Radar Banyuwangi 29 November 2011

Page 2

26

Selasa 29 November 2011

Potensi Wisata Desa Bayu, Kecamatan Songgon

Andalkan Rowo Bayu, Terkendala Akses Jalan BAYU - Potensi wisata di di Desa Bayu, Kecamatan Songgon, Banyuwangi sebenarnya cukup besar. Seperti Wana Wisata Rowo Bayu yang sudah cukup kesohor. Sayangnya, selain akses jalan menuju ke lokasi wisata tersebut belum juga diperbaiki, kondisi di dalam wisata Rowo Bayu juga memprihatinkan. Kondisi jalan yang menanjak dengan aspal mengelupas itu membuat jumlah wisatawan yang datang semakin turun setiap tahun. Apalagi, objek wisata yang punya nilai historis tersebut tidak pernah dirawat. Air danaunya kini sangat kotor. Sampah terlihat mengapung di permukaan danau, dan konstruksi bangunan untuk bersantai wisatawan sudah tidak layak. Saat ini, nyaris tempat wisata itu seperti mati suri. Kepala Desa Bayu Sugito mengakui, kondisi memprihatinkan

DOK.RaBa

KOTOR: Danau di Wisata Rowo Bayu, Desa Bayu, Songgon, kondisinya kurang terawat.

itu sudah sering diliput media massa. Sayangnya, sesal dia, sampai detik ini belum ada respons sama sekali dari pemerintah maupun pihak investor. “Jalan di desa kami sejak dulu ya seperti ini (rusak),” kata Sugito. Memang, sudah ada perbaikan beberapa

KAKANG EMBUG

Pendaftar Membeludak SITUBONDO – Pendaftar pemilihan Kakang-Embug Situbondo 2012 membeludak. Hingga hari terakhir kemarin, sedikitnya 124 orang mendaftarkan diri dalam even yang pemenangnya juga akan terpilih sebagai duta wisata di Kota Santri tersebut. Dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, jumlah pendaftar tahun ini adalah yang terbanyak. Biasanya pendaftar hanya berkisar puluhan orang. “Tahun ini, peserta putri 63 orang dan putra 61 orang,” terang Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga, Sugiono. Dari 124 orang itu nantinya hanya akan diambil 20 orang atau sepuluh pasang, dengan rincian sepuluh Dok.RaBa putri, sepuluh putra. “Banyaknya Sugiono peserta yang mendaftar ini menunjukkan makin banyak remaja-remaja di Kota Santri yang memiliki kepedulian untuk berkiprah bagi kemajuan daerahnya, khuusnya dalam dunia pariwisata,” jelas Sugiono. Hari ini para peserta akan melakukan tahap seleksi di aula lantai dua Pemkab Situbondo. Selanjutnya, mereka akan diberi pembekalan. “Yang sepuluh pasang itulah yang akan mengikuti tahapan berikutnya berupa pembekalan dan masa karantina hingga ke malam grand final,” kata Sugiono. Sejumlah peserta memiliki alasan khusus kenapa tertarik mengikuti ajang pemilihan Kakang-Embug Situbondo 2012. Yang paling banyak adalah perhatian pemkab terhadap para alumnus Kakang-Embug. Sebagian di antara mereka ditempatkan di pemkab meski hanya sebagai tenaga honorer. Ada juga yang sekadar ingin mencari pengalaman dan ingin memberikan apa yang dimilikinya untuk Situbondo. “Bagi saya even Kakang-Embug ini sangat prestisius, bisa ikut di dalamnya merupakan kehormatan bagi saya,” ujar Carolina, salah seorang peserta. (pri/aif)

AGENDA KOTA

LP Maarif NU Gelar Porsema LEMBAGA Pendidikan Maarif NU Banyuwangi, Koordinator Bidang TK/RA, pukul 08.00 sampai selesai, menggelar kegiatan Pekan Olahraga dan Seni Maarif (Porsema). Lomba ini diikuti 190 dari total 202 TK/RA Maarif se Banyuwangi. Lombanya adalah membaca solawat badar, adzan, asmaul husna, surat-surat pendek, doa sehari-hari, karaoke Islami, serta lari bendera maarif. (*)

kilometer. Namun, perbaikan tersebut jauh dari harapan warga setempat. Sebab, perbaikan jalan belum menyentuh hingga ke pintu gerbang Rowo Bayu. Sebagai bentuk perhatian terhadap tempat-tempat wisata, pihaknya berharap agar

pemkab segera membangun jalan menuju Rowo Bayu. Apalagi, setiap tahun di sana selalu digelar even tahunan Hari Jadi Banyuwangi (Harjaba). “Semua pejabat hadir di sini untuk melakukan napak tilas Puputan Bayu,” ungkap Sugito. Tentu, sebagai daerah yang tiap tahun disinggahi kegiatan Harjaba, pemkab harus memiliki perhatian lebih. Juru kunci Rowo Bayu, Saji, mengungkapkan hal senada. Dia berharap di dalam komplek wisata Rowo Bayu segera dibangun tempat peristirahatan representatif untuk tamu. Jalan aspal menuju danau juga perlu diperbaiki. “Karena mau tidak mau, kalau jalan diperbaiki, maka pengunjung akan bertambah yang datang ke sini,” ujarnya. Sebenarnya, untuk menjang-

kau Rowo Bayu tidak terlalu sulit. Medan jalan yang dilalui juga cukup mudah. Danau alami itu berada di sebelah barat kota Kecamatan Songgon. Pengunjung cukup merogoh kocek Rp 2.000 (untuk hari-hari biasa) dan Rp 3.000 (untuk hari-hari besar) untuk retribusi masuk objek wisata yang berada di lahan Perhutani Barat itu. Danau yang berada persis di tengah-tengah Rowo Bayu selama ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan. Belum lagi pohon-pohon yang rindang di sisi kiri dan kanan danau. Suasana alam yang asri dengan hawa dingin di obyek wisata andalan Songgon ini menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung. Sayangnya, Rowo Bayu terkesan kurang terawat. (als)

DOK.RaBa

RUSAK: Jalan masuk menuju wisata Rowo Bayu hingga kini belum diperbaiki seluruhnya.

Warga Kapongan Terserang Tumor KAPONGAN – Nahas menimpa Tatik, 45, warga Dusun Gudang, Desa/Kecamatan Kapongan. Sejak dua tahun terakhir, ibu satu anak ini harus berjuang keras melawan penyakit ganas yang menyerang bagian belakang kepalanya. Oleh dokter, dia didiagnosa menderita penyakit tumor. Ironisnya, karena alasan klasik, yakni kekurangan biaya, sampai saat ini Tatik belum pernah menjalani operasi, meskipun akibat serangan penyakit tersebut, kulit dan daging yang menutupi bagian belakang kepalanya tersibak. Akibatnya, Tatik tidak lagi mampu bekerja, sehingga kehidupan keluarganya semakin memprihatinkan. Ditemui wartawan koran ini di rumahnya kemarin (28/11), Tatik mengaku selama ini tidak pernah berobat ke Rumah Sakit (RS). Karena kekurangan biaya, dia hanya berobat ke dokter yang buka praktik di kawasan Kecamatan Situbondo. “Saya takut berobat ke RS. Sebab, saya tidak punya biaya,” ujarnya polos. Karena itu, penyakit yang diderita istri

MEMPRIHATINKAN: Tatik (kanan) menunjukkan tumor yang bersarang di bagian belakang kepalanya kemarin (28/11).

SIGIT HARIYADI/RaBa

Sunadi, 47, tersebut semakin parah. Penyakit yang awalnya dikira jerawat, itu kini semakin membesar. “Selama ini saya hanya sekali berobat ke dokter. Itu pun hanya disuntik. Kata dokter, saya terserang tumor,” kata Tatik seraya terisak. Dia mengungkapkan, sejak tumor

yang bersarang di kepalanya membesar, Tatik tidak pernah keluar rumah. Dia khawatir tetangganya merasa jijik sehingga mengucilkannya. Fitri, 19, putir tunggal Tatik mengaku sangat sedih melihat kondisi ibunya. Dia berharap ada pihak yang peduli dan

memberikan bantuan agar orang tunya itu segera dioperasi. “Saya mohon kepada pemerintah agar mau membantu rakyat kecil seperti kami,” tandasnya memelas. Pernyataan senada juga diutarakan Sunadi. Pria yang sehari-hari bekerja sebagai buruh serabutan itu mengungkapkan, selama ini belum ada petugas yang datang ke rumahnya untuk mengetahui kondisi kesehatan Tatik. “Mungkin petugas kesehatan belum ada yang tahu. Sebab, kami belum pernah periksa ke Puskesmas maupun ke RS,” tandasnya. Menurut Sunadi, sebelum menderita penyakit ganas, istri tercintanya itu berjualan rujak dan bakso di depan rumah untuk membantu memenuhi kebutuhan keluarganya.Sementara itu, bantuan justru datang dari Dewan Masjid Situbondo. Dikonfirmasi saat mendatangi kediaman Tatik kemarin, ketua Dewan Masjid, Abdullah Faqih Gufron, mengaku selain memberikan bantuan, pihaknya juga akan berupaya agar korban segera bisa menjalani pengobatan di RS. (sgt/aif )

Pemerintah Jangan Pelit Kasih Informasi KALIPURO – Tidak ada alasan bagi badan publik (pemerintah) untuk menyembunyikan informasi. Selagi informasi itu untuk kepentingan publik, pemerintah harus mau memberikan. Seperti dokumen APBD, jika masyarakat menginginkan informasi tentang itu, pemerintah wajib memberikan karena bukan merupakan rahasia Hal ini diungkapkan oleh Imaduddin dari Komisi Informasi Jawa Timur dalam seminar sehari mengupas tuntas pemahaman dan pembelajaran tentang manfaat Undang Undang 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP) di RM Plengkung, kemarin. ”Mengacu UU itu, masyarakat memang berhak mendapatkan informasi publik.

Pemerintah jangan pelit ngasih informasi,’’ jelas Imadudin. Selain Imadudin, seminar yang dihadiri puluhan peserta dari kalangan LSM, wartawan, dan masyarakat umum itu juga menghadirkan Ketua Penyiaran Informasi Daerah Jatim Fajar Arifianto Isnugroho. Dia lebih mengupas soal penyiaran. Menurut Fajar, radio milik pemerintah tidak harus menyuarakan informasi kebaikan pemerintah. ”Informasi kritis boleh juga disampaikan,’’ kata Fajar . Seminar yang berakhir pukul 13.00 juga menghadirkan narasumber Abdullah Kepala Kesbanglinmas Banyuwangi dan Direktur Memorandum Sukoto. Dalam kesempatan itu Sukoto

GALIH COKRO/RaBa

GAYENG: Pemateri dalam seminar sehari mengupas tuntas pemahaman dan pembelajaran tentang manfaat Undang Undang 14 Tahun 2008 di RM Plengkung.

mengatakan, banyaknya media dan wartawan di era sekarang ini suatu hal yang lumrah.

”Makanya kalau ingin menjalin kemitraan, pejabat jangan alergi dengan wartawan,’’ kata Sukoto. (aif)

Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Elly Irwan Suryanto. Redaktur Pelaksana: Rahman Bayu Saksono. Redaktur: Syaifuddin Mahmud, Ali Sodiqin. Staf Redaksi: AF Ichsan Rasyid, Abdul Aziz, Niklaas Andries, Agus Baihaqi, Ali Nurfatoni (Banyuwangi), Edy Supriyono, Sigit Hariyadi (Situbondo). Fotografer: Galih Cokro Buwono. Copy Editor: Minhajul Qowim. Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis, Cahya Heriyanto. Iklan: Sidrotul Muntaha, Tomy Sila, Yusroh Abdillah. Administrasi Iklan: Yetty Maya Purwosari. Desain Iklan: Muhammad Isnaeni Wardhan. Keuangan: Citra Puji Rahayu. Kasir: Anissa Windyah Sari. Pemasaran/Event: Gerda Sukarno Prayudha, Iwan Setiono, Benny Siswanto, Samsuri (Situbondo). Penerbit: PT PENDORONG PERUBAHAN DAN PEMBARUAN Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Direktur: Samsudin Adlawi. General Manager: A. Choliq Baya. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi,Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Jalan Raya Jember nomor 47 Genteng, Telp : (0333) 845860. Biro Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982. Email: radarbwi@jawapos.co.id, radarbwi@ yahoo.com, radarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Tarif Iklan Display: Rp 14.000,-/mm kolom hitam putih, Rp 22.500,-/mm kolom full colour depan, Rp 17.500,-/mm kolom full colour belakang,Iklan Baris Umum Rp. 20.000,- /baris, Lowongan: Rp 30.000,-/baris, Sosial: Rp 10.000,-/mm kolom. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J

Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

J

Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

J

Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.