Mtero7 Kalimantan Selatan

Page 15

SAMBUNGAN HAL 1

|Th V| 1-7 Oktober 2012 |Edisi 260 Hal

Gunakan Dana ADD...

Sambangi DPRD Balangan...

Tak tanggung-tanggung, kepala desa yang berangkat dengan dalih berstudi banding di kawasan Tugu Utara, Bogor, sebanyak 75 orang yang berasal dari Kecamatan Pematang Karau, Dusun Tengah, Raren Batuah, Paku, Karusen Janang, Paju Epat, Dusun Timur, Awang, dan Kecamatan Patangkep Tutui. Bahkan ada yang membawa anggota keluarga. Para pimpinan desa ini dikoordinir oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa (BPMD) Kabupaten Bartim. Bahkan selama di Kota Bogor dari 9-13 September, kepala desa ini tidur nyenyak di tempat yang nyaman berlokasi di kawasan wisata terkenal yakni Villa Tjokro Cisarua Puncak, Bogor. Menurut sumber Metro7 menyebutkan, para kepala desa diwajibkan untuk menyetorkan dana yang diduga bersumber dari ADD masing-masing berjumlah Rp5.650.000 kepada BPMD. “Karena tujuan dari stady banding itu tidak jelas, maka banyak kepala desa yang tidak ikut berangkat, karena takut akan menjadi masalah dilain waktu, kan berangkatnya menggunakan dana ADD jadi tidak sesuai dengan peruntukannya,” ujar sumber itu. Salah satunya, Kepala Desa Muara Awang, Kecamatan Dusun Tengah, Rahmadi, yang sempat ditawari BPMD untuk ikut berangkat, tetapi menolak karena ketidakjelasan tujuan keberangkatan. “Kala itu saya ditawari Pak Yakub dari BPMD untuk ikut berangkat berstudi banding, tapi diharuskan membayar biaya keberangkatan sebesar lima juta lebih. Saya pikir, kalau sumber dana keberangkatan menggunakan ADD apalagi nantinya mengeluarkan hingga 10 jutaan, lebih baik saya gunakan untuk yang bermanfaat dan dirasakan masyarakat, dan semua tahu kalau dana ADD itu memang untuk masyarakat. Terkecuali dengan dana sendiri tak masalah, tapi saya tak memiliki uang sebanyak itu untuk keberangkatan studi banding,” kata Rahmadi kepada Metro7 di kediamannya, Kamis (13/9). Tidak sedikit masyarakat yang mempertanyakan tujuan dan hasil dari stady banding plesiran yang menggunakan dana ADD itu. Mereka beranggapan seharusnya uang itu untuk kepentingan pembangunan desa bukan untuk kepen-

Namun pihaknya menyayangkan, mengapa ketika Kabupaten Balangan terbentuk, nasib para warga pendatang justru malah berubah menyakitkan dimana kebijakan pemerintah lebih berpihak kepada pengusaha tambang. “Adaro juga menerapkan pembelian tanah milik warga tidak sesuai dengan petunjuk harga yang ditentukan SK Bupati Balangan, bahkan tidak sedikit warga yang tidak merasa menjualnya tetapi anehnya tanah miliknya malah telah terjual ke perusahaan,” keluhnya. Kepala Urusan Pemerintahan Desa Wonorejo Wahyudi juga menimpali bahwa nasib para transmigran yang tergusur itu makin ironis jika dikaitkan dengan lahan,baik lahan garapan maupun lahan pemukiman lainnya.

tingan pribadi kepala desa. “Sebagai warga masyarakat saya tidak setuju dengan keberangkatan itu, karena bagaimanapun juga itu menggunakan dana ADD yang seharusnya dipergunakan untuk kepentingan warga masyarakat desa,” ujar sejumlah warga kepada Metro7. Menanggapi hal itu, Kepala Desa Kupang Bersih, Darmawi, yang ikut dalam rombongan ke Bogor, tak membantah jika kepala desa yang berangkat menggunakan dana ADD. Tapi bagi dirinya sendiri, berangkat atas bantuan Bupati Bartim. Dibeberkan Darmawi, para kepala desa sudah membuat anggaran keberangkatan itu dalam ADD 2012 yang besarannya Rp10 juta. Sedangkan Darmawi belum sempat mengusulkan anggaran ke ADD itu karena ia baru menerima pemberitahuan adanya rencana studi banding pada pertengahan tahun. Iapun berinisiatif membuat proposal dan mengajukannya ke bupati. Semula proposal itu akan dibantu setengah saja, tapi ditolak oleh Darmawi, dan akhirnya bantuan diberikan sebesar anggaran yang ditetapkan oleh BPMD. Dari keberangkatan hingga berada di Kota Bogor, BPMD menyediakan fasilitas penginapan di Villa Tjokro Cisarua Puncak dan makanan. Bahkan peserta studi banding “plesiran” ke Taman Wisata Ancol, Lubang Buaya, dan lain-lainnya di Kota Jakarta. Namun demikian, Darmawi mengatakan, banyak ilmu yang didapat selama empat hari berstudi banding, terutama untuk dikembangkan di desa yang terpencil. Salah satunya adalah cara mengelola air bersih oleh masing-masing desa seperti yang dilakukan oleh PAM Jaya, pabrik air bersih milik Pemprov DKI. Selain itu, peserta studi banding juga mendapatkan ilmu dan cara pelayanan masyarakat di pedesaan. Apalagi di Barito Timur masih ada kepala desa yang memberikan pelayanan di rumah, bukan di kantor desa. Darmawi berharap, ilmu yang didapat dari keberangkatan kepala desa berstudi banding ini diterapkan di desa masingmasing sehingga akan tercapai pelayanan masyarakat yang baik dan ujung-ujungnya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Metro7/M Jaya

Terapung di Sungai... Pihak keluarga semula tidak merasa curiga saat tidak menemukan Noorkiah tidak berada di tempat tidurnya dini hari tersebut. Pasalnya, ibu dua anak ini memang mempunyai kebiasaan bangun pagi dan selanjutnya pergi ke batang (jamban) yang berada di tepi sungai. Pihak keluarga baru menyadari ada yang tidak beres saat melihat handuk dan perlengkapan mandi milik korban masih berada di rumah. Dalam kondisi panik, pihak keluarga kemudian berupaya menemui 'orang pintar' untuk menanyakan di mana keberadaan Noorkiah. Setelah melakukan pencarian selama hampir empat jam, petugas TRC dan BPK akhirnya berhasil menemukan jasad Noorkiah mengapung di wilayah Kelurahan Kebun Sari, sekitar pukul 08.00 wita. Pihak keluarga yng dibantu oleh TRCdan BPK langsng mengevakuasi korban yang selanjutnya langsung kerumah duka yang beralamat di kelurahan Paliwara. “Kami dari pihak keluarga sangat berterimakasih kepada para warga dan pe-

tugas yang tergabung dalam tim TRC dan BPK yang telah berhasil menemukan orang tua kami,” ujar keluarga korban. Sementara itu Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) H. Faturrakhman, S.Sos, MSi kepada Metro 7, kamis mengatakan bahwa BPBD merupakan leading sektor setiap musibah dan bencana yang terjadi di wilayah HSU selalu siap membantu warga yang sedang terkena musibah baik itu factor alam maupun kecelakaan seperti korban tenggelam. “BPBD yang membawahi tim TRC dan BPK selalu siap dan siaga membantu warga yang terkena dam mengalami musibah,” ujarnya. Karena di kantor BPBD alat komunikasi selalu stanby dan beberapa kepala bidang pun selalu mengaktifkan radio yang merupakan alat informasi yang digunakan oleh pihaknya. Jadi apabila swaktu-waktu terjadi bencana atau musibah tim selalu siap dan langsung terjun kelokasi terjadi bencana. Metro7/Ayie

15

“Setiap Kepala Keluarga (KK) para transmigran mendapat lahan seluas 3 hektar dan itu sudah masuk dalam program paket kredit,” terangnya sedikit kesal. Menanggapi keluhan warganya, para anggota wakil rakyat itu menjadwalkan akan memanggil Tim Relokasi dari unsur pemerintah guna dimintai keterangan. “Sebelum kita melakukan pertemuan yang melibatkan 3 unsur yaitu PT.Adaro Indonesia, pemerintah dan warga, kami akan meminta keterangan terlebih dahulu kepada pihak pemerintah. setelah itu kita panggil Adaro, baru kemudian kita gelar pertemuan bersama itu,” tegas Wakil Ketua DPRD Balangan sekaligus Ketua DPD Partai Golkar setempat ,M.Yusuf A. Metro7/Sri

Bawa Lari Gadis... Kasusnya berawal dari hilangnya Mawar bersama sebuah sepeda motor Yamaha Mio DA 6705 KR pada hari Minggu (23/9) yang lalu. Pihak keluarga Mawar menyangka telah terjadi hal yang tidak diinginkan pada diri Mawar kaena sudah tiga hari tidak ada kabar beritanya. Setelah melaporkan hilangnya anak gadisnya ke Polsek Tapin Utara, orang tua Mawar bersama-sama dengan anggota polsek melakukan pencarian, dan pada hari ketiga Rabu (26/9) Mawar ditemukan bersama dengan Junaidi (23) yang tidak lain adalah pacar Mawar sendiri. Pada saat ditemukannya Mawar, Junaidi warga desa Sawang Simpang Jambu ini ada bersama temannya Abdul Aziz warga desa Kakaran RT.02. Dan pada saat petugas melakukan penggeledahan ditu-

buh kedua laki-laki ini ditemukan sebilah pisau belati dan sebilah keris. Keduanyapun langsung digelandang ke Polsek Tapin Utara untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Pihak keluarga Mawar ketika ditanya Metro7 tentang hubungan Mawar dan Junaidi mengakui kalau Junaidi memang pacarnya Mawar, dan sudah lama ingin menikahi Mawar. Karena tidak memiliki biaya untuk kawin jadi tertunda sampai saat ini. “Junaidi terkendala dengan uang, karena uangnya tidak terkumpul untuk melamar,” jelas saudara orang tua Mawar. Sementara itu Junaidi dan Abdul Aziz dikenakan pasal 2 (1) UU Darurat RI No.12/1951 tentang senjata tajam, dan dituntut hukuman diatas satu tahun penjara. Metro7/wnd

Kesepakatan Taksi Liar... Hal tersebut dikatakan, Basiran Kabid DLLAJ Dishubkominfo Prov. Kalsel, mengharapkan, semua pihak terkait bisa meluangkan waktu untuk membentuk tim penertiban, termasuk dari Organda Terminal Induk Pal 6 akan dilibatkan. Kepala UPTD Terminal Induk Kilometer 6 HM Yusuf Riduan, menuturkan, situasi terminal berjalan seperti biasa. Semua angkutan kembali beroperasi. Dan tempat taksi liar yang biasa mangkal, tak ada satupun yang berani mengambil penumpang, dikarenakan setelah disweeping beberapa waktu lalu, pemilik dan sopir angkutan membuat taksi liar tidak

berani muncul, tambahnya. M. Hamidan Ketua Organda Terminal menegaskan kesepakatan sudah dibuat dan ditandatangani oleh semua pihak. Dia mengharapkan, kesepakatan tersebut bisa dirrealisasikan. Dan lanjutnya, jika tiga hari tak ada langkah pasti, kami akan layangkan surat untuk mempertanyakan keseriusan tindak lanjut kesepakatan tersebut.” Dikatakannya lagi, pemilik angkutan memberikan waktu selama tiga bulan, kalau tetap tak ada tindakan selama tiga bulan itu, silakan para sopir tindak sendiri, “saya akan angkat tangan. Dan jangan salahkan masyarakat, “tegasnya metro7/rul

12 Klub Otomotif... Kegiatan diisi dengan konvoi tertib lalu lintas, yang diikuti oleh ratusan anggota klub, dari 12 klub komunitas motor maupun mobil. Para anggota komunitas start dari halaman Polres, kemudian mengelilingi kota Barabai dengan atribut lengkap berkendara. Sebelumnya, anggota RCO juga mengikuti Safety Riding, yang dipandu Kasatlantas AKP Abdul Rahman. Mereka juga menandatangani ikrar bersama Kasatlantas, sebagai pelopor budaya tertib berlalu lintas di HST. Dalam ikrar itu, para anggota klub menyatakan berperan aktif menciptakan keamanan, keselamatan, ketertiban lalu lintas. Juga menjadi pelopor dalam disiplin, beretika, sopan , santun,, saling menghargai dan saling toleransi saat di jalan raya. Selanjutnya, para anggota klub berikrar peduli terhadap keamanan dan keselamatan demi kelancaran berlalu lintas. Kasatlantas AKP Abdul Rahman berharap, ikrar sebagai dukungan terhadap Satlantas dalam rangka penegakkan di-

siplin tersebut direalisasikan dengan cara memberi teladan terhadap pengendara lain saat di jalan raya. “Kita harapkan juga peran aktifnya dalam menyosialisasikan budaya tertib lalu lintas untuk menekan angka kecelakaan di jalan raya, yang cenderung meningkat pada 2012 ini,”kata Abdul rahman. Dijelaskan, kecelakaan lalu lintas di jalan raya wilayah Hulu Sungai Tengah, pada 2012 cenderung meningkat, kebanyakan karena kelalaian atau faktor manusia. Selain itu, kondisi jalan berlobang, bergelombang serta belum dilengkapi marka jalan. Sementara itu, Kabagops Kompol Sarjaini, kepada para anggota klub berharap sebagai mitra Satlantas, RCO mendukung setiap program Polres HST dalam rangka menciptakan tertib dan sopan berlalu lintas. “Para pelopor budaya tertib ini juga akan dilibatkan di setiap kegiatan Satlantas Polres HST,” katanya. (adv/humashst)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.