HinaKelana-4.TigaIblisPulauBerhala

Page 7

"Meskipun darahku berceceran dan nyawa melayang! Tidak akan aku berkomplot pada para penghianat raja...!" Belum lagi Pradilaga selesai dengan ucapannya, tiba-tiba terdengar bentakan-bentakan menggelegar. "Pradilaga.... Istana Kedatuan sudah jatuh di tangan kami! Tiada guna kau mempertahankannya. Kami masih mau memaafkanmu jika kau masih mau menyerah dan bersekutu dengan kami! Percayalah kami punya tujuan yang lebih baik dari pada Raja Jasa Dewa yang tolol...!" Begitu mendengar peringatan itu, baik si Bungkuk Ludra maupun Pradilaga hentikan pertarungan. Hampir berbareng mereka menoleh. Pradilaga begitu melihat siapa adanya orang itu, mendidihlah darahnya. Tanpa sadar tangannya semakin erat mencengkeram pedangnya. Dengan nafas yang memburu kemudian dia menyela: "Runa.... Wara Wiri manusia busuk penhianat tengik! Terhadap manusia anjing seperti kalian, bagiku mati justru lebih baik daripada harus jadi pengkhianat kerajaan...!" Laki-laki berperut buncit seperti balon bernama Runa tergelak-gelak. "Benar-benar manusia jahanam kau Pradilaga! Di kasih jalan yang baik, tak dinyana kau malah memilih jalan ke Neraka!" tukas orang pertama


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.