Radar Banyuwangi 21 Mei 2012

Page 6

38

Senin 21 Mei 2012

Prioritaskan Gaji Pemain BANYUWANGI – Kondisi Persewangi menghadapi tiga laga sisa Divisi Utama PSSI kian tidak menentu. Di tengah tuntutan gaji, saat ini skuad Laskar Blambangan juga dalam kondisi cerai-berai. Tim kebanggaan Larosmania itu saat ini tidak jelas keberadannya. Beberapa pemain lokal maupun asing sudah tidak berada dalam mes. Bahkan, dari trio pemain asing yang dimiliki Persewangi, hanya Moukelele Ebanga yang masih sering tampak berada di Banyuwangi. Dua lainnya, Jin Jun dan Victor da Silva, sudah tidak berada di Kota Gandrung. Tak hanya itu, pelatih kepala Persewangi Yudi Suryata sudah dua bulan ini di Solo. Tentu saja, kondisi itu menjadi pertanyaan besar. Pasalnya, akhir pekan ini Persewangi akan menjalani laga home di Stadion Diponegoro. Adalah Persires Bali Devata yang akan menjadi calon lawan bagi Persewangi. Tak pelak, kondisi Persewangi saat ini membuat prihatin sejumlah pihak. Di antaranya KONI Banyuwangi yang sempat diundang untuk mendengarkan curahan hati manajemen Laskar Blambangan beberapa waktu lalu. Menyikapi kondisi tersebut, induk cabor di Banyuwangi itu pun meminta agar pengurus Persewangi segera mencarikan solusi. Bendahara KONI Yulis Setyo Puji Rahayu GALIH COKRO/RaBa

KALAH KELAS: Pembalap Kota Gandrung, Guntur, saat sprint road TdEJ seri I beberapa waktu lalu.

Pembalap Banyuwangi Keteteran SURABAYA - Seri II Road to Tour de East Java (TdEJ) kembali digelar di Surabaya kemarin. Sayangnya, dalam seri kedua yang mengambil rute jalan Ir Soekarno ‘Semolowaru’ itu, para pembalap Banyuwangi harus mengakui kekuatan lawan-lawannya. Salah seorang pembalap asal Banywuangi, Guntur, mengatakan kesulitan yang dia hadapi karena faktor suhu di Surabaya yang sangat panas. Dibanding Banyuwangi yang relatif dingin, suhu di Surabaya membuatnya kehilangan stamina lebih cepat. “Di sini panas sekali. Sehingga kami tenaga kami cepat berkurang,” ujarnya. Lain lagi dirasakan Harijadi ‘Young’. Pada seri sebelumnya, Harijadi berhasil meraih lima

poin. Namun, pada seri kedua kali ini, dia hanya mampu mendapat 4 poin. “Mungkin porsi latihan harus ditambah. Karena musuh utama kami adalah tuan rumah Surabaya,” katanya. Menurut Harijadi, dibanding tim Banyuwangi, taktik dan permainan tim Surabaya lebih s olid. “Mereka sangat kompak dalam mengatur pembalap yang harus sprint saat point sprint dilombakan dalam 10 lap itu,” katanya. Pembalap Banyuwangi lain, Budi Utomo yang biasa disapa Uut, sangat menyesal adanya tragedi kecelakaan saat lomba berlangsung. Saat itu, Uut sempat tersenggol oleh pembalap lain. Untungnya, Uut tidak sampai terjatuh. “Tapi,

meski saya bisa melanjutkan lomba, namun kondisi saya sempat drop akibat tragedi itu,” katanya. Lain halnya dengan pembalap gaek, Bambang Sutrisno. Menurut dia, kekalahan yang diderita pembalap Banyuwangi dalam seri kedua kemarin disebabkan minimnya latihan. “Kita memang kita harus menambah porsi latihan,” ujar Bambang. Menurut dia, pembalap dari SRBC berlatih dua kali lipat dari latihan pembalap Banyuwangi. “Tapi kita tetap tidak akan menyerah. Meskipun telah kalah dua kali dalam dua seri berturut-turut, namun kami optimistis bisa mencuri kemenangan di seri berikutnya,” ujar Bambang optimistis. (gal/als)

GALIH COKRO/RaBa

NASIB TAK JELAS: Pemain Persewangi saat merayakan kemenangan dalam kompetisi Divisi Utama PSSI beberapa waktu lalu.

mengatakan, semestinya persoalan Persewangi itu merupakan masalah rumah tangga mereka sendiri. Namun, sebagai klub profesional kondisi yang dihadapi saat ini memang dirasakan sangat miris. Maka dari itu, mantan wakil sekretaris DPC Partai Golkar Banyuwangi itu meminta agar Persewangi memiliki prioritas dalam menyelesaikan masalah rumah tangganya. Desakan pemain yang meminta gaji merupakan persoalan terbesar yang dihadapi Persewangi saat ini. Yulis menuturkan, ada baiknya manajemen mem-

prioritaskan pelunasan gaji pemain. Ini menjadi penting lantaran dalam draft kontrak tertera kewajiban yang harus dibayar. “Ada baiknya gaji pemain mendapat prioritas untuk dibayar,” katanya. Soal sumber dana, Yulis menyerahkan sepenuhnya kepada pengurus sebagai pengelola tim. Solusi terbaiknya, tentu pengurus yang lebih tahu. Sebagai pengurus KONI, dia hanya bisa memberikan solusi agar hak pemain bisa dipenuhi lebih dulu. Apalagi, mereka sudah hampir empat bulan tidak gajian. (nic/als)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.