RADAR SEMARANG | Sabtu, 16 April 2011

Page 11

MAGELANG

Radar Semarang Sabtu 16 April 2011

Pembongkaran Shelter Box Disesalkan

PASAR

MIFTAHUL A’LA/RADAR KEDU

NGOTOT-Sejumlah pedagang Pasar Grabag tetap tidak mau pindah ke lantai dua. Hal ini terkait dengan belum dibangunnya tangga yang langsung ke luar pasar.

Pedagang Tuntut Tangga Baru MUNGKID—Meski sudah berkali-kali diperingatkan untuk menempati bangunan megah di lantai 2 Pasar Grabag, namun sejumlah pedagang masih enggan untuk pindah. Mereka masih tetap bertahan dengan menggunakan kios semipermanen di luar pasar. Rata-rata alasan yang dikeluarkan oleh pedagang karena tidak ada akses tangga utama yang langsung menghubungkan depan pasar dengan lantai dua. Sehingga akan menyulitkan pembeli yang akan naik ke lantai dua. Pasar Grabag sebenarnya sudah memiliki 3 tangga utama yang menghubungkan ke lantai dua. Tapi sayangnya semua tangga tersebut berada di dalam pasar. Tidak satu pun yang langsung menuju ke luar, seperti keinginan sekitar 50 pedagang. “Jika belum dibuatkan tangga yang langsung menghubungkan ke luar, maka kami tidak akan pindah ke lantai dua pasar. Meski dengan kondisi seadanya kami akan tetap bertahan di luar pasar,” kata Umamah, 40, salah satu pedagang pakaian Jumat (15/4). Sebelum pindah ke lantai dua keingian pedagang sangat sepele. Hanya ingin dibuatkan tangga yang menghubungkan ke luar pasar. “Jualan di luar aja masih sepi, apalagi jika nanti pindah di lantai dua. Ditambah lagi dengan posisi tangga yang tidak mendukung, tentu pembeli akan semakin sedikit,” tambahnya. Hal senada juga dirasakan oleh Nur Rahmad, 27, pedagang yang juga sudah berjualan lama di pasar tersebut. Bahkan dia juga mengeluhkan pembangunan pasar yang dinilai kurang mempertimbangkan berbagai hal. Hal ini terlihat dengan konsep pembangunan ruangan dalam pasar yang kurang memuaskan pedagang. “Meski bangunan sudah jadi, tapi kalau hujan datang, banyak kebocoran di sana-sini. Akibatnya semakin meresahkan pedagang. Bahkan barang dagangan terkadang basah lantaran air hujan masih masuk ke dalam,” terangya. Terpisah Kepala Pasar Grabag Kumpul mengaku sudah mengajukan permintaan pedagang tersebut ke Dinas Perdagangan dan Pasar Kabupaten Magelang. Namun memang belum ada kepastian kapan akan dipenuhi. “Kami sudah mengajukan pada dinas, dan mereka menyanggupinya. Tapi untuk kejelasan kapan pembangunannya tangga tersebut, belum ada kepastian,” tuturnya saat dikonfirmasi. (cr1/ton)

27 Orang Sudah Sembuh ■ HANYA Sambungan dari hal. 10

Korban keracunan biasanya akan sakit hanya dalam beberapa jam seusai terkontaminasi zat beracun. Sedangkan dalam kasus di shelter box Desa Ngrajek terjadi dalam rentang 1-2 hari dari ketika korban makan telur asin. ”Sebanyak 27 korban juga sudah sembuh setelah mendapat perawatan medis dari tim dokter,” kata dia. Sementara itu, Hendarto mengatakan, pihaknya mengambil sampel makanan yang dimakan para pengungsi untuk diteliti di laboratorium. ”Ini merupakan wabah luar biasa, Kejadian

seperti ini biasa terjadi dan bisa kita tangani “ katanya, kemarin. Sementara itu terkait dengan musibah yang menimpa pengungsi di Ngemplak, Bupati Magelang Singgih Sanyoto langsung menginstruksikan kepada Kepala Dinas Kesehatan untuk mengambil langkah-langkah strategis guna mengantisipasi kejadian lebih lanjut. Bupati mengimbau kepada warga masyarakat khususnya yang berada di pengungsian untuk tidak resah, karena Pemerintah Daerah sudah mensiagakan tim medis di setiap tempat pengungsian lengkap dengan obat-obatan serta ambulan jika sewaktuwaktu diperlukan. (vie/ton)

Dijaga 24 Jam ■ DIKAWAL Sambungan dari hal. 10

Pengiriman, lanjut Margiyono akan dikawal patroli polisi bersenjata dengan menggunakan truk yang digembok dobel. Pengiriman dilakukan malam hari saat kondisi jalan tak terlalu padat. ”Setelah sampai di kantor Disdik, akan dilakukan serah terima soal sesuai dengan jumlah disaksikan oleh perwakilan percetakan, kantor pos, petugas polisi, tim independen, dan dari dinas pendidikan,” terang dia. Agar terjaga keamanannya, soal-soal tersebut akan disimpan dalam 2 ruang di kantor Disdik dengan penjagaan berlapis. Jendela ruangan diberi teralis besi dan gembok ruangan juga dibuat dobel. Petugas kepolisian dan Disdik akan berjaga 24 jam. Lebih lanjut Margiyono menuturkan, soal setelah sampai

11

di Kota Magelang, langsung dikelompokkan sesuai sekolah dan jumlah siswa yang akan mengikuti unas. Soal-soal ini akan didistribusikan ke sekolah sesuai dengan jadwal unas, 1821 April mendatang. ”Distribusi soal unas diharapkan bisa sampai ke setiap sekolah pukul 05.30 sebelum pelaksanaan,” ujar dia. Manajer Sumber Daya Manusia dan Sarana PT Pos Indonesia Magelang, Agus Sulistiyono mengatakan pengiriman soal unas tahun ini masih menggunakan jas pengiriman pos. Distribusi soal untuk wilayah Jateng akan dilaksanakan pada Sabtu (16/4) dengan menggunakan truk. ”Pengiriman soal unas ke Kota Magelang akan smpai pada pukul 06.00 pagi dengan kendaraan pos serta pengawalan dari polisi dan pengiriman diharapkan sesuai dengan rencana,” terang dia. (mun/ton)

SAMBUNGAN SMS Waspadai Isu UN Bocor Isu Ujian Nasional (UN) bocor, sengaja dihembuskan oleh “pembuat, pengedar & penjual” soal UN palsu. Agar diwaspadai & ditangkap. +628122757748

Jalan Rusak jalan utara bandongan sdh rusak parah.kalau ada kndrn brpapasan sgt ssah dilalui.jln brlubang,bhkn air dr sawah dipnggr jln meluap kjln.krn tdk adnya saluran air dpnggir jln.lbih ironisnya lgi,itu trltak ddpan asrama polisi bandongan. +6287834100243

Salam Satu Jiwa Aku cinta PSIS,PPSM, PSIM dan Arema , kita saudara!!! By: Wong Magelang di Malang, +6285729899979

Panpel Bagaimana Terlanjur beli tiket tapi nggak jadi. Panpelnya bagaimana. Punya stadion baru buruan dipakai. Jangan kebanyakan korupsi terus. Kayak gitu mau maju +6285729030947

MUNGKID—Tenda pengungsian yang ada di Lapangan Desa Jumoyo Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang akhirnya dibongkar, kemarin. Padahal, tenda sementara itu masih dibutuhkan bagi warga yang rumahya hilang akibat banjir lahar dingin. Pembongkaran dilakukan dengan alasan akan dibangun 109 huntara. Sehingga total huntara akan menjadi 139, karena sebelumnya sudah jadi 30 unit. Kini warga yang hanya memiliki tempat singgah shelter box terpaksa membangunnya di pinggir-pinggir lapangan. Pembongkaran itu juga dinilai tidak tepat waktunya. Sebab, ada sebanyak 50 keluarga pengungsi yang saat ini sedang terjerat masalah utang. Baik dengan bank maupun dengan leasing sepeda motor. Mereka tidak dapat membayar kredit, sejak rumahnya rusak dan hilang karena banjir lahar dingin tiga bulan lalu. ”Mereka sering didatangi oleh debt collector yang menagih utang. Harapan kami, Bank Indonesia sebagai pengawas perbankan semestinya melakukan intervensi, supaya bank memberi keringanan atas utang mereka,’’ kata Penanggung Jawab Posko Bersama GP Ansor sebagai pengelola lokasi pengungsian, Chabibullah, kemarin. Dia menyebutkan, dari 160 shelter box di Jumoyo sudah ada 20 yang dibongkar. Pihaknya tidak bisa berdebat dengan pemerintah dan hanya melaksanakan pembongkaran saja, meski merasa keberatan. Pembongkaran itu selesai ditargetkan dalam bulan ini menyesuaikan dengan tenaga yang tersedia.

MUKHTAR LUTFI/RADAR KEDU

GUSUR --Petugas membongkar shelter box yang ada di Lapangan Jumoyo Kecamatan Salam Kabupaten Magelang, kemarin. Di lokasi itu, akan dibangun huntara.

Secara keseluruhan, menurutnya pemerintah akan membangun sebanyak 266 unit huntara di Jumoyo. Terdiri dari 139 dibangun di Lapangan Jumoyo, dan selebihnya di Dusun Larangan, Jumoyo. Yang di Dusun Larangan sudah berdiri bangunan huntara sebanyak 70 unit.

Sedangkan jumlah shelter box-nya saat ini ada 63 keluarga. Karena itu, sebagian warga yang saat ini berada di Lapangan Jumoyo akan dipindah ke Larangan. Kepala Desa Jumoyo, Sungkono, mengakui pemerintah memang telah melakukan program pembangunan huntara.

Di desanya pembangunan huntara tahap pertama sebanyak 100 unit, terdiri di Lapangan Jumoyo 30 unit dan di Larangan 70 unit. Pembangunannya telah hampir selesai 100 persen. ”Karena itu, lahan ini (lapangan) harus dikosongkan,” tutur dia. (vie/ton)

Wali Kota Masih Mempelajari Opsi dari Tim Pengkaji ■ PERCEPATAN Sambungan dari hal. 10

“Sesuatu yang berhubungan dengan proses percepatan pembangunan pasar akan kita prioritaskan,” kata Wali Kota Magelang usai membuka turnamen tenis lapangan di lapangan Pelti Kota Magelang kemarin (15/4). Sigit juga mengatakan,

pihaknya tidak menutup kemungkinan untuk melakukan koordinasi dengan calon investor yang dibatalkan, PT Reka Konstruksi, PT Rizki Kembar Jaya dan PT Bratautama Roda Mandiri (JO). Namun dirinya belum bisa memastikan kapan pertemuan tersebut akan digelar. “Ya, secepatnya,” lanjutnya sambil mengiyakan ketika ditanya

apakah pertemuan tersebut akan dilakukan minggu-minggu ini. Terpisah Kabag Humas, Protokol dan Santel Bambang Rijantoko mengatakan hasil kajian tim pengkaji proses pembangunan pasar telah diserahkan ke wali kota. Namun hingga kemarin, belum ada tanggapan. ”Mungkin saat ini baru dipelajari. Butuh waktu untuk mempelajari

Nikmat Disantap Selagi Panas ■ NIKMATNYA Sambungan dari hal. 10

”Menu yang kami tawarkan adalah menu sajian khas Indonesia, sop buntut goreng, iga bakar, rawon bakar, special of coffee dan minuman tradisional wedang secang,” kata perempuan yang akrab di sapa Arien ini. Sup buntut goreng disajikan dengan kuah sup terpisah. Bahannya dari daging sapi pilihan sehingga cita rasanya tak diragukan lagi. Ditambah racikan bawang bombai, bawang putih, cabai dan bumbu spesial, membuat menu ini istimewa. Bila ingin menambah dengan rasa lebih pedas,

disediakan sambal merah yang menggoda selera. ”Pemotongan buntut sapi menggunakan pemotong mesin, sehingga dagingnya bisa lembut serta tulang dan sumsumnya halus,” kata dia. Selain sop buntut goreng, juga disediakan iga sapi bakar, garang asem iga sapi bakar dengan cita rasa pedas manis. ”Banyak tamu bilang, masakan di sini sangat khas dan terkesan karena cita rasa berbeda,” aku dia. Demikian juga dengan masakan rawon bakarnya, mampu menggoyang lidah. ”Dijamin rasanya lebih mantap dan pas ketika dinikmati selagi panas,” katanya berpromosi.

Usai menyantap menu masakan, pengunjung bisa memesan minuman spesial Sriti Punch, yaitu minuman terbuat dari campuran nanas, dan softdrink. Minuman ini cocok dinikmati dengan es sehingga rasanya segar. Untuk wedang secang merupakan campuran kayu secang, serai dan jeruk nipis dengan gula batu. Minuman ini berwarna kuning dan sungguh nikmat bila diminum selagi panas dengan mengaduk daun serai. Badan pun akan terasa hangat. ”Semua masakan ini bisa dinikmati bareng keluarga, relasi maupun karyawan yang sedang mengadakan meeting,”tandasnya. (mun/lis)

Sampel Masih Diperiksa Laboratorium ■ KORBAN Sambungan dari hal. 10

Tiga belas warga yang saat ini dirawat intensif di RSUD adalah Edi Saputro, 15, Ifta Efiana, 21, Karyoto, 47, Isnaeni, 20, Zaenab, 50, Ngudi, 50, Dendy Setyo N, 2, Aspiyah, 69, Yusman, 50, Denok Arum W, 10, Dina Fitriani, 13 dan Markamah, 53. ”Sebenarnya ada lagi yang sempat dirawat tapi langsung diperbolehkan pulang,” tambah dia. Sedangkan warga lainnya, hingga kemarin siang menjalani perawatan di ruang kelas SD Negeri 1 Ngrajek dengan fasilitas seadanya. Para korban tidur hanya beralaskan tikar. ”Mereka bisa ditangani oleh dokter yang siaga di sini. Jadi tidak kita rujuk ke RSUD,” tambah Zaenal. Zainal mengaku masih belum mengetahui pasti penyebab sakitnya puluhan pengungsi banjir lahar dingin tersebut. Dugaan keracunan telur asin juga tidak dipastikannya. Sebab, kata dia, ada pengungsi yang makan telur asin, namun

tidak mengalami gejala mual, muntah maupun diare. ”Namun sebaliknya, ada yang tidak makan telur asin, tapi mengalami gejala keracunan,” terang dia. Telur asin itu, kata Zainal, merupakan bantuan dari salah satu lembaga di Jogjakarta. Bantuan itu sendiri langsung diserahkan ke posko pengungsi di shelter box bukan di posko induk. ”Jadi langsung diberikan ke pengungsian tidak melalui posko,” tambahnya. Salah satu pengungsi yang makan telur asin namun masih tetap sehat adalah Khaduri, 41. ”Iya, saya memang makan satu butir, tapi tidak apa-apa. Mungkin kondisi saya sedang fit,” katanya. Dina Fitrani, 13, salah satu korban mengungkapkan dirinya mulai merasa mulas dan diare pada Rabu malam. Dia menghuni shelter bersama ayah dan ibunya di lapangan Desa Ngrajek. ”Saya kira hanya sakit biasa. Jadi saya tahan sampai Kamis siang baru periksa di balai desa. Ternyata di

sana juga banyak yang mengeluh serupa,” katanya. Rasa sakit dan mual itu, kata dia mulai dirasakan beberapa jam setelah mengkonsumsi nasi dengan lauk terlur asin yang didapatkanya dari posko. Terpisah, Kepala RSUD Muntilan, Sasongko menuturkan hingga saat ini, dia belum bisa memberikan kesimpulan terkait penyakit yang diderita oleh warga Ngrajek tersebut. Namun, menurut diagnosa awal, penyakit ditimbulkan karena makanan. ”Yang jelas makanan apa kita belum bisa memastikannya. Saat ini sedang dilakukan proses pengujian di laboratorium,” terang Sasongko, kemarin. RSUD, kata dia, akan menggratiskan seluruh biaya yang timbul terkait musibah ini. Pihaknya juga masih akan melakukan perawatan intensif terhadap sejumlah pasien. Pasalnya, ada dua pasien yang harus dirawat di ICU. Mereka adalah Dendy Setyanugroho, 2, dan Isnaeni Fitriani, 21. (vie/ton)

Abu Tersisa Beberapa Karung ■ MULAI Sambungan dari hal. 10

Namun, ia mengungkapkan, untuk bahan dari abu vulkanik ini, ada keunggulan yang tidak didapatkan dari bahan lain. Abu vulkanik dengan butiran yang sangat halus, bisa dicetak menjadi bentuk detail yang lebih runcing dan tajam. Hal ini sangat menguntungkan karena dalam bentuk miniatur Candi Borobudur, detail menambah kualitas. Mendapatkan hasil tersebut, bukanlah cara yang mudah. Dia harus mengolah abu kasar yang dikumpulkan melalui sejumlah tahapan. Pertama, abu diayak menggunakan sejumlah ayakan hingga dihasilkan butiran yang

diinginkan. Butiran hasilnya pun harus digoreng sangan, yakni dimasak tanpa minyak terlebih dahulu hingga kering. Untuk mencetaknya, abu harus disampur dengan getah pinus dengan takaran tertentu. Hasilnya, berbagai kerajinan seperti hiasan dinding, hiasan meja, gantungan kunci dan asbak. Harga benda-benda tersebut beda-beda, mulai Rp 20.000 hingga ratusan ribu rupiah, tergantung ukuran dan tingkat kesulitan membuatnya. Saat ini, hasil produk tersebut telah habis diambil pembeli, bahkan sebagian diekspor ke Jerman. ”Itu yang saya tahu. Yang saya tidak tahu, mungkin banyak ke negara lain, melalui REDAKTUR PRATONO • GRAFIS AP

pembeli yang datang ke rumah saya,” kata ayah tiga anak ini. Bahkan, dari bahan yang dikumpulkannya, saat ini hanya tersisa beberapa karung. Meski menguntungkan, dia tidak berharap abu vulkanik akan datang lagi, karena berarti akan menimbulkan kerugian bagi warga lereng Merapu. Tidak ada abu vulkanik, menurutnya bukan masalah. Dia tidak lagi memproduksi kerajinan dari bahan ini, tetapi beralih ke bahan lain dengan inovasi terus menerus. ”Nanti pasti ada sesuatu yang menarik dan bisa dibuat kerajinan. Meski sekarang, bahan baku yang saya miliki sudah mulai menipis,” tutur dia. (*/ton)

hal itu,” katanya. Lebih lanjut Bambang mengatakan, banyak kemungkinan yang bisa terjadi soal pembangunan pasar. Tim akan berkoordinsi dengan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah (LKPP) atau Kemeterian Dalam Negeri terkait dengan tiga opsi yang disimpulkan dalam rapat TKKSD dengan tim teknis, bukan terkait

dengan rencana investor yang akan membawa persoalan ini ke ranah hukum. ”Konsultasi dilakukan untuk mendapat masukan terkait langkah-langkah yang tepat yang bisa diambil pascaadanya persoalan ini. Termasuk yang berkaitan dengan keberlanjutan pembangunan setelah investor menempuh jalur hukum,” tandasnya. (bhe/ton)

Peduli Peninggalan Budaya ■ LORO Sambungan dari hal. 10

yang berbau Eropa. Padahal, zaman dulu di setiap rumah patung Loro Blonyo ini hampir menjadi benda yang wajib ada di setiap rumah,” kata dia. Patung Loro Blonyo itu, rencananya pada Minggu (17/4) besok akan ditasbihkan sebagai patung terbesar oleh Museum Rekor Indonesia. Memiliki bobot 800 kg dengan tinggi 3 meter dan lebar 160 cm untuk patung pria. Sedangkan patung wanita dengan berat 600 kg dengan tinggi kurang lebih 260 cm dan lebar 1 meter. Proses pembuatan Patung Loro Blonyo ini membutuhkan waktu 3 bulan untuk pengerjaannya. ”Acara ini kita laksanakan sebagai bentuk kepedulian kita terhadap peninggalan budaya bangsa, selain itu, juga untuk

mengembalikan Borobudur kembali seperti semula,” tambah Ketua IWAPI Magelang, Dewi Setyo Sri Kuncoro. Dia mengatakan rangkaian acara Borobudur Bangkit Bersama ini diharapkan mampu menjadi tonggak awal kembalinya dunia pariwisata di Borobudur. ”Jika pariwisata bergerak, masyarkat tentu akan mendapatkan imbas yang positif. Jadi kita akan dorong terus hal ini,” kata dia. Acara ini akan digelar pada tanggal 15, 16 dan 17 April 2011. Dimulai dari Ajang Promosi tanggal 15 April, kemudian akan diadakan sejumlah lomba pada tanggal 16 April. Rangkaian acara pada hari ketiga akan dimeriahkan dengan acara jalan sehat yang setidaknya diikuti sekitar 5.000 peserta dan kirab patung Loro Blonyo yang masuk dalam rekor Muri dalam kategori Patung Loro Blonyo terbesar. (vie/ton)

Tim Tamu Akui Kalah ■ DENDAM Sambungan dari hal. 10

Sedang tim tamu, sesekali melakukan serangan balik cepat, namun masih dapat dipatahkan barisan pertahanan PPSM. Hingga 30 menit berjalan, kedua tim mengalami kesulitan dalam menyerang. Kebuntuan tuan rumah mencair, setelah wasit Prasetyo Hadi asal Surabaya menunjuk titik putih saat Roberto Kwateh dijatuhkan pemain belakang Mitra Kukar, Bayu Sutha di kotak terlarang. Kwateh yang menjadi algojo berhasil memanfaatkan peluang tersebut dengan mengecoh kiper Mitra Kukar yang dijaga Joice Sorongan pada menit 32. Kedudukan 1-0 pun tidak berubah hingga babak pertama berakhir. Memasuki babak kedua, tempo pertandingan tak banyak berubah. Tim tamu yang ingin mencuri poin dari tuan rumah, terus berusaha menyamakan kedudukan. Sayang, beberapa kali kesempatan yang diperoleh Franco Hita dan Anindito, gagal berbuah gol. Sebaliknya, counter attack tuan rumah melalui sayap kanan, berhasil menambah keunggulan. Umpan matang Budi Sismanto di menit 75, disambut tendangan first time Dimas Yuniarto dan merobek jala Mitra Kukar. Unggul dua gol membuat anak asuh Syahrial Effendi ini bermain lebih lepas. Hasilnya, hanya berselang empat menit dari gol kedua, Abdul Rahman menambah keunggulan PPSM menjadi 3-0, setelah lepas dari jebakan offside.

Ketinggalan 3-0 tidak membuat anak asuh Benny Dollo patah arang. Franco Hitta cs mencoba bermain lebih terbuka dan gencar melakukan serangan. Pada menit 82, striker Mitra Kukar, Anindito sempat memasukkan bola ke gawang PPSM. Sayang gol tersebut dianulir wasit setelah hakim garis mengangkat bendera tanda offside. Akhirnya, Mitra Kukar berhasil menjebol gawang PPSM yang dijaga Ghoni Yanuar, melalui sepakan keras Vietor Simon di menit 89, memanfaatkan sepak pojok. Hingga peluit panjang dibunyikan wasit, skor tetap 3-1 untuk keunggulan PPSM. Usai pertandingan, Asisten Pelatih PPSM Ari Mustiantoro mengaku puas bisa mengalahkan tim sekaliber Mitra Kukar yang diisi pemain bintang. Menurutnya kemenangan ini menjadi modal untuk laga berikutnya melawan Gresik United, Senin (18/4) mendatang. “Kita sudah komit harus sapu bersih laga kandang,” ujarnya, kemarin. Ari mengakui pemain sempat minder berhadapan dengan Mitra Kukar. Namun gol pertama Kwateh membuat anak-anak bermain lebih lepas. Sementara itu, Asisten pelatih Mitra Kukar Assagaf Razak mengaku puas meski tim kalah. “Secara permainan, kami puas meski akhirnya kalah. Kemenangan tuan rumah, banyak disebabkan kesalahan pemain belakang kami. Tuan rumah tampil bagus hari ini. Mereka terlihat sekali ingin membalas kekalahan pada putaran pertama lalu,” katanya. (jat/ton)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.