Radar Banyuwangi 3 April 2012

Page 8

36

Selasa 3 April 2012

Menciptakan Kekeramatan Daerah DALAM film Keramat, diceritakan sejumlah pemuda tersesat dalam sebuah tempat bertuah. Mereka mengalami kejadian-kejadian aneh yang tak logis dan menyeramkan, karena berani memasuki kawasan terlarang itu. Puncaknya, hanya sebagian kecil pemuda saja yang bisa keluar dari tempat seram itu dengan selamat. Saat disandingkan dengan tempat, kata ‘keramat’ memang memiliki makna suci dan bertuah, yang dapat memberikan efek magis dan psikologis kepada pihak lain. Sedangkan jika disandingkan kepada manusia, ‘keramat’ memiliki mak-

na dapat mengadakan sesuatu di luar kemampuan manusia (kamus Bahasa Indonesia online). Menciptakan kekeramatan dengan pengertian di atas memang bukan hal yang mudah. Apalagi, di tengah zaman matrealis dan rasionalis seperti sekarang ini. Peminatnya kian sedikit karena ruang geraknya juga kian sempit. Kekeramatan seringkali hanya dijadikan alternatif terakhir saat berbagai jalan logis sudah menemui jalan buntu. Amalan Sholawat Nariyah yang kian dipopulerkan sejak pemerintahan Bupati Dadang Wigiarto merupakan langkah nyata untuk bisa

menggapai kekeramatan Kabu- muncul dengan berperilaku baik paten Situbondo. Lihatlah, dalam kepada Tuhan, sesama, dan lingkungan. Tanpa itu, messambutannya Bupati Dakipun seseorang telah dang senantiasa memenyandang predikat nyandingkan keberhasikeramat. Maka hanya lan yang telah dicapaiakan membawa permanya dengan kebiasaan salahan dan kerusakan membaca Salawat Nadalam kehidupan. Apa riyah di tengah masyalalu yang bermakna dari rakat. Dia mengaku sasebuah kekeramatan jika ngat merasakan kehadiseperti itu? ran kekuatan yang saDengan demikian, ngat membantu keberCATATAN hasilannya itu. EDY SUPRIYONO* menciptakan kekeramatan daerah atau terus Mengagungkan kekeramatan memang tak ada jeleknya. mengadopsi nilai-nilai kekeramaSebab, kekeramatan hanya akan tan, sebenarnya menjadi sebuah

keharusan. Karena akan memotivasi tiap warga untuk berbuat baik. Apalagi jika mengembangkan pengertian ‘keramat’ dalam kerangka lebih luas. Dalam konteks kedaerahan, keramat bisa saja dimaknai kemampuan daerah melakukan sesuatu di luar kemampuan daerah lain. Bagaimana dengan Situbondo? Terobosan dan inovasi apa saja yang sudah dilakukan kabupaten kita ini, yang itu tidak bisa dilakukan oleh daerah lain? Terutama dalam bidang pertumbuhan sosial-ekonomi masyarakat. Sulit menjawabnya. Karena yang terjadi

justru banyak hal yang bisa dilakukan di daerah lain. Namun itu tidak bisa dilakukan di Situbondo. Harus diakui, memang tak mudah merubah semua itu dalam waktu singkat. Namun, terseokseoknya perubahan ke arah yang lebih baik di Situbondo telah menciptakan masyarakat bahkan generasi yang pesimistis dan apatis. Mudah dijumpai pihak yang merasa tidak percaya bahwa Kota Santri akan bisa lebih dan lebih baik lagi. Kelompok seperti inilah yang kemudian menjelma sebagai orangorang yang tak pernah peduli terhadap kondisi daerah ■ Baca Menciptakan...Hal 35

BBM Batal Naik, Nelayan Sumringah

PERJUDIAN

POLSEK BESUKI For RaBa

DIPERIKSA: Salim, 38, diperiksa di Mapolsek Besuki usai ditangkap kemarin.

Pegawai Penggilingan Padi Nyambi Togel BESUKI - Seorang pegawai penggilingan padi harus mendekam di ruang tahanan Mapolsek Besuki kemarin. Dia adalah Salim, warga Desa/Kecamatan Besuki. Pria 38 tahun itu dipenjara karena diduga menjual nomor judi toto gelap (togel). Saat ditangkap polisi sekitar pukul 12.30 kemarin, pria beranak tiga itu tengah mengecer nomor togel. Dari tangan tersangka, polisi mengamankan lima lembar kupon togel dan uang Rp 3000. Kasus itu terbongkar setelah aparat Polsek Besuki menerima laporan warga. Nah, atas laporan itu, polisi langsung melakukan penyelidikan. ‘’Saat kami tangkap, dia (tersangka) sedang transaksi togel,’’ ujar Kapolsek Agus. Menurut Agus, tersangka sudah lama jadi target operasi. Namun, pihaknya membutuhkan strategi khusus agar bisa menangkap tersangka dengan cukup bukti. Strategi aparat akhirnya membuahkan hasil kemarin. Tanpa kesulitan berarti, pihak aparat berhasil meringkus tersangka. Dari pengakuan Salim, dia belum lama menggeluti profesi tersebut. “Katanya masih baru. Tapi kami akan kembangkan kasus ini,’’ janjinya. Atas perbuatan tersebut, Salim dijerat Pasal 303 KUHP tentang perjudian. Ancaman hukumannya paling lama empat tahun penjara. ‘’Saat ini tersangka sudah kami tahan dan masih dalam proses penyidikan intensif di mapolsek,’’ pungkasnya. (ton/c1/als)

PENCABULAN

Pemeriksaan Kasus Nur Khoyin Tertutup SITUBONDO – Penyidik di Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Timur kemarin mulai meminta keterangan sejumlah saksi terkait dugaan pelecehan yang dilakukan Jaksa Nur Khoyin. Pemeriksaan dilakukan secara tertutup tanpa pendampingan dari para pengacara Kantor Pelayanan Pengaduan Terpadu Korban Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak (KPPT-KPPA) Situbondo. Mereka hanya diberi waktu khusus untuk menyampaikan temuan-temuannya terkait pengaduan yang disampaikan Kejaksaan Negeri Situbondo, tempat berdinas Jaksa Nur Khoyin. “Cukup lama tadi waktu yang diberikan ke kita. Ya, kita hormati. Kita patuhi apa yang menjadi prosedur Kejati Jawa Timur,” ungkap Supriyono, anggota tim pengacara KPPT KPPA. Diungkapkan, pemeriksaan tertutup yang dilakukan Penyidik Kejati Jawa Timur karena proses yang dilakukan adalah penanganan internal. “Kalau kasus ini dari penyidikan kepolisian, tentu tidak akan tertutup seperti itu. Kita akan mendampingi langsung saat pemeriksaan. Jadi tidak masalah,” terangnya. Menurut dia, ada sejumlah saksi yang dibawa ke Kejati Jawa Timur kemarin. Mereka adalah orang-orang yang tahu perilaku tak baik yang dilakukan Jaksa Nur Khoyin. “Minta dukungan dan doanya saja. Semoga klien kita segera mendapat keadilan,” tandas Supriyono. Diberitakan kemarin, Kejati Jawa Timur mulai memproses kasus Jaksa Nur Khoyin yang diduga melakukan pelecehan terhadap Maya Kurniati, 27, perawat di RS dr Abdoer Rahem, Situbondo, Senin (26/3), lalu. Maya yang merasa menjadi korban kekerasan dan pelecehan seksual mendatangi KPPT KKPA. Atas kasus yang dituduhkannya, Jaksa Nur Khoyyin membantah keras tuduhan pelecehan seksual maupun kata-kata ajakan bermakna negatif yang dilakukan kepada Maya Kurniati. Dia menegaskan, apa yang dilakukannya murni untuk kepentingan perdamaian antara Maya Kurniati dan suaminya, Teguh, yang samasama melapor menjadi korban KDRT. (pri/als)

ALI NURFATONI/RaBa

TANPA BEBAN: Dua perahu tengah bersandar di Pelabuhan Jangkar, Situbondo, kemarin siang.

PANARUKAN – Batalnya kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi disambut suka cita para nelayan. Sebab, jika saja BBM benarbenar naik, akan memicu tingginya biaya operasional. Sebab, selama ini nelayan memang lebih dekat dengan BBM jenis solar. Mengingat, untuk beroperasi mencari ikan, mereka menggunakan solar tersebut. Karena itu, batalnya kenaikan harga BBM membuat nelayan sumringah. Apalagi, sudah beberapa pekan lalu para nelayan yang mangkal di Pelabuhan Panarukan dan Jangkar terpaksa berhenti total melaut dengan alasan cuaca ektrem. Nah, belum lama mereka kembali beroperasi lagi karena cuaca mendukung, secara mengejutkan ada kabar pemerintah kala itu akan menaikkan harga BBM. ‘’Ya, sebelumnya nelayan sini ketar-ketir,’’ ujar Doddy Sambodo, kepala Administratur Pelabuhan (Adpel) Panarukan kemarin. Sebab, bila harga BBM jadi naik tentu biaya operasional semakin tinggi. ‘’Ya pastinya nelayan ikut senang karena tidak jadi naik,’’ katanya.ton/als)

Pengurusan e-KTP Rawan Pungli BANYUGLUGUR – Pemkab Situbondo tampaknya benar-benar harus memberikan perhatian terhadap proses persiapan pelaksanaan e-KTP atau KTP elektronik. Pasalnya, di sejumlah tempat diduga kuat telah terjadi lahan untuk melakukan pungutan liar (pungli). Seperti temuan LSM Aliansi Pengawas (Awas). Sejumlah desa di wilayah barat justru berlomba-lomba menarik biaya kepada warganya. Dana tersebut memang bukan untuk biaya e-KTP. Namun, untuk mengurus sejumlah dokumen persyaratan kepentingan e-KTP. “Misalnya di wilayah Lubawang. Semua warga ditarik Rp 20 ribu untuk mengurus KSK (kartu susunan keluarga). Padahal, yang tidak memiliki KSK tidak semua warga. Hanya sebagian kecil. Cuma kenapa semua harus bayar Rp 20 ribu dengan dalih me-

JADI SOROTAN: Pendataan warga untuk kepentingan pelaksanan e-KTP di Desa Lubawang, Kecamatan Banyuglugur. EDY SUPRIYONO/RaBa

ngurus KSK,” tandas Rudi, aktivis LSM Awas. Diungkapkan Rudi, dari dana Rp 20 ribu itu, sebesar Rp 5000 digunakan untuk uang bensin pengurusan KSK. Itu diklaim sudah sesuai dengan perdes. “Kita mempertanyakan kejelasan dana saja. Soalnya jumlah yang di-

tarik itu kan tidak sedikit,” papar Rudi. Karena itulah, Rudi mendesak pemkab melalui kecamatan-kecamatan untuk menertibkan adanya pungli kepada warga. Sebab, hal serupa juga diduga kuat terjadi di Desa Kalianget dan Desa Kalisari. “Kalau begini caranya, e-KTP menjadi bencana bagi

warga kecil. Uang Rp 20 ribu itu bagi masyarakat miskin tidak mudah mencarinya,” tegasnya. Kades Lubawang, Kecamatan Banyuglugur, Sutrisno, membantah keras temuan LSM Awas tersebut. “Tidak ada penarikan untuk e-KTP. Kalau ada yang membayar, itu untuk pengurusan KSK. Karena ada warga yang akan membuat KSK secara masal meminta difasilitasi desa,” terangnya. Penarikan biaya pembuatan KSK hanya diberlakukan kepada mereka yang mengajukan. Selain itu, tidak. Sebab, KSK bukan merupakan persyaratan pembuatan e-KTP. “KSK itu keinginan warga yang membuat karena belum punya. Terserah warga mau buat apa tidak. Tidak ada kewajiban. Tidak ada hubungan dengan e-KTP,” tegas Sutrisno. (pri/als)

Belangguan-Sekarputih Terhubung

ISTIMEWA

BUKA AKSES: Pembangunan jembatan di Dusun Blangguan, Sumberwaru, ini dibangun dibiayai PNPM-MPd.

BANYUPUTIH – Keinginan warga Dusun Belangguan, Desa Sumberwaru, Kecamatan Banyuputih, untuk membangun jembatan yang bisa menghubungkan dengan desa lain akhirnya terwujud. Ini berkat bantuan dana dari Program Nasional Pemberdayan Masyarakat-Mandiri Pedesaan (PNPM-MPd). Sebelum adanya jembatan tersebut, masyarakat kesulitan mengakses transportasi. Ini disebabkan letak dusun mereka yang berada di tengah wilayah latihan marinir. Bertahun-tahun warga Dusun Belangguan menunggu bantuan pembangunan dari pemerintah, seperti yang diakukan di

dusun-dusun lainnya. “Banyak hal yang mereka rasakan kurang dan perlu dibenahi di dusun mereka,” terang kader pemberdayaan masyarakat desa (KPMD) Sumberwaru, Muhimmatun Hasana. Di sejumlah dusun lainnya, warga Dusun Belangguan merasakan begitu mudahnya jalan dan jembatan dibangun. “Kedua jenis infrastruktur itu sangat diperlukan untuk mempermudah akses ke luar dusun. Ini untuk pengembangan kondisi ekonomi masyarakat,” terangnya. Obsesi warga baru bisa terealisasi pada 2011. Sebuah jembatan dengan panjang 15 x 2,5 meter dibangun melalui pendanaan dari PNPM MPd. Itu

diambilkan dari dana Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) sejumlah Rp 349.039.000. “Pembangunan jembatan berdasarkan Surat Penetapan Camat (SPC),” kata Muhimmatun. Dana tersebut telah termasuk dana operasional UPK sebesar dua persen Rp 6.980.000 dan operasional TPK sebesar 3 persen sejumlah Rp 10.471.000. Warga sangat antusias dengan adanya program PNPM. Ini ditunjukkan dengan partisipasi mereka yang tidak hanya berdiam diri menerima bantuan tersebut. “Sebagai wujud keikutsertaan, warga berswadaya sejumlah Rp 1.775.000,” terang Muhimmatun ■ Baca Belangguan...Hal 35


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.