HinaKelana-4.TigaIblisPulauBerhala

Page 73

kesombongan. Tiba-tiba saja jantungnya berdetak lebih keras, wajahnya yang jelita itu agak memerah. Lalu dikecupnya kening Pendekar Hina Kelana, kemudian bibirnya. Merasakan ada sesuatu yang menempel pada wajahnya. Pendekar Hina Kelana menggeliat lalu terjaga dari tidurnya. Pemuda lugu ini sangat terkejut begitu melihat Putri Permata Ningrum sudah berada di sisinya, bahkan wajah mereka sangat berdekatan sekali. "Putri Ningrum apa yang telah kau lakukan!" tegurnya dengan suara lirih. Wajah Putri Permata Ningrum tertunduk dan memerah. "Aku tak berani tidur di sana sendirian Kelana!" kilahnya. "Bukankah ada penjaga di luar dan aku menjaga di sini!" kata Buang Sengketa pilon. "Hi... hi‌ hi...! Sedari tadi engkau sudah mendengkur, kau bilang menjagaku...!" Setelah berkata begitu, tiba-tiba Putri Permata Ningrum memeluk Pendekar Hina Kelana erat-erat. Pemuda ini nampak kelabakan. Buru-buru dia menyela: "Putri apa-apaan ini...!" "Kelana! A... aku suka padamu, aku mencintaimu...!" ucap Permata Ningrum terbata. "Hei... tidak kau lihatkah siapa aku ini...?"


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.