HinaKelana-4.TigaIblisPulauBerhala

Page 87

Buang Sengketa pun tak ingin bertindak setengah-setengah. Tidak ada pilihan lain lagi baginya kecuali segera menyudahi pertarungan dalam waktu sesingkat mungkin. Karena masing-masing keluarkan jurus-jurus yang paling mereka andalkan, maka pertarungan yang sedang berlangsungpun benar-benar sangat menegangkan. Berpuluh-puluh jurus mereka saling lancarkan serangan-serangan ganas. Sejauh itu masih belum ada tanda siapa yang bakal menjadi pemenang dalam pertarungan itu. Beberapa saat kemudian Buang Sengketa segera merubah jurus-jurus silatnya. Tubuhnya berkelebat lenyap ditelan bayang-bayangnya sendiri. Tak pelak lagi Buang Sengketa kiranya telah pergunakan jurus si Jadah Terbuang. Namun pada saat itu lebih cepat lagi si Bungkuk Ludra telah kirimkan pukulan Berhala Gila Menggapai Bulan. Dari tangan si Bungkuk Ludra menderu selarik sinar berwarna biru dan menebarkan hawa dingin meluruk ke arah Pendekar Hina Kelana. Terkesiaplah pemuda ini, sebelum gulungangulungan sinar warna biru itu benar-benar melumat tubuhnya. Buang Sengketa kiblatkan tangannya. Empat Anasir Kehidupan tak salah lagi! Selarik sinar Ultra Violet melesat lebih cepat lagi. "Blaar!" Tubuh Pendekar Hina Kelana terpental beberapa tombak, dari celah bibirnya meleleh pula darah segar. Buang Sengketa tarik nafas pendek.


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.