Mandar Nol Kilometer

Page 7

PROLOG1 Sabtu, 24 Desember 2006, untuk kesekian kalinya saya berlayar melintasi Selat Makassar dan Laut Jawa menuju Surabaya dengan armada PELNI, perusahaan negara yang seakan terpaksa menjadi aikon agar bangsa kita, sebagai benua maritim, tetap dipandang mempunyai perhatian terhadap laut. Pelayaran kali ini mempunyai kesan sebab di dalam pelayaran ini ada dua buku yang tidak sengaja saya simpan dalam-dalam ditasku, buku ini begitu menarik sehingga ada niat memberinya sesuatu yang spesial: membacanya di dimensi yang unik: di atas laut. Makassar Nol Kilometer dan Tapak-Tapak Waktu merupakan dua buku bertema budaya kesekian yang saya golongkan terbaik. Jika saya diminta untuk memilih mana yang terbaik di antara keduanya, saya akan langsung menjawab “Makassar Nol Kilometer”! Ya, buku ini begitu unik, langka, dan tersirat prosesnya dipenuhi dengan idealisme. Ada banyak alasan mengapa saya memilihnya. Pertama, sebagaimana yang terkutip di sampul bagian belakang “Buku pertama yang memotret warga Kota Makassar kontemporer lengkap dengan karnaval budayanya, seperti merayakan di alun-alun; di titik nol kilometer. Sebuah buku untuk mereka yang ingin tahu budaya-pop Makassar dan sekitarnya”. Kedua, saya sebagai orang Sulawesi Selatan, apa yang dikemukakan dalam buku ini bisa diartikan “dimulai dari nol diri-sendiri”. Fenomena yang diceritakan 14 penulis ini adalah kejadian-kejadian yang sudah menyatu dengan keseharian kita dan menjadi bagian budaya yang beberapa diantaranya mungkin indigen Makassar. Bila ada orang luar yang 24 jam saja berada di Makassar, satu-dua dari puluhan komunitas, kuliner, fenomena, dan ruang yang ada di dalam buku pasti dialami: pasti melihat tukang becak (hal. 51); pasti melihat warung makan yang dinding depannya bertuliskan Coto Makassar, Sara’ba, dan makanan khas Sulawesi Selatan lainnya; pasti mendengar logat orang Makassar (hal. 231, 260); dan pasti melihat pete-pete, si semut biru dari Makassar (hal. 203).

Prolog ini berisi resensi saya tentang buku Makassar Nol Kilometer. Diterbitkan Media Kajian Sulawesi dan Ininnawa, Makassar, Oktober 2005. Ditulis Anwar J. Rachman dan 14 penulis lain. Tebalnya 375 halaman. 1

vii


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.