3
Rakyat Bengkulu z Senin, 1 April 2013
CALEG
Debat Partai Politik
Standar Kelulusan Ujian Nasional
Program 3 Infrastruktur PEMILU legislatif pada 9 April 2014, tidak akan disia-siakan Hanaldin, Ketua DPC Partai Gerinda yang saat ini juga anggota DPRD Benteng periode 2009-2014. Hanaldin akan maju kembali pada Pileg 2014 dengan memilih daerah pemilihan (dapil) IV yakni Kecamatan Bang Haji, Pematang Tiga dan Pagar Jati. HANALDIN Sebagai anggota DPRD dan kembali mencalon lagi pada Pileg 2014, 3 program pembangunan infrastruktur yang akan diperjuangkan dan diprioritaskan Hanaldin. Yaitu mengupayakan pembangunan infrastruktur jalan, kesehatan dan infrastruktur pendidikan yang sebelumnya sangat memprihatinkan. Menurut Hanaldin, 3 program diperjuangkan selama duduk di kursi wakil rakyat sangat tepat sasaran. Terbukti baru mau masuk usia 5 tahun Benteng Nama : Hanaldin mekar, sangat TTL : Kertapati 2 Mei 1973 banyak pemNama Istri : Rosiana S.Kep bangunan nyata Nama Anak : 1. M Aldi Wardana dilaksanakan. 2. M Fawwas Fikri (rif) 3. Fawzia Azzura
BIODATA
Ditanya Cita-Cita
GURU bertanya cita–cita kepada muridnya. Guru : “Dillah cita- cita kamu apa..?” Dillah : “jadi polisi bu, kalau ada penjahat yg ganggu ibu aku bisa menembak dan nangkap mereka..! gratis untuk ibu” Guru : “Dillah ibu jadi terharu, Ferdi kamu jadi apa..?” Ferdi : “jadi dokter bu, kalau penjahat melukai ibu bisa k u rawat, buat ibu gratis..!” Guru : “ibu jadi sangat terharu , kalau kamu otong mau jadi apa..?” Otong : “Tukang gali kubur bu.! kalau Dillah tidak berhasil menangkap dan penjahat berhasil melukai dan Ferdi gak berhasil merawat ibu dan ibu meninggal. kan sudah ku sediain kuburan.. Gratistististis untuk ibu.” Guru dengan kesal dan berkata: “Dasar kampret keluar dari ruangan sekarang..” Hahaha….(**)
DALAM waktu yang tidak terlalu lama lagi, siswa SMA kelas 12 se Provinsi Bengkulu akan mengikuti ujian nasional (Unas) tahun 2013. Namun sistem pelaksanaan Unas hingga saat ini masih mengundang kontroversi. Terutama dalam hal penetapan standarisasi kelulusan siswa. Berikut tanggapan pengurus parpol. Hj Elva Hartati Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bengkulu
Standar Keluluasan Tak Disamakan
DOK/RB
CALON DEWAN: Bakal caleg saat mendaftar di Sekretariat DPD Partai Hanura Provinsi.
Ingin Menang Pemilu Caleg Diseleksi Ketat BENGKULU – Dalam menentukan caleg yang akan diusung, Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) benar-benar memperketat proses penyeleksian. Hal ini terkait target Hanura untuk mendapatkan minimal satu kursi per dapil. Menurut Sekretaris DPD Partai Hanura Provinsi Bengkulu Usin Abdisyah Putra Sembiring SH, dengan mendapatkan bacaleg berkualitas diharapkan akan ikut mendongkrak perolehan suara Hanura pada Pemilu 2014. Hal ini juga terkait rencana Hanura untuk mengusung Wiranto sebagai Presiden Indonesia 2013-2018. “Kita cukup optimis,” ujar Usin. Tambah dia, untuk final penyeleksian dan penentuan nomor urut caleg 5 April ini. “Kita benar-benar menyeleksi bakal calon legislatif untuk ditetapkan sebagai caleg yang akan diusung Hanura. Kita ingin dapatkan caleg berkualitas,” jelas Usin. Usin melanjutkan bahwa Hanura menargetkan satu kursi untuk satu Dapil. Karena itu, proses seleksi benar-benar karena ingin mendapatkan caleg yang memiliki daya juang tinggi. “Hanura tidak semba-
rangan memilih untuk mendapatkan caleg yang tepat,” tegasnya. Tambah Usin, saat ini sudah masuk tahap penyeleksian. Bacaleg yang sudah diseleksi oleh DPC Hanura Kabupaten/Kota akan dimasukkan ke DPD untuk diminta pengesahan sekaligus penentuan nomor urut. Intinya, penetapan caleg tidak hanya melengkapi syarat-syarat saja, termasuk caleg perempuan . “Meskipun salah satu syaratnya 30 persen harus ada caleg perempuan, bukan berarti kita akan sembarangan memilih caleg perempuan. Kita juga akan cari caleg perempuan yang popularitas dan memiliki daya juang, bukan hanya sekedar syarat,” terang Usin. Usin mengaku optimis mendapatkan satu kursi per dapil baik target di tingkat kabupaten/kota maupun provinsi. “Final penyeleksian dan penentuan nomor urut tanggal 5 April. Dipastikan ada caleg yang tidak lulus. Bagi caleg yang lulus tentu akan ada pemenuhan kelengkapan administrasi seperti ijazah, surat kesehatan, surat berkelakuan baik, surat pernyataan bukan PNS dan lainnya,” terang Usin. Tambah Usin, bagi bacaleg berstatus PNS, maka yang bersangkutan harus mengundurkan diri PNS. “Rencananya Hanura akan mendaftarkan caleg ke KPU dari tanggal 19-April,” jelas Usin.(cw2)
MENURUT saya standar kelulusan siswa masing-masing daerah sebaiknya tidak disamaratakan. Tingkat standar kelulusan, sebaiknya disesuaikan dengan tingkat pengajaran, sarana dan prasarana sekolah masing-masing. Terutama bagi sekolah yang berada di kota yang maju dengan sekolah yang berada di desa pedalaman. Jangan sampai Unas menjadi momok yang menakutkan bagi siswa. Standar kelulusan disamaratakan bila sistem pendidikan kita sudah diperbaiki. Tidak ada lagi kesenjangan mutu pendidikan di masing-masing daerah. Salah satu caranya mendorong agar pesamarataan mutu pendidikan baik dengan meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan. Begitu juga soal Unas, yang sebaiknya harus disesuaikan. Jangan disamaratakan di setiap sekolah seluruh Indonesia. Soal sebaiknya disuaikan dengan kondisi siswa dan sekolah masing-masing. Termasuk sarana dan prasarana. Kemendikbud mesti melihat kondisi itu. (ble) Teuku Zulkarnain Wakil Ketua DPW PAN Provinsi Bengkulu
Disamakan Bisa Pacu Semangat STANDAR kelulusan siswa sebaiknya disamaratakan se Indonesia. Hal itu dapat memacu semangat siswa maupun guru untuk menjadi yang terbaik. Jangan sampai karena perbedaan standar kelulusan malah menimbulkan kesenjangan antar daerah. Jangan sampai pula, timbul rasa kurang percaya atau merasa lebih unggul satu sama lain sebelum bertempur di Unas. Saya yakin siswa di Bengkulu dapat berkompetisi dengan siswa yang ada di kota besar lainnya, seperti Jakarta, Bandung, Surabaya maupun Medan. Buktinya kita pernah memperoleh predikat 3 besar hasil Unas terbaik se Indonesia. Menurut saya soal Unas untuk masing-masing daerah juga tidak perlu dibeda-bedakan. Saya khawatir, kalau nanti dibeda-bedakan sulit untuk masuk ke perguruan tinggi bagi sekolah yang menggunakan soal yang lebih mudah.(ble)