Radar Banyuwangi 3 April 2012

Page 4

PENDIDIKAN

28 AGENDA KOTA

Lomba Baca Puisi Kusir dan Tukang Becak Dalam memperingati Hari Kebangkitan Nasional 2012, Pemuda Panca Marga dan Sanggar Merah Putih kerja bareng Radar Banyuwangi menggelar lomba baca puisi untuk kusir dan tukang becak. Lomba dilaksanakan 18 Mei di Gedung Juang 45 dan final 20 Mei di Taman Makam Pahlawan Banyuwangi. Pendaftaran dibuka sejak 11 Maret hingga 2 Mei 2012 di Gedung Juang 45. Atau bisa menghubungi 081336881945. Tidak dipungut biaya alias gratis.(*)

Rekrut Calon Delegasi Jambore Seni Budaya Jambore Seni Nusantara akan digelar di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, pada 22-30 April 2012. Ada kuota tujuh siswa SMP dan SMA berprestasi seni dan tiga guru pembina seni budaya sekabupaten yang ikut. Bagi yang berminat dan layak bisa menghubungi Aekanu (Disbudpar) HP: 08155905197 atau Pramoe Soekarno (DKB) HP: 082143977682.(*)

Festival Musik Jalanan 2012 di RTH Sri Tanjung FESTIVAL Musik Jalanan digelar Tabloid Suksesi Memorandum Jawa Pos Group di Taman RTH Sri Tanjung, pada 6-7 April 2012. Lomba dalam rangka memperingati HUT Suksesi pertama diikuti grup beranggotakan tiga orang dan tidak dipungut biaya. Peserta wajib menyanyikan lagu ciptaan Iwan Fals, sedangkan lagu bebas bisa ciptaan sendiri. Info lebih lanjut bisa menghubungi: Iqbal 081394777072 (Genteng), Cak Har 087857355617, Budhy PR 081217110008, atau Coy 081234565895. Atau bisa mendaftar ke Biro Suksesi Jl Dharmawangsa Puri Brawijaya Permai Blok H-3, Kebalenan, Kecamatan Banyuwangi. (*)

Lulusan Akaba Go International Terserap 99 Persen di Perusahaan Pelayaran KALIPURO-Lulusan Akademi Kelautan Banyuwangi (Akaba) yang berkampus di Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, telah menjadi rebutan berbagai perusahaan pelayaran dalam dan luar negeri. Terbukti, 99 persen dari 113 perwira remaja yang telah lulus sebelumnya, telah terserap sesuai bidang keahliannya di perusahaan pelayaran nasional maupun internasional. Pada 22 Desember 2011 lalu, Akaba kembali meluluskan 48 perwira remaja dan ahli madya kepelabuhan. Direktur Akaba, Dr Kundofir,ST, MPd mengatakan, pada 22 Desember 2011 lalu, Akaba telah menggelar yudisium dan pengukuhan gelar perwira remaja dan ahli madya kepelabuhan (AMd. Kep) Program D3 Program Studi Ketatalaksanaan Pelayaran Niaga dan Kepelabuhan (KPNK) Taruna angkatan VIII. Acara kali kesekian di kampus Akaba tersebut bukan sekadar seremonial, namun sebuah indikator keberhasilan sebuah usaha untuk menghasilkan sumber daya manusia (SDM). “Baik secara kuantitas maupun kualitas untuk dipersembahkan kepada masyarakat dan sekaligus kebanggaan tersendiri bagi Akaba,” kata Kundofir.

WISUDA:Taruna yang diwisuda sebagai perwira remaja dan ahli madya kepelabuhan berfoto bersama jajaran direktur dan civitas akademis di kampus Akaba, Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro.

AKABA For RaBa

Hasil yang telah dicapai taruna Akaba itu, lanjut Kundofir, diharapkan dapat memberikan partisipasi serta peran aktif untuk membangun masyarakat dan negara sesuai keahlian di bidangnya masing-masing. “Perwira remaja dan ahli madya yang diluluskan ini merupakan sumbangsih Akaba dalam ikut mempersembahkan tenaga profesional di bidangnya untuk masyarakat dan bangsa Indonesia,” tegasnya. Sementara itu, Ketua Yayasan Pendidikan Tinggi Banyuwangi Drs H SABARI, MPd mengatakan bahwa ta-

runa yang menyandang gelar perwira remaja dan ahli madya kepelabuhan, harus terus belajar. Apalagi, memasuki era globalisasi, sehingga kecanggihan teknologi di bidang komunikasi makin mencuat. Pertumbuhan penduduk sulit dikendalikan, dan tingkat pendidikan penduduk makin merata ke seluruh pelosok sebagai akibat dari canggihnya teknologi komunikasi tersebut. “Ini berarti bahwa dalam era gobal persaingan hidup di segala bidang dan ladang serta segala bentuk, perorangan maupun kelompok , makin keras. Barang siapa

malas akan kandas,” pesannya kepada perwira remaja dan ahli madya kepelabuhan. Sementara itu, Akaba berdiri dengan rekomendasi Bupati Banyuwangi No. 420/1359/ 439.021/ 2001 Tanggal 10 Oktober 2001. Akademi setingkat diploma tiga (D3) itu membuka tiga program studi/jurusan, yaitu Nautika Pelayaran Niaga (Ahli Nautika Tingkat III/ANT III), Teknika Pelayaran Niaga (Ahli Teknika Tingkat III/ATT III), dan Ketatalaksanaan Pelayaran Niaga dan Kepelabuhan (KPNK). (irw/adv)

Olimpiade MIPA Seleksi 144 Siswa

Petik Laut Pantai Boom TRADISI petik laut akan digelar di Pantai Boom, Banyuwangi. Rangkaian acaranya adalah zikir pesisir di Pantai Boom dilanjutkan istighotsah di Masjid Mandar, 5 April 2012. Pergelaran kesenian daerah jaranan dan barong, 7 April mulai pukul 09.00 sampai 16.00. Pada pukul 19.00 sampai 22.00, acara Padang Ulan Ring Pesisir Banyuwangi dilanjutkan dengan ruwatan menggelar wayang kulit. Pada saat bersamaan dilakukan tirakatan merangkai sesaji dikudang empat penari gandrung di Kelurahan Mandar. Pada 8 April, pukul 08.00, sesaji mulai dikirab. Lalu pada pukul 10.00, upacara prosesi petik laut digelar yang dilanjutkan dengan larung sesaji. Prosesi selesai, pengunjung dihibur orkes dangdut. (*)

Selasa 3 April 2012

IWAN SETIONO/RaBa

PEMBUKAAN : Kabid TK/SD Dispendik Drs. Hamami, MSi (berdiri) hadir di aula SDN RBI Banyuwangi, kemarin (2/4).

BANYUWANGI-Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Banyuwangi menyelenggarakan Olimpiade MIPA SD/MI tingkat Kabupaten Banyuwangi. Hasilnya digunakan sebagai persiapan menghadapi seleksi tingkat Provinsi Jawa Timur. Kegiatan itu digelar dalam rangka pembinaan pendidikan SD/ MI. Selain itu, untuk memotivasi peserta didik dan tenaga pendidikan, agar lebih meningkatkan prestasi, kreasi, inovasi, dan kompetensi, seiring kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam proses pengembangan diri, siswa perlu dukungan dan motivasi dari semua pihak, terutama dalam lingkup keluarga, masyarakat, dan pemerintah.

“Diharapkan, pengembangan diri siswa dapat berjalan terarah dan menjadi program kegiatan yang berguna bagi kehidupan siswa berikutnya,” jelas Drs Djoko Sulistijono, MPd, ketua panitia olimpiade, kemarin (2/4). Dalam olimpiade MIPA tersebut, setiap kecamatan mengirimkan enam siswa. “Sehingga total peserta seleksi mencapai 144 siswa,’’ sebut Djoko. Sementara itu, Kepala Dispendik Kabupaten Banyuwangi Drs Sulihtiyono, MPd melalui Kepala Bidang TK/SD Drs Hamami, MSi memberikan apresiasi positif terhadap pelaksanaan olimpiade MIPA itu. Sebab, even itu bisa meningkatkan mutu pendidikan matematika dan IPA di SD/MI secara komprehensif.

“Apalagi dilakukan melalui penumbuhkembangan budaya pelajar, kreativitas, dan motivasi meraih prstasi terbaik melalui kompetisi yang sehat serta menjunjung nilainilai sportivitas,” cetusnya. Menurut Hamami, olimpiade MIPA juga sebagai wahana bagi siswa untuk mengembangkan bakat dan minat. Sehingga siswa dapat berkreasi serta melakukan inovasi sesuai kemampuannya. Selain itu, siswa bisa meningkatkan kemampuan intelektual, emosional, dan spiritual berdasarkan norma-norma yang sehat, sehingga dapat memacu kemampuan berpikir. “Sekaligus menjaring bibit unggul dan berprestasi sebagai calon peserta olimpiade MIPA tingkat Provinsi Jawa Timur,’’ pungkasnya. (adv/irw)

Stikom Cetak Wisudawan Ahli IT Sambutan Ketua Stikom PGRI dalam Wisuda Sarjana BANYUWANGI–Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (Stikom) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Banyuwangi, yang baru-baru ini memperoleh penghargaan Kampus Berprestasi di bidang Kelembagaan dan Tata Kelola dari Kopertis 7, telah mewisuda 100 lulusan. Acara bersejarah itu digelar Sabtu (31/3) lalu di Hall Pondok Wina Restaurant Banyuwangi. Jumlah wisudawan terdiri dari 76 sarjana Program Studi Teknologi Informasi (TI) dan 24 lulusan D3 Program Studi Manajemen Informatika (MI). Prosesi wisuda berlangsung khidmat, disaksikan Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi Drs Sulihtiyono, MM. Beberapa undangan dari perguruan tinggi lain juga hadir, seperti dari UBI, Untag, Stikes, STIT Ibrahimy, Akaba, dan Poliwangi. Rektor Universitas PGRI Banyuwangi (Uniba) H. Teguh Sumarno juga tampak di antara undangan. Ketua Stikom PGRI Banyuwangi, H. Chairul Anam memberi selamat kepada para wisudawan, yang telah menyelesaikan tugas belajarnya di Stikom. Menurutnya, status alumni bukan putusnya jalinan hubungan antara mahasiswa dengan kampus Stikom, tetapi justru harus lebih diperat. “Ikatan mahasiswa dengan almamaternya, seperti tali darah antara orang tua dengan anaknya, tidak ada istilah bekas anak. Demikian pula, tidak ada kata-kata bekas alumni,” katanya. Dijelaskan, Stikom PGRI memiliki lembaga pengabdian masyarakat, Litbang, dan IT Solution (solusi dari

FOTO-FOTO STIKOM FOR RaBa

SELAMAT: Ketua Stikom PGRI Banyuwangi, H. Chairul Anam memberi selamat kepada para wisudawan dan wisudawati yang telah menyelesaikan tugas belajarnya di Stikom, Sabtu (31/3) lalu.

kebutuhan akan teknologi informasi) dan alumni akan bahu membahu berkiprah di masyarakat dalam persolaan IT terapan. Kapan pun masyarakat menemui persoalan IT, Stikom akan hadir membantu. “Setiap insan dosen Stikom Banyuwangi, melalui dharma penelitian dan pengabdian masyarakat, juga akan terus memberi sumbangan pikiran dan tenaga bagi masyarakat Banyuwangi khususnya, dan negara Indonesia pada umumnya,” tegasnya. Perjuangan akan lebih mudah bila didukung oleh mahasiswa dan seluruh alumni Stikom Banyuwangi. Sebagai perguruan tinggi berbasis IT, Stikom kini telah berhasil memperoleh ke-

percayaan dari para lulusan SMA/ SMK untuk meraih masa depan. Itu terbukti dari tahun ke tahun, jumlah mahasiswa terus meningkat. “Sampai saat ini, Stikom PGRI memiliki dua program studi, yaitu D3 Manajemen Informasi dan S1 Teknologi Informasi. Semuanya sudah terakreditasi oleh BAN PT,” ungkap Chairul, yang baru dilantik seminggu lalu itu. Chairul menjelaskan, informasi teknologi (IT) kini semakin nyata memiliki kontribusi pada kehidupan manusia. Bahkan mampu melakukan perubahan sikap, dalam cara berkomunikasi, berkreasi, dan berkarya, dalam capaian kinerja yang optimal tanpa batas ruang dan waktu bagi dunia

usaha, pemerintah, dan masyarakat dunia. Kemenangan persaingan meraih kesempatan sangat ditentukan oleh kontribusi IT pada dunia usaha. “Ini merupakan salah satu pertanda, baik bagi kemajuan IT, menjadikan sebuah tantangan dan peluang bagi mahasiswa Stikom PGRI, untuk menjadi lulusan yang unggul dapat bersaing secara global. Jika ada orang berbicara teknologi informasi, maka dia akan berbicara Stikom. Itu yang kita harapkan,” ungkap pria yang berpengalaman dan mahir dalam instalasi dan maintenance komputer itu. Menjawab tantangan dan kebutuhan tersebut, kampus Stikom PGRI Banyuwangi mengajak masyarakat untuk meraih kesuksesan menjadi seseorang yang ahli dalam bidang IT. Dengan komitmen kuat dan amanah, Stikom akan terus menyelenggarakan program pendidikan berbasis IT. “Mata kuliah yang diberikan berpandangan ke depan sesuai kebutuhan dunia kerja, terarah, dan terintegrasi melalui proses pendidikan yang unggul serta berkualitas,” jelasnya. Senada dengan Chairul, Ketua SC wisuda, Drs. Mohammad Dedi, MPd menambahkan, para wisudawan yang telah selesai melaksanakan belajarnya, diharapkan terus menjalin komunikasi dengan Stikom. Menurutnya, jalinan komunikasi yang erat plus kerja sama antaralumni dapat menghasilkan pengetahuan empiris, konsep, dan metodologi. Sehingga bisa melahirkan informasi baru dan memperkaya khasanah ilmu pengetahuan. “Mudah-mudahan kalian sukses semua dan jangan lupa nama almamater Stikom Banyuwangi terus dikembangkan,” pesan Dedi kepada para lulusan. (ikl/irw)

PENGHARGAAN: Wisudawati mendapat cinderamata dari Stikom .

Kadispendik: Meniti Karir Mandiri Lebih Baik SEMENTARA itu, Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Banyuwangi, Drs Sulihtiyono berpesan kepada para wisudawan bahwa saat meninggalkan Stikom PGRI Banyuwangi akan memasuki kehidupan bermasyarakat yang jauh lebih luas. Untuk meraih sukses dan fase kehidupan yang penuh tantangan tersebut, penting untuk mengindentifikasi kekuatan dan kelemahan sendiri sekaligus menganalisa berbagai faktor eksternal yang berpengaruh kuat terhadap kehidupan. Dengan cara pandang berpikir, positif, kreatif, dan inovatif, maka lulusan Stikom akan bisa membalikkan kondisi eksternal

yang semula tidak berpihak, sehingga menjadi peluang yang terbuka lebar. “Dua kunci untuk keberhasilan ini adalah kita semua harus memiliki kapasitas belajar sendiri atau self learning capacity, dan kemampuan untuk melakukan adaptasi yang besar,” pesan Sulihtiyono. Dengan berkurangnya peluang kerja yang tersedia, akibat rendahnya tingkat pertumbuhan ekonomi saat ini, wisudawan dituntut lebih kreatif dan inovatif. Bukan hanya mencari posisi di lapangan kerja yang tersedia. “Tetapi juga membangun usaha mandiri sebagai entrepreneur atau meniti karir mandiri,” kata kepala Dispendik.(ikl/irw)

SAMBUTAN: Kepala Dinas Pendidikan Drs. Sulihtiyono memberikan motivasi kepada wisudawan Stikom.

CETAK TENAGA IT:Sebanyak 100 mahasiswa Stikom dari Program Studi Teknologi Informasi dan D3 Program Studi Manajemen Informatika.

SENYUM BAHAGIA: Wisudawati Stikom yang memiliki nilai baik mendapat apresiasi dari Stikom PGRI Banyuwangi.

KETUA STIKOM: H. Chairul Anam.

BARIS: Prosesi kirab wisuda Stikom berlangsung khidmat di Hall Pondok Wina Restaurant, Sabtu (31/3) lalu.


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.