HinaKelana-4.TigaIblisPulauBerhala

Page 81

"Aku sombong katamu! Kau salah besar punggung unta. Dari jauh aku datang ke mari justru ingin melenyapkan kesombonganmu." "Keparat pendusta! Kau kira aku bisa dikelabuhi oleh orang gila semacammu...." Pendekar Hina Kelana keluarkan suara mengekeh. Dalam hatinya mencaci maki habisbabisan. Tak lama kemudian si Bungkuk sudah keluarkan sebuah tongkat yang sesungguhnya merupakan sebuah senjata yang sangat dibanggakan oleh si Bungkuk. Begitu Buang Sengketa mengetahui si Bungkuk keluarkan tongkat yang sudah sangat jelek rupanya. Pendekar Hina Kelana menyela. "Hemm... hanya sebuah tongkat pemukul anjing saja kau pamerkan di depan hidungku...!" kata Buang Sengketa sambil tertawa mengejek. "Benar... karena kau yang menjadi anjingnya maka bersiap-siaplah untuk kugebuk...." Usai berkata begitu, dengan tongkat di tangannya si Bungkuk Ludra langsung menyerbu. Tongkat di tangan si Bungkuk berke-lebat menyambar kian ke mari. Sementara itu dengan tak kalah gesitnya Buang Sengketa segera gunakan jurus si Hina Mengusir Lalat. Sebentar saja tubuh Buang Sengketa nampak lenyap terbungkus berkelebatnya kedua tangan yang berputar cepat laksana sebuah baling-baling.


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.