BASTIAN TITO
dingin memercik di keningnya. “Junjungan Tertinggi Yang Mulia Jenazah Simpanan…”ucap sang Bocah tercekat. “Anak keparat!!!
Kerjamu
hanya
bersenang-senang
menyalurkan
nafsu terkutukmu! Menyesal aku memberikan kepercayaan untuk menyelesaikan tugas ini…” seru sang gadis masih dengan
suara
yang
terdengar
bagai
dari
dalam
jurang.
“tu..tunggu yang mulia, dengar dulu penjelasan hamba, hamba tidak mampu mengambil bayi itu karena bayi itu dilindungi oleh satu kekuatan yang luar biasa! Disamping itu banyak tokoh berilmu tinggi yang melindunginya! Hamba mengaku salah, hamba mohon diberi kesempatan sekali lagi…” ucap Dirga Purana tersendat sementara dalam hatinya berkata “Celaka!! Mega Kuning Menyembah Bumi!! Aku tak bisa menggerakkan tubuhku!!” hati sang bocah mulai gelisah, sang bocah berusaha mengalirkan tenaga dalam kearah kedua kakinya yang terpantek namun sia-sia! Nampak asap kuning tipis keluar dari dalam tanah pertanda dengan ilmu yang sama, sang
bocah
berusaha
untuk
membebaskan
diri
namun
usahanya gagal! “he.he.he. kau pikir kau bisa Melarikan diri dengan ilmu itu? Ilmu Mega kuning menyembah bumi milikku seratus kali lebih kuat dari milikmu! Karena akulah yang menciptakannya! Kau sudah tidak ada gunanya lagi! Tapi aku masih membutuhkan mu… tepatnya Jenazahmu…!”ucap sang
Jenazah Simpanan
19