun, untuk mendapatkan harga lumnya jatuh hingga yang tinggi itu perlu pasar yang kisaran Rp1000/kg,” lebih potensi seperti di sejumlah ungkap Ketua GabuHafrizal kota di Provinsi Riau. Sebab, kini ngan Kelompok Tani sayuran yang mengandung nutrisi (Gapoktan) Sinamar Hafrizal penting bagi tubuh itu telah masuk ke sejumlah Nagari Sungai Rimbang Ke- restoran berkelas. camatan Suliki kepada SinBegitu pula dalam hal produksinya, lanjut amar di Suliki baru-baru ini. Hafrizal, butuh pemeliharaan intensif seperti Pengalaman Hafrizal, deng- pemupukan, pestisida, pemakaian mulsa dan an mengusahakan sebanyak lainnya. (gun)


22

Sinamar

Sorot

Media MediaPemkab PemkabLima LimaPuluh PuluhKota Kota

Informasi Informasi Pelayanan Pelayanan Aparatur Aparatur dan dan Publik Publik

Edisi Edisi134/XIII/Juli 134/XIII/Juli2015 2015

Simalakama PKL di Jalan Layang Kelok 9

Pemkab dalam posisi dilematis. Jika dilarang berjualan, bagaimana nasib ratusan pedagang dan keluarganya. Tapi jika tak dilarang, sangat mengganggu kelancaran lalu lintas. Kita segara carikan jalan keluarnya.

INILAH pemandangan baru yang harus dilihat di Jalan Layang Kelok 9 sejak beberapa waktu belakangan sejumlah pedagang menggelar dagangannya di jembatan layang tersebut, bahkan tidak sedikit di antaranya lapak PKL (pedagang kaki lima) itu sudah memakan badan jalan. Praktis, keberadaan para PKL tersebut menjadi simalakama baru bagi Pemkab Limapuluh Kota. Di satu sisi keberadaan mereka dinilai sudah merusak keindahan jembatan layang, selain juga para PKL itu terkesan kurang mengindahkan K3 (kebersihan, keindahan, ketertiban). Sementara di sisi lain, aktivitas berdagang di sana merupakan sumber rezeki bagi masyarakat. Bupati Limapuluh Kota, Alis Marajo dt. Sori Marajo, mengakui bahwa Pemkab Limapuluh Kota masih mencari jalan keluar terbaik dari dilema tersebut. “Pemkab dalam posisi dilematis. Jika dilarang berjualan (disepanjang fly over,red), bagaimana nasib ratusan pedagang dan keluarganya. Tapi jika tidak dilarang, aktifitas itu, sangat mengganggu kelancaran lalu lintas. Kita segara mencarikan jalan keluarnya, “kata Alis, Ketika ditanyakan jalan keluarnya, bupati dua periode yang segera mengakhiri masa jabatannya November mendatang itu menandaskan, bisa jadi akan dibuka lokasi baru. Menurutnya, kini tidak kurang 500 warganya, sejak dibukanya fly over, menggantungkan nasib mereka dengan berjualan. Tapi disaat didesak ditutup, pemerintah belum memiliki alternatif. “Kita akan bicarakan lebih dalam. Jika ditutup segera, maka dapat dipastikan, nasib 500 pedagang itu akan terancam. Apalagi kita akan masuk bulan puasa. Tapi kita juga tidak ingin dicap mem-biar-kan. Kita janji segera carikan solusi terbaik, “ janji mantan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Limapuluh Kota tersebut. Wali Nagari Ulu Aia, Iskarmon Basyir, yang dikonfirmasi persoalan yang sama, mengatakan bahwa pihaknya masih menunggu sikap Pemkab Limapuluh Kota. Ia mengakui, sudah menyampaikan keluhannya pada pemerintah kabupaten. “Saya sebenarnya kecewa pada pemerintah daerah. Kami berharap hal ini bisa menjadi perhatian. Tapi memang sampai saat ini, belum ada jalan keluarnya, “ka-

Penjual Jagung bakar di kelok 9 tanya. Diakui Karmon, sejak dijanjikan PKL direlokasi ke tempat baru tahun 2012 lalu, hingga sekarang itu belum juga direalisasikan. Terakhir saat kunjungan Komisi IV DPRD ke Kabupaten Limapuluh Kota, Selasa (26/5), terungkap, guna mensterilkan Kelok 9 dari kegiatan berdagang, ratusan PKL yang berjualan di sisi fly over Kelok Sembilan bersedia dipindahkan. “Kami sudah sampaikan kepada anggota DPRD Sumbar, berdagang di lokasi tersebut adalah mata pencaharian utama bagi penduduk setem-pat. Terutama untuk penduduk Jorong Batu Badukuang Nagari, Ulu Aia. Saat ini tak kurang dari 500 orang pedagang menggantungkan hidup dengan berjualan di sisi Fly Over Kelok 9. Sebelum Fly Over ter-sebut ada ratusan masyarakat tersebut mencari penghidupan dengan berladang dan mencari kayu di hutan, “jelasnya. Sebelumnya, hasil pantauan Satker Peningkatan Jalan Nasional (PJN) Wilayah I Sumatera Barat, Ir. Dahler, ke jem-batan layang Kelok 9, Rabu (13/ 5) bersama PPK 07, Noor Aris Samsu,ST, MSi dan H. Isman,ST mengaku prihatin melihat kondisi jembatan yang keindahannya seakan rusak oleh keberadaan pedagang kaki lima atau kuliner yang berjualan disepanjang badan flay over. Kunjungan Satker PJN bersama PPK 07, didampingi pemuka masyarakat Ulu Aia, Iskarmon Basir dan pucuk adat Nagari Ha-rau, Yonhendri Dt.Temangguang dan A. Dt Gadiang, Satker PJN Wilayah I Sumbar, Dahler meminta kepada para pedagang tersebut, agar sesegeranya pindah berjualan dari jembatan layang dan membuka kembali bangunan kios-kios mereka dalam waktu sepekan ini. “Secara tidak langsung dinilai mampu merusak struktur jembatan. Selain

merusak keindahan di kawasan flay over juga keberadaan kios-kios liar di sepanjang jembatan layang juga mengancam keselamatan para pengendara kendaraan yang melintas diatas jembatan tersebut. Karena keberadaan bangunan kios-kios liar milik para pedagang sudah memakan bagian pinggir jalan,” ungkap Dahler. Dikatakan, untuk membersihkan bangunan-bangunan liar diatas play over Kelok IX itu, pihaknya akan melayangkan surat kepada pihak terkait di Pemerintah Propinsi Sumbar dan Pemkab Limapuluh Kota termasuk kepada Polda dan Polres Limapuluh Kota. “Kondisi jembatan Kelok 9 saat ini sudah memprihatinkan, dalam waktu dekat disurati pihak terkait, agar keberadaan kios-kios pedagang liar di jembatan layang ini segera digusur,” tegasnya. Pemuka masyarakat Ulu Air, Iskarmon Basir dan pucuk adat Nagari Nagari Ulu Aia, Yonhendri Dt. Temangguang dan A. Dt Gadiang, kepada Satker PJN Wilayah I Sumbar, Ir. Dahler, memohon agar pemindahan pedagang di jembatan Kelok 9 itu dilaksanakan usai lebaran nanti. “Kami mohon, pemindahan pedagang ini dilaksanakan setelah lebaran nanti,”ujarnya. Persoalannya, menurut mereka, jika pemindahan dipaksakan dalam minggu ini, ba-

nyak masyarakat setempat yang mengantungkan ekonominya dari hasil berjualan di kawasan jembatan Kelok 9 ini, mereka diperkirakan akan menderita, karena tidak ada pemasukan lagi. “Lagipula sebentar lagi akan masuk bulan puasa dan lebaran,” tuturnya. Masyarakat Ulu Aia sangat mengharapkan agar Pemprov Sumbar atau Pemkab Limapuluh Kota, membangun kios-kios untuk berjualan di kawasan Kelok 9. Dulu masalah pembangunan kios-kios ini, pernah dijanjikan pemerintah sewaktu akan memulai pembangunan jembatan layang Kelok 9. Tapi, sampai saat ini janji itu tidak pernah ada, ulasnya. Tapi Satker PJN Dahler, tidak bergeming. Permintaan tersebut hanyalah ‘lagu lama’ yang pernah diutarakan para pedagang itu tahun lalu. “Kita sudah menegaskan kepada para pedagang itu untuk segera meninggalkan kawasan jembatan layang Kelok 9 tersebut. Selain meminta agar pemilik kios itu membuka sendiri bangunan liar miliknya, sebelum petugas datang membuka secara paksa,” tegas Dahler lagi. Menurut dia, kerusakan lingkungan di kawasan jembatan layang Kelok 9 benar-benar sudah sangat mengkhawatirkan. Pasalnya, selain di lokasi itu berdiri bangunan-bangunan liar, masyarakat setempat juga ada yang nekad membangun WC, sehingga merusak kondisi jembatan layang. Karena itu diminta kesadaran masyarakat untuk memelihara jembatan Kelok 9 ini, karena sudah menjadi ikon pariwisata Sumbar.***

PKL di kelok 9


Sinamar

Sorot & Varia

Media Media Pemkab Pemkab Lima Lima Puluh Puluh Kota Kota

Informasi Pelayanan Pelayanan Aparatur Aparatur dan dan Publik Publik Informasi

Edisi 134/XIII/Juli 2015

23

Wabup Bersafari Ramadhan Perdana ke Suliki Baruah

Wakil Bupati Lima Puluh Kota Drs. H. Asyirwan Yunus, M.Si Saat Memberikan sambutan pada safari ramadhan di Masjid Muslimin Jorong suliki baruah Nagari suliki Kecamatan Suliki

Wakil Bupati Lima Puluh Kota Drs. H. Asyirwan Yunus, M.Si Saat Memberikan Bantuan kepada Pengurus Masjid Muslimin Suliki Baruah pada acara safari ramadhan di Jorong Suliki Baru

SEBAGAIMANA yang telah menjadi tradusi di kalangan pejabat Pemkab Limapuluh Kota, setiap Ramadhan para pejabat turun langsung ke tengah masyarakat dalam acara yang bertajuk Safari Ramadhan. Selain bertatap muka langsung dengan masyarakat, sekaligus juga dimaksudkan untuk menghimpun berbagai aspirasi. Wakil Bupati Limapuluh Kota Drs. H. Asyirwan Yunus, M.Si, serta rombongan pejabat mengawali Safari Ramadhan 1436 Hijriyah di Masjid Muslimin jorong Suliki Baruah, Nagari Suliki Kecamatan Suliki, Jumat (19/6) malam. Dalam sambutanya di Safari Ramadhan di Masjid Muslimin, Wabup mengajak seluruh masyarakat setem-

masjid ataupun di mushola, tentu akan mendapatkan pahala yang lebih dari sang pencipta,” jelasnya. Wabup juga mengungkapkan bahwa di bulan Ramadhan penuh berkah, setiap amal ibadah umat Muslim akan dilipatgandakan. Momen puasa harus dijadikan “ladang” dalam mendapatkan banyak pahala “Perbanyak dengan melakukan kegiatan sehari-hari dengan amal ibadah yang sunnah, Insyaallah kita termasuk golongan orang-orang beruntung,” ajak dia. Sementara itu Pj Walinagari Suliki Yosi menyampaian terima kasih banyak atas kehadiran Wabup mengunjungi Masjid Muslimin Suliki Baruah. Sebelumnya pengurus Masjid Muslimin

pat untuk menjadi “pemburu” pada bulan suci Ramadhan 1436 Hijriyah, yakni berburu kebaikan untuk mendapatkan rahmat Allah SWT. Di bulan suci Ramadhan, menurut Wabup, Allah SWT akan lebih banyak memberikan rahmat dan pahala berlipat ganda. Dari itu, di bulan penuh rahmat, warga diajak lebih memperbanyak amal.”Pada Bulan Suci Ramadhan ini, marilah kita menjadi pemburu kebaikan,” kata dia. Menurut Wabup, dalam memburu segala kebaikan di bulan penuh Rahmat, warga juga diajak lebih memperbanyak zikir, membaca Alquran, bersedekah, serta lebih banyak beribadah di rumah Allah. “Karena, dengan beribadah di

juga katakan hal yang senada dengan Walinagari Suliki. Diakui pengurus memang sudah lama Masjid kami ini tidak mendapat kunjungan dari tim safari Ramadhan,”imbuh If selaku pengurus masjid. Dalam kesempatan Safari Ramadhan perdana di Masjid Muslimin, Wabup juga memberikan santunan sebesar Rp 2 juta kepada pengurus masjid untuk pembangunan Masjid. Disamping itu Wabup juga membawa bantuan dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Limapuluh Kota yang diperuntukkan kepada keluarga miskin di Jorong Suliki Baruah sebesar 2 Juta terhadap 10 orang dengan masing-masing mendapat 200 ribu.(ogi)

Ikuti Jejak Al Aswandi

Pemuda Sipingai Rebut Kalpataru Sumbar 2015

S

ukses Aiptu Al Aswandi anggota Polsek Luak meraih Penghargaan tertinggi bidang lingkungan hidup ‘KALPATARU’ tingkat nasional tahun 2014 lalu, diikuti Erwin pemuda Jorong Sipingai, Nagari VII Koto Talago Kecamatan Guguak.

Kendati penghargaan Kalpataru tahun 2015 yang diraih Erwin baru untuk tingkat Provinsi Sumatera Barat. Namun laki-laki 47 tahun itu tetap bangga dan sangat gembira ketika menerima piagam penghargaan bidang lingkungan hidup tersebut dari Wakil Gubernur Sumatera Barat Muslim Kasim pada saat peringatan Hari Lingkungan Hidup sedunia tingkat Provinsi Sumatera Barat yang bertempat di halaman kantor Gubernur Sumbar di Padang, (18/6). Menurut Erwin, kecintaannya terhadap lingkungan hidup ini berawal dari keprihatinannya terhadap Bukit Sipingai yang gundul dan kritis. Menyaksikan kondisi bukit yang rawan bencana tersebut, laki-laki ini berusaha menanami areal tandus itu pada tahun 1996 dengan sejumlah tanaman produktif seperti karet, coklat, kopi, cengkeh dan lain-lainnya. Meski diusahakan di lahan yang terbilang tandus, ternyata berbagai komoditi perkebunan yang ditanam Erwin tumbuh subur dan mampu

memberikan tambahan penghasilan baginya. Keberhasilan Erwin menanam lahan kritis seluas 1,5 ha itu sontak diikuti warga lain yang juga memiliki lahan di bukit tandus tersebut. Mulanya hanya diikuti keluarga dekat, seiring berjalannya waktu tak sedikit pula ditiru warga lainnya di Jorong Sipingai. Karena semakin banyak yang mengikuti jejaknya untuk menyelamatkan Bukit Sipingai dengan melakukan penanaman bermacam tanaman keras, timbul inisiatif Erwin untuk membentuk Kelompok Tani dengan nama Johor Baru yang hingga kini sudah hampir semua permukaan Bukit Sipingai yang mempunyai luas sekitar 420 hektar itu telah ditanami. Tak hanya menjadi Ketua Kelompok Tani Johor Baru dari tahun 1996 sampai sekarang, pemuda yang hanya berhasil menamatkan pendidikan di tingkat SMP tersebut juga aktif dalam berbagai kegiatan dan organisasi lain. Buktinya, ia juga diketahui menjabat sebagai Ketua Gapoktan GAKOSTA dari tahun 2003 sampai kini, serta menjadi

anggota Panitia Kemitraan PAMSIMAS Kabupaten Lima Puluh Kota sejak tahun 2013 hingga sekarang. Selain itu, hingga kini ia juga bendahara SPAM Pedesaan Kabupaten Lima Puluh Kota dari tahun 2012 lampau, serta sebagai anggota Penyuluh Kehutanan Swadaya Masyarakat (PKSM) sejak tahun 2013. Keberhasilannya merebut penghargaan KALPATARU di Tingkat Provinsi Sumatera Barat tahun ini, diharapkan Erwin tahun mendatang bisa meningkat di tingkat nasional seperti yang diraih Aiptu Al Aswandi yang telah sukses mendapatkan penghargaan Kalpataru tahun 2014 kategori Pengabdian Lingkungan. Warga Nagari Batu Payuang Kecamatan Lareh Sago Halaban tersebut dinilai berjasa dalam pelestarian lingkungan hidup karena telah menanam pohon seluas lebih kurang 50 hektar di kawasan Kecamatan Lareh Sago Halaban. Selain itu Aswandi juga telah berbuat memindahkan aliran sungai-sungai kecil hingga bisa mengairi areal persawahan penduduk. *


PEMERINTAH KABUPATEN

LIMA PULUH KOTA

1 Syawal 1436 H

Bupati Limapuluh Kota

Dr.Alis Marajo Dt.Sori Marajo

Wakil Bupati Limapuluh Kota

Drs.H.Asyirwan Yunus,M.Si


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.